Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

✎ 6. Ano onna dare?

Fyi: nama Sanzu ku ganti jadi Haruchiyo ya, soalnya anak-anak ben-10 manggil dia Haruchiyo, Suaminya author.y.

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

Duduk menatap jendela yang menghadap ke gerbang sekolah sambil sesekali menghela nafas kasar

"Yo! (Name)! Nih roti sama susu coklat untuk mu." Yuki datang sambil duduk di depan (Name) yang masih termenung

"Oyy (Name) lagi ngelamunin apa sih? Jadi istri keempatnya Tengen? Atau jadi istrinya om Toji?" Tanya Yuki sambil menyentil jidat lebar (Name)

"Hm... Gak kok, cuman ngayal jadi pacarnya Sebastian." Jelas (Name) "btw ini kau traktir? Gak bayar kan? Alhamdulillah haleluya Sankyuu so much."

(Name) mengambil roti melon dengan rasa es doger dan susu coklat

"(Name) jujur aja, kau akhir-akhir ini sering murung. Kenapa? Ada masalah? Cerita aja gak papa kok rahasia mu aman kalo cerita sama aku soalnya aku orangnya pelupa." Jelas Yuki sambil menepuk bahu (Name)

"Pelupa apanya? Soal ngeghibah nomor satu, gak pernah lupa." Cibir (Name) sambil membuka roti melon

"Ngaca." Yuki memberikan kaca kecil pada (Name)

"Ihh cantik banget aku." Kata (Name) sambil menatap dirinya yang sedang memakai kaca milik Yuki

"Malah ngelunjak nih bocah." Kata Yuki dengan perempatan imajiner di dahinya

Tiba-tiba saja pintu kelas terbuka dan nampaklah seorang pria cantik dengan rambut putih panjang memakai masker

"Oy ubab." Panggil Haruchiyo

"Apa ibab?" (Name) menoleh sambil menatap malas Haruchiyo yang berjalan kearahnya

"Kono onna." Geram Haruchiyo sambil menatap tajam (Name)

"Apaan sih datang-datang manggil babu terus malah ngerutukin orang, maunya apa? Ngajak berantem?" (Name) langsung berdiri dari duduknya dan membalas tatapan tajam Haruchiyo

"Ehhh udah jangan berteman... Ini aku kasih baygon, minuman bermanfaat bagi tubuh untuk memperpanjang umur." Kata Yuki menjadi penengah sambil memegang sekotak baygon beserta sedotan

"Yuki damettenasai." Kata (Name) yang masih berdiri menatap Haruchiyo

"Gomen (Name)." ←baca pakai nada Yamaguchi

"Jadi? Kenapa kesini? Pasti ada maunya." Tanya (Name)

"Nih kerjain, oh iya nanti belikan takoyaki yang di kedai dekat sekolah terus antar ke kelas. GPL!" Kata Haruchiyo sambil menyerahkan buku matematika yang kebanyakan nilai 0-15

"Duitnya?"

"Pakai duit lu lah." Kata Haruchiyo sambil berjalan keluar

"Ehh setan... Udah enak-enak nyuruh, beli takoyaki pakai duit ku pula. Setan emang." Gerutu (Name)

"Apa? Gak terima?" Tanya Haruchiyo sambil berbalik dan menatap (Name) tajam

"Yaiyalah, emang kau siapa aku?"

"Lo babu gue, dan gue tuan lo. Ngerti?" Kata Haruchiyo dengan nada mutlak

"Idih ogah--"

Haruchiyo mengambil buku catatan matematika milik (Name) dan hendak merobeknya

"Wakatta wakatta!! Jangan di robek juga buku ku! Capek tau nyalinnya!" (Name) langsung berlari untuk menyelamatkan bukunya dari tangan Haruchiyo

Haruchiyo menyeringai walau tak terlihat karna dia memakai masker
"Dalam 15 menit kalau kau tidak berada di kelas ku sambil membawa takoyaki, bukan hanya buku pelajaran mu saja yang aku rusak tapi semua manga dan koleksi anime mu juga."

Setelah mengatakan itu dengan nada santai Haruchiyo berjalan keluar kelas sedangkan (Name) hanya bisa menyumpah serapahi Haruchiyo

"Waahhh apa kau selalu di perbudak seperti itu oleh mereka?" Tanya Yuki

"Tiap hari, yaudah aku mau pergi beli takoyaki dulu. Bye!"

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

"Oy saru! Kerjain pr!"
"Oy inu! Bersihin ini cepat!"
"Oy kuso gaki!"
"Oy hage!"
"Oy tako!"

Sudah manggil sembarangan, nyuruh-nyuruh seenaknya pula. Kalau aja Haruchiyo itu cewek mungkin (Name) sudah [isi sendiri]

"Tulisan yang bagus dikit kek, udah kecil, miring-miring, jelek, gak bisa di baca, banyak typo pula." Jelas Haruchiyo sambil mengomentari tulisan kanji (Name)

". . ."

'nih anak kebal sama santet gak ya? Apa perlu ku cabein mulutnya? Mulutnya kok gak di rem sih?' batin (Name) sambil senyum

"Itu tulisannya 'Tsuki' ngapain nulis--"

"Iya iya maaf, nih aku hapus." Mau tak mau (Name) harus menuruti perkataan Haruchiyo

Selain diancam barang-barangnya akan di hancurkan terkadang (Name) juga diancam dengan cara di todong senjata tajam oleh Haruchiyo dan beberapa anak bonten

"Rupanya kau disini, (Name)."

Atensi mereka berdua teralihkan pada seorang pemuda dengan rambut pirang cyan yang sedang berdiri diambang pintu kelas

"Rindou-kun doushita no?" Tanya (Name)

"Sebentar lagi bel masuk, mau sampai kapan kau disini?" Rindou langsung menarik tangan (Name) dan berjalan meninggalkan kelas Haruchiyo

"Hm... Yaudah deh, toh yang penting or ku selesai. Mending balik nyabu lagi." Haruchiyo memasukkan bukunya ke dalam tas setelah itu pergi entah kemana

Rindou dan (Name) berjalan di koridor sekolah, beberapa pasang mata menatap kearah mereka, bukan hal yang tak biasa jika (Name) terkadang bersama Rindou. Namun, yang tak biasa itu Sakura alias salah satu cabe plus mantan Ran sedang mengejar Rindou

"Rin-kun."
"Rin-kun."
"Rin-kun."

Sedangkan yang di panggil tetap berjalan tanpa berniat untuk menoleh, karna kesal Sakura berjalan ke depan Rindou dan menghadang jalannya

"Minggir." Kata Rindou dengan tatapan tajam

Sakura dan (Name) yang melihat itu seketika langsung merinding

"N-ne Rin-kun--"

"Jangan sok akrab dengan gue, ngerti lont*e?" Setelah mengatakan itu Rindou kembali berjalan menuju kelasnya dengan (Name) yang tetap di genggam tangannya

Fyi, kalian masih kenalkan Sakura, Iori dan Kirara? Tiga sejoli korban roasting Ran. Kirara itu suka dengan Kakuchou dan Mikey namun saat Ran menembak malah di terima, Iori suka dengan Haruchiyo dan Koko namun saat di tembak Ran malah di terima dan kini telah menyandang status mantan Ran. Terakhir Sakura, ia awalnya menyukai Ran saja namun saat di putus sepihak oleh the king of reptil dia malah menyukai Rindou

Dan Sakura tidak mau menyerah untuk mendapatkan hati sang Haitani Rindou walau matahari terbit di Timur

"Ohh jadi ternyata gara-gara dia ya?"

Rindou berhenti berjalan, dia melihat Sakura melalui ekor matanya

"Gara-gara Jala*g ini?! Apa bagusnya dia? Kau lebih menyukai dia dari pada aku yang jelas-jelas lebih good looking, cantik, putih, tinggi, dan tidak rata." Sakura berdiri tepat di hadapan (Name) dan menatapnya tajam

". . ." (Name) hanya dia saat dihina seperti itu "gendut." Komentar (Name) sambil menatap datar Sakura

"Hah?! Kok body shaming?! Gue gak pernah ngehina sampe body shaming ke lo ya!" Sakura yang emosi hendak menjambak rambut (Name)

Namun, tangan Rindou langsung menahan tangan Sakura agar tak menjambak rambut (Name)

"Sepertinya lu salah paham, dia pesuruh gue." Setelah mengatakan itu Rindou kembali berjalan menuju kelas dengan tangan (Name) yang di genggamnya

Rindou sedikit tersenyum saat melihat reaksi (Name) tadi, dia tak menyangka jika (Name) berani mengatakan itu pada Sakura yang notabenenya adalah anak dari salah satu pengurus gakuen ini

Sakura mematung
'pesuruh? Berarti dia bukan saingan ku... Tunggu tadi Rin-kun sempat tersenyum kan? Tersenyum kearah ku? KYAAAAAA BERARTI ITU ARTINYA DIA MENYUKAI KU JUGA!!!' batin Sakura kegirangan

Sedangkan seseorang yang sedari tadi menyimak hanya memasang wajah datar, ia awalnya baru keluar dari toilet namun karena melihat Rindou, dia langsung bersembunyi dan menguping

"Pesuruh ku? Padahal waktu aku dekat dengan (Name) dia bilang kalau (Name) pacarnya dan pas aku nanya (Name) dia malah jawab hanya teman mabar." Kata orang itu

"Inupi ternyata kau disana, aku mencari mu kemana-mana tadi." Koko berjalan kearah Inupi yang sedang berdiri

"Kau sedang apa?" Tanya Kok

"Tidak ada, ayo pergi."

Ingat ya! Inupi cuman karakter sampingan. Disini gak ada Inupi x (Name)! Yang ada cuman
Kakuchou x (Name)
Kokonoi x (Name)
Haruchiyo x (Name)
Manjiro x (Name)
Ran x (Name)
Rindou x (Name)
Takeomi x (Name)
Mochi x (Name)

Okee, yang ship terakhir abaikan saja. Gak penting.

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

Hari telah malam, kini di gang sepi Haruchiyo tengah mengurus beberapa berandalan yang mencoba menantang bonten

"Heh? Segini saja? Lemah." Kata Haruchiyo dengan nada mengejek

"Bang*sat!! Kepung dia! Rencana B!" Teriak salah satu dari mereka

Tiba-tiba saja satu-satunya jalan keluar di hadang segerombolan berandalan

"Mana bantuannya? Kenapa mereka belum datang?" Tanya sang bos

"Mereka dalam perjalanan bos! Sebentar lagi sampai!" Jawab salah satu bawahannya

"Hahaha bagus... Mungkin ini akhir dari hidupmu Sanzu, bersiaplah!"

"Siapa takut." Haruchiyo menyeringai

Tanpa di sadari Haruchiyo, dua orang di belakangnya memukulnya menggunakan pipa besi dengan sangat kuat hingga membuatnya ambruk

"Sial." Umpat Haruchiyo dengan darah yang merembes keluar dari kepalanya dan matanya berkunang-kunang

"Pegang dia! Kita siksa dulu baru bunuh."

Dua orang berandalan berjalan kearah Haruchiyo dan memegangnya agar tak kabur

Suara sepatu dari beberapa orang terdengar
"Heh... Sepertinya mereka sudah datang."

Terlihatlah beberapa berandalan yang memakai tato, anting dan ada yang berbadan gempal

"Maaf lama bos, tadi kami sempat di serang oleh seorang gadis karena salah copet." Jelas salah satu dari mereka

"Tak masalah, kita urus dia dulu." Kata sang bos sambil menatap remeh Haruchiyo sedangkan yang ditatap memasang wajah kesal

'ck! Jika saja aku tak menyuruh Ran untuk pergi ke jembatan mungkin mereka sudah ku ratakan.' batin Haruchiyo

Namun saat salah satu dari mereka ingin menyerang Haruchiyo, mereka tak sengaja melihat seorang gadis tengah berdiri dan menatap mereka tajam

"Oy preman bang*sat!! Udah nyopet action figure ku!! Pas di balikin ternyata tangan Toge patah, dan perut Rengoku bolong!!! Sepertinya kalian memang perlu ku hajar sekali lagi deh." Kata gadis itu dengan aura hitam di belakangnya sambil meretakkan tangannya

"Haah? Siapa kau?" Tanya sang bos

"O-Oi dia gadis yang tadi! Lebih baik kita mundur! Dia berbahaya!" Ucap salah satu dari mereka

"Apanya yang bahaya? Lagi pula kita disini ada 30 orang." Sang bos hanya menyeringai "lagi pula sepertinya kita sedang beruntung, dia akan menemani--"

Brak!!

Belum sempat laki-laki berbadan bongsor itu menyelesaikan kalimatnya, dia terpental ke tempat sampah

"Bos!!"

Beberapa dari mereka mencoba untuk membantu bosnya
"Bos pingsan!" Teriaknya

Haruchiyo yang mendengar itu sontak terkejut dan menatap kearah sang gadis namun karena akibat darah yang mengucur dari dahi hingga mengenai matanya, dia tak bisa melihat dengan baik

"Aku akan membalaskan dendam Toge dan Rengoku!"

Bruk!
Brak!
Duk!

Haruchiyo memandang kagum gadis berseragam SMA itu, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya saat sang gadis menyisir poninya yang panjang ke belakang, rambut panjangnya yang terurai mengikuti kemana sang tuan pergi. Dia tampak anggun dan cantik sekarang, jika saja Haruchiyo bisa melihat dengan baik mungkin dia akan mengingat terus wajah sang gadis yang telah mencuri hatinya itu

Sudah berkali-kali sang gadis SMA itu menghajar para berandalan yang memakai senjata, sang gadis sama sekali tak terluka dan itu menambahkan kesan positive bagi Haruchiyo

"Kaminari no kokyu, ichi no kata." Gadis itu berhenti dan melakukan gaya Zenitsu saat mode tidur "hekireki issen!!!"

Gadis itu melesat kearah beberapa berandalan yang tersisa hingga membuat mereka pingsan seketika

Manik sang gadis dan Haruchiyo tak sengaja bertemu
"Nih, obati luka mu... Nanti teman mu bisa khawatir."

Setelah memberikan sebuah sapu tangan miliknya, sang gadis pergi dari sana menyisakan Haruchiyo dan beberapa berandalan yang telah pingsan

"Ano onna dare?" Haruchiyo tak henti-hentinya menatap punggung sang gadis yang berjalan menjauh

Dia menatap sapu tangan pemberian sang gadis, disana tercetak gambar salju

"Sepertinya aku menyukai gadis itu."

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

(Name) berjalan mengendap-endap saat masuk ke pekarangan rumah, dia berjalan menuju pohon Sakura yang ada disana. Dia memanjat pohon dengan lihai layaknya monyet tanpa menimbulkan suara

(Name) membuka jendela kamarnya setelah itu duduk di kursi meja belajar

"Cih! Gara-gara berandalan tadi action figure baru ku hancur!" Gerutu (Name)

"Capek anj*ing... Untung bisa silat." (Name) mengambil jedai dan menjedai rambutnya layaknya seorang mak orang

"Apa tidak apa-apa jika aku meninggalkan Haruchiyo disana? Tauk ah, masih untung di tolong."

(Name) membuka buku yang berjudul
'Rencana' dan menuliskan beberapa kejadian hari ini di buku itu

TBC

Kepanjangan ya?

Btw kok makin lama nih book makin ngawur ya? Pengen ku hapus tapi sayang ༎ຶ‿༎ຶ

Minggu, 26 Desember 2021

Laili-chan03

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro