✎ 9. Tanjoubi
20 Agustus
Kakuchou kini tengah berjalan menuju halaman samping rumah, maniknya melihat sesosok gadis yang dia cari-cari sedang menjemur pakaian dan alas kasur. Namun saat ingin memanggil tak sengaja dia melihat Rindou tengah berdiri dekat pohon sambil memegang handphonenya
Karena penasaran akhirnya Kakuchou berjalan mendekati Rindou dan melihat apa yang di lakukan Rindou
"Memotret seorang gadis diam diam itu tidak baik, Rindou." Tegur Kakuchou saat mengetahui Rindou tengah memotret mu
"Idih siapa juga yang fotoin dia, aku lagi fotoin langit." Elak Rindou sambil menaikkan handphonenya keatas
"Tsundere."
"Aku gak tsundere!"
Kakuchou dan Rindou memulai keributan yang membuat (Name) menoleh heran "kalian pada ngapain ribut-ribut disana? Ngeghibah? Masih pagi kok ngeghibah? Gak baik tau! Kalau gak ngajak aku! Aku ikut dong!"
Rindou dan Kakuchou menatap datar (Name)
"Aku pengen matahin tulang dia." Kata Rindou sambil menatap Kakuchou
"Yaa, aku juga ingin memukulnya." Balas Kakuchou sambil menatap Rindou
"Jangan lah! Aku kan cewek! Masa di kasarin gitu!" (Name) yang mendengar penuturan mereka berdua sontak marah
Kakuchou berjalan kearah (Name) sedangkan Rindou hanya berdiri di tempatnya sambil menatap (Name)
'entah kenapa ciri-ciri gadis misterius itu mirip dengan (Name)... Rambut hitam panjang dan tubuh pendek. Eh! Mana mungkin lah, dia aja gak bisa beladiri.' batin Rindou sambil geleng-geleng kepala
Rindou berjalan kearah (Name) "(Name)." Panggilnya
"Ya?"
"Apa kau bisa melepaskan ikat rambut mu itu? Aku ingin melihat rambutmu saat terurai." Rindou menunjuk pada rambut (Name) yang di cepol
(Name) sedikit memiringkan kepalanya "boleh sih, tapi semalam aku lupa lepasin ikat rambutnya... Jadi udah lebih dari 24 jam rambut ku diikat, mungkin pas di lepas malah ngembang."
"Udah lepasin aja." Kata Rindou
Kakuchou yang mengerti arah pembicaraan Rindou langsung menyenggol sikunya "kau juga berfikir kalau gadis itu (Name)?" Bisik Kakuchou dan di balas anggukan kepala oleh Rindou
"Nih."
Mereka berdua melihat kearah (Name) dan langsung menahan tawa. Rambut (Name) yang ikal layaknya mi tiba-tiba mengembang seperti rambut singa jantan
"Hahahahaha nani kore?! Omoshiroi... Katakan cheese!" Rindou langsung mengambil ancang-ancang untuk memotret (Name)
"Jangan di foto!!!" (Name) mencoba mengambil handphone milik Rindou namun dengan cepat Rindou mengangkat handphone miliknya tinggi-tinggi
Tiba-tiba (Name) merasakan Deja Vu akan kejadian seperti ini, dia berhenti dan mengikat asal rambutnya setelah itu mengambil keranjang pakaian dan masuk ke dalam rumah tanpa mengucap sepatah katapun
"Ada apa dengannya?" Tanya Kakuchou
"Entah lah." Jawab Rindou
(Name) berjalan menuju dapur namun tak sengaja dia berpas-pasan dengan Haruchiyo yang sedang mengambil minuman di dalam kulkas
Tak ada satu kata pun keluar dari mulut mereka, mereka hanya melakukan kegiatan masing-masing hingga tiba-tiba seorang laki-laki berambut pirang sedikit hitam datang dengan telanjang dada
"PAKAI BAJU MU RAN-SAN!!!" teriak (Name) sambil menutup matanya dan berbalik badan
Ran menyeringai "hee... Kenapa kau malu--" saat jarak antara Ran dan (Name) tinggal sedikit, (Name) langsung menodongkan pisau kearah dada sebelah kiri Ran tanpa berbalik untuk menatapnya
"Maju lagi ku tusuk." Ancam (Name) tanpa menoleh
"Tangan mu gemetar." Kata Ran sambil menatap tangan (Name) yang memegang pisau
"U-Urusai!! Cepat pakai bajumu!"
Ran terkekeh pelan melihat reaksi (Name), walau senolep atau sebucinnya (Name) dengan husbunya dia tetap gadis biasa yang armornya tidak terlalu kuat dengan cowok tampan
"Sok imut, alay." Tiba-tiba Koko yang baru saja datang langsung meroasting (Name)
"Bacot." Ucap (Name) menggunakan bahasa Indonesia
Koko pergi bersama dengan Haruchiyo meninggalkan (Name) dan Ran
"Ku dengar kau, Koko dan Haruchiyo berteng--"
"Ran-san... Pakai baju mu ya." Kata (Name) sambil tersenyum dan pergi menuju kamarnya
Ran menatap punggung (Name) yang mulai menjauh "hm... Sepertinya kejadian yang ku dengar itu memang benar."
Mikey yang baru saja pulang dengan baju sedikit terkena bercak darah datang "mana (Name)?" Tanya Mikey
"Ke kamarnya." Jawab Ran "ngomong-ngomong apa yang terjadi padamu bos?"
"Hah? Tadi ada yang nantangin, jadi ya... Ayo aja." Jelas Mikey dengan raut wajah bangga "oh iya, makan siang nanti menunya apa?"
"Entahlah, tanya aja sama (Name)." Jawab Ran sambil mengangkat kedua bahunya "oh iya bos, apa ada kabar tentang Takeomi dan Mochi?"
"Mereka sebentar lagi sampai." Jawab Mikey sambil mengambil stok dorayaki di atas lemari setelah itu langsung melenggang pergi
⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆
Siangnya
Kakuchou berjalan menuju kamar Rindou, dia mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu saat melihat pintu kamar Rindou sedikit terbuka jadi dia langsung membuka pintunya
"Rindou mereka sudah da--"
Manik Kakuchou melebar saat melihat Rindou dan (Name) sedang cuddle-an sambil bermain handphone
"Oh? Kakuchou, ada apa?" Tanya Rindou tanpa mengalihkan pandangannya dari game
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Kakuchou
"Main ml." Jawab mereka berdua kompak
"Tapi kenapa harus... Haah." Karena sedikit cemburu saat Rindou memeluk (Name), jadi dia langsung menarik tangan (Name) dan menjauhkannya dari Rindou
"Bukan mahram! Jangan main peluk!" Kata Kakuchou sambil menyembunyikan (Name) di balik tubuhnya
"Ck! Jangan ganggu napa?! Lagi pula ini kamar ku, suka suka ku lah mau ngapain." Kata Rindou sambil berdiri dan menarik tangan (Name)
"Hah?!"
"Woy! Woy! Woy! Jangan bertengkar! Rin liat tuh kau di lock Aldous mana datangnya sama Angela lagi!" Jelas (Name) yang sedari tadi hanya fokus pada game
"Yah mati! Woy (Name) hati-hati mereka ngejar tuh! Bunuh mereka pakai sniper!" Kata Rindou yang melihat Beatrix milik (Name) di kejar Aldous
"Jangan kabur goblok! Flickernya jangan di gunain buat kabur! Damage Beatrix gede!" Tukas Rindou yang mulai emosi
"Darah ku setetes!" Jelas (Name)
"Tuh kan mati! Udah tau kalau Beatrix nyerang darahnya nambah sendiri, kenapa malah lari bodoh?! Tolol lu!" Tukas Rindou dengan perempatan siku di dahinya
"Oh iyaya, baru ingat hehehe."
"Makanya jangan bego!"
"Lah kok marah? Dasar bocah epic abadi." Balas (Name) tak terima di katai
Kakuchou yang menonton pertengkaran mereka hanya bisa mematung
'perasaan tadi aku liat mereka lagi romantisan pas cuddle ehh ternyata ujung-ujungnya malah ngebacot.' batin Kakuchou sweatdrop
"By one yok!" Tantang (Name)
"Ayok! Siapa takut?!" Balas Rindou
"By one pake kagura!" Tantang (Name) lagi
"Aku bukan user mage! Mana bisa kagura!"
"Apa? Gak bisa kagura? Lemah!"
"Yaudah ayo! Kalau kau kalah ku hukum! Biar besok kau gak bisa jalan!" Kata Rindou menerima tantangan (Name)
Kakuchou yang mendengar perkataan Rindou tadi langsung menentang
"Heh! Heh! Heh! Hukumannya apa tadi? Gak bisa jalan! (Name) jangan teri--"
"Oke!"
"Jangan di terima!!!"
"URUSAI!" Bentak (Name) dan Rindou
Sementara itu, di ruang tamu ada beberapa orang sedang berkumpul
"Ribut sekali di atas, ada apa?" Tanya seorang pria dengan luka vertikal di wajahnya
"Biasa." Jawab Ran
"Ngomong-ngomong dimana bos?" Tanya laki-laki bertubuh gempal yang sedang duduk di sofa
"Tidur." Jawab Haruchiyo sambil mengelap katana miliknya
"Hoo sepertinya kau sedang bahagia saat ini, ada apa?" Tanya Takeomi pada sang adik
"Yaa... Aku sudah menemukan pengkhianatnya, jadi tidak sabar untuk menebas mereka." Jelas Haruchiyo dengan tatapan tajam dan menyeringai seram
"Oh itu bos." Kata Koko sambil melihat Mikey yang sedang berjalan dengan wajah di tekuk sebal
"Doushita no?" Tanya Ran sambil melihat kearah Mikey
"Aku tadi bermimpi menikah dengan seorang gadis cantik tapi malah kebangun gara-gara calon istri ku diambil Koko." Jelas Mikey sambil menatap Koko
Yang di tatap hanya sweatdrop "aku? Tidak tidak tidak... Aku tidak akan mengambil gadis mu, lagi pula aku masih menyukai Akane-san."
Takeomi mendengus "suka kok sama mayad?"
"Nani?!"
"Haruchiyo ambilkan aku beberapa camilan, aku lapar." Titah Mikey sambil duduk di sofa single
"Baik."
"Dimana Kakuchou?" Tanya Mikey
"Aku tadi menyuruhnya untuk memanggil Rindou." Jawab Ran
Mikey melirik kearah Takeomi dan Mochi "aku ingin kalian membicarakan misi kalian nanti, sekarang yang lebih penting lagi..." Mikey menggantungkan perkataannya
"Apa?"
"Hari ini aku ulangtahun! Kenapa hanya satu hadiah yang kalian beri?! Bahkan saat tadi pagi saja hanya ada kue ulangtahun kecil diatas meja ku!" Kata Mikey sambil menggebrak meja
"Hadiah?"
"Kue?"
"Tapi Mikey... Kami belum memberikan apa-apa padamu." Jelas Ran
Koko menganggukkan kepalanya "hadiahnya akan sampai nanti malam."
"Terus siapa yang ngasih kue sama hadiah?" Tanya Mikey
Haruchiyo yang baru datang dengan sekresek camilan mengangkat sebelah alisnya "ada apa?"
"Mikey menemukan hadiah dan kue tadi pagi saat dia baru bangun." Jelas Koko
"Mikey! Apa kau masih menyimpannya? Siapa tau di dalam kue itu ada racun dan hadiahnya itu adalah bom!" Haruchiyo menghampiri Mikey sang temannya dari kecil
"Udah ku makan sih kuenya terus hadiahnya lagi ku pake." Jelas Mikey sambil memamerkan sebuah gelang berwarna hitam di tangan kanannya "kuenya juga enak, jadi pengen lagi."
"Mikey! Kenapa kau makan? Bagaimana kalau kue itu ada racunnya? Seharusnya kau kasih tau kami dulu!"
"Biarin kalah ada racunnya lagi pula itu hadiah pertama ku di tahun ini, emangnya kalian ada ngasih?" Mikey menatap satu persatu orang yang ada di sana
"Kan hadiahnya nanti malam aka--"
"Aku lebih suka kalau ada surprise saat aku baru bangun tidur, orang yang memberikan ku hadiah saja tau kalau aku suka itu bahkan dia memberikan ku hadiah gelang yang aku inginkan waktu itu." Jelas Mikey dengan tatapan tak suka yang dia berikan kepada anggota bonten
Haruchiyo berdecih pelan
'siapa sih yang memberikan hadiah pada Mikey? Nyari muka! Awas saja kalau aku tau siapa orangnya, ku bantai keluarganya.' batin Haruchiyo dengan tangan mengepal
"Jangan-jangan itu dari (Name)." Kata Ran m
Sambil menatap langit-langit
"Tidak, dia tidak tau aku ulangtahun hari ini dan lagi pula mana mungkin dia peduli tentang ulangtahun seseorang." Jelas Mikey
Takeomi menghela nafas panjang
"Ya sudah nanti kami bikin acara yang meria--"
Mikey berdecih pelan
"Tidak perlu, aku kan sudah bilang kalau--" belum sempat Mikey memarahi anggotanya tiba-tiba (Name) datang dengan teriakannya
"MATTE YO RIN!!! KAU KAN KALAH KENAPA MALAH KABUR?!"
"SIAPA YANG KABUR?! AKU MAU KE DAPUR!"
"ALASAN KAU WIBU!"
"NGACA!"
(Name) melempar beberapa benda yang ada di dekatnya kearah Rindou dan dengan mudahnya Rindou menangkap serta menghindar dari benda yang di lempar (Name)
"SINI KAU RIN!!! JANGAN KABUR MULU!"
"Gimana gak kabur kau aja ngejar sambil lempar barang!"
"KALAU GAK MAU DI LEMPAR YA JANGAN KABUR LAH DASAR CORE GAK GUNA!"
"Ngaca! Support kok beban!"
"AKU GAK BEBAN! MUSUH AJA YANG LOCK AKU PAS SEKARAT!"
Tak sengaja (Name) menabrak punggung seseorang yang berada di depannya, dia jatuh terduduk dengan bokongnya yang pertama kali mendarat
"Adoy!"
(Name) mendongak untuk melihat siapa orang yang tak sengaja dia tabrak
"Megalodon!!!"
TBC
Itu gelang yang di pakai Mikey
Akashi Takeomi
“Tinggal dengan (Name) berasa punya istri-!! Astaghfirullah!!! Dia di bawah umur!!!”
Mochizuku Kanji
3 SMA
“Sini ku ajarin main pistol”
Senin, 31 Januari 2022
Laili-chan03
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro