»»————- ♔ ————-««
╔══════════════╗
One shot
╚══════════════╝
...
"Kemarin gua udah kerumah Seobin sama Midam. Anak mereka lucu bet sumpah." Puji Sunho kepada buah hati dari keluarga Yoon.
"Oh ya? Begitukah? Sepertinya sekarang banyak sekali ya yang lagi hamil or baru punya anak gitu."
"Gua jadi pengen. Uhuyyy..."
"Apasih?" Seungwoo cekikikan sambil memukuli pundak Sunho berkali-kali.
"Nggak kok, gua nggak mau dulu tunggu ntaran aja. Lagian kan Sihoon udah bahagia sama Hangyul. Ya gua bisa apa?"
Seungwoo menepuk-nepuk punggung sahabatnya itu "Ya, yang sabar ya. Semoga cepet dapet penggantinya."
"Makasih."
"And btw, how about you and Jinhyuk? Kalian nggak ada masalahkan?" Lanjut Sunho.
Seungwoo langsung menundukan kepalanya "Gua udah baca grup dan gua tau ini semua salah gua. Harusnya emang gua nggak jadian sama Jinhyuk kalau ujung-ujungnya persahabatan kita bakalan kelar."
"Yeelah, santuy lah. Don't belame yourself. Ini bukan sepenuhnya salah lu kok, mereka juga terlalu kebawa baper untung gua kaga." Sunho berusaha menenangkan suasana
"Ya, ya. Maaf ya."
"It's okay. Gua selalu dukung kalian kok."
"Ya, thanks."
"And how about child? Lo nggak tertarik buat punya anak sama Jinhyuk?"
"Cih, masa sekarang? Nikah juga belom." Seungwoo benar-benar tidak yakin dengan perkataan Sunho.
"Denger ya, jaman sekarang lazim aja kalau punya momongan sebelum sah nikah. Seobin sama Midam juga kek gitu dan mereka nggak ada masalah."
"Ya meskipun sekarang sudah diperbolehkan buat punya anak diluar nikah, gua juga nggak bisa punya anak. Gua belum punya uang, belum kerja, masih sibuk kuliah, apalagi ekonomi keluarga gua yang begitu. Gua rasa gua harus kerja dulu sampai nanti gua bisa nafkahin Jinhyuk dan anak gua." Seungwoo menjelaskan semuanya.
Sunho mengangguk paham kemudian berkata "Ya, gua suka sama gaya pikir lo... tapi inget sesuatu..."
"Apaan?"
"Kadang kalau emang lo nggak mau punya anak, tapi lo sering work out sama Jinhyuk juga bisa cepet punya."
"Dih, ngomongnya sembarang amat. Sorry nih ya, gua main sama Jinhyuk tau batasan. Emang lo sama Sihoon waktu dulu? Untung Sihoon kaga pernah hamil."
"Dih tapi gua nggak separah lo, bangsat. Gua tau kelakuan lo sama Jinhyuk itu gimana." Ucap Sunho
"Ya anjing, gua gamaulah punya anak diumur gua yang segini. Gua tau batasan dan Jinhyuk juga." Jawab Seungwoo dengan benar-benar yakin.
"Ya ya, whatever. Kalau lo sampai punya anak. Lo harus traktir gua baso seminggu berturut-turut di abang baso depan." Tantang Sunho.
Seungwoo mengangguk dengan seyakin-yakinnya "Ya, gua setuju."
"Deal?" Sunho menyodorkan tangannya, mengahapkan tangan mereka bersalaman untuk saling bersepakat.
"Deal." Seungwoo menjabat tangan Jinhyuk, tanda bahwa dia sudah menerima tantangan itu.
"Gaakan bisa, ho. Tenang aja Jinhyuk nggak akan hamil secepat itu." Belum diketahui saja, Seungwoo sudah yakin-seyakin yakinnya bahwa dia bisa melakukan tantangan itu.
...
Rasa lelah dan kantuk Jinhyuk selama di kampus tadi sudah berpudar, bahkan sudah tidak ada lagi
Jinhyuk berkali-kali bersorak
"Yes! Wohooo!"
Jinhyuk berteriak sekencang-kencangnya bahkan sampai orang-orang yang berada di jalan sampai melihatinya dengan tatapan heran
Jinhyuk dengan bangga memegang barang yang sudah ada di tangannya, sambil berlari pelan dia menuju ke rumah Seungwoo untuk memberitahukan sesuatu
"Seungwoo! Seungwoo!" Jinhyuk memanggili nama Seungwoo beberapa kali sambil mengetuk-ngetuk pintu
Setelah bunyi jejak kaki Seungwoo sudah terdengar, dia membuka pintunya "Hyuk? Darimana aja? Tumben pulang ngampus kok udah pergi."
"Ya, aku ke dokter buat meriksa. Karena aku merasa nggak enak badan." Keluh Jinhyuk kepada calon suaminya itu
"Oh. Terus gimana? Kamu masih sakit atau pusing?" Seungwoo juga jadi khawatir, takutnya Jinhyuk kenapa-napa kan jadi masalahnya si Seungwoo juga.
"Nggak kok. Hehe. Aku malah bawa kabar gembira."
"Kabar gembira apaan?" Tanya Seungwoo dengan penasaran, bagaimana bisa Jinhyuk yang sedang mengalami kurang enak badan menjadi hal yang bahagia?
"Aku hamil." Final Jinhyuk
...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro