Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

✎ 33. (Name)'s plan

Haruchiyo kini berjalan masuk ke kamar Mikey sambil membawakan semangkuk bubur dan air "Mikey."

Tiba-tiba Haruchiyo tersenyum saat melihat Mikey tidur dengan nyenyak walau tubuhnya memakai perban. Mikey mengalami kecelakaan karena rem motornya blong, untungnya Mikey hanya mengalami patah tulang tangan kanan dan sedikit cedera dan sekarang kondisinya mulai membaik padahal baru beberapa hari kecelakaan. Haruchiyo tidak tinggal diam, dia langsung mencari apa penyebab rem motor Mikey blong, akhirnya Haruchiyo menyimpulkan bahwa pelaku yang membuat rem blong motor Mikey adalah tukang servis motor dan akhirnya Haruchiyo langsung membunuh tukang servis motor itu

Haruchiyo meletakkan nampan yang dia pegang di atas nakas, setelah itu tak sengaja Haruchiyo menatap Mikey tidur sambil menggenggam sebuah gelang hitam

Haruchiyo hendak mengambil gelang hitam itu tapi tiba-tiba Mikey terbangun dan menatap tajam Haruchiyo "apa yang kau lakukan?"

Haruchiyo terkejut "Aku membawakanmu makanan, Kau pasti lapar kan?" Haruchiyo tersenyum dan memberikan semangkuk bubur pada Mikey

Mikey langsung duduk dan mengambil semangkuk bubur itu, saat Mikey mencicipinya ekspresi wajah Mikey tetap datar "Kenapa kau tidak menambahkan ayam suwir dan kerupuk?"

Haruchiyo kaget "M-maaf Mikey... Aku melihat resep bubur itu dari Google." Ucap Haruchiyo merasa tak enak "Aku akan segera mencari siapa yang membuat resep itu dan membunuhnya."

Mikey menghelan nafas dan meletakkan mangkuk itu ke atas nafas sambil kembali berbaring dan menatap keatas tepatnya ke arah hiasan origami yang dibuat (Name) tapi tidak pernah di buang Mikey karena entah kenapa Mikey saat tidak bisa tidur dia selalu tenang ketika menatap hiasan itu bahkan gelang pemberian (Name) saat dia ulangtahun saja masih di simpan walau tidak pernah di pakai, padahal dia sangat membenci (Name)

Tsundere lu bangsat!!!

/Kira-kira kek gitu lah langit-langit kamar Mikey dkk/

"Kau boleh pergi." Kata Mikey tanpa menatap Haruchiyo

Haruchiyo langsung mengangguk dan berjalan keluar kamar, Mikey masih menatap langit-langit kamar, saat Haruchiyo membuatkannya bubur entah kenapa Mikey malah teringat bubur ayam yang pernah di buat (Name) sewaktu dia demam dulu

"Sialan! Gadis sialan!" Gumam Mikey sambil menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut "Kenapa dia harus pulang ke negaranya? Kusso!" Tanpa dia sadari setetes air mata turun

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆


Sudah lima hari (Name), Kakucho dan Izana berada di Indonesia dan selama itu pula kebencian Haruchiyo meningkat

Kini Haruchiyo sedang berada di dalam sebuah ruangan rahasia, ruangan itu sangat gelap dan hanya memiliki satu buah lampu sebagai penerangan. Di dinding ruangan itu ada foto-foto orang yang disilang menggunakan spidol merah, bahkan ada foto (Name), Kakuchou, Izana, Takeomi dan yang lainnya. Dan foto Mikey dengan gambar mahkota berada di tengah-tengah yang artinya Haruchiyo sedang berusaha melindungi rajanya dari orang-orang yang menurutnya mencurigakan

Haruchiyo kemudian mengeluarkan pistol dan membersihkan pistol itu dan langsung menekan pelatuk pistol hingga mengenai foto (Name) tepat di bagian kepalanya

Haruchiyo langsung tertawa yandere **"Setelah rencana Kisaki berhasil, dan kau sudah tidak dibutuhkan lagi, aku sendiri yang akan membunuhmu!"** Haruchiyo menyeringai seram

Tiba-tiba handphone Haruchiyo berdering dan nama Ran tertera di layar handphonenya

"Apa?" Tanya Haruchiyo saat mengangkat telpon dari Ran

"Dimana kau? Mikey menyuruh kita untuk pergi ke Roppongi sekarang." Tanya Ran to the point

"Kenapa? Bukannya Roppongi itu daerah kau dan Rindou? Kenapa kau tidak pergi dengan Rindou?" Haruchiyo bertanya balik

"Rin sedang membelikan dorayaki dan taiyaki untuk Mikey." Jawab Ran dengan suara malas

"Baiklah baiklah aku akan langsung ke tempat mu, kirimkan saja lokasimu."

.

.

.

.

Sementara itu, Rindou kini menjatuhkan taiyaki dan dorayaki yang baru saja dia beli di toko roti. Mata Rindou menatap tak percaya pada pemandangan orang yang ada di luar toko roti

"(Name)? Tidak tidak tidak, dia sedang di Indonesia dengan Izana dan Kakuchou... Kalau begitu siapa gadis itu?"

Rindou menatap keluar toko roti melalui jendela, dia melihat Sakura, Kisaki, Hanma dan (Y/N) berbicara serius. Saat mereka pergi, Rindou mengikuti mereka diam-diam sambil bersembunyi untuk mencari tau

Mereka berempat menuju ke sebuah gedung dan masuk ke sana, namun Rindou hanya diam mematung di tempat persembunyiannya

"Sial! Aku tidak bisa sembarangan melakukan pergerakan di wilayah Kelompok Ichizatsu, bisa-bisa hubungan antara kelompok Ichizatsu dan Bonten bisa renggang karena ku." Rindou berdecak sebal dan tiba-tiba seseorang membekap mulutnya

Rindou langsung memberontak dan mentackle orang yang membekap mulutnya

"Diam!"

Rindou berhenti ketika mendengar suara Takeomi, Takeomi melepaskan bekapannya dan menatap Rindou "jika kau penasaran, ikut dengan ku." Takeomi langsung berjalan pergi

Rindou yang penasaran langsung mengikuti Takeomi dari belakang tanpa membuka suara, dia heran ketika Takeomi berjalan menuju apartemen milik (Name)

"Kenapa kita kesini? (Name) sedang berada di Indonesia." Rindou menatap penasaran pada Takeomi, Takeomi menghembuskan asap rokoknya

"Aku merindukan (Name), aku sangat senang ketika dia melarangku merokok." Gumam Takeomi sambil menghembuskan asap rokoknya "Menurutmu (Name) itu orang seperti apa?"

Rindou menatap aneh pada punggung Takeomi "apa maksudmu?"

"Aku hanya ingin tau bagaimana kau melihat (Name), apa yang kau pikirkan tentangnya." Jelas Takeomi sambil mengambil kunci dan membuka pintu apartemen milik (Name)

"(Name) gadis lucu, hitam manis, baik--"

"Bukan soal penampilannya." Potong Takeomi "kalau itu aku juga tau." Takeomi melepas sepatu dan kaos kakinya sambil masuk dan diikuti Rindou

"Dia gadis unik, tidak terlalu kuat tapi bisa mengalahkan banyak musuh, dia tidak cepat tapi lincah karena tubuh kecilnya, dia juga bisa menyelinap di tempat kecil, dia tidak terlalu bodoh dan lumayan pintar." Jelas Rindou yang menutup pintu apartemen (Name)

"Kau hanya mengetahui sedikit tentang (Name) rupanya." Takeomi berjalan masuk "di apartemen (Name) ada dua kamar, satu dapur dan ruang santai. Kamar dia ada di dekat dapur sedangkan kamar yang di dekat pintu masuk adalah kamar kosong yang terkadang kami gunakan untuk tidur ketika menginap disini." Jelas Takeomi sambil membuka pintu kamar di dekat pintu masuk

"Lalu? Kenapa kau membawa ku kesini?" Tanya Rindou penasaran

Takeomi berjalan kearah meja di dekat kasur, dia menarik sebuah benang transparan dan sedikit bersinar di dinding. Dan tiba-tiba lemari pakaian bergoyang dan berbunyi seperti pintu terbuka.

Takeomi berjalan kearah lemari pakaian itu dan membukanya

"Ruangan rahasia?!" Rindou kaget ketika melihat sebuah ruangan rahasia berada di dalam lemari pakaian kosong itu

"Ikuti aku." Takeomi mengeluarkan ponselnya dan menghidupkan senter sambil berjalan masuk ke dalam ruangan itu diikuti oleh Rindou, tiba-tiba pintu di belakang mereka tertutup hingga ruang rahasia itu sangat gelap dan hanya ada pencahayaan dari handphone Takeomi

Takeomi menyenteri sebuah papan tulis yang ada di sana, Rindou kaget ketika melihat foto-foto, kertas dan sebuah boneka jelangkung tertancap di sana

"Boneka ini... Perasaan ku tidak enak."

"Jangan khawatir, itu hanya aksesoris." Ucap Takeomi

"Ngomong-ngomong tempat apa ini? Kenapa foto kita ada disini? Dan kenapa foto Sakura, Iori dan Kirara ada di tengah-tengah? Dan kenapa ada foto (Name) juga?"

"Itu bukan foto (Name), tapi (Y/N)." Jelas Takeomi yang membuat Rindou kaget "Gadis yang kau lihat tadi itu adalah (Y/N), anak kandung dari ketua Yakuza Ichizatsu."

"T-tunggu--"

"Aku akan menjelaskan semuanya." Takeomi menunjukkan ke sebuah buku bertuliskan 'Death Note'

"(Name) sudah di rekrut oleh pihak kepolisian untuk menyelidiki beberapa kasus sulit, dia selalu menulis rencananya di buku ini dengan bahasa Indonesia agar tidak ada yang bisa membacanya, dia menuliskan semua rencananya di buku ini." Jelas Takeomi sambil memegang buku Death Note itu

"Lalu?" Tanya Rindou

"Lily sudah merencanakan ini sejak dia datang ke Jepang pertama kali, dia sudah mengetahui apa yang akan terjadi padanya dan dia menuliskan rencananya agar kejadian buruk tidak terjadi padanya namun ada beberapa hal yang tidak bisa di lakukan oleh (Name) hingga membuat kita semua membenci (Name) pada saat itu... Dan orang yang membuat (Name) tidak bisa melakukan rencananya adalah Kisaki Tetta." Jelas Takeomi

"Maksud mu Kisaki yang itu?"

Takeomi mengangguk "Karena kesal (Name) memutuskan untuk merencanakan rencana cadangan, yaitu membuat mental Kisaki terjatuh karena kepercayaan dirinya terhadap kepintarannya. Bahkan (Name) mengetahui dan merencanakan siapa yang akan meminta maaf padanya terlebih dahulu," Takeomi menunjukkan kearah foto Kakucho, dirinya, Rindou, Mochi, Ran, Koko, Haruchiyo dan Mikey "foto kita berdelapan bersejajar dengan angka di bawahnya. Untuk foto Iori, Sakura dan Kirara, mereka adalah misi utama (Name) di kepolisian, (Name) berencana untuk menjatuhkan keluarga mereka bertiga karena ayah mereka korupsi uang negara dan menjual beberapa pulau (?)." Jelas Takeomi sambil duduk di bangku

Rindou menatap tak percaya "jadi selama ini..."

"Iya, ku pikir (Name) adalah gadis kekanakan yang suka anime tapi dia adalah gadis mengerikan yang merencanakan semua ini sejak awal. Dia bisa bertarung dan menggunakan otaknya, jika dia mau mungkin dia bisa mengalahkan Bonten dengan cepat, ku ingatkan lagi... Jika dia mau, soalnya (Name) itu paling malas dengan olahraga." Takeomi mengambil sebuah foto Hanma yang ada di dinding

"Hanma adalah pedang bermata dua, dia memihak pada Kisaki dan (Name). Dia tidak tau tentang ruangan ini padahal dia sering tidur disini." Jelas Takeomi sambil meletakkan kembali foto Hanma "Hanma di tugaskan untuk membuat (Name) jatuh cinta padanya oleh Kisaki, tapi (Name) sudah tidak membuka hati pada siapapun lagi karena sikap Koko."

"Ya... Aku tau soal itu, dan kenapa ada foto teman (Name)? Bukankah Yuki hanya membantu (Name), apa dia ikut masuk ke dalam rencana (Name)?" Tanya Rindou saat melihat foto Yuki

"Kelemahan (Name) adalah Yuki, jadi dia akan melindungi dari rencana busuk Kisaki Yuki. Kelemahan Yuki adalah (Name) dan Yuki juga melindungi (Name) dari rencana busuk Kisaki." Takeomi tersenyum "waktu itu aku meminta Wakasa dan Benkei melawan serius (Name) dan Yuki, tapi Wakasa dan Benkei langsung kalah. (Name) bisa silat sedangkan Yuki Taekwondo."

Rindou yang mendengar sejak awal langsung tersipu dan takjub "sudah ku duga (Name) itu gadis hebat."

"Tapi aku sudah menjelaskan pada (Name) bahwa Mikey saat itu berada di bawah kendali dark impulsifnya, tapi (Name) tidak mendengarkan karena dia sangat membenci Mikey. Dia bilang Mikey membuat trauma masa lalunya yang hilang kembali, Mikey membuat (Name) menjadi takut gelap, takut petir dan takut darah... Bahkan Mikey membuat (Name) teringat bahwa dulu ayahnya sering memarahinya dan memukulnya." Takeomi memasang ekspresi datar "aku kagum pada kekuatan mental gadis itu." Takeomi tersenyum hangat mengingat wajah (Name)

"Sebenarnya masih banyak yang di rencanakan (Name) tapi (Name) hanya memberitahu ku sedikit, dan aku sedang belajar bahasa Indonesia agar bisa membaca tulisannya di buku ini." Takeomi membuka halaman demi halaman yang ada di buku 'Death Note' itu


⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆


Kakuchou berjalan menuju kamar (Name) karena disuruh ibu (Name) untuk mengambil kain songket yang ada di kamar (Name).

Kakucho menatap (Name) yang tidur pulas karena kecapekan di kasur, dia duduk di tepi ranjang dan menatap wajah (Name). Tangannya membelai pipi (Name) dan menyingkirkan anak rambut yang ada di wajah (Name). Perlahan Kakuchou mendekatkan wajahnya.

Izana berjalan sambil memakan bakwan jagung, dia dengan perasaan bahagia berjalan menuju kamar (Name)
"(Nameeee)~~"

Izana melihat Kakuchou mengambil kain songket yang ada di kasur (Name) "Kakuchou? Wah wah~ apakah ibu mertua ku memberikan tugas untuk mu?"

Kakuchou menatap Izana "bisa tolong bantu bawakan ini juga?"

Izana mengangguk dan membantu Kakucho. Mereka berjalan keluar kamar (Name). Kakucho menatap Izana dan mendengarkan perkataan Izana yang senang di Indonesia. Kakucho memegang bibirnya dan tersenyum hangat sambil tersipu

"Kakucho? Kenapa kau memegang bibir mu sendiri?" Tanya Izana

"Aku sepertinya panas dalam, bibirku sedikit pecah-pecah." Kakucho mencari alasan

"Nih minum tolak angin." Izana memberikan sesaset tolak angin pada Kakucho




TBC

Tebak Kakucho tadi ngapain 🌚

Udah ah, part selanjutnya kapal Ran x (Name) lagi

Bye mau bobok

Senin, 3 Juli 2023

Laili-chan03

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro