Sex Bebas
Waktu di desa aku selalu berpikir hidup di kota sangat enak dan menyenangkan. Banyaknya lapangan kerja tentu memudahkan kita mendapat pekerjaan yang sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Tapi ternyata aku salah..
Tepat jam sebelas siang aku tiba di terminal bus sekarang aku sudah menginjakan kaki di kota. Ramai sekali orang orang di sana mulai dari anak anak sampai orang tua dengan berbagai profesi ada di terminal itu.
Ada yg sedang berjualan, berseragam tentara, polisi, Dinas perhubungan, sampai pengamen dan pengemis pun ada disana. Kalau di desa paling ada pedagang, pengangguran, dan petani.
Ada sebuah rumah makan padang yang menarik perhatian ku sebab disana tidak banyak orang, jujur aku sebenarnya kurang menyukai keramaian.
"Buk nasi pecel satu sama es teh manis "Kataku saat tiba di rumah makan itu.
Si ibu tertawa" Kamu pasti dari desa Jawa ya"
"iya buk"Jawab ku polos
"Pantas,, mas eh,, ini rumah makan padang jadi tidak ada nasi pecel"
Aku merasa malu sambil tersenyum malu"Maaf buk saya tidak Tau " jawab ku
" yang ada apa buk? Apa aja lah buk"
"Nasi rendang sama teh obeng mau? " kata ibu itu
" Iya,, mau buk"
Lalu sih ibu pergi, aku melihat pelayan disana berbisik bisik sambil melirik ke arah ku. Aku yakin saat itu pasti mereka sedang membicarakan aku tapi masa bodo lah toh aku tidak minta makan sama mereka.
Perut sudah terasa kenyang aku mencari tempat tinggal di sekitar terminal dan besok baru aku akan mencari pekerjaan.
Malam
Malam hari jam 23.24 menit aku tidur di kamar kost. Di sebelah ku seorang gadis Rantau dari daerah Sumatera.
Dia gadis tapi malam itu aku mendengar seperti ada suara laki-laki di kamarnya. Mereka terdengar sedang asyik bercanda.
"Geli bang... "Kata gadis
" Dikit lagi sayang... "Kata laki-laki
Aku berpikir dalam kepala, Apanya yang dikit lagi.
Aku yang penasaran menempelkan telinga ku pada dinding kost tepatnya dinding antara kamar ku dan kamar gadis itu.
" Ahhhh.... Enak bang.... "
" Iya sayang... Masuk semua... "
Aku terkejut dan cepat berbaring lagi di kasur bola dunia milik ku yang aku beli 350ribu siang tadi.
Aku ingin melupakan apa yang aku dengar tadi,, dan menghilangkan imajinasi liar ku. Namun gagal desahan kenikmatan kerap aku dengar malam itu.
Akhirnya keluar lah penis ku dari dalam celana,, sudah tegang maksimal. Namun saat aku melihat penis ku aku lebih kaget lagi,, kok besar sekali pikir ku.
Panjang nya aku tafsir 20cm mungkin lebih dengan tebal tiga jari jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
Aku ketakutan melihat penis ku sendiri sehingga niat coli pun hilang.
Nafsu dan suara desahan yang semakin sering ku dengar kalah dengan rasa takut akan penis ku sendiri.. Sehingga sperma ku tidak jadi terbuang percuma.
Esok hari aku datang ke rumah pemilik kost untuk menanyakan siapa laki-laki di kamar gadis itu.
"Nampaknya lagi mandiin burung nie pak.?"kataku
"Iya mas"Jawab bapak pemilik kost
"Semalam kamu denger suara ahhh"
Aku kaget bapaknya tau akan apa yg mau aku tanyakan. "Kok bapak tau?"
"Biasa mas,, namanya juga cewek BO"
"kok dibiarkan pak? "
" Yang penting duit kost nya dua kali lipat mas"Katanya sambil tertawa seperti tidak bersalah.
TBC..
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro