8
»»————- ♔ ————-««
╔══════════════╗
One shot
╚══════════════╝
...
"Yeon, gua minta maaf yang sebesar-besarnya sama lo. Gua nggak tau masalahnya bisa jadi sebesar ini." Jinhyuk sedang membujuk Seungyeon untuk memaafkannya.
Tapi Seungyeon hanya menatap datar, lalu membuang muka tanpa balasan apa-apa
"Tapi ini bukan sepenuhnya salah gua juga kan? Elu yang bantuin Byungchan sama Wooseok, i guess... ini bukan sepenuhnya salah gua. Kita bisa perbaikin berdua, gua bakalan minta maaf ke Wooseok. Urusan tanggung jawab anaknya, bisa gua atur sama Byungchan."
"Cih, segampang itu lo bilang kek gitu? Byungchan mana mau tanggung jawab, anjir? Iya emang gua yang ngelakuin, tapi itu semua karena lo! Lo yang udah hasut gua sampe kek gitu. Mending gua dapet balasan sesuatu. Lo malah ngejauh dari gua sama yang lain. Lo manusia terbangsat yang pernah gua kenal."
"Yeon, udah berkali-kali gua minta maaf ke lo. Gua nggak tau masalahnya sebesar ini, gua cuman mau Wooseok nggak ganggu gua lagi."
"Iya dan gua nggak peduli. Karena lo, gua harus kehilangan masa depan gua yang masih panjang. Karena lo sebentar lagi gua akan punya anak! Cita-cita gua nggak terpenuhi! Lo bikin hidup gua sensara! Semuanya salah lo tapi gua yang harus tanggung jawab!"
Seungyeon sudah tidak bisa menahan amarahnya untuk kali ini,
"Tanggung jawab? Maksud lo?"
"Gara-gara lo jebak Wooseok, gua yang tanggung jawab sama anaknya!" Seungyeon mengatakan itu dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.
"Hah?"
"Sihoon dijodohin sama Hangyul, gua putus. Dan setelahnya gua kasian sama Wooseok, gara-gara perlakuan lo gua yang harus tanggung jawab."
"Sihoon sama Hangyul dijodohin?" Jinhyuk bertanya untuk memastikan apa yang didengarnya benar.
"Iya. Dan makasih udah nambah beban hidup gua. Kita gausah sahabatan lagi ya, cape sama manusia bangsat kek lo."
Seungyeon meninggalkan Jinhyuk sendirian disana,
"Tuhan... Apa salah gua pacaran sama Seungwoo? Banyak banget masalah gua." Batin Jinhyuk.
...
"Seungwoo, aku kangen." Kata Byungchan.
Seungwoo memutar bola matanya, maniknya malas melihat manusia itu "Lo masih ganggu gua? Lo bisa nggak sih nyadar kalau kita udah putus? Udahlah."
Byungchan malah meletakan kepalanya pada bahu bidang milik Seungwoo "Kita nggak putus dan nggak ada yang boleh mutusin kita."
Seungwoo langsung menjauhi bahunya dari Byungchan "Ck, udah berapa kali gua bilang kalau gua udah jadian sama Jinhyuk. Kurang jelas ya gua ngomong!?"
"Seungwoo, denger ya. Jinhyuk mana suka sih sama kamu? Percaya atau nggak aku yakin Jinhyuk sebenernya suka sama Seungyeon. Bukan kamu."
"Seungyeon!? Lo yang gila. Dengery ya, gua udah sahabatan sama Jinhyuk dari lama. Seungyeon cuman sahabat Jinhyuk, nggak lebih. Dan gua tau itu semua. Nggak usah ikut campur urusan gua."
"Okay, yang pasti aku akan buktiin dan kamu bisa lihat sendiri kalau sebenernya Jinhyuk suka sama siapa."
Seungwoo tidak percaya, tapi jujur saja perkataan Byungchan kedengaran sedikit menjanjikan
...
"Hyuk? Tumben nggak pesan makanan." Kata Seungwoo kepada Jinhyuk yang sedari tadi fokus dengan ponselnya.
"Nggak, tunggu ya."
"Kamu lagi sibuk ya? Nge chat siapa sih?"
"Seungyeon, biasalah ada masalah sama Hangyul."
"Seungyeon? Masih aja. Udah jam segini tuh kamu jangan mikirin Seungyeon terus, makan malem dulu."
"Iya iya, nanti. Seungyeon lebih penting."
Seungwoo hanya menatap Jinhyuk dengan curiga, please jangan buat Seungwoo berfikir aneh tentang Jinhyuk dan Seungyeon.
"Hyuk aku mau nanya..."
"Hmm?"
"Sebenarnya, kamu masih nyimpan rasa sama orang lain nggak sih diluar aku?" Tanya Seungwoo.
Jinhyuk langsung melempar ponselnya ke sembarang arah "Kamu curiga kalau aku ngechat orang lain ya?"
"Sebenarnya sih iya."
"I will show you that i reall love you."
"Caranya?"
Jinhyuk langsung membuka dua kancing baju piamanya "Taste it."
"Fuvk." Seungwoo langsung tergoda dan melakukan aksinya.
"Make me pregnant. After that, we det married faster~"
Seungwoo sudah kehilangan akal sehatnya, dia yang tidak ingin menikah cepat-cepat
Tapi malah dia yang terjebak dalam keinginannya sendiri.
...
"Pulang aja, yeon. Udah 2 harian ini lo jagain gua terus, nggak pulang-pulang lagi." Ujar Wooseok.
"Nggak deh, gua nginep aja lagi. Masih mau temenin elu."
"Udahlah yeon. Mendingan lo pulang aja, besok gua juga mau nyari cowo yang nggak mau tanggung jawab ini. Biar itu semua jadi tugas gua." Ucap Wooseok untuk menyakinkan Seungyeon.
"Lo mau nyari yang tanggung jawab? Nggak perlu lah."
"Loh kenapa?"
"Siapapun yang udah buat lo hamil, gua bakalan jadi orang yang tanggung jawab. We will raise this kids together."
"Hah? Lo bercanda kan?"
"Gua serius. I'll be the father of this child. Gua yang nafkahin lo, tanggung jawab buat lo, selalu ada di samping lo. Forever for you."
Wooseok menjatuhkan air matanya, kemudian memeluk Seungyeon dengan erat.
"Ini bukan mimpi kan? Lo beneran mau jagain gua?"
"Iya, gua bakal jagain lo. Sampe kita tua nanti, kita bakalan bersama."
Janji itu masih menginkar mereka berdua, Seungyeon dan Wooseok sudah membuka lembaran baru mereka. Sepertinya kehidupan mereka akan mulai bahagia sejak detik ini.
...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro