Hijrah Ke Kota
Bertobat tidak semudah lidah yang berucap tentu banyak ujian yang aku hadapi waktu itu.
Malam itu sudah setengah bulan aku tidak mengkonsumsi obat terlarang itu. Badan ku terasa ngilu otot otot tangan Dan kaki terasa kencang dan badan ku menggigil kedinginan.
"Ibu... Ibu!! "Teriak ku memanggil ibu ku
Ibu dan ayah berdiri di depan kamar ku yang terkunci dari luar. Aku sengaja menyuruh mereka mengurung ku di Kamar dan aku berpesan supaya mereka membiarkan aku merintih ketika sedang sakau.
" Ibu!! Panggil kan Gali Bu!!! "
Ibuku menangis di pelukan ayah hati mereka terasa pedih melihat anak satu satunya sedang merintih kesakitan berusaha melawan pengaruh jahat pada dirinya.
Ketika mataku terbuka hari sudah pagi aku berhasil melawan sakau.. Aku sangat senang sekali, aku tersenyum sembari bangun dari tempat tidur.
Aku lihat rumah sedang kosong pasti ibu dan ayah pergi ke pasar. Aku melihat hidangan sarapan pagi di atas meja makan sudah lama rasanya aku tidak pernah bangun di pagi hari..
"Tok 3x"
Aku mendengar suara ketokan pintu rumah ku begitu kencang sampai aku kaget. Perlahan aku berjalan mendekati pintu meninggalkan nasi goreng yang baru dua sendok masuk dalam mulut.
Astagfirullah itu bang Joni dia adalah bandar sabu paling besar di desaku.
Aku lupa bahwa aku punya hutang dua belas juta padanya hutang Judi dan sabu.
"Udin cepat keluar kamu!! "Teriak bang Joni
Aku bingung harus bagaimana aku tidak bisa lari. Akhirnya aku keluar dan berusaha membujuk nya agar bisa memberikan aku waktu.
" Kemana aja kamu?! "
"maaf bang tolong berikan saya waktu saya pasti akan bayar"Pinta ku sambil memohon.
Namun tidak berjalan mulus bang Joni yang sudah sangat murka. Langsung menghajarku bersama kedua anak buah nya.
" Alasan.!,hajar dia! "Perintah bang Joni
Setelah aku babak belur mereka berhenti dan pergi.
" Awas jika dua hari lagi kamu tidak bayar, saya ambil barang berharga di rumah ini "
Setelah mereka pergi dua orang bapak bapak dan satu orang ibu ibu mendekati aku. Mereka sebenarnya ingin menolong tapi mereka takut pada bang Joni.
Sekarang aku di rumah sakit sore harinya ibu dan ayah datang kerumah sakit. Mereka bilang sudah membayar setengah dari hutang ku.
"Kenapa ayah bayar,, itu kan urusan Udin"Kataku merasa kasihan pada mereka semua adalah kesalahan ku.
"Sudah lah nak, yang penting kamu selamat.. Dan bertobat "Jawab ayah sembari mengelus kening ku.
Aku merasa dendam terhadap bang Joni dan aku berniat menjadi seorang CEPU agar bisa mengirimkan dia kedalaman penjara.
Satu bulan kemudian aku bertemu dengan seorang polisi, dia adalah kepala Tim Reserse narkoba.
"Kamu yakin ingin menjadi Cepu? "
" Hanya sekali ini pak " jawab ku
" Baiklah siapa TO mu.? Tanya polisi itu, TO adalah target operasi
"Bandar Joni "Jawab ku
Polisi itu sangat senang dia berkata sudah lama mengincar Joni.
" Bagus, dia memang sangat kami incar tapi selalu lolos jika kamu berhasil kami bayar sepuluh juta "
" Lima belas juta "Jawab ku
Polisi itu tertawa dia senang dengan negosiasi kami.
" Deal, 15juta"
"Deal " jawab ku
***
Setelah rencana kami susun aku segera menghubungi bang Joni.
" Halo bang"
"iya Halo,, ada apa.? "Tanya bang Joni
" Aku mau bayar hutang bang sekalian aku mau beli satu J"Kata ku
Bang Joni mengiyakan dan kami janjian ketemu di Balai desa.
Aku menunggu di Balai desa sementara polisi bersembunyi sambil menunggu kedatangan bang Joni. Dan setelah mobil bang Joni datang dan sudah jelas dia ada di dalam mobil itu. Polisi langsung keluar dari tempat persembunyian mereka dan langsung menangkap bang Joni.
Sementara aku pergi pura pura lari dan tidak di kejar oleh para polisi tersebut.
Dua hari kemudian
"Hati hati Din " ucap ibuku
" Iya Bu"Jawab ku
"Ibu dan ayah akan selalu berdoa semoga kamu dimudahkan seluruh jalan"Ayah
"Terimakasih Yah"
Setelah bang Joni masuk penjara dan uang komisi ku keluar aku memutuskan untuk pergi ke kota,, meninggalkan kampung untuk mengadu nasib.
10juta uang komisi aku berikan kepada orang tua dan lima juta aku jadikan bekal hidup di kota.
Entah kerja apa aku di kota yang penting halal pikir ku.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro