Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

0 7 - Bertemu Dia

"Sampan mana sampan?" tanya Vyta. Diana mendengus kesal karena sudah bosan mendengar pertanyaan Vyta.

"Aku ga yakin ini kita bakal lewat sungai secara aman. Aku coba taruh daun disini," daun yang diletakkan Diana pun tenggelam "Tuhkan,sungai ini ga aman! TERUS KITA HARUS GIMANA WOY!"

"Sans ngapa sih ngomongnya, jangan marah ntar pantatnya lebar!" ucap Vyta sambil ketawa.

"Hmm..ya yaa yaa."

Dari kejauhan, tampak seorang lelaki muda yang hendak menyeberang sungai. Tanpa ragu, Diana dan Vyta pun berjalan ke arahnya.

"Permisi," ucap Diana. Lelaki muda itu refleks menoleh.

"Yha? Kalian siapa?" tanyanya.

"Maaf,saya Diana dan ia,Vyta. Kalau saya boleh tahu, bagaimana caranya menyebrang ke sana? Dan, emm, bagaimana Anda bisa berbahasa indonesia sedangkan kami saja tidak tau dimana ini." ucap Diana panjang lebar.

"Ah..kamu banyak tanya, maaf, aku tidak bisa bicara disini karena banyak yang mengintai kita!" ujarnya. Lelaki itu pun berjalan ke belakang semak-semak sebelah perahunya diikat, lalu berjalan di jalan setapak dan memanjat ke sebuah pohon. Diana dan Vyta pun hanya bisa mengangkat bahu dan mengikuti lelaki itu.

🎼

"Maaf,tuan! Saya ingin melaporkan sesuatu," ucap seorang pelayan.

"Apa! Cepat katakan! Awas saja jika ia sudah bisa mengetahui tempat kita, dasar Zarama Family!"ucap Kepala Sekolah itu.

"Iya,tuan! Memang, tadi saya melihat dua perempuan dan seorang lelaki sedang berbincang. Menurut saya, salah satu dari dua perempuan itu adalah Diana Zarama."

"Benar kan dugaanku. Semua siap-siap dengan pertahanan kalian! Siaga 1!" teriak Kepala Sekolah. Tanpa ia sadari,seseorang sedang mengintip mereka, ia hanya bisa mengembuskan napasnya.

🎼

"Mengapa kamu mengajak kami kesini?" tanya Vyta.

"Jadi gini, disana banyak pengintai negeri seberang. Pernah sekali aku ketahuan menyebrang, aku langsung dihukum dan diperingatkan jangan pernah menyebrang lagi, kalau tidak aku akan dihukum mati," ucapnya.

"Astaga! Itu tragis sekali, maaf sekali jika kami ingin tahu. Namamu siapa sih? Dari tadi aku tanya ga dijawab," ucap Diana.

"Hehe,maaf ya. Namaku,pengen tahu ya? Kenapa kepo?"

"Hey! Kalo misalnya aku gatau namamu, gimana kita minta bantuanmu?"

"Aku kira kamu, gapapa deh. Namaku Satria, kalau kalian minta bantuanku untuk menyebrang aku angkat tangan. Mana mau aku dihukum mati," ucap Satria.

"Ga bisa sekali aja nih minta bantuan? Lagian ntar yang dihukum mati juga kamu,bukan kita!"kata Vyta

"Dasar cewek ga punya hati!"

"Dasar cowok egois!"

"Dasar sok-sokan!"

"Dasar.." sebelum Satria melanjutkannya, Diana sudah menutup mulut Satria terlebih dahulu, "Apa-apaan sih! Pake nutup mulutku segala,jijik tau ga!"

"Ya, ga usah pake marah-marah lah. Kalian itu ngomongnya terlalu keras, apa kalian ga liat dibawah ada dua orang penjaga?" ucap Diana.

"Mana?" Vyta dan Satria menjawab bersamaan. Dan ternyata benar, dibawah sana ada dua orang lelaki bertubuh besar dan terlihat seperti mata-mata.

"Mengapa seperti ini lagi?" ucap Satria pelan, ia hanya bisa menghela nafasnya, berharap tidak akan ada yang terluka kembali.

"Hah? Kamu ngomong apa,Sat?"tanya Diana.

"Ah,ga gapapa,"  jawab Satria dengan banyak beban. Kapan dia akan berubah? Kapan dia berhenti untuk mengintaiku? Mengapa semua yang terjadi padaku selalu seperti ini? Aku mohon,biarkan aku saja yang terluka jangan mereka,mereka tidak tau apa-apa

🎼

Hola! Masih belum suka ya sama ceritanya? Ya,karena belum keliatan banget misteri yang sesungguhnya.Hehe,author aja bingung!
Ayolah yang baca budayakan vote! + comment juga.Merci!

salam hangat,
timuti :v

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro