Chapter 22
'BAGIAN DALAM PABRIK TOUHOU CERAMICS, ANAK PERUSAHAAN T GROUP, YANG TIDAK SESUAI STANDAR KEAMANAN.'
' BUKTI RATUSAN PEKERJA DI BERBAGAI ANAK PERUSAHAAN T GROUP YANG TIDAK PERNAH KEMBALI KE RUMAH DIDUGA TELAH 'DIMUSNAHKAN' OLEH PETINGGI T GROUP.'
'UPAYA SUAP T GROUP UNTUK MENDAPATKAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH'
'PORTAL BERITA NIPPONNEWS TELAH DIRETAS OLEH PIHAK YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB'
-------------------------------------------------------------------
Seorang wanita berusia tiga puluh awal terlihat tegang ketika ia menunjukkan headline berita online yang muncul di berbagai portal berita sejak kemarin sore hingga tadi pagi pada sang bos.
Lelaki berusia enam puluhan awal menatap print out yang menunjukkan headline yang muncul di berbagai portal berita online. Saat ini seluruh portal berita online telah melaporkan hal yang sama, hanya saja judul headline nya berbeda-beda.
"SIAL!" teriak lelaki itu dengan sangat keras seraya merobek-robek kertas yang baru saja diserahkan padanya. Ia merasa begitu marah hingga wajahnya memerah.
"Berani-beraninya para wartawan itu memberitakan hal ini!" desis lelaki itu. "Padahal aku sudah membayar uang tutup mulut setiap tahun pada perusahaan mereka."
Wanita berambut biru itu menundukkan kepala dalam-dalam. Ia merasa ketakutan melihat kemarahan sang bos, "Pak, sepertinya ini bukan pekerjaan para wartawan itu. Sebelumnya saya telah menelpon perusahaan-perusahaan itu dan mereka mengatakan kalau situs berita mereka tidak bisa diakses oleh seluruh staf sejak kemarin sore."
"Sial! Mereka juga menyewa hacker sekarang? Hubungi hacker yang kita sewa sekarang juga! Minta dia menghapus semua berita yang beredar di internet dan lakukan pengancaman pada siapapun yang melakukan-"
Ucapan lelaki berusia enam puluhan itu terputus ketika terdapat sebuah pesan pop up di layar komputernya. Ini benar-benar aneh, padahal sebelumnya tidak pernah ada pesan pop up yang muncul di komputernya.
-----------------------------------------------------------
Halo, Tuan Hyuuga Hizashi.
Kau sudah melihat berita di internet, kan? Ini adalah hukuman atas kejahatanmu.
Setelah ini kau pasti akan berusaha mencari identitasku, kan? Kau tidak perlu repot-repot mencari identitasku. Aku 707, penegak kebenaran yang bertugas untuk menghukum kejahatanmu. Karena kau jahat, jadi aku harus menghukummu sendiri.
Sebentar lagi akan muncul lebih banyak bukti-bukti mengenai kebusukanmu di internet. Bersiaplah. ^0^.
----------------------------------------------------------
Hizashi mengepalkan tangan dan menonjok meja dengan keras. Wajahnya memerah karena marah dan ia berteriak, "Cepat hubungi agensi itu! Minta mereka menyediakan hacker terbaik. Aku akan membayar tiga kali lipat dari tarif sebelumnya!"
Sekretaris itu mengangguk dan cepat-cepat meninggalkan ruangan sang bos untuk menghubungi agensi hacker yang telah disewa sebelumnya. Ia tidak tahu kalau hacker itu adalah dalang dibalik semua ini.
.
.
"Ckck... Ternyata menulis banyak artikel itu melelahkan juga, ya," keluh Seven, si hacker berambut merah itu seraya membuka sekaleng PhD Pepper dan menenggaknya.
Vanderwood hanya bisa menggelengkan kepala mendengar keluhan sang hacker seraya membersihkan ruangan tempatnya berada dengan vacuum cleaner.
"Hey, Vanderwood! Selanjutnya tolong tuliskan berita untuk bukti-bukti yang akan kusebar ini, ya," pinta Seven seraya memijit pelipisnya. Otaknya sudah buntu memikirkan kata-kata yang harus ia tuliskan dalam artikel buatannya yang disebarkan di berbagai portal berita online yang telah diretasnya.
"Tidak! Kau pikir aku budakmu? Setelah diminta membersihkan rumahmu, sekarang kau menyuruhku melakukan sesuatu yang bukan tugasku?" dengus Vanderwood dengan jengkel.
"Pilih satu," ucap Seven seraya memejamkan mata dan kembali menenggak kola favoritnya.
"Apa maksudmu?"
"Pilih satu yang ada di garasi," ulang Seven.
Vanderwood mengenyitkan dahi. Si hacker itu adalah fans berat mobil-mobil sport mewah dan memiliki beberapa di garasi rumahnya.
"Garasi? Maksudnya kau berniat memberikan salah satu 'kesayanganmu' padaku?"
Seven mengangguk pelan.
"Sungguh? Termasuk mobil limited edition kesayanganmu itu?"
Seven kembali mengangguk. Ia tak peduli kehilangan satu mobil, toh ia masih memiliki beberapa. Lagipula ia juga bisa menghemat pajak tahunan jika memberikan salah satu mobilnya.
Pada akhirnya Vanderwood tergoda dengan tawaran Seven. Tak seorangpun mengetahui hal ini selain bos agensi, namun sebetulnya ia adalah seorang penulis novel terkenal yang menggunakan nama samaran. Dan menulis sebuah artikel bukanlah hal yang sulit baginya.
"Baiklah. Artikel macam apa yang kau inginkan?" suara dan ekspresi wajah Vanderwood melunak.
"Akan kuberikan foto-foto dan data-data lainnya. Kau hanya perlu menyesuaikan isi artikel dengan foto dan data lain yang kuberikan."
Vanderwood mengangguk. Ia melrik ponsel dan seketika teringat kalau sang bos menghubunginya dan memintanya untuk berdiskusi dengan Seven mengenai hal ini.
"Omong-omong, si direktur T Company menghubungi bos. Orang itu terdengar panik karena berita-berita yang menyebar di internet dan menawarkan bayaran tiga kali lipat jika artikel di internet bisa dihapus dan melakukan pembalasan pada orang yang melakukan hal itu."
Seven tertawa keras-keras setelah mendengar ucapan Vanderwood. Ia merasa hal itu adalah sesuatu yang lucu, namun Vanderwood mengenyitkan dahi melihat reaksi Seven yang menurutnya aneh.
"Dia memintaku melakukan pembalasan pada diriku sendiri? Jadi aku harus melukai diriku sendiri?" ucap Seven sambil mengangkat tangan dan berpura-pura ingin memukul dirinya sendiri.
Vanderwood tak menyahut. Otaknya sudah dipenuhi dengan pikiran akan mobil baru yang sebentar lagi menjadi miliknya.
"Suruh saja bos mengatakan kalau agensi akan berusaha mencari hacker terkuat yang bisa menguaknya. Setelah itu katakan kalau si hacker sangat kuat dan hacker yang dimiliki agensi pun tidak bisa mengalahkannya."
Vanderwood menatap Seven lekat-lekat. Lelaki itu bagaikan sebuah harta karun yang dimiliki oleh agensi, karena itulah bahkan bos pun bersikap cukup lunak padanya. Sejauh ini belum ada satupun hacker yang berhasil mengalahkan Seven, karena itulah bos sampai mengijinkan Seven bertindak semaunya begini.
"Oke."
.
.
Sasuke merasa heran. Ketika ia terbangun pagi ini, ia memutuskan untuk mengecek blog Unveil The Truth. Namun anehnya kali ini tidak ada posting terbaru mengenai dirinya.
Ia memutuskan untuk membuka beberapa portal situs berita online dan hanya ada berita mengenai konferensi pers dirinya kemarin serta begitu banyak berita mengenai T Group. Berita itu mengabarkan berbagai tindakan kejahatan yang dilakukan T Group, mulai dari suap agar pabrik lolos dari inspeksi meskipun kondisinya tidak memenuhi standar keamanan, pemusnahan jejak karyawan yang mengalami kecelakaan kerja karena kesalahan pabrik, hingga skandal seks yang melibatkan sang direktur dengan mantan sekretarisnya yang menghasilkan anak tanpa ikatan pernikahan.
Sasuke merasa terkejut dengan apa yang ia lihat. Ia tak menyangka keadaan akan berbalik dalam waktu satu hari. Padahal ia sama sekali tidak melakukan apapun selain melakukan konferensi pers.
Sepertinya yang dikatakan oleh orang tidak dikenal yang menyebut dirinya sebagai 'malaikat penyelamat' pada Tsunade itu memang benar. Secara kebetulan berita mengenai kebusukan T Group terungkap sehingga Tsunade tak perlu melakukan apapun. Sepertinya ini yang dimaksud orang itu dengan 'mengurus masalah'.
"Sasuke, apakah kau memiliki teman yang berprofesi sebagai hacker?" tanya Tsunade tepat ketika mereka berdua sedang makan pagi di meja yang sama.
Sasuke menggelengkan kepala. Seandainya ia mengenal hacker, ia pasti sudah menyewa jasa hacker itu ketika rumor menyebar di bog pertama kali.
"Tidak. Memangnya ada apa?"
Tsunade meneguk tehnya dan terdiam sesaat sebelum berkata, "Aku merasa aneh dengan orang yang mengirimkan pesan padaku dan menyuruh agar kau secepatnya melakukan konferensi pers dan dia akan mengurus orang yang berusaha menghancurkan kariermu. Aku bertaruh dengan mengikuti sarannya. Tanpa diduga saran orang itu benar-benar bisa dipercaya."
Sasuke menatap Tsunade lekat-lekat tanpa mengucapkan sepatah katapun dan Tsunade segera melanjutkan, "Tak lama setelah konferensi pers, berbagai portal berita online menyebarkan bukti mengenai skandal T Group. Lalu pagi ini NipponNews menyebutkan kalau situs mereka diretas. Kurasa orang yang mengirim adalah hacker dan dia lah yang menyebarkan bukti-bukti skandal T Group di internet."
Sasuke mengernyitkan dahi. Ia tak menyewa jasa hacker dan tidak mengenal satupun dari mereka. Mengapa hacker yang tidak dikenal bersedia membantu dirinya?
"Mengapa hacker itu malah berusaha membantuku? Apakah orang itu adalah hacker yang anda sewa, Tsunade-sama?"
"Tidak. Justru kupikir hacker itu temanmu hingga bersusah payah membantumu seperti ini."
Sasuke merasa penasaran dengan sosok sang hacker. Namun ia tahu kalau ia tidak akan bisa menemukan sosok hacker yang tampaknya sangat ahli hingga bisa menemukan berbagai bukti skandal yang selama ini tidak pernah terungkap. Memang ada desas-desus mengenai tindakan biadab yang dilakukan T Group, namun tak pernah ada satupun bukti yang muncul sehingga publik menganggapnya sebagai rumor.
Sasuke berniat mengekspresikan rasa terima kasihnya sekaligus sedikit memancing sang hacker. Jika ia berhasil kembali tampil di acara reality show, maka ia akan mencoba memancing sang hacker dengan mengucapkan kata-kata yang ia pilih secara khusus.
-TBC-
------------------------------------------------
Author's Note :
------------------------------------------------
Sebetulnya ada beberapa bagian yang aku ga terlalu yakin dengan penggunaan tanda bacanya. Mohon kritik & saran untuk chapter ini, khususnya untuk pemakaian tanda baca & penulisan.
Untuk chapter selanjutnya diusahakan lebih panjang. Dikarenakan kesibukan, waktu update akan lebih lama dibanding biasanya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro