Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[six]

Satu bulan lebih kayaknya (?) Gak update hehe

Jangan lupa kasi vote & krisar nya kalo ada. Saling menghargai ya manis ;)

__________________________

Di dalam perpustakaan, Anna menatap bingung ke Amel yang tengah mencoret-coret buku tulis.

"Kenapa lagi sih, Mel? kerjakan tuh tugas bukannya coret-coret," tegur Anna.

Amel menghentikan gerakan tangannya lalu menyenderkan punggungnya di kepala kursi.

"Huaa... bete gue, Na. jadi mager ngerjain tugas nih... Mana masih banyak," keluh Amel.

Anna merotasi kedua bola matanya. Menatap Amel dengan malas.

"Lo sih tiap di kasi tugas bete mulu. Mending kerjain dulu tuh, kan bu Dwi nyuruh kita nyelesain hari ini juga. Tugas Geo kan gak susah." Ucap Anna kembali mengerjakan tugasnya.

"Buat lo yang pinter sih gampang, kejap mata langsung selesai. Beda lah sama gue." Sahut Amel.

"Gue gak pinter cuman rajin aja," ujar Anna sambil melirik lagi ke Amel dan berkata, "emangnya Lo mau dihukum kayak berapa hari yang lalu? kalo gue sih gamau."

"eh- itu beda lagi. Waktu itu si botak yang ngehukum kita. Gak usah lo ingatin yang lalu deh, makin bete gue." Ucap Amel menutup wajahnya dengan buku.

Anna geleng-geleng kepala. "Yang namanya tugas jangan lo sepelekan, entar menyesal di kemudian hari barulah. Udah deh gak usah bete lagi. Nih gue pinjemin jawabannya, tinggal Lo salin aja." tawar Anna sambil memberikan bukunya yang baru selesai.

Amel melempari kening Anna menggunakan guluangan kertas yang tadi berada di atas meja.

"Pinternya neng. Mana ada istilah minjamin jawaban. Lo pikir barang apa? Yang bener itu copypaste alias–" ucapnya terpotong oleh seseorang yang melanjutkan kata-katanya.

"NYONTEK. benar, kan?"

Mendengar itu Amel langsung mengangguk setuju.

"Nah bener. Eh tunggu dulu—"

Amel menoleh ke sampingnya yang ternyata sudah ada Bu Dwi tengah tersenyum miring yang sering kali di dapatkan oleh siswa ketika melakukan kesalahan.

Lah sejak kapan guru ini ada disamping gue? (batin Amel)

"Sejak kamu menjelaskan tentang bedanya pinjem sama nyontek." Kata Bu Dwi yang seolah menjawab pertanyaan di batin Amel.

Mata Amel membulat sempurna sesaat kemudian ia kembali berkedip.

guru ini cenayang? Kok bisa?

"Kamu pilih selesain tugasnya sekarang atau saya kasu hukuman bersihin WC, gimana Amel?"

"Hehe baik bu, ini Amel selesaikan." Buru-buru Amel membuka kembali bukunya.

_________________________
Gramedia
_________________________

"Yaampun Mel... Gue ketemu novel yang gue cari-cari. Akhirnya ada di gramed ini!" Pekik Anna sambil menatap serius salah satu novel.

"Woy Na! kita kesini nyari buku materi Geo bukan novel. Emangnya lo mau beli tuh novel?" balas Amel.

Anna menggeleng.

"Gue ga bawa uang lebih buat beli novel ini. Nanti aja deh kapan-kapan gue kesini lagi." Kata Anna kembali meletakkan novel tersebut.

Amel memasang wajah datar lalu memukul pelan bahu Anna menggunakan buku yang di pegang nya.

"Banyak gaya lo! dahlah cepat cari yang mana buku Geo yang mau kita beli."

Lima menit kemudian.

"Oy Na, dapat ngga?"

Anna mengangguk seraya membaca kembali salah satu buku yang sudah ia ambil sedari tadi.

"Kayaknya sih ini bukunya. Bentar dulu gue baca lagi."

Amel mendekat, "Mana coba gue liat."

Keduanya hening dan fokus pada apa di depan mereka. Hingga beberapa menit kemudian Anna menyebut nama seseorang yang membuat Amel menoleh.

"Dylan...."

"Lo gimana sih, ini tulisannya kisi-kisi GEO dan pembahasan, mana ada nama Dylan." Kata Amel lalu menatap sebal Anna. "Tuhkan gue jadi ingat dia lagi!"

Anna menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu menepuk-nepuk pundak Amel.

"Itu Mel ada cowok yang liatkan ke gue pas di tempat bakso waktu itu."

Amel menutup mulut Anna dengan buku digenggamnya.

"Lo kalo mau nyuruh gue ngarep bakal ada Dylan di sini mending diem aja deh, dan fokus sama apa yang kita cari." Ucap Amel tanpa menoleh ke Anna.

"Lo ihh! Sini deh kepala lo coba liat di sana ada dia!" Geram Anna seraya mengangkat dagu Amel agar kepalanya mendongak.

"Mana? Kok ga ada, Na? Gue ga liat ada dia tuh? Lo ngibul ye... plis Na jangan bikin gue makin berharap gini dong."

Sedari tadi menahan kesal akhirnya Anna menjitak kening Amel dengan geramnya.

"Lo ogeb amat sih. Tadi gue liatnya pergi lantai atas, gatau dah antara ke bioskop atau rooftop keknya," ujar Anna menjelaskan.

Amel langsung menarik tangan Anna dengan cepat.

"Eeh- MEL!! Terus bukunya gimana?"

"Udah gue pilih nih. langsung ke kasir terus kita naik ke atas."

Anna hanya memutar bola matanya dan menghela nafas pasrah.

Tak lama mereka telah tiba di lantai paling atas, lebih tepatnya di rooftop Megamall.

"Omaigat!! Amel kita balik aja ya? Gila ini panas Mel... Bisa luntur bedak gue." Ucap Anna sambil mengipas-ngipas wajahnya.

"Diem dulu, Na, gue lagi nyari dia nih. Tadi di bioskop ga ada, jadi kita harus cari disini."

"What? Ngapain sih? Apa untungnya coba! Ini sih cuman buang-buang waktu, Amel." Tekan Anna yang sudah gak tahan lagi dengan terik matahari. Kulitnya yang putih mulus itu sedikit memerah karena sinar matahari.

Amel berkacak pinggang di samping Anna dan berkata, "mengejar cinta itu bukan buang-buang waktu. Oke. Walau mungkin dia gak akan tau perasaan gue. Setidaknya biarkan gue berusaha dulu ... ayok kesana. Gak usah protes!"

"Sok iye lu!"

Anna akhirnya berjalan mengikuti Amel dengan lesuh dan pasrah.

"Pokoknya kalo sampe gue pingsan Lo harus tanggung jawab dan gak akan kedua kalinya gue nemenin lo kayak gini lagi!" bentak Anna.

"Lebay lo! Entar gue panggilin Taehyung buat ngangkut lo! Udah ah cepatan jalannya." Balas Amel.

_________________________

Cuaca yang sedikit panas, namun dengan terpaan angin membuat jadi sedikit adem. Rambut hitam nan indah seorang laki-laki dengan tas di punggungnya itu berterbaran karena angin sepoi-sepoi.

Dylan menghela nafasnya seraya tersenyum. kemudian matanya tak sengaja menoleh ke sebelah kanan yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Alis Dylan terangkat sebelah. Terlihat dua orang gadis yang salah satunya tidak asing lagi. Untuk memastikannya Dylan berjalan menghampiri mereka.

"Kalian..." lirih Dylan kemudian berjalan sedikit mendekat ke seseorang,  "Amelia?"

Refleks Amel menepuk-nepuk pundak Anna karena kaget dengan kehadiran tiba-tiba Dylan yang manggilnya.

"Anjirr dia kok bisa tau ada kita disini... padahal ini udah diem-diem loh liatinnya." Bisik Amel pada Anna.

"Jelaslah dia tau kalo lo ngintipnya keliatan banget. Udah sana samperin aja. Terlanjur ketahuan masa iya kita langsung pergi?"

Amel menggeleng cepat kemudian kembali lagi menoleh ke arah Dylan.

Memang jodoh gak lari kemana... Kata orang 3 kali pertemuan berarti dia jodoh kita. Anjirr halu banget sih gue. (batin dalam hati Amel)

║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║

Bersambung


C'mon guys Share cerita ini biar lapaknya rame 😸

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro