0 5 - Keanehan
Mesin ketik kuno, Zania ambil dari gudang rumah. Yap, yang menyimpan memang bukan Zania, tapi Papi.
Papi itu orangnya suka mengoleksi benda antik dan kuno. Bagus,memang. Tapi agak terkesan mengerikan gitu. Diana terus menanyai Zania,untuk apa mengambil benda yang tak ada gunanya,untuk misi mereka. Zania terus saja hanya bilang 'Tunggu saja,and lihatlah'.
Jeng,jeng...
Zania sudah menuliskan petunjuknya di kertas kuno ini. Kata legenda,jika kita menulis dan memakai benda jaman dahulu. Sosok dahulu pun akan datang menghampiri kita. Memang ada yang baik ada pula yang bukan jahat,tapi tidak baik. Nah,yang kali ini Zania mencoba mengikuti legenda itu,siapa tau benar. Jika salah ya,Zania atau siapapun yang ada disamping Zania akan terbawa di legenda itu.
Kepulan asap putih terlihat. Tapi tidak berwujud sosok manusia,melainkan seperti hologram masa depan.
Ya,Zania tidak salah itu memang hologram. Mesin ketik kuno yang Zania pegang menjadi keyboard hologram. Terlihat di hologram itu, mereka disuruh mengetikkan kata kunci,agar holo itu bisa membantu mereka.
Belum saja mereka mengucapkan, tiba-tiba "Tutuplah dirimu untuk se-". Diana langsung menutup mulut orang tersebut. Dengan cepat-cepat Diana menyuruh Zania mengembalikan mesin ketik kuno itu. Zania segera berlari.
"Ohh..you already know apparently,my new students." ucapnya.
Diana membalaskan "Hahahaha..who already know,headmaster! I and Derzet,don't know anything."
"You are lying."
"Who's lying,you're the one who lies." giliran Zania yang berkomentar.
2 lawan 1
Hingga seluruh kedok kejahatannya belum terbuka, mereka terus mengompori dia.Kepala Sekolah macam apa ini!
"Huhh...pembalasan dendam ku tak akan mudah kubiarkan kalian ketahui.See,I Headmaster,and you,hahah,a teenager."
Zania dan Diana menggeram marah.Kepala Sekolah langsung pergi begitu saja.
Android-Diana berbunyi. Nada panggilan masuk dari Rina,ia ingin Video Call.
"Ohh..Hai,Rina.I and Zania want story," Diana mengawali pembicaraan.
"Okey..want what story? I ready to listen," ucap Rina
"Jadi begini," ucap Diana sambil meneruskan cerita.
🎼
"Ohh..begitu.Okay,Diana,Zania good night."
"Good night too,Rin!" Diana dan Zania menjawab bersamaan.
Diana segera kembali ke kamarnya,sambil melambaikan tangannya kepada Zania.
🎼
[Diana Zarama]
Matahari menampakkan cahayanya kepadaku. Oh,rupanya Mom's yang membuka tirai jendelanya.Tumben-tumbenan aku bangun pukul 8 seperti ini. Aku ingin bertanya kepada Moms tapi entah kenapa,aku tidak bisa bersuara sepelan jangkrik pun.
'Moms,moms'tetap tidak bisa,huh,rasanya aku ingin berteriak sekeras apapun.
"Yes,dear.Why?"
Untung Moms sedang menengok kepadaku kalau tidak,bagaimana aku bisa melanjutkan hidup. Aku menunjuk-nunjuk tenggorokanku ini.
Pertamanya,Moms tidak mengerti sampai-sampai ia menggarukkan tangan ke kepalanya. Lalu,Moms mencoba untuk mengerti sendiri.
"Moms,akan telefon dokter,dulu ya.Wait!"
1 detik,1 jam berlalu. Yang kutunggu akhirnya datang,namun bukan yang kucari,malah si pengkhianat itu. Ia datang dengan tangan terikat tali. Aku kebingungan,mau tanya tapi suaraku tidak ada. Serba salah.
"Ehmm...Aku mengerti keadaanmu,Kak! Kakak,pasti bingung akan dua hal," Zania benar juga, "Yaitu kenapa aku membawa si Pengkhianat kesini dan aku bisa berbahasa Indonesia dengan lancar tanpa tersendat apapun."
Aku menganggukkan kepala.Agar dimengerti oleh Zania Zarama.
"Sebentar ya,Kak! Rina tolong ambilkan tiga kursi,pastinya kau tau untuk siapa bukan?"
"Yes.I know capten." ia membalas.
Lalu aku dipersilahkan duduk oleh Rina. Zania dan Kepala Sekolah juga ikut duduk.
Jebakan macam apa ni
🎼
09:43 a.m.
"Baik,aku akan memulai ceritanya dulu setelah itu Rinanas dan Kepsek akan melengkapi setiap hurufnya."
Baru saja aku akan mengangguk,Zania sudah memulai ceritanya.
"Tadi aku dan Rina secara tidak sengaja bertemu di apotek.Mau tau kenapa aku ke apotek? Ya,yang jelas memang untuk membeli obat untukmu.Dan Rina sedang ingin membeli paracetamol untuk adiknya. Kami mengobrol sejenak setelah mengambil masing-masing obat yang kami beli.
Rina memulai untuk misi pertama. Yaitu menjebak kepsek. Sepertinya itu rencana yang lumayan sulit,tapi tidak. Kepsek sendirilah yang menyerahkan dirinya dan menyuruh kami mengikat tangan dan menutup mulutnya. Aneh,bukan?
Aku Zania Zarama,kepala sekolah,dan keturunan langsung nenek moyang Prancis. Dan kau,kakakku tersayang,Diana Zarama kau itu tidak ada apa-apanya dibandingkan aku,kau bukanlah anak kandung Moms dan Papi!"
Degggg...degggg...deggg...jantungku serasa akan copot,ap-apa yang dia katakan. Aku-aku bukan anak kandung Moms dan Papi,bag-bagaimana mungkin.
"Sudahlah daripada kau lebih sedih jika aku melanjutkan ceritanya. Akan ku ceritakan cerita lain.Mengapa aku bisa bahasa Indonesia dengan lancar??
Pastinya karena les,tidak hanya les,sejak di Prancis saja aku sudah bisa sedikit demi sedikit Bahasa Indonesia.Kenapa? Karena itu perlu.
Sejak dulu,aku merasa sedih.Moms dan Papi jarang memperhatikanku.Tapi aku sudah mengancam mereka,agar selalu memperhatikanku dan tidak akan pernah memperhatikanmu.Hahahaha...uppss.."
"Ergghhh..sudahlah..O yha! Bye, dan satu lagi Moms dan Papi berada di jangkauanku,"ucap Zania lalu pergi bersama 2 teman sejatinya,Rina dan Kepsek.
Aku sebal,gara-gara dia hidupku hancur selebur-leburnya. Aku bingung sekali mau minta bantuan siapa,semua keluargaku kecuali yang ditahan Zania berada di Prancis.
🎼
[Diana Zarama]
"Pagi Moms,Pi!" ucapku secara tak sengaja, "Aku lupa..Okay,I akan cooking dulu,mumpung masih morning."
Srenggg..srenggg...srengggg...Hem....delicious.
Tok..tokk..tok. "PERMISIII!" suara teriakan bercampur dengan ketukan.
"Yes...sebentar!"jawabku.
Saat aku membuka pintunya,orang itu langsung bertanya serta mengenalkan dirinya. Dia berbicara seperti ini "Excuse me,Is this Diana Zarama's home?"
Aku pun menimbalinya,"Yes,right.I own Diana Zarama."
"Oh..untunglah...Aku anak kelas XI IPA-4 kamu anak baru kan. Aku punya sebuah rahasia yang disitu menuliskan namamu"
Aku masih agak kebingungan, tapi sepertinya aku tau apa yang ia maksud. Dengan cepat-cepat aku menyuruh temanku itu,untuk masuk ke rumahku.
"Maaf,apa sebenarnya kamu bisa berbahasa Indonesia dengan lancar?"
"Tidak begitu lancar.Tapi sedikit- sedikit lah!"
"Ooo...Kenalkan namaku Vyta. Nama lengkap pasti ada,Vyta Tiwida. Agak aneh? Ya karena Tiwida itu nama margaku."
"You are weird. Masak nanya sendiri jawab sendiri. What that marga?"tanyaku.
"Emm...Marga is name keturunan," Vyta kembali berfikir, "like you, Zarama is marga in Indonesia"
"Ouhh..Okay,I akan siapkan drink dulu yha! And foodnya! Wait,Vyt!"
"Okay!" ucap Vyta kegirangan,mungkin belum makan 1 minggu. Seperti anak ilang.
Genre Mistery sudah dimulai. Sejak Vyta datang,hidupku serasa datang lagi. Aku tak menyerah lagi,demi mengembalikan keluargaku tercinta. Semua kulakukan. Kuserahkan jiwa dan ragaku demi mereka.
🎼
[Rifa Nasyara]
"A-khu rasa akan ada yang datang ke rumah ini,Capten," ucapku agak gugup
"Siapa? Siapa yang akan datang? Panggil penyihir,suruh ia membuat kemungkinan,siapa yang akan datang! Cepat!"
"Baik,Capten.Biar aku yang memanggilnya."
"Benar. Perkiraan Rina tak salah. Dua orang perempuan belia datang kesini. Untuk membalaskan dendam yang tak bisa dihitung satu persatu,"ucap penyihir.
"Pasti,Kakak Diana," gumam Zania yang sekarang menjabat sebagai kapten "Cepat,siapkan jebakan yang tak ada ampun,rasakan itu Diana," kata Capten.
"Aye-aye,kapten!"kata Rina
🎼
[Diana Zarama]
"Are we must go now,Vyt?" tanyaku sedikit canggung walaupun dia membantuku,tapi dia ini bukan siapa-siapaku,hanya seorang teman.
"Tidak,aku saja belum menjelaskan apa-apa kepadamu.Mari aku jelaskan!"
"Buku ini adalah buku pusaka Prancis, aku mendapatkannya di tempat sampah negeri itu saat aku berkunjung ke sana, aku memang bisa membukanya, tapi tak bisa membacanya. Bukan karena bahasa ni bahasa Prancis. Tapi karena, hanya keturunan asli yang dapat membacanya.
Sudah lama aku menunggu keturunan asli ini datang kepadaku,'Book of Zarama family'.Menakjubkan,namamu tertulis di sini, biar aku buka."
Page 72~Book of Zarama Family
Diana Zarama,34e descendant de la famille Zarama,est ne dans ce monde,
Vous des notes Diana
descente a 16 et les increments auront une grande catastrophe,trahison de la personne que vous aimez,mefiez-vous,avec elle,jamais lui fare dumal,ou vous ne croyes pas ce quise passera
Moi donc,
grand pere du grand pere
Aku terkejut membacanya,musibah yang aku alami ini sudah tertulis di sini.
"Ada apa,apa kau bisa mengartikannya untukku," tanya Vyta.
Aku mengangguk. Baik,akan kumulai
Diana Zarama,keturunan keluarga Zarama ke-34,telah lahir ke dunia ini
Catatan untukmu Diana
Keturunan ke-17 dan kelipatannya akan mendapat musibah besar,pengkhianatan orang yang kau cintai,berhati-hatilah kamu,dengan orang itu,jangan pernah sakiti hatinya,atau kau tak akan percaya apa yang terjadi
Sekian dariku,kakek dari kakekmu
"Oh begitu rupanya,ini sulit sekali untuk dipecahkan."
🎼
author note 2017 :
Ayo di vote donk,pegel lho nulisnya. Merci!
author note 2020 :
WOY HEH VOTE HEH, PEGEL GUE NGEREVISINYA. MAU NANGES T_T
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro