Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

13


»»————- ♔ ————-««

╔══════════════╗
One shot
╚══════════════╝

...

Pemakaman mendiang Tuan Lee sudah selesai sekarang,

Mata Jinhyuk sudah sembab akibat menanggis terus selama pemakaman, susah sekali baginya untuk menerima kenyataan

"Hyuk... Udah ya jangan nanggis lagi. Kasian bayi kita." Seungwoo mengusap air mata yang masih menyisa dia mata Jinhyuk.

"Aku masih nggak terima... Kenapa papa dipanggil secepat itu? Bahkan cucunya belum lahir."

"Udah takdirnya. Mungkin Tuhan sayang sama dia, sekarang kamu fokus ke anak kita. Jangan sampai anak kita kasian karena kesedihan kamu."

"Aku nggak bisa, woo..."

Seungwoo berjongkok di depan Jinhyuk hingga wajahnya setara dengan perut Jinhyuk "Dongpyo... Adek yang kuat ya disana. Mama hyuk lagi sedih, kamu harus bisa senengin mama."

Akhirnya Jinhyuk tersenyum, dia bisa melihat sisi seorang ayah dari dalam diri Seungwoo

"Nah, gitu dong akhirnya kamu senyum. Udah ya, jangan nanggis lagi."

Jinhyuk mengangguk, kemudian Seungwoo memeluk tubuh istrinya untuk yang sekian kalinya.

...

"Hallo? Sunho? Lo abis darimana?" Tanya Seungyeon lewat ponsel genggamnya.

"Ini gua abis dari pemakaman bokapnya Jinhyuk. Gua lagi otw ke rumah lo kok, kita berangkat bareng-bareng ke tempat pernikahannya Hangyul sama Sihoon." Ujar Sunho.

"Kenapa bokapnya Jinhyuk!?"

Seungyeon terkejut karena dia belum mengetahui apa-apa, pasalnya dia memang sudah tidak ada kontak dengan Jinhyuk lagi

"Bokapnya koma beberapa hari yang lalu dan dimalam sebelum bokapnya meninggal, Seungwoo sama Jinhyuk menikah dengan sangat tertutup. Cuman mereka yang tahu nggak ada yang diundang."

"Astaga! Pemakamannya masih berjalan sampe sekarang?"

"Udah nggak lagi. Tapi tenang tadi gua udah titip salam dari lo buat mereka."

"Yaudah deh. Sekarang lo cepet ke rumah gua. Kita berangkat bareng."

"Iya tunggu ya."

Sunho mematikan panggilannya, setelahnya sosok yang ada di belakang Seungyeon pun bertanya

"Mau kemana?" Tanya Wooseok.

"Mau keondangan Hangyul sama Sihoon."

"Kamu yakin mau dateng? Aku nggak yakin kamu kuat disana." Wooseok masih khawatir dengan keadaan Seungyeon.

Wooseok juga peka kali kalau Seungyeon belum sepenuhnya move on dari Hangyul

"Aku pasti kuat kok. Lagipula aku udah punya Wooseok yang selalu semangatin aku." Seungyeon mencubit pipi halus Wooseok.

"Kamu tuh apaan sih? Udah deh kamu siap-siap aja nanti Sunho keburu dateng."

"Tapi gapapa kamu ditinggal sendirian?Kan sepi disini."

"Gapapa kok, ada baby yeon di perut aku."

Seungyeon tersenyum "Ya, baiklah. Jaga diri ya, sayang. Nanti aku pasti cepet pulang kok."

Wooseok ikut tersenyum "iya hati-hati ya."

...

Kebisingan dan keramaian serta orang-orang yang berjalan kian kemari menjadi pandangan Seungyeon dan Sunho ketika mereka sampai di tempat pernikahan Hangyul

"Sumpah... Ho... Gua kok ngeri ya masuk ke dalem?" Keluh Seungyeon padahal dia tadi udah berusaha kuat.

"Udehlah. Masuk aja gada apa-apaan." Ajak Sunho.

Seungyeon dan Sunho masuk ke dalam, disana sudah ada Sihoon dan Hangyul yang sedang berdiri berhadapan

"Itu mereka belum pemberkatan ya?" Tanya Seungyeon.

"Iya."

"Ho!!! Udah gua bilang sama lo, jangan bawa gua pas lagi pemberkatan nikah! Kalau gua mewek salah lo!" Bentak Seungyeon sampai dilihati oleh banyak orang.

"Halah, bacod. Udah liatin ae."

Dipanggung itu...

Hangyul memakai tuxedo rapi berwarna hitam sambil berhadapan dengan Sihoon

Kaleng minuman yang ada di tangan Seungyeon aja sampai diremas sampai menjadi kecil karena melihat ke arah panggung terus

"Silahkan untuk kedua mempelai mengucapkan janji setia."

"Saya, Kim Sihoon. Bersedia untuk menjadi pendamping hidup Lee Hangyul sampai akhir hidup saya, membangun rumah tangga dan menjadi penolong baginya." Ucap Sihoon.

"Baiklah, saudara Lee Hangyul dipersilahkan."

"Saya, Lee Hangyul. Bersedia untuk menjadi pendamping hidup Kim Sihoon sampai akhir hidup saya, membangun rumah tangga dan menjadi penolong baginya."

/Author ngetik apaan sih? Gaje -Author/

"Ada amin?"

"AMIN!" Teriak seluruh tamu yang mendatangi gedung itu, kecuali Seungyeon

Seungyeon merintikan air matanya ketika Ia mendengar Hangyul mengucapkan sumpah janji setianya, sulit sekali baginya

"Yeon? Wah anjir mewek beneran ni orang."

"Udah ayo bangun, salam Hangyul di depan."

Seungyeon langsung membuka matanya "Hah!? Salam!?"

"Iya udah ayok!"

Tuhan, Seungyeon lelah dengan ini semua

...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro