Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

11


»»————- ♔ ————-««

╔══════════════╗
One shot
╚══════════════╝

...

"Gimana? Lo bisa datang ke acara pernikahan Hangyul dan Sihoon?"

Seungyeon yang baru mendengar itu hanya bisa menundukan kepala, sulit sekali untuknya untuk mendengar kabar itu.

"Secepat itu mereka menikah?" Tanya Seungyeon untuk memastikan.

"Iya, cepet banget kan? Gua juga kaget pas terima undangannya."

"Gua nggak bisa dateng. Gua gamau liat orang yang masih gua sayang bahagia sama orang lain, hati gua masih sakit." Seungyeon terisak sambil tertunduk.

"Gua ngerti. Gua juga ngerasain hal yang sama kayak lo." Sahabatnya yang bersama Seungyeon sekarang, Sunho juga adalah mantan pacar Sihoon pastinya sulita bagi mereka berdua.

"Sorry deh, gua belum siap kalau harus kesana." Tolak Seungyeon mentah-mentah.

"Tapi gini deh... Hangyul sebenernya masih sayang sama lo juga. Dan Sihoon juga masih sayang sama gua. Mereka terpaksa sama kek kita yang terpaksa buat ninggalin mereka. Tapi kebahagiaan kita juga nggak bisa begitu aja, mungkin ada cara lain biar kita bahagia. Gua rasa kita harus hadir kesana sih."

Seungyeon menganggukan kepalanya berkali-kali "Ya ya. Tapi gua takut selalu kebayang ngeliat Hangyul sama Sihoon berdiri di pelaminan. Gua yang harusnya ada di samping Hangyul! Kenapa semuanya jadi begini!?"

"Udahlah, yeon. Gua tau lo masih sayang sama dia, tapi nggak ada yang bisa lo sesali. Ini semua ulah bokapnya Sihoon. Kita nggak bisa ngapa-ngapain."

"Gua pengen buka lembaran baru, tapi setiap kali gua liat Hangyul... Rasanya gua belum bisa move on sepenuhnya." Ungkap Seungyeon.

"Ya kalau mereka sekarang udah bersama dengan bahagia...












Kenapa kita nggak bahagia berdua kayak mereka? Kita bisa buka lembaran baru itu sama-sama." Ucap Sunho.

Seungyeon terkejut, setelahnya dia langsung mengingat Wooseok

Dia lupa bahwa dirinya dan Wooseok masih dalam status backstreet.

"Gua nggak merasa kita bisa. Gua mau sendiri dulu." Balas Seungyeon.

"Ya, gua tunggu waktunya. Kalau mereka bahagia, gua mau bahagia sama lo. Nih undangannya, pikirin lagi lo mau dateng atau nggak." Sunho memberikan secarik kertas undangan ke tangan Seungyeon.

...

"Woo, pengen deh cepet-cepet lahir ini anak."

"Kenapa tuh?"

"Ya pengen aja gitu, liat anak kita main sama kamu. Kita jagain mereka sampai kita jadi kakek nenek dan punya cucu nanti."

"Nggak semua ekspetasi berjalan lancar sesuai realita. Jangan berharap banyak."

Sumpah, Seungwoo merusak suasana halu Jinhyuk saja

"Dih, kan hanya berandai-andai."

"Iya, iya. Bercanda sayang, jangan marah gitu ntar tambah lucu." Seungwoo mencubiti pipi Jinhyuk.

Jinhyuk malah ngepout lucu "Gombal ih."

"Nggak gombal, emang beneran Lee Jinhyuk itu orangnya lucu, nangenin, soft buat Seungwoo doang."

"Tumben kamu kek gitu, woo. Biasanya juga sibuk sama kuliah kamu doang. Aku dikacangin terus."

Seungwoo mengusap-usap surai hitam milik Jinhyuk "Sebentar lagi aku bakalan nikah sama kamu. Aku harus bisa semakin deket sama kamu, karena nanti kita bangun rumah tangga berdua. Apalagi kita mau punya anak."

Jinhyuk tersenyum kemudian menyenderkan kepalanya ke pundak suaminya "Ya, makasih banyak ya woo."

Cring... Cring...

Itu suara ponsel Jinhyuk yang berbunyi

"Bangsat, ganggu gua sama Seungwoo ae." Umpat Jinhyuk dalam hati.

"Lah sayang? Itu kan ada yang telepon, jawab gih."

"Nanti ajalah. Males." Balas Jinhyuk.

"Coba liat dulu siapa yang call, siapa tau penting." Saran Seungwoo.

Jinhyuk langsung mengambil ponselnya melihat nama yang tertera di ponselnya

Oh ternyata nyonya Lee, ibunda Jinhyuk

"Hallo mah?"

"Hallo Jinhyuk? Kamu sekarang dimana?"

"Jinhyuk lagi dirumah Seungwoo. Kenapa?"

"Cepetan ke rumah sakit."

"Kenapa?"

"Papa kecelakaan tadi, sekarang dibawa ke rumah sakit kamu cepetan datang."

"Hah? Papa kecelakaan!?"

"Iya cepetan dateng. Mama sherlock alamatnya sekarang."

"Oke oke."

Jinhyuk langsung mematikan panggilannya secara sepihak,

"Woo, ayo cepetan bokap kecelakaan!" Jinhyuk kebawa panik.

Seungwoo juga jadi ikut panik, dia langsung mengambil kunci mobil dan menaruh ponselnya di sakunya "Yaudah ayo berangkat!"

Mereka berdua dengan cepat kilat menuju ke rumah sakit yang sudah diberitahukan

...

"Ini nomornya?" Tanya Jinhyuk kepada perawat yang baru saja memberitahukan nomor ruangan tuan Lee kepada Jinhyuk.

"Iya." Balasnya.

"Baiklah, terima kasih ya." Jinhyuk langsung berlari menuju ke ruangan itu sambil disusuli oleh Seungwoo.

"Papa!" Jinhyuk berteriak dan membuka pintu itu dengan keras hingga terbanting kuat.

Jinhyuk langsung masuk dan memegangu tangan tuan Lee sambil menanggis "Pa, kenapa? Kenapa bisa begini?"

"Papamu kecelakaan karena pengaruh alkohol. Tapi karena benturannya terlalu keras, dokter bilang dia nggak akan selamat lagi." Nyonya Lee menjawab sambil meneteskan air mata.

"Papa... Jangan ninggalin Jinhyuk dulu... Jinhyuk belum bisa bahagiain papa..."

Tuan Lee hanya menggeser kepalanya sedikit untuk melihat wajah putranya "Apa disini... Ada Seungwoo?" Tanyanya dengan lemas.

Seungwoo yang daritadi hanya menunggu di depan pintu langsung masuk ke dalam "Saya, om."

"Seungwoo, sini nak duduk dulu disamping Jinhyuk..." Perintah tuan Lee.

Seungwoo melakukannya kemudian tuan Lee membuka suara lagi "Menikahlah malam ini. Cukup di ruangan ini, aku ingin melihat pernikahan kalian berdua."

Jinhyuk dan Seungwoo saling bertatapan

Jujur, Seungwoo tidak mau secepat ini. Tapi ini permintaan terakhir dari tuan Lee "Ya baiklah. Akan aku panggilkan pendeta pemberkatan malam ini." Final Seungwoo.

"Biar aku bantu persiapannya juga." Ucap Jinhyuk.

"Gausah, kamu jaga papa kamu disini. Nikmati waktu-waktu kamu sama dia, nanti kamu bakalan kangen sama dia."

Seungwoo langsung meninggalkan ruangan dan mempersiapkan semuanya sendiri.

Dia berkata seperti itu karena dia tahu bagaimana rasanya akan ditinggalkan oleh orang tua selamanya.

...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro