✎ 29. Jealous
Cihuuyyyy akhirnya alur cerita bisa disusun sampe end, setelah sekian abad aku nyoba sambungin dan bisaaa
Btw aku kaget ada yang berhasil nebak ending nih fanfic, itu yang bisa nebak ngechit atau gimana? Perasaan aku ga pernah cerita ke siapapun deh tentang ending nih fanfic. Sampeyan sodaranya Saiki Kusuo ya?
Mood (Name) yang sejak tadi pagi sudah hancur malah makin hancur karna baru aja berangkat sekolah setelah 2 hari izin ehh si kepang dua udah duduk di mejanya
Diingatkan sekali lagi, Meja
"Oy bakemono." Panggil Ran
(Name) mengabaikan Ran dan berjalan keluar kelas, melihat itu Ran langsung mengejar (Name)
"Matte!"
(Name) yang tau Ran mengejarnya, langsung berlari menjauh dan terjadilah aksi kejar-kejaran
'Apasih ngejar-ngejar? Gue gak tertarik sama buaya mesum! Syuuuh syuuuuh!' Batin (Name) mencoba mengusir Ran
(Name) berlari melewati beberapa orang siswa siswi yang sedang berkumpul di lorong dengan santai karna tubuhnya yang pendek dan kecil jadi sangat mudah baginya untuk nyelip diantara orang-orang itu, bahkan saat ada dua orang siswa membawa kaca besar yang hampir menutupi seluruh lorong (Name) yang berlari dengan santainya melewati itu dengan menjatuhkan dirinya dan merosot lewat celah bawah kaca yang terbilang cukup kecil
Ran yang melihat itu berdecak sebal karna dia tak muat "CK! Minggir!"
Saat Ran lengah, (Name) langsung kabur dan bersembunyi
Ran yang kehilangan jejak (Name) memutuskan untuk pergi "Awas saja kau nanti." Gumam Ran sambil mengepalkan tangannya
Sementara itu, (Name) yang berhasil lolos masih tetap duduk di Labor karna dia capek lari-larian saat pagi hari, maklum remaja jompo lari bentar aja udah sakit pinggang sama sesak nafas mana hari pertama dapet lagi
"Pen pulang."
Tak lama, pintu Labor di buka dan terlihatlah Kakuchou yang berdiri diambang pintu
"(Name)."
Karena Kakuchou selalu memeluk (Name) saat bertemu, kini Kakuchou berlari dan hendak memeluk (Name) namun (Name) segera menjauh
"(Name)? Doushita no?" Kakuchou yang melihat gelagat (Name) yang aneh curiga
"Aku tidak apa-apa, dahh aku ke kelas dulu ya." (Name) tersenyum simpul dan hendak pergi namun Kakuchou menghalangi langkahnya
"Jawab pertanyaan ku dulu (Name). Kau kemana saja? Tidak biasanya maksudku kau tidak pernah izin masuk sekolah tapi kenapa kemarin kau tidak masuk? Apa yang terjadi padamu?"
(Name) masih mencoba untuk kabur tapi kemanapun dia pergi Kakuchou selalu mengikuti dan menghalanginya
"Apa karna Mikey?" Tanya Kakuchou
(Name) tersentak kaget mendengar nama Mikey yang keluar dari mulut Kakuchou saja rasanya (Name) ingin mencekiknya
"Itu bukan urusan mu." Ucap (Name) dingin dan mendorong Kakuchou agar menjauh
(Name) berjalan keluar tanpa menoleh ke belakang, Kakuchou menatap punggung kecil (Name) yang perlahan menghilang
"Apalagi yang kau lakukan kali ini Mikey?" Gumam Kakuchou sambil duduk di salah satu kursi
Kakuchou menghela nafas panjang "Semenjak dia di penjara kau jadi seenaknya pada orang lain."
Kakuchou teringat sesuatu, dia mengecek tanggal di handphonenya "Eh? Sekarang tanggal 5? Berarti sebentar lagi dia bebas." Kakuchou tersenyum senang
"Kalau begitu tidak ada alasan lain lagi untuk ku tetap mematuhi perintah Mikey."
Kakuchou berlari keluar laboratorium dan menuju kelasnya
⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆
Koko kini sedang duduk santai di belakang sekolah sambil menghitung uang bulanan
"Oy ini kenapa kurang ¥6000?" Tanya Koko yang masih menghitung uang
Haruchiyo menarik kerah salah satu laki-laki disana dan memberinya bogeman mentah "Kau mencurinya? Kau menghilangkannya? Jawab!"
Laki-laki itu terbatuk hingga mengeluarkan darah "M-Maaf--"
"Kau tau? Di Bonten itu ada dua hal yang tidak akan di maafkan! Pengkhianatan dan kegagalan!" Jelas Haruchiyo sambil memukul laki-laki itu berkali-kali
"Kalau alasan kalian di ganggu dengan gadis misterius itu, Mikey sudah membereskannya, dia tidak akan menggangu kita lagi." Jelas Koko sambil menyimpan uang dalam dompetnya
"Tte? Bisa jelaskan kenapa uang setoran kalian kurang?"
Saat Haruchiyo sibuk dengan kegiatannya Koko membuka handphonenya dan mentransfer sebagian uang miliknya
"Oh iya, apa sekalian ku beliin high heels baru untuk Inupi?" Gumam Koko saat melihat iklan sepatu
"Hm... Ntar aja deh."
Koko melihat jam tangan bermerek miliknya, sudah menunjukkan angka 9
"Anjir... Keasikan ngitung duit sampe lupa waktu."
"Oy Haruchiyo! Sudah jam 9."
Haruchiyo menoleh "Kalau kau mau belajar seperti kutu buku mending gausah join bonten bego*!" Sarkas Haruchiyo yang menyeringai senang saat mencongkel kuku laki-laki yang sudah dibuat babak belur olehnya
"Aku mau ke makam kak Akane! Ngapain juga aku masuk kelas? Lagi pula aku lupa mengunjungi makamnya beberapa hari terakhir."
.
.
.
.
Sementara itu, pelajaran telah di mulai dengan pelajaran ilmu rumah tangga atau tata boga sebagai jam pertama
(Name) dan Yuki berada di kelompok yang sama karna guru memperbolehkan siswa-siswinya memilih kelompok sendiri minimal 2 orang
"(Nameeee) masukin aku ke dalam kelompok mu doong~"
(Name) dan Yuki saling bertatapan sebentar setelah itu menahan tawa "heh Lo tuh ga diajak." Ucap Yuki
"Diem Lo uban! Gue ngomong sama calon Nyonya Hanma (Full Name)."
"Buset dah... Nama (Name) aja dah panjang di tambah marga Lo berasa nama yang sepanjang rel kereta api."
"Nangis mamak ku liat anaknya ngubah nama, potong kambing lagi ntar." Tawa (Name) "yaudah... Gak papalah, asal gak ngebeban."
Hanma langsung mengambil pisau daging besar dan hendak memotong daging ayam "Heh itu nanti!"
"Kenapa nanti? Kan kalian mau masak nasi goreng spesial pakai telor kan? Aku sudah menonton cara memasaknya di tiktok, jadi biarkan aku yang memasak." Kata Hanma sombong dengan wajah bangganya
Perasaan (Name) gaenak mendengar Hanma akan memasak soalnya Hanma cuman bisa bunuh orang kalau gak ya cari masalah atau ngerampok dan sejenisnya. Apalagi saat Hanma mengatakan menonton cara membuat makanan lewat tiktok
"Bentar... Tiktok? Kau.... Nonton orang masak di tiktok?" Tanya (Name)
"Iya, nama akunnya DEBM."
(Name) be like:
Rindou yang melihat dari jauh hanya menggenggam erat pisau yang dia pegang
"Ck!"
"Riin-kun!" Sakura yang satu tim dengan Rindou langsung memeluk lengannya
Sakura awalnya tak sekelas dengan Rindou tapi karna dia anak manja kesayangan bapaknya sang wakil ketua gakuen ini apa sih yang tidak bisa?
Rindou menatap dingin Sakura "lepas."
"Aww dingin bangeet~ makin suka deh." Ucap Sakura sambil mencubit pipi Rindou gemas
Rindou mengelap bekas cubitan Sakura menggunakan bahunya, dia kemudian mengupas bawang bombai dan memotongnya kecil-kecil
"Aww calon suami ku idaman banget bisa masaaak~"
"Diem! Dari pada banyak bacot mending bantu." Ujar Rindou dingin
"Iyaa ayang iyaa."
Rindou memasak kare sambil sesekali melirik kearah (Name) yang kesal karna terus dijahili Hanma menggunakan dedak pakan bebek 'Apasih gitu doang heboh banget, najis.' gumam Rindou
Rindou kini beralih memotong kentang namun Hanma tiba-tiba berada di dekatnya dan mengambil beberapa bawang
"Ngapain Lo disini?" Tanya Rindou sinis
Hanma menatap remeh Rindou, dia tau Rindou dari tadi menatap kearahnya lebih tepatnya menatap (Name) jadi dia berinisiatif untuk mengambil bawang milik tim Rindou sambil memanas-manasinya
"Hm? Tim kami kekurangan bawang untuk memasak nasi goreng jadi gadisku nyuruh ngambil bawang disini." Jelas Hanma sambil menyeringai senang
"Aku tidak peduli, ambil saja semau mu." Ucap Rindou menatap tajam Hanma
"Hm... Ambil semauku ya?" Hanma mendekat kearah Rindou dan berbisik "Berarti kalau aku mengambil (Name) boleh dong?"
"Hah?"
"Oh iya aku lupa, kau kan sudah punya pacar dan (Name) bukan milik siapapun jadi aku tidak perlu izin dengan pria brengsek yang suka memfoto (Name) diam-diam dan memajang foto-fotonya di kamar." Bisik Hanma sambil memegang bahu Rindou
Rindou yang tersulut emosi langsung mengarahkan pisau yang dia pegang ke kepala Hanma dan Hanma langsung menghindar agar pisau itu tak terkena kepalanya
"Woah woah woah... Kau marah? Kenapa? Jangan bilang kau masih menyukai (Name)?" Tanya Hanma yang sudah pasti tebakannya benar
"Jaga omonganmu kalau kau tidak mau lehermu ku patahkan." Ancam Rindou sambil mencoba mencekik Hanma namun Hanma menahan tangan Rindou
"Hm... Begitu ya? Jaa." Hanma berjalan menjauh sambil membawa sebuah bawang
Hanma berdiri tepat di samping (Name) dan merangkul pinggangnya, kemudian Hanma menatap Rindou dengan tatapan penuh kemenangan
(Name) yang dirangkul langsung menjauh dan mendongkan kapak yang dia gunakan untuk mengocok telur ke leher Hanma
"Don't touch me, ningen." Ancam (Name) "Washi no nawa power."
Hanma mengangkat kedua tangannya "hehe maaf, kelepasan."
Tiba-tiba tangan (Name) di tarik Rindou dan hendak berjalan keluar ruangan itu "Ikut aku."
(Name) langsung menepis kuat tangan Rindou dan menatapnya tajam "Ck! Apalagi mau mu sekarang?" Tanya (Name) sambil mundur beberapa langkah
"Kalau kau membuat keributan aku akan memanggil Sensei." Ancam Yuki sambil mencoba melindungi (Name) menggunakan kuali dan kelaci
"Hee padahal baru ku panasi sedikit, dia malah mendidih duluan." Ucap Hanma sambil terkekeh
"(Name) apa kau tau? Dia itu--"
"Itu bukan urusan mu, brengsek!" Bentak Rindou "dan kau ikut denganku!"
"Aku jijik melihat kalian selalu membuat masalah untuk (Name) dan membuatnya kerepotan! Gak kasian apa sama nih bocah bantet wibu beban keluarga kek dia di jadiin bulan-bulanan kalian terus?!" Yuki mendorong Rindou menjauh
"Yuki aku senang kau membela ku, tapi tolong kalau mau ngebela tuh ikhlas dikit napa jangan ada kalimat nyindirnya." Bisik (Name)
"Ck! Siapa kau seenaknya menyuruh-nyuruh ku dan selalu melarang (Name)?" Tanya Rindou menatap tajam Yuki
"Oh... Kenalin Yamakawa Yuki! Aku sahabat dan orang satu-satunya yang dipercaya (Name), aku selalu membantu (Name) nyelesain masalah yang kalian buat untuk (Name), aku juga yang nemanin (Name) saat dia nangis sendirian, dan aku juga yang nemanin (Name) check up ke psiki--"
"Yuki! Udah... Makasih ya udah ngebela." Ucap (Name) sambil tersenyum dan mencoba menenangkan Yuki "Liat tuh pawangnya lagi berdiri di belakang kita sambil memegang pisau."
"Ck! Mau apa lo lonte? Minta di Smackdown hah?!" Tanya Yuki yang kini menarik rambut Sakura
"Yuki kalau hari pertama dapet seram banget." Kata (Name)
Hanma menatap (Name) dan mengingat kejadian-kejadian yang dia alami selama (Name) lagi ada tamu, dia mengingat (Name) yang memukulnya hingga babak belur dan saat malam dia muntah paku
'Jadi pengen digituin lagi.' batin Hanma senang
Sementara itu, Rindou mengeraskan rahangnya dan pergi meninggalkan ruangan itu dengan perasaan benci sekaligus bersalah(?)
Rindou berhenti di lorong dekat tangga dan duduk disana, dia mengeluarkan sebuah pita sakura berwarna pink yang pernah dia berikan pada (Name)
Dia teringat perkataan Kakuchou beberapa hari lalu
"(Name) tidak bersalah, jadi berhenti bersikap buruk terhadapnya. Kalau kau tidak percaya kau bisa mengikuti kami diam-diam, (Name) itu gadis baik dan aku ingin dia hidup aman dan damai seperti orang-orang pada umumnya."
"Kalau kau berubah pikiran aku dan Takeomi akan membantumu sebisa kami, tapi itu semua tergantung keputusan akhir (Name)."
Rindou menggenggam erat pita sakura itu "Maaf.... (Name)."
⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆
Sepulang sekolah, (Name) berlari melewati orang-orang yang lalu lalang di lorong, dia melihat punggung tegap laki-laki yang berada tak jauh darinya
"Uchou!!"
Kakuchou yang merasa terpanggil menoleh ke belakang dan melihat (Name) mengejarnya setelah itu berhenti berlari dengan nafas ngos-ngosan "(Name)? Ada apa? Apa yang terjadi? Apa kau di jahili lagi?" Tanya Kakuchou khawatir sambil memegang kedua bahu (Name) dan memeriksa (Name)
"Daijoubu Daijoubu..." Jawab (Name) sambil menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, (Name) langsung membungkuk meminta maaf pada Kakuchou "Maaf ya Kakuchou tadi pagi aku mengabaikan mu, pasti kau khawatir kan?"
Kakuchou tersenyum "Tidak apa-apa, kau tidak perlu meminta maaf."
(Name) menatap Kakuchou dan tertawa renyah "Maaf ya soalnya tadi pagi mood ku ancur karna ikan goreng ku di colong kucing dan saat sampai disekolah aku dikejar babon pantat merah dan juga alasan ku tidak masuk kemarin karna aku terkena Kuroona."
Kakuchou terkekeh sambil mengusap pucuk kepala (Name) "Ada-ada saja kau ini." Tawanya "Oh iya, mau pulang denganku?" Tawar Kakuchou sambil tersenyum ramah
"Em... Kalau hari ini gak bisa, aku ada janji sama Yuki mau pergi." Jelas (Name)
"Yasudah... Oh iya, besok katanya pulang cepat. Mau kencan dengan ku?"
(Name) memikirkan tawaran Kakuchou "Hm..."
"Aku yang traktir kok."
"Tidak usah, aku bisa bayar sendiri... Lagi pula besok aku mau beli novel sama manga, Hm... Oke!"
Kakuchou tersenyum senang hingga beberapa bunga mekar di dekat kepalanya "Arigatou."
Meanwhile
Takeomi kini berada di dalam ruang kerjanya bersama Benkei
"Bagaimana? Kau sudah tau?" Tanya Benkei
"Ya, aku tau dia." Jawab Takeomi sambil memberikan sebuah foto lama pada Benkei
"Ngomong-ngomong dimana Waka?" Tanya Takeomi "biasanya kalian selalu berdua, apa dia sedang menjemput (Name)?"
"Ntahlah... Aku bahkan tidak bisa menebak jalan pikirnya." Jawab Benkei sambil melihat foto ya g diberikan Takeomi "hah? Ini kan--"
.
.
.
Wakasa kini berdiri di hadapan dua orang laki-laki, yang satu seusia dengannya dan satu lagi lebih muda darinya
"Apa aku boleh berbicara dengannya sebentar?" Tanya Wakasa pada petugas polisi
Petugas itu menatap Wakasa sebentar dan mengangguk
"Sebentar saja."
"Tidak usah khawatir, aku tidak berniat membuat pria brengsek ini kabur. Lagi pula aku hanya ingin tau dia siapa." Jelas Wakasa menatap datar laki-laki yang lebih muda darinya
"Baiklah."
Selama beberapa saat Wakasa menatap laki-laki itu "Apa yang kau inginkan?" Tanya Wakasa
"Hah?"
"Kenapa kau begitu dekat dengan (Name)? Apa kau mengancamnya?" Tanya Wakasa
Laki-laki itu terkekeh "Ohh soal itu, kan dia memang disuruh menjaga dan mengawasi ku." Jawabnya
"Ya sudah, kami pergi dulu. Ayo pak pol."
Saat mereka berjalan melewati Wakasa, Wakasa kembali bertanya "Siapa namamu?" Tanya Wakasa tanpa menoleh
TBC
Kisaki mending ku bikin mati aja gak ya? Kalau soal lonthe-tachi sih ada yang mokad ada yang stres sama ada yang di penjara
Btw Izana tuh orang kaya apa enggak? Dia enaknya bikin tinggal dimana? Nebeng apartemen (Name)? Kena hajar Wakasa mulu ntar sama roasting Yuki
Apa bikin apartemennya sebelahan aja? Kan dia termasuk red flag kek Haruchiyo yang melebihi Rindou yang suka fotoin (Name) diam-diam
Tauk ah
Btw mabar ga?
2 Februari 2023
Laili-chan03
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro