Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[nine]

Dylan....

Dylan menoleh ke belakang nya. Dimana seseorang memanggilnya sambil berlari hendak menghampirinya. Lantas raut wajah Dylan yang tadinya tersenyum dengan bibir tertutup rapat kini tersenyum lebar yang memperlihatkan deretan gigi putihnya yang rapih.

"Ruby,"

Gadis cantik bernama Ruby itu langsung berhamburan ke pelukan Dylan tanpa ragu.

"Dylan ... Aku mau liat monyet yang baru kamu pelihara itu dong."

Dug!

Sebuah pukulan pelan mengenai kepala gadis itu membuat Ruby menatap sebal orang yang seenaknya menggetok kepalanya.

"Ishh lo apaan sih?! Rese banget!"

"Biasakan yang sopan kalo manggil orang yang lebih tua dari lo. Panggil dengan Abang gak usah namanya." Ucap seorang cowok yang berdiri di samping Ruby.

"Apaan sih, Dylan aja gak marah tuh. Kok Lo yang sewot?!"

Tak! Kembali cowok itu malah menjitak Ruby.

"Panggil dia Abang dan Lo juga harus manggil gue Abang."

"Stop Ryan! Lama-lama gue bisa bodoh lo mainkan terus kepala gue! Lagian kita itu beda setahun doang ngapain harus pake embel-embel abang segala."

"Tetap aja Lo lebih muda dari gue. Gak ada sopannya. Nanti gue laporin bunda baru tau rasa Lo."

"Apa sih dasar cepu! Jangan dikit-dikit ngadu sama tante dong! Mentang-mentang gue sekarang nginap rumah lo, ish!"

Dylan yang sedari tadi menjadi penonton saja hanya bisa tertawa pelan melihat interaksi dua orang di hadapannya.

"bang...."

Beberapa detik kemudian Dylan mengalihkan pandangan nya ke anak kecil yang tadi bermain dengan Lala.

"Bang Dylan, Aku pergi duluan ya. Mama pasti nungguin buat antar aku les. Besok kita main lagi sama Lala! Boleh kan bang?!"

Dylan mengacak gemas anak kecil itu seraya mengangguk.

"Boleh kok, hati-hati di jalan ya dik... semangat belajarnya! Salam buat mama kamu juga."

"Oke bang, sampai jumpa!" Barulah anak kecil itu pergi tiba-tiba Dylan di kagetkan dengan pekikan dari Ruby.

"Huaaaa!! RYAN SAKIT! LEPAS KAN GAK JANGAN SEMBARANGAN JEWER GUE!!"

Ryan menjewer telinga Ruby yang merupakan sepupunya. Hal itu di lakukan nya ketika Ruby hendak menggandeng tangan Dylan.

"Heyy... Ryan sudahlah... Adikmu keliatan kesakitan tuh," ujar Dylan.

"Biarin aja Bang, dia ini kalo gak diginiin mana mau dengar omongan gue."

Dylan tertawa melihat tingkah kedua sepupu tersebut. Di sela tawanya tak sengaja mata Dylan menatap seorang gadis yang tak jauh berdiri dari tempatnya.

"Amel?" gumamnya lalu maju beberapa langkah sambil berteriak memanggil nama gadis yang ia yakin itu adalah Amel.

"Amel hey!!"

Ryan mengalihkan pandangannya ke arah dimana Dylan memanggil seseorang yang berada tidak jauh dari belakang Ryan.

"Amel?" ujar Ryan membeo.

_______________________

[Cafe sukasuka]

Saat ini keadaannya terasa canggung untuk seorang Amelia. Bagaimana tidak? dia harus dihadapkan oleh ketiga orang yang bersamanya sekarang. Apa lagi salah satunya ada yang ia benci.

"Lo itu siapa?" pertanyaan tiba-tiba dari Ruby membuat Amel terkaget.

Kenapa dia nanya gue sih?!

"Gue Amel."

Ruby memutar bola matanya dengan perasaan jengkel.

"Gue gak nanya nama tuh. Yang gue maksud Lo itu siapanya bang Dylan?"

Apa sih nih orang. Bacot amat. (batin Amel)

"Kenapa emangnya? Orang asing di larang kepo sama hubungan orang lain." Balas Amel terdengar sinis.

"Dih ni cewek ngeselin banget. Gue cuma mau mastiin kalo lo bukan perebut gebetan orang. Sedikit info aja ya! Kalo Dylan Guanna itu gebetan gue. Otw jadi pacar kok." Jelas Ruby.

Halu ni anak kelewat tinggi. Pede banget ngomong kayak gitu di depan Dylan. Gak punya urat malu anak ini. Batin Amel lagi.

"Terserah deh. Sekarang gue yang nanya, lo dan cowok di samping lo ini ada hubungan apa sama Dylan? Kok kayaknya akrab banget." Ucap Amel yang sedari tadi penasaran mengapa Dylan bisa kenal dengan Ryan.

"Mereka ini dulunya tetangga aku, sampai sekarang juga kita akrab. Terus yang ini namanya Ryan. Kalo yang ini Ruby, adik sepupunya Ryan." Bukan Ruby yang menjelaskan tapi Dylan.

"Oh iya Amel ini kenalan aku, sekarang kita temanan. Dan dia seumuran dengan kamu lho Ryan." Lanjut Dylan.

"Udah tau!" Jawab barengan dari Amel dan Ryan.

Mereka semua saling pandang ke Amel dan Ryan. Begitupun keduanya Saat sadar mengucapkan kata yang sama secara barengan.

"Lahh kalian saling kenal?" tanya Rubby.

"Kalo kalian udah kenalan kok tadi gak saling nyapa?" tanya Dylan.

"Eh... Kita gak saling kenal kok. Kebetulan aja satu sekolah dan cuman ketemu sekali." Balas Amel.

"Ngapain Lo kasi tahu serinci itu?"

Amel merasa bingung dan akhirnya hanya bisa menggeram saja melihat wajah datar Ryan padanya.

Ruby yang duduk disebelah Dylan ikut tersenyum jahil. Dia memeluk lengan Dylan sambil menyandarkan kepalanya di bahu Dylan.

"Ngapain lo mepet dengan bang Dylan? Gak sopan lo." Tegur Ryan namun tak di hiraukan Ruby.

Dylan sendiri berusaha untuk melepas Ruby, namun cewek itu malah makin erat memeluk lengannya sambil tersenyum.

"Duhh keliatan cocok deh. Bang Ryan sama cewek itu dan gue sama bang Dylan. Iya kan?" ujar Ruby sambil tersenyum genit ke Dylan.

"GAK!!" Kompak Ryan dan Amel jawab barengan lagi.

Apa sih! Ishh Ryan dan adiknya sama-sama ngeselin!!! (Batin Amel)

"Ciaaaaa barengan... Artinya cocok dong... Aduhhh... Ishh apasih!!" Tiba-tiba Ruby merasakan sesuatu yang di lempar ke arahnya. Ruby melepas pelukan tangannya dari Dylan. Dia merapikan rambutnya yg tiba-tiba di lempar kulit Langsat oleh Lala alias monyet milik Dylan.

"Monyet nakallll.... Kenapa Lo monyet?? Ngiri bilang aja. Gak usah ngelempar gue segala, dasar monyet!" Pekik Ruby yang menyingkirkan beberapa kulit Langsat.

Monyet itu terus melempar kulit Langsat ke arah Ruby sambil ber-uuukk... Aaakkkk uuuakkkk...🐒

"IHH MONYET!!! DASAR MONYETT NAKALL!!" Teriak Ruby berusaha melepaskan diri dari monyet yang tiba-tiba bergelantungan di bahunya.

Beberapa orang yang berada di cafe tertawa melihat tontonan gratis yang sedikit menghibur itu. Begitu juga dengan Amel dan Dylan tertawa. Sedangkan Ryan hanya tersenyum sambil geleng-geleng.

"Gini amat punya sepupu," gumam Ryan.

║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║

Bersambung

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro