12. Sang Senator (Bagian 2)
Hari pun menjelang malam. Sudah berjam-jam Alex dan Markus menunggu untuk menjalankan rencana mereka. Matahari mulai bersembunyi di ufuk barat. Saatnya bagi mereka untuk beraksi.
"Markus, apa kau yakin rencana ini akan berhasil?" tanya Alex yang pesimis.
"Pasti berhasil. Kita hanya perlu mengecek apa yang ada di dalam dan setelahnya kita kabur." Markus mengisi peluru pistol-nya.
Alex pun mengatur senapannya dan turun dari mobil. Mereka mulai bergerak memasuki kawasan markas militer tersebut. Alex mengacungkan senapan dan memperhatikan sekitar, lalu memberi isyarat untuk Markus keluar. Mereka telah sampai di balik pos penjagaan.
Alex menoleh ke arah Markus dan berbisik, "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
Markus melempar sebuah bola ke dalam pos dan meledak. Kilatan listrik memancar darinya dan melumpuhkan sang Andro-Human. Rencana pertama selesai, namun sepertinya masih ada yang kurang. Alex mengeluarkan remot kecil dan menekan salah satu tombolnya, kemudian mereka mengendap-endap masuk dan bersembunyi di balik tong minyak kosong yang cukup besar.
Mereka memunculkan sedikit kepala dan mengintip kegiatan di dalamnya. Truk-truk dari Hybrid Life mulai menurunkan beberapa kotak besar yang Alex duga itu berisi Andro-Human. Ternyata benar, lima Andro-Human baru keluar dari kotak itu dan langsung berbaris. Alex memindainya, Andro-Human itu bernomor seri LA700 dan LA900, tipe Land Military Androids.
Kata-kata nona Muller benar. Mereka telah diciptakan dan dilatih disini. Saat sedang berpikir, Alex melihat tuan senator yang sedang memberi instruksi ke Andro-Human tersebut. Sial, Alex tidak bisa mendengarnya karena jauhnya jarak.
"Markus, apa kau bisa mendengar ucapan tuan senator?" tanya Alex dengan berbisik.
Markus menempelkan tangannya ke telinga dan menoleh ke wajah Alex. "Aku tidak mendengar apa-apa. Hanya ocehan tidak jelas," ujarnya.
Alex terpaksa harus mendekat. Namun sesaat setelah ia bergerak, tuan senator telah selesai memberi arahan dan berjalan masuk. Alex mengubah rencana, mengikuti senator ke dalam gedung. Ia dan Markus sudah berada di depan pintu dan perlahan membukanya.
Lorong di dalam sangat terang dengan lampu yang menyala sejauh mata memandang. Mereka melangkah menelusuri lorong. Tiba-tiba terdengar bunyi yang cukup pelan. Alex sontak memeriksa kantung dan mengambil remot yang ia tekan tadi, lalu menekannya kembali. Markus agak penasaran melihat benda kecil berwarna hitam itu.
"Benda apa itu?" tanya Markus.
"Ini remot untuk mengendalikan CCTV gedung ini. Aku menekannya dan semuanya terganggu," jelas Alex.
Mereka berjalan semakin dalam hingga tiba di ruang yang sangat luas dengan peralatan di dalamnya. Alex dan Markus mulai mengeksplorasi dan menemukan banyak hal yang membingungkan. Dari simbol yang terpasang di mana-mana sampai persenjataan lengkap. Alex berpikir, ini pasti gudang. Perjalanan diteruskan ke sebuah ruang kecil di sudut gudang. Baru saja Alex memegang gagang pintu, ia mendengar suara obrolan.
Alex menempelkan telinganya dan mencoba mendengar percakapan tersebut.
"Bagaimana, Tuan?"
"Kita harus menunggu keputusan dari tuan besar agar rencana berjalan dengan baik."
"Tapi kalau kita tidak segera bergerak, polisi bisa mencurigai kita."
"Apa maksudmu?"
"Tadi sekretaris anda menghubungi saya dan bilang ia kedatangan dua orang polisi yang meminta keterangan tentang markas ini dan rencana anda. Nona Muller sudah berusaha menahannya, tapi mereka berhasil membuatnya bicara."
"Hhmm ..., habisi mereka meskipun itu harus membunuhmu!"
"Baik, Tuan!"
Alex langsung mendorong Markus ke balik sebuah rak. Pintu terbuka dan keluarlah tuan senator dan seorang pria berbadan besar. Mereka terlihat masih berbincang-bincang.
"Lakukan apa yang aku katakan tadi. Kau gagal, aku akan menjadikanmu Andro-Human!" perintah tuan Senator.
"Siap, Tuan!" balas sang pria.
Setelah mereka berlalu dari hadapan, Alex dan Markus mengendap-endap memasuki ruangan dan mencari apapun yang mencurigakan. Sebuah komputer dengan layar yang masih menyala terlihat selepas pintu dibuka. Mereka menghampiri dan layar menampilkan sebuah diagram.
Diagram itu berisi persentasi dari pembangunan dan pengembangan markas militer ini. Alex menganalisis dan memperkirakan sesuatu.
"Alex, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Markus.
Alex pun berpikir sejenak. "Awasi pintu! Aku akan menyalin datanya," perintah Alex.
Alex mengeluarkan sebuah cip dan memasukkannya ke komputer. Proses penyalinan dimulai, dan Alex menunggu sembari menekan tombol dari remot pengganggu CCTV. Ketika mengintip dari balik pintu, Markus melihat dua orang Andro-Human keamanan yang sedang berpatroli.
"Alex, ada orang yang datang kemari!!" ujar Markus.
Alex terkejut dan bingung. "Tapi data belum selesai disalin," ucap Alex.
"Lalu bagaimana? Mungkin kita harus batalkan penyalinan," kata Markus yang mulai panik.
"Tidak, aku ada ide!" Alex mendapat solusi.
Andro-Human pun memasuki ruangan dan sebuah komputer dengan layar menampilkan data diagram terlihat. Ia menekan tombol di komputer, lalu berjalan keluar. Setelah keadaan telah aman, Alex dan Markus keluar dari bawah meja. Beruntung sekali mereka tidak ditemukan.
Alex kembali ke komputer dan melihat proses penyalinan yang telah selesai. Ia mencabut cip dan bersiap keluar. Pintu dibuka perlahan, dan Alex melihat sekitar. Kemudian ia memberi aba-aba kepada Markus untuk ikut bersama. Mereka bersembunyi di balik tong bensin, dan kemudian lari memasuki lorong. Mereka berbelok ke kanan dan ke kiri, seperti orang tersesat. Akhirnya mereka tiba di sebuah ruangan dengan Andro-Human militer yang berdiri dan diam mematung.
Di amati satu persatu Andro-Human dan mereka merasa bingung. Mengapa Hybrid Life sudi membuat tipe militer? Apakah militer manusia sungguhan kurang kuat hingga mereka melahirkan Android tentara?
"Mereka terlihat kekar ... dan kuat," puji Markus.
Alex memindai salah satunya dan itu dibuat tahun 2044. Ia juga melihat sebuah komputer hologram yang menyala. Andro-Human berambut hitam itu merasa penasaran dan mengeceknya. Komputer itu mengendalikan semua Andro-Human di ruangan itu.
"Hhmm, mungkinkah semua android ini dibuat atas permintaan senator? Atau permintaan Mr.X?" pikir Alex.
"Alex, apa lagi yang kau temukan?" Pria berjanggut abu-abu itu berjalan mendekat.
"Komputer untuk mengendalikan mereka semua," jawab Alex.
"Mereka bisa dikendalikan? Aku kira mereka punya pikiran sendiri." Markus menyanggah perkataan Alex.
"Aku rasa hanya tipe ini yang di pasang alat pengendali, aku memindai salah satunya," ucap Alex yang menjawab sanggahan pria tua itu, "kita harus segera keluar dari sini! Keadaan sudah mulai tidak aman!"
"Apa yang kau katakan itu?" tanya Markus yang tidak mengerti.
"Aku tidak bisa menahan CCTV terlalu lama." Alex menjelaskan.
Tanpa basa-basi, mereka langsung kabur dari lokasi. Tidak peduli apakah mereka akan ketahuan. Berlari tanpa henti adalah jalan terakhir dalam aksi ini. Setelah menelusuri lorong yang cukup panjang, mereka menemukan pintu keluar dan akhirnya bisa bernapas lega. Markus berusaha mengatur napasnya dan Alex membuka pintu.
"Markus, bernapasnya nanti saja! Kita harus pergi dari sini!" ujar Alex.
Markus mengangguk dengan napasnya yang belum stabil. Mereka kembali berlari melewati belakang tong-tong bensin. Akhirnya mereka dapat melarikan diri dari bangunan tanpa sedikitpun ketahuan.
***
Departemen Kepolisian Detroit
22 September 2045
22.34
Alex dan Markus duduk dan melepas rasa lelah. Misi kali ini cukup melelahkan bagi mereka. Alex langsung menyalakan komputer dan menyalin data yang ia dapatkan. Pemindahan data selesai dilakukan dan Si RK800 itu langsung melihat isinya.
Ternyata isinya tidak hanya persentasi pembangunan, melainkan beberapa informasi yang berhubungan langsung dengan Andro-Human militer. Tiba-tiba, komputer mengalami kesalahan saat membuka satu berkas dan muncul perintah untuk melakukan pembersihan. Alex mengeluarkan PDA dan memindahkan data dari komputer. Sayang, komputer menolaknya dan harus menggunakan ponsel.
Alex melirik ke arah Markus yang sedang berdiri di sampingnya. "Markus, bolehkah aku meminjam ponselmu?" tanya Alex.
"Untuk apa?" Markus bertanya balik.
"Untuk memindahkan data sementara. Berkasnya hanya bisa dimasukkan ke ponsel. Sebentar saja, nanti aku kembalikan." Alex memohon.
"Baik, dan jangan lakukan hal-hal yang aneh pada ponselku," pesan Markus sembari memberi ponselnya.
Alex langsung mengeksekusi ponsel dan melakukan pemindahan data. Setelahnya ia membersihkan semua berkas di komputer. RK800 itu mengembalikan semua data dari ponsel ke komputer. Ia juga mengembalikan ponsel ke Markus. Pria berjanggut itu sontak mengecek ponselnya dan merasa curiga.
"Tenang saja, aku hanya menjadikannya perangkat penyimpanan. Tidak lebih," hibur Alex.
Markus masih curiga dan tidak ingin membahasnya. Alex melihat data itu kembali dan menemukan sesuatu yang tidak terduga. Sebuah alamat di Mayor street tertera di salah satu berkas. Ia mencurigai lokasi itu karena letaknya tidak biasa, yaitu di dekat tempat pembuangan Andro-Human. Apa yang dilakukan tuan senator di sana? Mencari Andro-Human untuk di reparasi ulang?
Ketika android berambut hitam itu ingin menyampaikan temuannya, Markus sudah terlelap dalam mimpi di atas kursi. Sepertinya penyelidikan akan diteruskan esok hari.
***
Andro-Human trash hole
23 September 2045
09.28
Hujan mengguyur separuh kota Detroit dengan deras. Hawa dingin mulai membuat siapapun menggigil. Alex dan Markus tiba di lokasi. Mereka mulai mengidentifikasi apapun yang mencurigakan.
"Alex, mengapa kau mengajakku ke sini?" tanya Markus.
"Aku menemukan sebuah alamat di salah satu berkas dan posisinya berada disini. Aku yakin pasti ada yang disembunyikan oleh tuan senator," jelas Alex.
"Terserahlah, aku ingin mencari sarapan dulu!" Markus pergi ke sebuah restoran di seberang jalan.
Alex berjalan mendekati sebuah lubang besar. Jasad-jasad Andro-Human yang telah rusak terlihat sejauh mata memandang. Beberapa diantara masih bergerak dan berusaha memanjat keluar. Alex memindai sekitar dan belum menemukan apa-apa. Kepalanya menoleh ke kiri dan melihat sebuah bangunan yang agak mencurigakan.
Ia menghampiri dan hendak memegang gagang pintu. Namun, ia merasakan sesuatu yang aneh pada pintu ini. Ia memindainya dan benar saja, gagang pintu dipasang sebuah kabel yang dialiri tegangan listrik tinggi. Ia mencari benda isolator di dekatnya dan menemukan kain-kain berbahan nilon. RK800 itu ragu untuk menggunakannya, tapi harus dilakukan agar kasusnya selesai.
Alex menyelimuti gagang pintu dan memegangnya. Pintu pun terbuka dan ia dihadapkan pada sebuah tangga menuju bawah. Ia menyalakan senter dan mulai menjelajah. Andro-Human itu menemukan sebuah ruangan dengan loker di setiap sudut yang berisi berkas-berkas. Ia juga menemukan beberapa berkas di atas meja dan sebuah komputer hologram.
Alex membaca satu persatu berkas, dan mencocokkannya dengan data-data yang ia miliki. Berkas itu berisi gambar konsep Andro-Human militer, yang dibuat atas nama John Harrison, orang yang menciptakan teknologi Andro-Human.
Mungkinkah jika tempat ini adalah persembunyian John Harrison? Atau mungkin ia diculik oleh senator dan dipaksa untuk mendesain Andro-Human militer? Ini adalah kasus yang rumit, mengingat senator masih dianggap tersangka utama dan tidak mungkin jika beliau yang merancangnya. Alex juga membuka beberapa berkas di komputer hologram dan hasilnya sama. Ia menyalin semua data ke flashdisk.
Sang Andro-Human itu memilih meninggalkan ruangan dan kembali ke mobil. Namun, ia tidak berjumpa dengan rekan kerjanya, Markus. Tidak mungkin jika pria berjanggut itu berlama-lama dalam restoran. Alex pun menghampiri restoran dan kedai terdekat. Sayang, sang inspektur tidak terlihat di mana-mana. RK800 itu mengeluarkan PDA dan menghubungi Markus. Ponselnya tidak merespon.
Ia bergeming dan bingung harus mencari kemana lagi. Tiba-tiba, PDA-nya berdering. Alex merasa senang karena mungkin saja dari Markus. Pria android itu membuka dan ternyata bukan dari Markus, tetapi dari nomor tidak dikenal.
Kawanmu ada bersama kami. Jika kau berani, datanglah ke markas-ku dengan membawa berkas yang kau curi.
Markus diculik? Siapa yang tega menculik pria berusia sekitar lima puluh lima tahun itu? Alex langsung tahu pesan ini dikirim oleh senator, karena beliau bilang pergi ke markasnya. Jawabannya hanya satu, Markus dibawa ke Markas militer itu. Alex langsung mengendarai mobilnya dengan gesit.
****
Smith Secret Military Basecamp
23 September 2045
11.04
Tanpa banyak bertingkah, Alex langsung memasuki kawasan markas dengan mobilnya. Ia keluar dan langsung menghampiri bangunan besar satu-satunya yang berdiri.
"Keluar, saya ingin bicara!!" seru Alex dengan penuh emosi. Baru kali ini ia merasa marah.
Pintu besar pun terbuka dan keluarlah beberapa Andro-Human militer yang berlari melingkar dan mengacungkan senapan. Tersangka utamanya pun muncul dengan senyuman sinis di wajahnya.
"Akhirnya kau datang juga. Sebagai Andro-Human polisi, kau sangat berani." Senator menepuk tangannya berkali-kali. Beliau tampak senang.
"Di mana Markus?" tanya Alex.
"Perjalananmu pasti cukup jauh menuju kemari. Mengapa kita tidak minum secangkir teh atau berjalan-jalan keliling?" tawar Senator yang berusaha mengalihkan topik.
"Di mana Markus?!" Alex kembali mengulang pertanyaan itu.
"Mengapa kau bersusah payah datang kemari dan melontarkan pertanyaan konyol? Lihat sekelilingmu. Ini adalah lingkungan Andro-Human. Tempat di mana mereka bisa mendapatkan pelatihan. Kau pun juga bisa mendapatkan semua itu." Senator masih bersikeras mengalihkan topik.
"Di mana Markus?!!" Alex mulai geram.
Senator Smith menghela napas panjang dan hampir kehilangan kesabaran. "Baiklah, dia ada di sana!" Pria berjas hitam itu menunjuk ke arah sebuah alat penghancur.
Alex menoleh dan benar, pria berusia lima puluh lima tahun itu berada di bawah sebuah alat penghancur, terikat di kursi.
"Markus!!" panggil Alex.
Pria berjanggut itu menengok. "Aku baik-baik saja. Aku pernah mengalami yang lebih buruk dari ini," balas Markus.
"Sekarang serahkan berkas yang kau curi!" perintah Senator.
Alex bergeming dan menatap dasi berwarna merah yang dikenakan Senator. Ia membawanya, tapi ingin menahannya sebentar.
"Bagaimana jika saya tidak mau?" Alex memastikan.
"Pilihannya hanya dua, kau mati atau dia yang mati." Senator kembali menunjuk ke arah Markus.
Alex kembali dihadapkan pada dilema yang membingungkan. Entah sampai kapan ia harus kuat menghadapinya. Dengan berat hati, RK800 itu mengeluarkan flashdisk yang berisi semua data yang ia curi. Senator tersenyum senang.
"Seharusnya kau lebih pintar dengan tidak mencuri dataku. Sekarang aku akan mengambilnya," ucap Senator.
"Tapi lepaskan Markus!" Alex membantah.
Senator terdiam dan memberi isyarat untuk melepaskan Markus. Pria berjanggut itu bebas dari belenggu dan berjalan mendekat.
"Sekarang apa aku boleh meminta flashdisk itu?" Senator bertanya.
Alex mengangguk lalu mengangkat flashdisk itu setinggi kepala. Senator merasa heran dan menyipitkan matanya.
"Apa yang kau lakukan?"
Alex tersenyum tipis dan melempar flashdisk itu ke kanan. Seketika benda kecil itu meledak dan memancarkan listrik yang kuat hingga mampu melumpuhkan beberapa Andro-Human. Keadaan menjadi tegang. Alex langsung mengeluarkan pistol lalu menembak kepala semua Andro-Human yang mengepungnya. Ia kemudian menendang tubuh senator hingga terhempas ke tanah.
Senator benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi. Jantungnya berdetak sangat kencang. Ia tidak berkutik setelah Alex mengacungkan moncong pistol ke arahnya.
"Kau ingin menembakku? Lakukanlah!!" Senator berjas hitam itu menantang Alex.
"Saya tidak akan melakukannya. Tetapi saya akan menahan anda atas tuduhan pembunuhan terencana dan pembangunan ilegal," jelas Alex, "saya harap semua Andro-Human di sini tidak melawan! Kalian akan saya berikan kesempatan menjadi polisi!" serunya pada semua Andro-Human.
Tiba-tiba, beberapa orang berbadan besar berlari dengan serentak, kemudian mengepung Alex dan Markus. Senator tertawa jahat.
"Kau pikir aku hanya sendiri berada di sini? Kali ini kau takkan selamat," ujar Senator.
Alex mengeluarkan PDA dan berkata, "Anda berpikir demikian?" Ia mendekatkan PDA pada mulutnya. "Unit 2 Huma-Police, DEFCON 2!!" serunya.
Seketika orang-orang berbadan besar terjatuh ke tanah dan muncul tim kepolisian Huma-Police yang membawa persenjataan lengkap. Senator kembali terkejut dan sepertinya ia tidak sanggup untuk bergerak.
Alex mengeluarkan borgol dan berkata, "Atas nama kepolisian Detroit, anda di tahan!"
***
Polisi langsung mengamankan lokasi dan semua asetnya. Semua Andro-Human militer dikembalikan ke Hybrid Life untuk di atur ulang. Alex dan Markus sedang berbincang dengan Kapt. Johnson.
"Kerja bagus, Alex! Dugaanmu benar. Ternyata tuan senator adalah dalang dari semua kejadian ini. Kepolision menaruh hormat padamu," ujar kapten senang.
"Hanya menjalankan tugasku!" balas Alex.
"Terima kasih telah menyelamatkanku tadi," ucap Markus sembari menepuk pundak Alex.
Alex menoleh dan mengangguk, lalu mereka kembali ke mobil untuk beristirahat sejenak. Satu misi mereka akhirnya selesai. Tetapi misi-misi yang lain masih menunggu. Mereka harus siap menjalaninya dengan baik.
"Alex, aku benar-benar tidak habis pikir. Kau berpikir sangat cepat dan tepat. Tidak semua manusia bisa melakukan itu. Aku salut padamu," puji Markus.
Ketika Alex ingin berucap, radio jalannya berbunyi.
"Ada kejadian misterius di Hart Plaza. Listrik mendadak mati di beberapa sektor. Selidiki dan pecahkan misterinya!"
"Baik, pak!" balas Alex yang langsung memasang sabuk keselamatan. "Kau telah siap, Markus?" tanyanya.
"Usiaku mungkin sudah lima puluh lima tahun, tapi aku masih semangat seperti anak muda. Ayo kita pecahkan misterinya!" Markus mengepalkan tangannya.
***
Bersambung ...
(Next chapter: Ulah Anak Kecil)
Vote-nya jangan lupa di tekan!!!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro