[R]ibuan detik berlalu, [I]nikah yang aku dapatkan atas semua kerja kerasku?. [W]aktu, kapan waktu akan mempersatukan kita [A]ku benar-benar lelah dengan semua ini. [H]aruskah aku memperjuangkan mu? atau aku akhiri saja semua ini?

[A]ku merasakan sesuatu yang menjanggal dalam hatiku [N]amun setelah aku bisa melihat senyumanmu, aku kembali sadar [D]an aku bahagia akan kehadiaran mu disisiku. [I]ni semua karna mu, bisakah aku memilikimu setidaknya berikanlah aku selalu senyumanmu disepanjang hidupku. [P]ernahkah engkau membayangkan jika kita bersama kelak? [L]amunanku buyar karena orang yang sedang aku bayangkan saat ini menghampiriku. [O]rang-orang akan beranggapan bahwa kita mempunyai hubungan tertentu jika kita sedang bersama. [S]emua ini hanya sebatas ekspetasi yang tak akan pernah terjadi.

[K]etika aku memandang wajah mu [E]ntah mengapa hatiku berdegup kencang. [N]aluriku berkata kita masih ada harapan untuk bersama [N]amun aku sadar, engkau tak akan bisaku miliki seutuhnya. [S]etidaknya bisakah engkau menghargaiku hanya sebatas teman. [I]nginku akhiri aja semua ini [L]elah, aku lelah mencintaimu seorang diri. [A]kankah aku bisa menakluklan hatimu? [A]ku selalu membayangkan kita bisa bersama [R]asa ini sudah terlalu lama melekat dihatiku [B]agaikan sepasang sepatu yang selalu bersama dan tak pernah terlepaskan. [A]pakah kita bisa menjalani ini bersama [L]uka yang aku terima tak sebanding dengan perasaan ku sekarang [I]mpianku untuk memilikimu selalu terbesit dalam pikiranku [S]uatu saat pasti kita akan bersama [A]ku akan berusaha melewati rintangan yang menghadang. [R]intangan itu pasti telah menungguku untuk membuktikan kesetiaanku padamu. [I]nikah yang dinamakan pengorbanan? [P]erlahan tapi pasti aku bisa melewatinya [A]Ku ingin terbebas dari semua ini terkadang, [O]mongan orang benar. Buat apa kita berkorban demi orang yang tak pernah memperdulikan keberadaanku [L]ambat laun ini semua ini pasti akan berakhir [L]alu semua akan berakhir sia-sia [A]ku hanya bisa pasrah saat mengetahui ini akan terjadi.

[N]amun aku sudah masuk kedalam perangkapmu, sulit bagiku untuk melupakanmu [I]nilah keyataan pahit yang harus aku jalani [T]ak pernah ku membayangkan takdirku akan seperti ini [A]ku harus tegar menghadapi ini semua karena inilah jalan hidupku yang sudah diatur oleh-Nya.

[R]ibuan kali aku mencoba untuk mengubur perasaanku untuk mu [A]kan tetapi hanya dengan melihat wajahmu perasaan ini pasti hadir kembali. [K]uberharap ini bukan jalan yang salah [A]ku bertekad telah mengubur semua perasaan ku, walaupun engkau mulai menghargaiku. Aku berharap semoga kita bisa bersama dikehidupan mendatang nanti.