Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

AWAM

Happy reading.
Jangan lupa vote dan komen semwa <3

....

Ennoshita tengah membaca buku dengan tenang dikelasnya. Hari itu jamkos yang lumayan lama karena guru nya tengah rapat dari pukul 10 hingga saat ini.


Ennoshita sebenarnya bosan membaca buku buku dengan kumpulan rumus ini. Ah, tidak menyebalkan tapi cukup bosan saja.

Sekilas matanya melirik kesebuah buku yang berada dimeja temannya. Buku itu bersampul indah. Dengan judul buku yang bertuliskan 'dua cinta' hm, apa itu buku romansa?

Ennoshita berdiri dari duduknya lalu menghampiri bangku temannya. Perempuan pemilik buku itu menengok kearah Ennoshita. Ennoshita tersenyum begitu ditatap. "Boleh pinjem buku ini?"

Ia mengangguk. "Santai Enn, kalau mau pinjem pinjem aja. Btw, ini genre romance. Lu yakin mau baca?"

Ennoshita mengangguk. Toh, dia ingin tahu apa isinya.

Dia kembali duduk ditempat duduknya. Mulai membaca buku itu, halaman satu tidak ada masalah. Karena cerita baru dimulai. Tapi begitu beberapa halaman selanjutnya dia mulai menaikan alis. Kebingungan.

'Cewe nya jadi bucin banget ya? Padahal dia disakitin terus..'

'Dia brengsek gini kok masih ada yang suka sebegitunya sih? Kok aneh banget?'

'Loh, ini gua yang cupu apa begimana gak pernah disukai cewe kek gini?' Tanya Ennoshita dalam hatinya. Apa dia baru bisa punya pacar kalau jadi fuckboy yang tukang bikin nyaman, atau punya ninja dulu, apa harus kece badai??

Ennoshita sepertinya terlalu awam soal remaja remaja seperti ini. Dia sepertinya harus banyak bertanya kepada teman temannya.

Tringg!!

Ennoshita menyadari waktunya pulang sekolah. Beberapa anak sudah mengambil tasnya dan pulang. Ennoshita menutup buku. Merapihkan mejanya dan bergegas pulang.

Ennoshita berjalan keluar gerbang sekolah. Dia menatap angkot biru nomor 08. Hendak naik ke angkutan umum karena memang sudah kebiasaanya menaiki transportasi umum.

Begitu dia hendak naik ke angkutan umum tersebut, dia dikejutkan oleh suara klakson kencang dari sebuah motor. Ennoshita menengok dan mendapati Tanaka menatapnya. "Woe Enn, ayo kerumah. Gua butuh lu."

Ennoshita mengerutkan kening. Apa itu? Sepertinya dialog Tanaka barusan mengingatkannya dengan buku novel Yang ia baca tadi.

'Gua butuh lu.'

'Gua butuh lu.'

Banyak yang memperhatikan Tanaka dari sana. Dia terkesan keren dan entahlah. Banyak sekali perempuan yang menatapnya. Tiba tiba si cupu itu berpikir. Apa definisi Fuckboy itu seperti Tanaka? Atau bukan ya?

Ennoshita mendekat. Tanaka memakai motor ninja berwarna hitam. Ennoshita semakin mengerutkan alis, lalu menatap Tanaka. Penampilan sahabatnya itu seperti karakter laki laki yang berada dinovel tadi. "Lu sejak kapan jadi Fuckboy Ryu?"

Tanaka memberikan helm kepadanya, dia terkekeh begitu mendengar kalimat Ennoshita. "Belajar darimana lu bahasa gituan?"

Bugh!

Ennoshita memukul lengan Tanaka dengan kencang. "Nanya anjim!"

"Apaan si! Lagian aneh aneh amat nanya gituan." Tanaka akhirnya ikut kesal. Dia naik kemotornya setelah memakai helm, Tanaka menengok kesegala arah. Dia menyalakan kendaraannya, Disusul Ennoshita yang naik dibelakang. Ennoshita kembali bertanya. "Berarti lu punya pacar dong?"

"Ettt! Turun lu ya kalau sekali lagi bahas masalah gituan!" tangannya menarik kunci motor dan membuat mesin itu kembali mati. Ennoshita ber oh ria. "Oh gak punya toh. Lagian kalau punya harusnya sekarang lu jemput dia sih bukan gua."

"Apaansi? Kok lu jadi gak jelas gini?"

Ennoshita dalam hati menyadari satu hal. Sial! Dia jadi seperti karakter perempuan dalam novel itu. Perempuan menyebalkan banyak tanya. Ah, apa dia tadi bicara terlalu banyak?

"M-maaf deh, gua cuma penasaran. Btw, lu termaksud badboy gak sih? Kok gua bingung."

"Enn pliss, lu ada masalah apa nih? Mending cerita sini dah."

"Anjir itu dua cowok lagi berantem kek ayank ayank an woe!"

Keduanya terdiam. Mendengar ucapan seseorang yang tiba tiba berteriak. Ennoshita menengok dan melihat dua anak SMP menatap mereka dengan senyuman aneh. Satunya terkekeh menatapnya. "Bang! Abang uke ya?!"

"Watefak!!"

Surai hitam itu terkejut mendengar umpatan dari Tanaka. Dia mengerutkan alis. "Apaan tuh? Uke?"

Tangan Tanaka menutup telinga Ennoshita. Sudah! Sudah! Dia tau kata kata fuckboy saja sudah tanya tanya aneh. Apalagi dia tau apa itu. Ya, Tanaka sih tau karena dia punya Teman yang seperti anak anak SMP itu.

"Woelah apaan sih?! Ryu!" Ennoshita berusaha menjauh dari tangan Tanaka yang menutup telinganya. Bodoh sekali padahal dia pakai helm. Mau menutup telingan pun tidak ada gunanya.

"Nggak. Bukan apa apa. Udah lah ayo pulang." Tanaka menatap tajam kedua anak itu. Sedangkan yang ditatap terkikik senang. Ya ampun dasar!

Ennoshita menatap aneh keduanya. Bingung juga apa maksudnya. Tanaka mengendarai motornya dengan kecepatan rata rata.

Ennoshita diam diam membuka ponselnya. Lalu menyalakan data seluler dan mengetik sesuatu. Di mbah google tentunya.

'Ok google apa itu uke?'

Begitu google telah memproses mata Ennoshita terkejut membaca kata kata yang ada disalah satu website yang muncul. Dia mengerutkkan alisnya. 'Uke? Bawah? Submissive?'

Tanaka mulai merasakan hal hal yang tidak enak begitu sunyi senyap dibelakang sana. Dia menelan ludah, lalu diam diam melirik spion. 'Curiga gua..'

"Jangan bilang lu nge search apa yang bocah tadi bilang?" Tanya Tanaka masih dengan melirik spion. Ennoshita terlihat  dengan wajah shock. Tidak menjawab.

"Woe Enn!"

"BACOT RYU, Turunin gua sekarang. Gua mau pulang sendiri!!" Tanaka terkejut akibat Ennoshita yang tiba tiba bicara dengan ngegas.

"Woe anjer lu anggep serius omongan tu bocah? Anjir ya gini gini gua gak--"

"Berisik!! Turunin gua sekarang!!"

Dan akhirnya canggung terjadi berminggu minggu diantara mereka berdua.

Anjir gamau lah gue-Enn

Paansi? Udah ngapa Enn, gua ga tau harus nanya pr ke siapa kalo gini ceritanya.-Tanaka

.
.
.
Tbc.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro