7. Flashback
"Beraninya kamu melanggar hukum kerajaan ini! Dua kesalahanmu sangatlah fatal, tidak bisa dimaafkan. Sebagai hukumannya, kamu tidak akan lagi tinggal di Kerajaan Waktu!"
Nirmala pergi meninggalkan ruang aula. Raja Waktu telah menjatuhkan hukuman untuknya. Tidak bisa diganggu gugat, keputusan sang Raja sudah bulat. Jika Raja telah mengusirnya, berarti Nirmala pun akan kehilangan identitasnya sebagai dewi.
Riuh bisik tentang kesalahannya sangat menusuk di hati. Tapi tidak terlihat kesedihan sedikit pun dari raut wajahnya. Ia pergi menuju bilik seorang permaisuri yang sekaligus adalah sahabat baiknya–Adira Nayanika. Ya, dia adalah istri dari Raja Waktu.
"Adira, aku ingin meminta sesuatu padamu," ucap Nirmala lirih.
"Tentu saja, kau adalah sahabatku. Aku akan selalu membantumu."
"Aku sedang mengandung anak dari Zanvier ...." Adira diam terperangah mendengar apa yang baru saja sahabatnya itu katakan.
"Kamu mengandung anak manusia?" ucapnya masih tak percaya.
"Iya ... Aku tahu ini salah Adira, tapi aku sangat mencintainya, dan anak ini adalah bukti cinta kami. Aku ingin kembali ke bumi dan membesarkan anak ini bersamanya. Tapi semua kekuatanku sebagai dewi sudah dicabut."
"Jika kamu tetap mempertahankan kandunganmu, itu akan membahayakan nyawamu Nirmala. Memang kekuatanmu sudah tidak ada, tapi anak itu memiliki kekuatanmu. Jika ia lahir, maka kamu tidak akan dapat kekuatan darinya."
"Lalu aku harus bagaimana? Kamu pun sedang mengandung Adira, apa kamu rela membunuhnya?" Adira hanya diam memegang perut buncitnya.
"Anakku sudah ditakdirkan sebagai dewi waktu Nirmala."
"Benar. Karena itulah aku membutuhkan bantuannya."
"Maksudmu? Bagaimana bisa anakku membantumu?" Adira tampak bingung.
"Dia adalah anak dari Raja Waktu. Pasti ia juga akan mewarisi kekuatannya, termasuk teleportasi ...."
"Tapi bagaimana jika ia tidak mewarisinya?"
"Maka jagalah anakku seperti anakmu sendiri."
"Aku pasti membantumu Nirmala." Adira pun memeluk sahabatnya itu.
Adira adalah dewi yang terkenal akan kelembutan hatinya. Ia sudah bersahabat dengan Nirmala saat mereka pertama kali bertemu. Tidak heran jika hubungan mereka sangatlah kuat. Bakan melebihi ikatan saudara.
Sebelum Raja Waktu mencarinya, dan semua ingatan tentang Nirmala di hapus, Adira berkonsentrasi, mencoba mengalirkan kekuatan dari bayi yang dikandungnya. Sebuah keberuntungan, bahwa anaknya memang ditakdirkan memiliki kekuatan spesial itu. Adira mampu untuk melakukan teleportasi dengan bantuannya.
Adira dan Nirmala bersiap untuk teleport ke bumi. Di dalam ruangan yang remang-remang dan tertutup, mereka berdua bergandeng tangan. Cahaya biru yang sangat menyilaukan mulai mengelilingi tubuh mereka.
Blizt
Mereka berdua tiba di taman yang sangat luas namun sudah tidak terurus lagi. Untung saja tidak ada siapa pun yang melihat kedatangan mereka berdua.
"Kita sudah sampai? Ini bukan mimpi kan Adira?"
"Iya, ini nyata. Aku pun tidak menyangka, kekuatan anakku bisa menolongmu."
"Terima kasih Adira, kamu adalah sahabat sejatiku. Aku berhutang banyak terima kasih padamu." Nirmala memeluk Adira dengan penuh haru. Akhirnya ia bisa bertemu cintanya kembali.
Setelah mengucapkan kata perpisahan, Nirmala mengelus perut sahabatnya. Mereka berdua pun berpisah dan tidak pernah bertemu. Adira kembali ke Kerajaan Waktu dan menjalani kehidupannya seperti biasa.
------------------------------------------------------
Sudah bertahun-tahun lamanya sejak kejadian itu. Kini Reyhan dan Rin tumbuh besar. Ikatan batin yang dijalin kedua ibu mereka terhubung dengan kedua anak itu juga.
Setelah melahirkan Reyhan, Nirmala masih bisa menjalani sisa hidupnya dengan bahagia, walaupun ia sedang meregang nyawa.
Sampai suatu hari, Nirmala tidak lagi punya kekuatan untuk tetap bertahan hidup. Reyhan yang sudah menginjak usia sembilan tahun, merasa sangat sedih akan hal itu. Ia tidak lagi memiliki sosok seorang ibu yang akan menceritakan dongeng-dongeng indah sebelum tidur. Tidak ada lagi yang akan membantunya mengerjakan PR matematika yang sulit. Ataupun menyuapinya jika mau makan.
Reyhan pergi agak jauh dari rumah tanpa sepengetahuan ayahnya. Ia pergi ke taman tempat ibunya datang bersama sahabatnya. Melampiaskan semua rasa sedih yang ada dalam hatinya. Ia harus menjadi kuat setelah hari ini. Ia adalah anak laki-laki yang tangguh di depan kedua orang tuanya. Tapi kali ini ia tidak mau berbohong tentang perasaannya.
Jauh di atas langit, seorang gadis sedang asik bermain dengan ibunya.
"Ah, Mama. Dada Rin terasa sakit Ma." Gadis itu memegang dadanya. Tiba-tiba bulir air mata jatuh dari sudut netranya.
Sang Ibu yang merasa khawatir, segera menyuruhnya untuk berbaring di kasur. Setelah gadis itu tertidur, ia pun pergi. Ia tidak ingin mengganggu istirahat sang anak. Terlebih ia sedang tidak enak badan.
Saat ibunya keluar, Rin bangun dan memegang dadanya yang masih terasa sakit. "Ada yang membutuhkan Rin. Rin harus kesana."
Rin sudah bisa mengendalikan kekuatannya sejak kecil. Ia menggunakan kemampuan teleportasinya dan turun ke bumi. Ikatan batin yang begitu kuat antara Rin dan Reyhan menariknya untuk segera menemui anak laki-laki itu. Saat itulah pertama kalinya mereka berdua bertemu.
Mereka berdua bermain hingga larut malam. Rin yang tidak ingin ibunya khawatir, segera kembali sebelum ada yang tahu ia tidak berada di kamarnya. Mereka berdua kembali berpisah.
Namun, saat Rin tiba di kamarnya, Raja Waktu sudah mengetahui perbuatannya. Jika masalah ini dibiarkan, akan menjadi masalah besar baginya dan Kerajaan Waktu. Maka ia menghapus ingatan Rin tentang semua yang baru saja terjadi. Kekuatan teleportasinya dikendalikan oleh Rizepher yang dibuat ayahnya. Tapi jika suatu saat Rin sudah mengingat semuanya lagi, Rizepher tidak akan bisa menahannya.
Takdir tidak dapat diubah. Setelah ayahnya tidak lagi menjadi Raja Waktu, Rin mendapat glitch yang sama seperti Nirmala. Bahkan setelah semua ingatan tentangnya dihapus, Rin dapat mengingatnya kembali karena bertemu dengan Reyhan. Mereka berdua sudah ditakdirkan untuk bertemu.
Bersambung ....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro