16
»»————- ♔ ————-««
╔══════════════╗
One shot
╚══════════════╝
...
"Saudara Wooseok tidak mengalami sesuatu yang begitu serius, pendarahannya juga sudah kami tangani. Hanya butuh beberapa waktu untuk kesembuhan total pada perutnya... Tapi hal buruknya..."
"Pisau yang menikam perutnya benar-benar tidak bisa menyelamatkan janinnya. Jadi dia harus keguguran anak dalam kandungannya."
Tanggis Seungyeon pecah ketika mendengar perkataan itu.
Dia keguguran anak yang sudah dia ingin pertanggung jawabkan
"Apa sekarang kami bisa masuk?" Tanya Seungwoo yang sedari tadi belum berkata apa-apa.
"Silahkan." Ucapnya.
Seungyeonlah yang paling terburu-buru sambil berlari dia mendekati ranjang Wooseok
Tubuh Wooseok sangat lemas, tidak ada tenaga sedikitpun untuk bergerak
"Wooseok!" Teriak Seungyeon sambil memeluk tubuh lemasnya.
"I'm fine. Please yeon, jangan pernah deketin aku lagi. Aku cuman bikin kamu sengsara." Balas Wooseok dengan suara lemasnya.
"Nggak! Nggak! Ini semua salah aku, tolong stay sama aku. I'll do anythinh to be with you."
"Tapi percuma. Kamu sayang sama aku hanya karena anak itu kan? Dia udah nggak ada, jangan jadiin aku beban hidup doang."
"Ya awalnya emang gitu, tapi aku salah. Aku sayang kamu duluan. Please Wooseok jangan tinggalin aku."
Lalu Jinhyuk yang sedari tadi hanya menonton juga ambil suara "Ada baiknya kalau Seungyeon tanggung jawab."
"Hyuk? Apa urusan lo sama Seungyeon? Sorry ya, kita cuman mantan. Lo nggak pantes ngomong apa-apa." Balas Wooseok dengan ketus.
"Karena ini cuman skenario gua sama Seungyeon. Tapi semuanya gagal total dan berantakan kek sekarang."
"Maksudnya? Hyuk? Kamu rahasiain sesuatu?" Seungwoo angkat bicara juga.
"Gua jelasin semuanya tapi tolong jangan marah. Gua dan Seungyeon sadar klau kita berdua salah, tapi kita udah perbaikin semuanya."
"Bisa lebih cepet ngomongnya?" Tanya Wooseok dengan malas.
"Iya..."
...
"Astaga lelah sekali..." Keluh Jinhyuk.
Dirinya sedang berjalan-jalan di taman luar rumah sakit,
Kalau kalian tidak tahu
Sebagai balasan perbuatannya Jinhyuk lah yang membantu pengobatan dan keperluan Wooseok
Ya tapi karena Jinhyuk juga sedang hamil dua bulan, dia juga pastinya dibantu banyak oleh Seungyeon dan Seungwoo
Tapi sumpah, selama akhir-akhir ini Jinhyuk hanya menghabiskan waktunya di kamar Wooseok dan hanya mengurus Wooseok seorang
Dirinya juga penat dan ingin keluar dari semua itu
"Makasi udah jagain Wooseok."
Jinhyuk menoleh ke arah suara,
Cho Seungyeon lah yang berkata seperti itu
Dia membawa segelas minuman di tangannya "Minumlah, gua tau lo capek."
Jinhyuk menerimanya sambil tersenyum "Thanks."
"Hmm... Udah lama ya nggak kek gini."
"Maksudnya?"
"Ya, kita udah lama nggak ngobrol berdua lagi. Semenjak lo jadian sama Seungwoo, baguslah persahabatan kita balik lagi."
"Gimana pun juga, nggak ada yang bisa gantiin posisi lo sebagai sahabat gua. Gua bakaln terus deket sama lo. Bestie forever right?"
"Yup. Makasih udah bertahun-tahun ada jatuh bangun bisa terus sama gua."
"Thanks too."
"Gimana kandungan lo?"
"So far so good. Semoga sehat terus sampai hari H."
"Keponakan gua harus cepet lahir. Gua nggak sabar liat dia, kan lumayan bisa ganti anak gua sama Wooseok."
"Maksud lo... lo mau ambil anak gua?"
Seungyeon tertawa "Gila aja lo. Mana mungkin."
"Terus?"
"Maksudnya anak lo kan bisa banyak main sama gua dan Wooseok, jadi gua nggak gitu kesepian."
"Iyadeh."
"Udah ya, gua ketemu Wooseok dulu." Pamitnya.
...
Seungwoo, Jinhyuk, Seungyeon maupun Wooseok sekarang tengah berkumpul di ruang inap rawat Wooseok
Dengan nasi padang di tangan mereka masing-masing menyantapnya dengan nikmat
"Wooseok sebentar lagi bakalan sembuh. Ya semoga saja selesai ini, pernikahan gua sama Wooseok bisa berjalan dengan baik." Ucap Wooseok
Ucapan itu dibalas oleh Seungwoo "Kita doakan kok. Yang terbaik buat jalian berdua."
"Wooseok, jangan sedih lagi ya. Perginya bayi kita bakalan jadi suatu pembelajaran." Seungyeon menyemangati Wooseok yang memang sebenarnya sedih karena bayinya.
Wooseok hanya menangguk sebagai tanggapan.
"Nantikan bisa buat lagi ye ga?" Tanya Jinhyuk dengan smirk yang menghiasi wajahnya.
"Anjir, iye iye deh."
"Hyuk, kapan anak kedua nih?" Ujar Seungwoo.
"Yoloh, belom juga berojol jangan buat dulu ah. Sakit tau."
"Haduh pikiran gua kemana-mana."
"Tunggu deh..." kata Wooseok.
Ketiga orang lainnya langsung melihat ke arah Wooseok, Wooseok daritadi diam saja dan sekarang berbicara lagi
"Kenapa?"
"Sebelum gua sembuh gua bisa kasih satu permintaan?" Tanyanya.
"Apaan?" Tanya Jinhyuk.
"Tapi demi kesembuhan gua, kalian janji bakalan nepatin permintaan gua?"
Ketiganya mengangguk "Iya, kalo demi kesembuhan lo mah kita bertiga juga mau."
"Nanti kalo anak Jinhyuk sama Seungwoo udah lahir...
Kasih anak lo berdua buat gua sebagai ganti anak gua." Ucap Wooseok.
...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro