10
»»————- ♔ ————-««
╔══════════════╗
One shot
╚══════════════╝
...
"Hyuk, please lah. Jangan ngomongin ini dulu ke nyokap." Pinta Seungwoo.
Jinhyuk tidak mendengarkan atau pura-pura tuli juga nggak tau "Aku harus ngomong ini ke nyokap. Dia harus tau sekarang aku hamil."
"Cih. Denger ya, bisa-bisa kita disuruh nikah sekarang. Kamu tau kan aku belum siap?"
"Siap atau nggak siap nyokap nggak akan peduli. Yang penting aku kasih tau kabar aku ke dia dan masalah nikah atau nggak itu belakangan."
"Jangan bilang kamu mau ngomong ke nyokap biar kita cepet nikah?" Seungwoo mencurigai Jinhyuk.
Jinhyuk dengan bangganya mengatakan "Tuh tau."
Seungwoo hanya menepuk jidatnya, astaga ternyata dia dan Jinhyuk sudah kebablasan.
"Gua udah harus nikah, punya anak, kalah tantangan dari Sunho. Haduh matilah gua." Seungwoo terus mengumpati dirinya sendiri.
...
"Yeon? Kamu udah denger kabarnya?" Tanya Wooseok, pacar baru Seungyeon.
"Kabar apa sayang?"
Ck, bucin -Author
"Aku denger Jinhyuk dan Seungwoo bakalan punya anak." Ucap Wooseok.
Seungyeon langsung buang muka dan tidak peduli "Cih, manusia bajingan. Belom nikah udah keduluan. Emang pacaran nggak sehat."
Tiba-tiba mata Wooseok langsung menatap intents mata Seungyeon. Wooseok merasa tersindir dengan kata-kata "Belom nikah udah keduluan"
Seungyeon mah peka, pas liat mata Wooseok kek gitu dia langsung angkat suara "Eh, bukan nyindir kamu. Ini kan masalahnya beda lagi."
Wooseok langsung normal lagi "Iya iya. I know."
"Yang, sampe kapan kita backstreet sih? Kenapa kamu belum mau kasih tau ke yang lain?" Seungyeon mengganti topik pembicaraan.
"Hmm... Aku kurang tau. Aku nggak mau aja nanti kamu malah ada masalah sama Hangyul. Aku rasa bukan hal yang baik kalau kita kasih tau sekarang."
"Tapi malah lebih sakit kalau kita kasih tau entar. Mereka harus tau sekarang, biar mereka merasa kita nggak nyembunyiin apa-apa. Dan masalah Hangyul, dia nggak akan marah. Orang si Hangyul udah seneng sama Sihoon."
"Aku nggak yakin, entah kenapa."
"Yaudah deh, kalau emang kamu nggak mau juga gapapa."
"Oh iya, btw kita nggak mau ke dokter nih? Periksa mingguan sebentar?" Tawar Wooseok.
"Yaudah, sekuy lah." Seungyeon langsung bangkit berdiri.
...
"Astaga... Jinhyuk. Mama sudah berapa kali bilang sebelum nikah jangan pernah sampai kelewatan." Ujar nyonya Lee ketika mendengar kabar dari anaknya.
"Yeelah, mama juga suruh aku cepet nikah sama Seungwoo." Celetuk Jinhyuk.
"Tapi nggak gini caranya. Malu tau nggak kalau rekan-rekan sama keluarga kita tau kamu hamil luar nikah."
"Yaudah diem-diem aja sih nikahnya. Cukup anggota keluarga inti. Ribet banget." Balas Jinhyuk dengan ketus.
"Hyuk, nikah itu bukan urusan mudah. Harus kamu pikirin dulu sama Seungwoo. Cuman sekali seumur hidup loh, mama kemarin bilang cepet nikah cuman bercanda."
"Tapi aku udah anggep serius. Dan aku mau nikah sama Seungwoo secepatnya." Jinhyuk tetap memaksakan kehendaknya.
"Ya kamu tanya Seungwoo lah, dia kan yang jadi suami kamu nanti."
"Kamu setuju kan woo?" Tanya Jinhyuk kepada Seungwoo yang daritadi diam saja tanpa mengucapkan sepatah kata.
"Sebenarnya sih saya sedikit keberatan. Tapi mau dibilang apa lagi? Ini salah saya juga. Kalau emang saya harus tanggung jawab, saya bersedia kok." Kata Seungwoo.
Jinhyuk senyum sumeringah sehabis mendengar itu "Tuh mah, dengerkan?"
Nyonya Lee mengangguk-anguk "Ya, baiklah. Sekarang kalian fokus dulu dengan calon anak kalian. Nanti mama aja yang urus pernikahannya."
"Sip deh, makasih ya mah." Ucap Jinhyuk.
"Seungwoo? Kamu gapapa kan? Kamu beneran mau tanggung jawab? Tante takut kamu merasa terbebani."
"Terbebani? Enggak kok tan. Lagian kalau saya nggak tanggung jawab juga malah kalian yang terbebani."
"Tapi kita nggak maksa kamu tanggung jawab, kamu tanggung jawab dengan benar-benar dari lubuk hati kamu aja. Nggak berkah kalau nggak sesuai sama isi hati."
Seungwoo ingin sekali mengatakan dia belum siap untuk menikah dan tanggung jawab. Tapi dia rasa bukan itu cara yang terbaik...
Seungwoo merasa ini juga salahnya, keduanya harus tanggung jawab
"Saya yakin kok, bakalan nikahin Jinhyuk sepecatnya."
Nyonya Lee tersenyum "Ya baiklah, kamu memang orang yang baik."
"Mah, udah papa juga. Bilang janga bolak-balik amrik terus. Ini anaknya mau nikah." Sahut Jinhyuk tiba-tiba.
"Iya iya. Nanti mama hubungi papa. Udah ya, kalian pulang aja dan istirahat. Besok kalian harus ke kampus lagi kan? Istirahatlah, tante yang urus semuanya."
Seungwoo dan Jinhyuk eye contact sambil tersenyum
"Semuanya berjalan lancar kan?" Bisik Jinhyuk.
Seungwoo langsung mengenggam tangan Jinhyuk dengan erat "Ya, aku rasa emang ini takdir kita."
...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro