✎ 25. Dream
I'M BACK >.<
⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆
Bangunan-bangunan yang awalnya menjulang tinggi tiba-tiba hanya tersisa sisa dari bangunan itu bercampur dengan puing-puing pesawat dengan api yang berkobar di sekelilingnya
"Kaku... Chou."
Kakuchou yang tengah berdiri menatap (Name) yang tertimpa puing-puing pesawat "(Na...me)? Apa... Yang terjadi?"
"(NAME)!!"
Kakuchou berjongkok dan mencoba mengangkat puing-puing pesawat yang menindih tubuh (Name)
"Ni.. Gero."
"Tidak! Aku akan menyelamatkan mu! Jadi bertahanlah, (Name)!!" Kata Kakuchou yang mencoba sekuat tenaga untuk mengangkat benda yang memiliki berat beratus-ratus kilo itu
"Aku... Tidak bisa... Menggerakkan--"
"DAMARE!!! SIMPAN TENAGAMU ITU UNTUK NANTI KALAU KAU MASIH BISA BICARA! AKU PASTI AKAN MENYELAMATKAN MU!" Kakuchou langsung menyela perkataan (Name) dengan nada tinggi dan air mata yang keluar
Tetesan air mata milik Kakuchou turun hingga mengenai pipi (Name), pupil mata (Name) seketika melebar saat melihat Kakuchou yang berusaha untuk menyelamatkannya
"Anta wa hontou ni yasashi hito desu ne, aku bahkan tak percaya kalau kau pernah membunuh orang." Sebuah senyuman tulus terukir di bibir (Name) "Makasih ya karna selalu menemaniku, terimakasih karna sudah menyukai ku."
"Jangan berbic--"
Sebuah tangan mendorong tubuh Kakuchou hingga dia perlahan jatuh
"Suki da yo Uchou... Lain kali ayo kita makan pecel lele lagi." Ucap (Name) sambil tersenyum
BYUUUR!!
Kakuchou yang awalnya berada di tengah-tengah bangunan yang hancur berubah menjadi air, semakin lama air itu menjadi dingin, gelap dan menyesakkan
"ANAK KU MEREGANG NYAWA KARENA KESALAHAN MU!"
.
.
"(NAME)!! OYY! (NAME) BERTAHANLAH!!"
.
.
"Dia sepertinya mengalami hipotermia dan gegar otak, mungkin akan membutuhkan waktu lama untuk sadar."
.
.
"Yakusoku da yo! Kapan-kapan kita bikin rumah dan manusia salju lagi."
.
.
"Semua manusia itu pasti membuat kesalahan, jadi apa aku mempunyai alasan untuk membenci dan membunuhmu? Lagi pula aku bunuh nyamuk aja nyamuknya malah terbang."
.
.
"Aku capek."
.
.
"Yahh kalau bunuh diri gak dosa mungkin aku udah gak bakalan ada disini."
.
.
"Gimana ya? Mereka berdua aslinya tuh baik cuman salah pergaulan aja."
.
.
"Uchou! Kapan-kapan kita ngedate bertiga lagi ya."
Kakuchou mencoba untuk berenang ke permukaan, namun tiba-tiba sebuah rumput laut menarik tubuhnya dan di tarik ke bawah layaknya laut yang tak berdasar
Di pikirannya hanya satu, dia harus menyelamatkan (Name) dari puing-puing pesawat tadi
Dia berusaha keras untuk melepaskan rumput laut yang menariknya sangat kuat namun usahanya nihil, semakin dia mencoba semakin kuat dan semakin dalam dia menuju ke dalam lautan
'sesak... Aku tidak bisa bernafas... Dingin...'
Hingga akhirnya Kakuchou kehabisan nafas, matanya menutup perlahan menatap permukaan air yang sudah tidak nampak lagi
'Hangat.'
Mata Kakuchou perlahan terbuka dan melihat (Name) yang menatapnya
"Akhirnya bangun juga, emang ya harus di tampar tiga kali baru bangun nih anak." Kata (Name) yang masih memegang sebelah pipi Kakuchou
"(Na... Me)? Kau masih hidup?"
(Name) menatap datar Kakuchou "gak, aku tadi abis di injak sama bertolod... Berutorutod... Bertotol... Apasih namanya, susah amat yahh pokoknya bertotold gitu deh susah amat bilang namanya, emak bapaknya segabut apa sih ngasih nama sebegitu susahnya." Oceh (Name)
Tanpa babibu Kakuchou langsung memeluk (Name) sedangkan yang di peluk mematung sebentar dan langsung mendorong tubuh Kakuchou setelah itu menjauh
"Ngapain meluk-meluk?" Tanya (Name) sambil memegang tiga buah katana milik Zoro
"Gomen... Aku lupa kalau kau tidak suka di peluk cowok." Kata Kakuchou menyesal "tapi..."
"Tapi?"
"Aku senang kalau itu hanya mimpi." Sambung Kakuchou sambil tersenyum menatap (Name)
"Memangnya kau mimpi apaan?" Tanya (Name) samping duduk di samping Kakuchou
"Kau meninggal, aku melihat kau tertimpa puing-puing pesawat." Jawab Kakuchou
"Hee? Benarkah? Bagus dong."
"Apanya yang bagus? Bagaimana kalau nanti jadi kenyataan? Mungkin saja itu sebuah pesan atau--"
"Uchou... Di tempat ku kalau ada seseorang yang bermimpi tentang kematian orang lain mau itu teman, sahabat, keluarga... Berarti orang lain itu akan panjang umur. Jadi kalau kau bermimpi seperti itu bisa saja aku panjang umur." Jelas (Name) sambil mengelus punggung Kakuchou
"Benarkah?"
"Iya, tapi waktu itu Yuki bilang dia pernah mimpiin bapaknya meninggal tapi bukannya panjang umur malah bapaknya meninggal kecepatan hahahaha--"
"Gelap."
"Gomen."
"Ngomong-ngomong siapa yang bilang kalau mimpiin orang mati berarti dia bakal panjang umur?" Tanya Kakuchou
"Nenek sama kakek ku." Jawab (Name) dan di balas Ohh ria oleh Kakuchou
"(Name)." Panggil Kakuchou
"Ya?"
"Tangan mu hangat."
"Ohh tadi aku manggang ubi di oven, pas ngambil aku lupa pakai sarung tangan jadi tangan ku merah karna kepanasan, ku olesin odol tetap gak mempan." Jelas (Name) sambil menunjukkan kedua telapak tangannya yang memerah
Kakuchou memegang kedua tangan (Name) dan menatapnya "Kenapa kau kasih odol? Apa kau tidak memakai obat untuk luka bakar? Nanti tangan mu membengkak dan keluar nanah."
"Kakuchou urusai na... Luka kek gini celupin ke beras aja langsung sembuh kalo gak bisa sembuh tinggal di ludahin aja pasti sembuh." Jelas (Name) yang risih dengan sifat overprotektif Kakuchou
"Tapi nanti--"
"Uwaaah baru sampe langsung disuguhi pemandangan tak mengenakkan."
Atensi mereka berdua teralihkan pada Hanma yang berjalan kearah mereka sambil menenteng sebuah kresek
"Yo (Name)! Ini udah ku beliin bahan-bahannya." Kata Hanma sambil meletakkan barang bawaannya keatas meja
"Arigatou Hanmaaa btw suka rasa manis atau asin?" (Name) mengambil barang belanjaan yang di beli Hanma
"Hm... Aku suka apapun yang kau masak."
"Jaa kalau aku masak racun kau harus makan sampai habis dan gak boleh mati biar tiap hari ku kasih racun, mau?" Tanya (Name) sambil tersenyum
"Kau memang tidak bisa diajak romantis dikit ya (Name)." Kata Hanma
"Yaudah aku mau lanjut bikin kuenya, kalian berdua tunggu disini aja dan jangan bikin keributan atau ku usir kalian." (Name) berjalan menenteng kresek itu kearah dapur
"Apa yang kau lakukan disini, sialan?" Tanya Kakuchou to the point
"Woah woah woah, jangan memancing keributan, aku bisa melaporkan mu pada (Name) kalau kau menggunakan bahasa kasar."
"Jawab!"
"(Name) sendiri loh yang ngundang aku ke apartemennya, lagi pula saat aku sampai disini tadi kau tertidur." Jawab Hanma
"Apa-apaan jawaban mu itu? Orang bodoh mana yang akan percaya kalau (Name) yang mengundang mu."
Hanma menghela nafas kasar sambil menatap bosan Kakuchou "(Nameee)~"
"Apa?" Tanya (Name) yang sedang berada di dapur
"Si yatim piatu ini ngajak bertengkar, aku boleh nonjok dia disini?"
(Name) mengambil teflon dan berjalan kearah Hanma
Pang!
Dengan penuh kasih sayang (Name) memukul kepala Hanma hingga benjol
"Itte." Hanma memegang kepalanya yang benjol
"Ngejek anak orang yatim piatu, emang orangtuamu masih ada?"
"Gaada sih."
(Name) menatap Hanma kesal, setelah itu mengelus dadanya "Uchou mau makan disini?" Tanya (Name) sambil menatap kearah Kakuchou
Kakuchou mengangguk "Kalau tidak merepotkan, emm... Mau." Jawab Kakuchou
(Name) tersenyum senang "Apanya yang ngerepotin? Kakuchou kan bukan beban kek si titan ini."
"Aku dan Kakuchou hampir sama tinggi loh, berarti dia juga beban." Jelas Hanma yang tak terima
"Nanti mau makan apa? Haaaaaaaah... Sambal ayam? Ayam geprek? Ayam penyet? Ayam gulai? Ayam goreng? Ayam rica-rica? Ayam bakar?" Tanya (Name) sambil memakai nada uncle muthu beserta gerakannya
"Hm... Pecel lele." Jawab Kakuchou sambil tersenyum
"Padahal itu gaada di list menu, tapi gapapa lah kalo gak salah lele nya masih ada 4 deh di dalam kulkas." Kata (Name) sambil berfikir "tapi gak papa nih? Nanti gempa gimana? Kan kalau di jepang ikan lele tuh kek tanda-tanda bakal ada gempa."
"Daijoubu da yo, itu hanya mitos." Jelas Kakuchou sambil mempat-pat kepala (Name)
(Name) menatap Hanma "kau mau makan disini kan? Gak papa makan pecel lele?" Tanya (Name) sambil mendongak menatap Hanma
Hanma tersenyum menatap (Name) "Kamu nanyea aku mau makan pecel lele apa enggak? Yaudah sini aku kasih tau ya... Tentu saja mau." Jelas Hanma
Perempatan imajiner tercetak di dahi (Name) dan Kakuchou "yaudah... Kalau sambalnya pedas gak papa kan?"
Hanma sedikit menunduk agar mendekat ke wajah (Name) "Kamu nanyea?--"
BUGH!!!
Belum sempat Hanma melanjutkan perkataannya, Kakuchou sudah meninju muka Hanma dengan sekuat tenaga
(Name) menatap Kakuchou senang sambil nangis haru "makasih udah mewakili keinginan ku Uchou."
.
.
.
.
.
.
⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆
Yuki kini sedang berbelanja di sebuah konbini untuk membeli stok ramen cup di rumahnya, saat membayar dia tak sengaja berpas-pasan dengan Rindou dan Ran yang berdiri di kasir untuk membeli beberapa bungkus rokok dan minuman kaleng
"Totalnya 1.800¥." ucap sang kasir
Ran mengeluarkan uang sebesar 1.300¥ dari dalam dompetnya "nih, kembaliannya ambil aja." Ucap Ran dan langsung pergi bersama dengan Rindou
"T-tapi ini kura--"
"Hah?!" Mereka berdua menoleh dan menatap sang kasir tajam
"Hiii gomennasai." Sang kasir yang ketakutan itupun membungkuk meminta maaf dan membiarkan mereka berdua keluar
"Hee mereka masih saja membuat masalah tiap hari, yaaa namanya juga preman." Gumam Yuki sambil menarik beberapa cup ramen
Selagi Yuki sedang sibuk membayar belanjaannya tiba-tiba pintu konbini berbunyi dan terbuka tanda ada seseorang masuk
"Irrashaimasen." Sapa sang kasir sambil menscan belanjaan Yuki
Tatapan Yuki yang awalnya datar langsung membulat saat melihat seorang gadis dengan rambut hitam sepunggung, mata hitam kecoklatan yang sedang memakai seragam suatu sekolah swasta
'(Name)? Eh tidak mungkin, dia kan lagi malas keluar rumah dan juga biasanya dia kalau keluar selalu memakai hoodie.' batin Yuki denga air muka yang kembali datar
'Ichizatsu (Y/N)? Namanya mirip (Name) bahkan wajah mereka sama persis, hanya saja yang ini keknya gak bisa hidup tanpa makeup deh bulu mata aja sepanjang sapu ijuk, bibir pink tebel kek keseringan cipokan, baju kurang bahan kalo ada angin dikit tuh kolor keliatan.' batin Yuki yang diam-diam memotret (Y/N)
'akhirnya dapat topik gosip hangat di hari libur, yosh! Hari Senin nanti numpukin dosa ngeghibah orang.' batin Yuki sambil tersenyum senang
"Totalnya 1.020¥ karena ada diskon jadi 1.000¥." jelas sang kasir
"Kasih diskon nanggung amat cuman 20¥, kalo gak niat ngasih ya gak usah!"
Yuki membayar belanjaannya dan pergi sambil merutuki sang kasir, sementara itu (Y/N) yang sedang berada di konbini melihat rak di depan kasir
"Ada permen?"
TBC
Pengennya sih mau up pas tanggal 1 Januari sih tapi keknya kelamaan hehehe :')
Dah dulu yaa ntar aku bakal nyicil nih fanfic sama fanfic Mikey dah lumutan dianya
Jangan lupa mampir di book baru ku yaaa
Dahh >.<
Minggu, 6 November 2022
Laili-chan03
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro