Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

<3


Bagh!

Bagh!

Bugh!

Tak!

Grek!

Bagh!

“A-ampun! Tolong berhenti! Kami janji tidak akan merundung dia lagi!” pekik memilukan mengudara, atmosfer di sekitar terasa begitu dingin, bulu kuduk dapat berdiri saat itu juga tanpa aba-aba.

“Huh? Apa? Kau menyuruhku berhenti?” si surai pirang mengorek telinganya santai, memasang raut sok bingung lalu terkekeh geli, “Maaf ya, tapi aku melakukan ini karna dibayar!”

“Kau tidak membayar, ngapain nyuruh aku berhenti?”

“Perintahnya aku harus menghajar kalian sampai pingsan loh, jadi jangan pingsan sampai aku merasa senang!” dengan nada ceria ia berkata seperti itu tanpa merasa kasihan, menginjak kuat tangan pemuda malang di bawahnya hingga terdengar bunyi patah tulang yang membuat siapapun meringis ngeri.

Kreeeeeekkkk–!

“AAAAARRRGGGHHHH!!! KEPARAT!!! BERHENTI!!!”

“Ya ampun~! Bocah SMP sudah pandai mengumpat ya~?”

Memasukkan kedua tangan ke dalam saku coat yang membalut tubuh lalu menghelakan nafas panjang, maniknya bergulir melirik ke arah pojok ruangan, terdapat seorang bocah laki-laki berdiri di situ sambil memasang raut ketakutan.

“Hei! Serius nih sampai pingsan?” tanyanya sambil menunjuk empat bocah malang yang tergeletak mengenaskan di atas lantai dingin penuh bercak darah, merintih kesakitan dengan wajah babak belur dan basah oleh air mata bercampur darah.

Bocah laki-laki di pojok ruangan nampak bingung hendak menjawab apa, dibenaknya ia terus menimbang-nimbang.

“Y-ya! Sampai pingsan!” sahutnya dengan nada gemetar.

“Baik! Sampai pingsan~!”

Klek!

“Kakak!”

“Eh? Kok bisa kesini?”

Menoleh kaget kearah pintu utama ruangan yang terbuka lalu muncul seorang gadis dengan wajah marah.

“MALAH MAIN-MAIN DI SINI! MANA AYAM GORENGNYA?!”

“Ah iya! Aku hampir lupa! Sebentar ya, aku harus membereskan ini, tinggal sedikit lagi kok~”

“AYO PULANG! Kau tak tahu aku sedari tadi menahan lapar?!”

“Sebentar, sayang~!”

•••

Langit mendung, namun hujan tak kunjung turun. Sepasang manik tajam dibalik kacamata minus itu menatap gumpalan-gumpalan kapas hitam raksasa di langit dengan dahi berkerut, melirik arloji yang melingkar di tangan kirinya menunjukkan pukul tiga sore hari.

“Aish! Krystal lama sekali, ngapain sih dia sama DG?!” gerutunya sambil melirik kearah sebuah gedung di sebrang jalan, kian lama gedung itu perlahan sepi.

Merogoh ponsel di saku lalu mengotak-atiknya sambil cemberut.

Kim Jung Goo : [Name]!!!

Kim Jung Goo : Kau sudah pulang kerja?

Selang tiga puluh detik terkirim pesannya pun dibaca, namun dibalas setelah dua menit, itupun sangat singkat. Mulutnya gatal ingin mengumpat, namun takut jika ia akan kualat pada calon istri.

[Name]-chan : Iya, sudah

Kim Jung Goo : <3

[Name]-chan : </3

Ya, Goo tak heran karna dia adalah [Name].

Kim Jung Goo : Anak bosku lama sekali :(

Kim Jung Goo : Aku ingin segera pulang lalu mandi!!!

[Name]-chan : Sejak kapan kau memperhatikan kebersihan dirimu? :V

Kim Jung Goo : Sejak kau jadi milikku :P

[Name]-chan : Sejak kapan aku milikmu?! XP

Kim Jung Goo : Sejak dulu XP

[Name]-chan : *send a picture*

Goo mengerjapkan matanya, menatap cengo gambar yang dikirimkan [Name] tiba-tiba.

[Name]-chan : Fuck you!

Kim Jung Goo : When?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro