Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#6 : Bastard : I must make her love me

Gue update karena entah kenapa gue pengen banget nulis ff Harry gara-gara denger lagunya. Aaaakkkhhhhhhhhhh…. Keren banget lagunya. Gue suka karena gue suka classic rock dan Harry bikin lagunya itu vibenya kayak lagu klasik Rock tahun 70/80an gitu dan itu buat gue bahagiaaa bangettt!!!

***

Biasanya akhir pekan yang biasa aku jalani adalah pergi ke klub malam atau mungkin ke frat house bersenang-senang dengan musik, minuman, dan kegembiraan. Itu adalah cara aku menikmati hidup. Aku suka hidup bebas, tanpa ada aturan, dan tentu saja dengan dunia yang aku kendalikan sendiri di tanganku.

Sebenarnya tabiatku dulu tidak sebrengsek ini. Percaya atau tidak, aku dulu seorang kutu buku di London. Aku begitu penurut dan begitu bodoh karena tidak bisa melihat indahnya dunia luar. Aku begitu tolol karena aku terlalu menaati peraturan dan menikmati kekangan dari Ayahku. Pathetic.

Hal itu menyebabkan dunia sekolahku sangat tidak menyenangkan. Aku dulu korban bullying. Aku tidak punya pacar, mirisnya tidak ada wanita yang melirikku sama sekali … karena tampilan aku yang begitu menyedihkan. Rambut klimis seperti orang jaman dahulu, kacamata tebal yang melingkar di mataku. Benar-benar bukan tipe idaman wanita. Makanya wajar saja aku tamat SMA dengan status masih perjaka.

Well, memang memalukan sekali! Aku kurang berpengalaman dan orang pertama yang aku tiduri sadar kalau aku masih perjaka. Jessica, seorang senior di kampus. Dia adalah ratunya pesta. Dia adalah wanita yang sangat binal dan nakal. Dia sudah punya banyak pengalaman bersama para pria, dan hal pertama yang dia lakukan setelah sesi panas kita adalah menertawai diriku yang masih suci. Dia bilang padaku, dia bangga karena berhasil meniduri seorang perjaka tapi nada dalam suaranya itu kental sekali dengan suara ejekan.

Sejak darisitulah aku berniat untuk menjadi pria brengsek yang suka tidur dengan wanita berbeda minimum tiga wanita setiap bulan. Tidak sulit melakukan hal itu karena sejak pindah ke Amerika aku merubah total semua penampilanku dari atas hingga bawah. Aku melepas kacamataku dan mulai mencicil tato di tubuhku. Pesonaku yang baru ini sulit untuk ditolak semua wanita. Hm, atau tidak semua wanita.

Maddy adalah wanita pertama yang tidak bisa aku tiduri di pertemuan pertama. Dia adalah wanita paling keras kepala yang pernah aku temui. Dan dengan sikapnya yang seperti itu, aku berani bertaruh kalau dia masih perawan.

Aku berencana untuk membuktikan teori itu malam ini. Malam akhir pekan. Aku sudah menyiapkan segala skenario agar Maddy bisa jatuh ke pelukan panasku di atas ranjang.

Sayang rencanaku harus aku pikir ulang kembali karena Maddy tidak mengajak kita double date di klub malam melainkan di sebuah restoran cepat saji!

Membosankan sekali.
Meja makan ini hanya sibuk diisi oleh Maddy dan Chase. Huh, sama-sama manusia konservatif tentu saja mereka terkoneksi saat berbicara.

Aku tak tertarik dengan obrolan mereka karena pembicaraan itu tidak seru. Oke, well, hanya ada satu hal yang menyenangkan di acara membosankan ini. Kaki Summer bermain nakal di area terlarangku. Hm … ini yang sebenarnya aku cari. Jadi, aku ladeni permainan dia. Sementara Maddy dan Chase sibuk dengan pembicaraan mereka, aku dan Summer sibuk untuk saling menghibur diri.

Aku dan Summer bertemu sejak awal masuk perkuliahan. Sejak awal dia sudah lengket sekali dengan Chase. Mereka tidak pernah terpisahkan. Tapi kemudian Chase mulai sibuk dengan urusan perkuliahan dan sejak itulah aku masuk mengganti posisi Chase di ranjang Summer.

Summer adalah seorang jalang. Dia bermuka manis di depan Chase tapi di belakangnya dia malah senang bermain api. Lihat saja contohnya sekarang. Aku senang dengan  permainan Summer tapi untuk hubungan yang lebih serius, tentu saja tidak! Aku pria brengsek, tapi aku ingin menghabiskan sisa waktuku dengan wanita baik-baik. Wanita di sebelahku maksudnya. Aku serius untuk mendekatinya, dan aku tetap serius ingin memiliki kehangatannya malam ini. Well, semoga saja.

Selesai makan dan mengobrol di restoran cepat saji itu—yang untungnya tak lebih dari satu jam, kita beranjak untuk pergi menonton bioskop.

“Genre apa yang kau suka?” tanyaku pada Maddy sebelum kita sampai ke bioskop.

“Apa saja.”

“Ada film yang ingin kau tonton?”

Dia tampak berpikir dan aku suka melihat bagaimana matanya menatap ke atas kanan sambil menggigit bibirnya ketika dia sedang memikirkan sesuatu. Itu seksi dan it  definitely really turn me on.

“Tidak juga. Kau sendiri?”

“Not really, karena bagiku menontonmu saja sudah memuaskanku,” bisikku tepat di dekat kupingnya. Aku tidak bohong aku menyukai aroma tubuhnya, aku ingin lebih. Damn, this girl really making me fucking nuts.

“Harry!” Dia lalu memukul dadaku pelan. Aku bisa melihat wajahnya memerah, dan aku menyukai hal itu. Dia cantik, seksi, pintar, dan benar-benar mahakarya Tuhan yang paling agung.

Summer mengintrupsi kegiatan aku dan Maddy. Aku kesal dengan Summer, dia penganggu. Dia perusak suasana!

“Jadi, film apa yang akan kita tonton?”

“Terserah!” seruku malas. Aku tidak suka agenda kencan ganda ini karena selalu saja Summer menganggu ketika aku mencoba untuk mendekat lebih jauh ke Maddy.

“Bagaimana kalau kita film bergenre romance saja?”

Terserah padamu, bitch!

Pada akhirnya kami semua setuju pada pilihan Summer. Jujur aku tidak menyukai kisah drama, tapi tujuan aku ke bioskop toh bukan untuk menonton filmnya. Aku punya tujuan lain.

Kami memilih untuk duduk di dua baris bangku paling belakang dan paling pojok. Itu atas usulku karena ruangan gelap dan bioskop biasanya membawa berkah untuk hubungan menjadi lebih intim. Biasanya.

Tapi masalah sekali lagi ada di Summer. Sialan! Gadis itu ikut duduk di sebelahku dan ketika aku sedang berbisik dan mengobrol pelan dengan Maddy, tangan dia tak berhenti mengelus lenganku. Aku jengkel, sudah berkali-kali aku mengelak dari sentuhannya. Dan untungnya setelah penolakan itu, dia sadar diri dan langsung menidurkan kepalanya di pelukan sang kekasih.

“Bahkan dalam kegelapan aku bisa melihat kecantikanmu,” bisikku di telinga Maddy.

“Sshhh… kau berisik. Kau mengangguku menonton film ini.”

“Memang itu tujuannya. Aku ingin kau fokus padaku,” godaku lagi. Aku mengutuk kegelapan ruangan ini karena aku jadi tidak bisa melihat wajah merahnya lagi.

“Harry, Diamlah dan tontonlah filmnya!”

“Aku akan diam kalau kau mau menoleh ke arahku.”

Dia langsung menurut dan tanpa buang lama aku pun segera menjatuhkan bibirku di atas bibirnya. Awalnya hanya tempelan saja, bahkan dia nampak ingin menarik kepalanya menjauh tapi tentu saja tidak akan kubiarkan hal itu terjadi. Aku menahan kepalanya untuk tetap ada di posisi ini, dan kecupan itu mulai aku beranikan untuk berubah menjadi lumatan. Dan ya … dia pun lama-lama membalas ciuman ini.

Lama kita berciuman, lalu kita kehabisan napas, lalu kita fokus sebentar menonton adegan dalam film yang bahkan tak aku mengerti jalan ceritanya, lalu aku kembali mencium dia, dan dia pun bersemangat membalas ciumanku lagi dan lagi. Jadi intinya, depalan puluh persen waktu di dalam bioskop ini aku habiskan dengan berciuman dengan dirinya yang tentu saja membuat aku senang. Kemajuan besar, bukan?

Setelah dari bioskop, Summer dan Chase memilih untuk berpisah dari kencan ganda ini. Aku lega, akhirnya mereka bisa pergi, jadi waktu aku dan Maddy akan lebih banyak!

“Jadi, ke mana kita akan pergi?” tanyaku di mobil.

“Kembali saja ke asramaku.”

“Tidakkah itu membosankan? Maksudku ini baru jam sepuluh malam, kita mungkin bisa mampir sebentar ke klub—”

“Aku ingin kembali ke asramaku, Harry!” Dia memotong ucapanku, “Mungkin bagimu jam sepuluh malam itu masih sore, tapi aku berbeda denganmu. Ini sudah sangat larut. Aku butuh tidur!”

“Um … okay.”

Sepertinya memang bakal sangat sulit menaklukkan anak ini.

“Kau mau apa? Kita sudah sampai. Kau bisa pulang.” Dia mengusirku dengan nada tinggi ketika kita sudah sampai di dalam asramanya. Lucu sekali wanita ini, tadi di bioskop dia rela berciuman denganku berkali-kali tapi ketika lampu bioskop menyala sikap garangnya kembali lagi.

“Aku mau menunggu Summer.” Tentu saja itu bohong. Aku ingin melihat dia lebih lama lagi. Aku belum mau berpisah dari Maddy.

“Oh.” Seringaiku tidak bisa aku tahan saat aku melihat wajahnya langsung tertekuk ketika aku menyebut nama Summer.

“Summer sudah punya kekasih. Kau tidak boleh menggodanya terus,” Dia menambahkan ketika dia masuk ke dapur dan meneguk segelas air putih.

“Aku tidak menggodanya, dia yang menggodaku.”

“Terserah padamu, tapi jangan hancurkan hubungan Summer dan Chase. Mereka pasangan yang cocok, aku bisa melihat rasa cinta yang besar dari Chase ke Summer. Aku tidak mau kau menyakiti Chase, dia terlalu baik untuk dikhianati seperti itu, Harry.”

“Aku akan berhenti bermain dengan Summer kalau kau mau bermain denganku.”

Dia mengacak tangannya ke pinggang, “I'm not a slut, Harry.” Setelah itu dia masuk ke dalam kamarnya. Aku bisa mendengar suara putaran kunci dari dalam.

Karena orang yang aku ingin lihat sudah tidak mau terlihat, maka lebih baik aku pergi dari tempat ini. Rasanya otakku butuh beberapa botol minuman sebagai penyegaran dari rasa kecewa ini.

Saat aku berjalan menuju parkir mobil, ada adegan drama di sana. Summer dan Chase bertengkar. Summer berteriak, sedang Chase hanya diam. Pertengkaran yang tidak menarik minatku sama sekali, jadi aku memilih untuk tetap berjalan menuju ke mobilku.

Langkahku terhenti saat Summer berujar, “Kita putus!”

“Tapi kenapa?”

“Aku suka dengan Harry!”

Damn!
Wanita ini benar-benar menyebalkan!

***
A/N :
Udah berapa lama gue nggak Update ya? Kayaknya udah berbulan-bulan deh, entah ini gue update masih ada yang baca apa nggak 😂😂😂‚
Btw, gue nggak janji bakalan rajin update ya soalnya gue nanti beberapa minggu lagi gue sibuk bikin cerita di grup. Tapi tenang, ini udah jadi kok outline nya. Agak gaje sih karena 80% melenceng dari apa yang gue rencanain, tapi semoga masih worth it dibaca.
Ada apa nggak pembaca gue tetap bakal update kok tenang, tapi ya itu bakal Slow Update. Jadi sabar sabar ya 😊😊😊

Btw, gue juga lagi mau rencana bikin ff Harry lagi yang baru. Ceritanya tentang Harry yang jadi Rockstar. Dia nikah muda gitu sama Barbs terus konflik pun bermunculan. Tertarik nggak?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro