Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

♕-5


»»————- ♔ ————-««

╔══════════════╗
One shot
╚══════════════╝

...

"Hoek... Uhuk uhuk..."

"Seok, lo kenapa?" Tanya Seungyeon.

"Aduh gatau anjir, dari tadi pagi badan gua nggak enak. Mual-mual terus perut gua juga keramnya nggak karuan lagi deh." Keluhnya.

Seungyeon hanya menampakkan muka belas kasihannya, di dalamnya dia sedang bersorak kegirangan.

Ini pasti Wooseok hamil, begitulah pemikiran Seungyeon.

"Astaga, mungkin lo lagi nggak enak badan kali. Cuaca juga nggak bagus, sama lo jaga makanan lo ya. Cepet sembuh, hwaiting!" Semangat itu sampai ke telinga Wooseok.

"Iya makasi, youn."

"Udah dulu ya, gua ada kelas. Kalo ada apa-apa telefon gua, gua bantuin pasti."

Wooseok juga jadi binggung kenapa dia bisa jadi sedekat itu dengan Seungyeon, padahal baru kemarin dia bertemu diluar kampus bersama Seungyeon.

Wooseok jadi menyesal pernah bertengkar dengan Seungyeon waktu itu. Sepertinya sekarang Wooseok harus bisa berteman baik dengannya.

"Hoek..." Wooseok langsung berlari ke kamar mandi pria yang ada di kampusnya, lagi-lagi dia muntah. Astaga, nggak mungkin kalau hanya nggak enak badan. Pasti ada apa-apa.

"Loh, Wooseok?" Byungchan terkejut ketika melihat sahabatnya sedang mual-mual disana.

"Bantuin gua, chan!" Seru Wooseok.

...

"Semuanya lancar?" Tanya Jinhyuk kepada oknum bermarga Cho.

"Lancar cuy, gua rasa si Wooseok udah hamil setelah beberapa hari itu."

"Bagus! Biar tau rasa si Kim bangsat Wooseok itu." Jinhyuk mensyukuri penderitaan Wooseok, dasar manusia itu.

"Tapi bro... Hmm... Jujur aja nih, gua agak kasian juga sih sama dia."

"Aelah, mantan tuh harus disakitin bukan disayang-sayang kayak dulu. Udah deh, gua pergi dulu mau ketemu sama Seungwoo."

"Oh udah mau pergi? Yaudah deh, dah bro. Ntar call gua yak kalau ada perlu."

"Iya, makasih ye."

Disaat yang sama sosok Jinhyuk menghilang dari situ.

Dari gerak gerik Jinhyuk, sepertinya Wooseok bisa mengambil sebuah keputusan.

Jinhyuk itu fake friend, cih.

Giliran Jinhyuk butuh bantuan untuk menjebak Wooseok, Jinhyuk langsung minta tolong ke Seungyeon. Tapi sekarang, setelah semua rencana selesai, Jinhyuk jadi jarang mengobrol dengannya, jarang bercanda, jarang mengerjakan tugas bersama lagi.

Ya mungkin efek baru jadian sama Seungwoo juga.

Sudahlah, Seungyeon sabarin aja. Toh sahabatnya bukan cuman Jinhyuk.

"Yeon, sedirian aja."

Seungyeon menghadap arah belakangnya, ternyata itu adalah suara yang berasal dari Sunho.

Sunho itu kakak tingkatnya, salah satu sahabatnya yang paling tua (eh berumur)

"Iya, si Jinhyuk lagi sama Seungwoo. Hangyul nggak masuk juga."

"Wkwk, Sihoon juga kaga masuk."

"Ya beginilah seorang bucin Sunho kalau nggak ada Sihoon. Ngenes setengah mati, kek gelandangan gaada semangat." Canda Seungyeon.

Sunho mengoyor kepala yang lebih tua "Enak aja, lo ngaca. Lo juga bucin Hangyul anjir."

"Iye, ampun cuy."

"Eh iya, lo tau kan kemarin gua ngajak lo semua buat nongkrong bareng di cafe kakak gua?" Tanya Sunho

"Iya udah kok. Gua sama Yuvin Yohan berangkat bareng nanti malem."

"Sama yuyo? Kok bisa? Biasanya lo juga sama Jinhyuk." Sunho sedikit aneh mendegar seorang Cho Seungyeon, karib nomor satunya Jinhyuk tidak datang ke cafe berasamanya.

"Kemarin gua udah ajakin Jinhyuk. Dia bilang ada urusan sama Seungwoo. Pas gua tanya 'urusan apaan?' Dia nggak bales chat gua lagi."

Seungyeon menaikkan satu alisnya "Anjir, itu bukan Jinhyuk yang gua kenal. Lo tau kan Jinhyuk itu kek gimana? Sesibuk apapun itu dia sohib banget sama kita-kita."

"Iya itu dia yang ada di pikiran gua. Manusia itu lama-lama menjauh dari kita semua semenjak jadian sama si Seungwoo."

"Umm... Lo ngerasa nyesel gitu nggak sih deketin Jinhyuk sama Seungwoo?"

"Iya gua ngerasa gitu. Kalau akhirnya lupa temen mah, nggak bakalan gua deketin mereka berdua." Balas Seungyeon.

"Tapi ya bukan salah Jinhyuk juga sih. Siapa tau emang Seungwoo yang ngelarang Jinhyuk buat ini itu. Kan lo tau sendiri gimana perlakuan Seungwoo ke Byungchan dulu."

"Lo ada benernya juga sih. Tapi gua nggak yakin kalau emang Seungwoo yang kek gitu. Jinhyuk yang sekarang udah beda."

Sunho menepuk paha Seungyeon "Udah deh, kita kenapa jadi gibahin kapal seungwei sih? Bahas yang lain aja."

"Oh iya, si Sihoon nggak masuk kenapa? Gua denger dia lagi banyak urusan keluarga ya."

"Iya sih katanya gitu. Soalnya si Sihoon lagi pergi ke Busan ketemu sama orang tuanya."

Seungyeon membulatkan matanya ketika mendengar kata-kata "pergi ke Busan" karena kalian tahu apa?

Pacar Seungyeon, si Lee Hangyul juga nggak masuk kampus dengan alasan yang sama.

Dan yang lebih parahnya lagi, Hangyul juga bilang dia mau ketemu sama orang tuanya.

"Oh no... Gua rasa ada hal aneh." Seungyeon mulai berpikiran yang aneh-aneh mengenai dua manusia itu.

Sunho langsung penarasan "Apaan?"

"Hangyul nggak masuk dengan alasan yang sama."

Sunho mejatuhkan rahangnya, eh bukan.

Maksudnya dia terlalu shook sampai membuka mulutnya terlalu lebar sangkin kagetnya.

"Jangan jangan..."

"Weh, lo pada tau kalau Sihoon sama Hangyul mau dijodohin?" Itu suara Minkyu.

"HAH!? DIJODOHIN." Seru oknum Seungyeon dan Sunho secara bersamaan.

...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro