
✎ 22. Wakasa vs Hanma
Btw ship (Name) aku tambahin ya
Wakasa x (Name)
Hanma x (Name)
̶B̶e̶n̶k̶e̶i̶ ̶x̶ ̶(̶N̶a̶m̶e̶)̶
Kalian benci Haruchiyo ya?
Btw enaknya Haruchiyo dibikin suka (Name) juga gak ya?
Warning ⚠️
Romance scene, triangle love, 15+
⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆
Hening
Tidak ada pembicaraan apapun pada Wakasa dan (Name) yang sedang berada di jembatan sambil melihat pemandangan
". . ."
". . ."
Sudah 2 jam mereka disana tanpa berbicara
'aku ingin bertanya sesuatu tapi takut mengganggu privasinya.' pikir Wakasa 'haah pasti dia bosan.'
Sedangkan yang (Name) pikirkan
~ (Name) Mind ~
"Tsuki ga kirei desu ne, (Name)." Kata Kita Shinsuke sambil memegang tangan kanan (Name)
"Hm, seperti mu." Kata (Name) sambil tersenyum
"Heee curang! Hanya ke Kita-san? Aku juga mau di puji kek gitu (Name)." Kata Oikawa dan Atsumu sambil merengek
"Iya iya kalian berdua juga." Kata (Name) sambil tersenyum
"Heh badan doang gede, sifat kek anak sd." Kata Tsukishima sambil menyeringai
"Aku setuju, balik ke SD sana gih gak cocok kalian kalau di SMA." Suna mengangguk setuju
"NANI?!"
"Sudah-sudah, jangan berantem." Kata (Name) sambil mengelus kepala dua garem itu
~ Back to real ~
Ya! (Name) sedang menghalu! Dan ingat, saat dia ngehalu dia selalu diam memasang wajah datar padahal sedang menahan senyuman gara-gara baper sendiri dengan skenaril yang dia bikin sendiri
"(Name)." Panggil Wakasa
"Ya?"
"Ayo pulang, kau tampak lelah." Kata Wakasa sambil naik keatas motornya
"Hm." (Name) mengangguk dan ikut naik di jok belakang
Wakasa menyalakan motornya dan mengantar (Name) pulang
"Kak." Panggil (Name)
"Ya?"
"Temen kakak yang mirip om-om itu.."
"Benkei?"
"Iya."
Wakasa hanya fokus menyetir tanpa melihat (Name) melalui spion
"Kenapa dengannya?" Tanya Wakasa
"Ntahlah, dia mencurigakan." Jawab (Name) dengan suara kecil
"Hah? Gak dengar, kau ngomong apa tadi?" Tanya Wakasa sambil menatap (Name) melalui kaca spion
(Name) menggeleng dan langsung tersenyum sumringah "bukan apa-apa, dia mirip bapak-bapak anak 3." Jawab (Name)
Wakasa terdiam setelah itu mencoba menahan tawa "Kalau di dengar olehnya kau bisa di marahin loh (Name)."
"Hehe kan aku cuman ngomong jujur apa adanya."
Wakasa tersenyum dan menaiki kecepatan laju motornya agar cepat sampai di apartemen, Wakasa mengantar (Name) hanya sampai di depan pagar
"Lain kali kita night ride lagi ya." Kata Wakasa
(Name) mengangguk setuju "Jangan lupa traktir es krim ya." Kata (Name) dengan semangat
"Iya iyaa, lain kali aku pakai mobil kuning terus traktir kamu makan es krim vanila." Jelas Wakasa sambil tersenyum tanpa dosa
(Name) langsung menganga kaget "K-Kakak nonton animenya ya?" Tanya (Name)
"Hm? Anime apa?" Tanya Wakasa
"I-Itu tadi, yang kakak sebutin." Kata (Name) sambil menutup mulutnya
"Ohh aku hanya tau sedikit tapi tidak menonton sih soalnya Benkei yang suka." Jelas Wakasa
"O-ohh begitu."
"(Name) sini." Wakasa menyuruh (Name) agar berdiri di dekatnya
(Name) menuruti Wakasa, tangan Wakasa mengarah ke kepala (Name) setelah itu memakaikan jepit rambut dengan hiasan bunga kecil warna putih
"Hm... Cocok dengan mu." Kata Wakasa sambil tersenyum lembut
(Name) memegang jepit rambut yang ada di rambutnya "Arigatou." Kata (Name) sambil tersenyum senang
"Syukurlah kalau kau suka, aku bingung hadiah apa yang harus ku kasih." Jelas Wakasa
"Hadiah? Tapi ini bukan ulangtahun ku loh kak." Tanya (Name)
Wakasa menyalakan motornya "Hadiah karna sudah mencuri hati ku." Jelas Wakasa
(Name) langsung mematung seketika
"Eh?"
"Daah (Name), jangan jelalatan ke cowok lain ya." Setelah mengatakan itu Wakasa melajukan motornya meninggalkan (Name) yang salting berat
"Kak Wakasa jahat! Abis baperin anak orang malah ngilang! Tanggung jawab lah!" Rutuk (Name) sambil berjongkok dan menyembunyikan wajahnya yang memerah
(Name) menarik nafas panjang dan langsung di hembuskan secara perlahan, dia berdiri dan berjalan masuk ke apartemennya
"Padahal tipe aku gak nyata."
(Name) mengambil kunci apartemennya dan membuka pintu setelah itu masuk, tanpa di sadari ada seorang laki-laki jangkung yang sedari tadi mendengar percakapan (Name) dan Wakasa
"Padahal niatku tadi ingin mengejutkan dia, tapi malah melihat sesuatu yang aku benci." Kata laki-laki yang memiliki tato bertuliskan dosa dan hukuman di belakang telapak tangannya
Ya, dia adalah Hanma Shuuji yang ingin melakukan misinya yaitu membuat (Name) menyukainya
Hanma dengan perasaan gusar langsung turun menggunakan lift setelah itu berjalan menuju tempat motornya
"Menjengkelkan."
Hanma menghidupkan motornya dan melaju dengan kecepatan di luar nalar manusia
⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆
Selama tiga hari berturut-turut Hanma selalu mengikuti (Name) kemanapun dia pergi
"Oy! Aku mau ke toilet! Jangan ngikutin lah anj*eng!"
Tapi Hanma tetap masuk ke dalam toilet bahkan saat di lempar benda-benda yang ada di toilet oleh siswi yang lain dia tetap teguh pendirian
"KYAAAAA!!! PERGI SANA DASAR HENTAI!"
"SENSEI ADA COWOK MESUM!!!"
"KELUAR!!!"
Makian beserta benda-benda yang terbang kearahnya tak akan menggoyahkan niat Hanma, hingga akhirnya (Name) menyeret Hanma keluar toilet
(Name) sedikit menyenggol belakang lutut Hanma hingga Hanma sedikit bertekuk lutut setelah itu (Name) langsung mengkabedon Hanma dan menatapnya tajam
"Oy! Kalo ngefans bilang! Aku tau kau dari dulu tuh tiap hari stalkerin aku terus kemana-mana, tapi sekarang kok malah tambah parah?! Mana masuk toilet cewek lagi! Stres lu?!" Tanya (Name) kesal
"Hm... Baru pertama kali aku di kabedon seperti ini apalagi sama cewek cantik calon istriku ini." Kata Hanma sambil tersenyum kearah (Name)
"Bacot!" Potong (Name) "Awas aja kalau kau tetap ngikutin aku!"
Hanma menyeringai, dia bangkit berdiri dan langsung mendorong tubuh (Name) hingga dia terjatuh di lantai. Hanma tak memberi (Name) kesempatan kabur, dia langsung mengunci pergerakan (Name) dan--
Cup!!
Hanma langsung mencium bibir (Name), tak hanya itu dia langsung menggigit bibir (Name) dan menjelajahi isi mulut (Name). Sedangkan (Name) terkejut mencoba untuk meloloskan diri tapi karna tenaga Hanma lebih kuat dan badannya lebih besar darinya dia tetap tak bisa menghentikan Hanma
"Unh!~"
Hanma melepaskan ciuman ganasnya, dia menatap (Name) yang kini ada di bawahnya dengan wajah memerah dan benang saliva yang masih ada diantara mulut mereka berdua
"You're mine, honey!" Bisik Hanma pada telinga (Name) setelah itu dia mencium leher (Name) hingga meninggalkan kissmark
"Hng~ hanhmaa! Hentikan!"
Hanma tetap memberikan kissmark di leher (Name) dengan posisi mereka yang masih di lantai dekat toilet sekolah
"Hanma!!!"
"Oy Hanma! Di panggilin tuh nyaut! Jangan bengong! Nanti kerasukan!" Tegur (Name) sambil memukul wajah Hanma menggunakan buku paket sejarah
"Haah jangan mengganggu imajinasi ku." Kata Hanma jengkel karna imajinasi dia di rusak oleh (Name) sang target itu sendiri
"Ihh pasti lagi mikirin yang jorok jorok ya? Dasar cowok." (Name) memasang wajah jijik
"Tuh tau."
"Mattaku! Yaudah! Nih! Pokoknya kalau sampai kelompok kita dapat nilai di bawah kkm, ku potong kakimu biar pendek!" Ancam (Name) sambil memberikan kertas lakmus pada Hanma
Hanma menghela nafas panjang "(Name)." Panggil Hanma
"Apa?" Jawab (Name) ketus
"Pernah ciuman gak?" Tanya Hanma to the point
(Name) langsung menatap Hanma
"Ya mana pernah lah anj*in*g! Putus aja pernah sekali seumur hidup pas Tali pusar aku putus." Jawab (Name) sambil menatap Hanma aneh
"Mau mencobanya dengan ku?" Tawar Hanma sambil mendekatkan wajahnya pada wajah (Name) hingga hidung mereka bersentuhan
(Name) kaget dan tiba-tiba mukanya memerah
"SHUT UP!! GILA KAU! DEKAT-DEKAT LAGI KU TUSUK MATA MU PAKAI PENA!" Teriak (Name) sambil menodongkan pena kearah Hanma
"Iya iyaa... Lagi pula aku gak akan melakukannya kok kecuali kalau kau meminta." Jelas Hanma menenangkan (Name)
"Never!" Perjelas (Name)
"Oh iya aku boleh nanya sesuatu lagi?"
"Kalau nanya yang aneh-aneh lagi ku cekokin air kencing kodok nih." Ancam (Name) sambil menatap Hanma tajam
"Kenapa kau rata?"
Saat menanyakan hal itu, Hanma langsung di cekek (Name) dan (Name) mencoba memasukkan air kencing kodok ke dalam mulut Hanma
"Buka mulut mu!" Titah (Name) sambil memegang Erlenmeyer berisikan kencing kodok
"Hey kalian berdua yang disana! Jangan berisik dan cepat selesaikan pekerjaan kalian atau kalian tidak akan dapat nilai." Tegur sang guru biologi yang berdiri di depan
"Gomennasai." (Name) langsung meletakkan Erlenmeyer dan membungkuk meminta maaf pada guru biologi "Hanma tadi bilang kalau kodok itu bukan amfibi tapi unggas, jadi Saya mau buktiin kalau kodok itu memang amfibi." Jelas (Name)
Hanma menatap (Name) datar "Kau memang tidak bisa mencari alasan yang logis ya, (Name)."
"Diam kau, gara-gara mu kita di tandain sama sensei kan."
Sementara itu, Yuki dan Rindou yang satu kelompok hanya menatap datar keributan (Name) dengan Hanma
"Hahaha (Name) selalu saja membuat masalah." Tawa Yuki saat melihat (Name) bertengkar dengan Hanma
"Terlalu sering, saking seringnya buat masalah aku jadi ingin mematahkan semua tulangnya." Sambung Rindou sambil melanjutkan praktek biologinya
"Jangan berbicara dengan ku." Kata Yuki sambil menatap Rindou tajam
"Aku tidak berbicara denganmu." Jelas Rindou dengan tatapan malasnya
"Cih! Dasar preman! Mati saja kau sana." Rutuk Yuki
⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆
Karna hari ini sekolah pulang cepat jadi (Name) dan Yuki berencana untuk pergi karaoke bersama temannya yang lain. Namun saat berada di depan gerbang Wakasa berdiri dan berjalan kearah (Name)
"(Name) kabur! Jangan ikut si bencong ini mulu!" Kata Yuki sambil menyembunyikan (Name) di balik tubuhnya "Oy! Kak! Jangan ajak (Name) jalan tiap hari lah! Kami juga mau main!"
Wakasa menatap Yuki malas "Ayo (Name)." Kata Wakasa sambil menarik (Name)
"SENSEI!!! ADA PENCURIAN MURID!!! ADA YANG MAU NYURI MURID!!!" Teriak Yuki sambil menarik (Name)
"Nyulik Ki bukan Nyuri." Ralat (Name)
Mikey dan Haruchiyo yang berada di parkiran dekat gerbang hanya bisa menatap mereka datar
"Dasar sampah masyarakat." Kata Haruchiyo "Mikey apa aku boleh menghajar mereka?" Tanya Haruchiyo meminta izin pada sang bos
"Haruchiyo bisa kau diam? Aku tidak peduli mau kau menghajar atau membunuh mereka, terserahmu saja. Aku sedang pusing sekarang." Jelas Mikey sambil menatap Haruchiyo tajam
"Kau sakit Mikey? Pusing? Kenapa? Kau diracun?" Tanya Haruchiyo khawatir saat Mikey mengatakan bahwa dia sedang pusing
"Berisik! Aku hanya ingin pulang sekarang."
Kembali lagi pada (Name), Yuki dan Wakasa. Mereka-- tidak lebih tepatnya Yuki masih marah pada Wakasa karna dia setiap hari selalu mengajak (Name) pergi
Wakasa hanya tetap menatap malas Yuki "haah memangnya kenapa? Toh (Name) gak keberatan tuh."
"Aku mewakili perkataan (Name) bahwa dia harus ikut dengan ku!" Oceh Yuki
Namun saat Wakasa ingin mengatakan sesuatu lagi, (Name) di tarik oleh Hanma menuju parkiran sekolah
"Dia ikut dengan ku." Jelas Hanma tanpa mempedulikan rutukan Yuki dan tatapan tajam Wakasa
Hanma berhenti saat tangan (Name) tak lagi berada di genggamannya karna di tarik Wakasa
"Jangan menyentuhnya, dasar preman." Ujar Wakasa sambil menatap Hanma intens
"Haaah sepertinya orangtua satu ini perlu ku beri perjelas, bukannya kau juga sama ya? Sama sama preman." Sambung Hanma sambil menatap Wakasa datar "Dia akan ikut denganku." Jelas Hanma
"Ore wa (Name) no kareshi da, jadi jangan dekat-dekat dengan gadisku." Ucap Wakasa sambil menarik (Name) dan menyembunyikannya di belakang tubuhnya
Sedangkan (Name) dia hanya diam, toh jarang-jarang diginiin sama cogan. Rejeki anak soleha emang gak kemana, walau banyak cobaannya
"Yok (Name), mumpung mereka lengah mending kita cabut aja yok." Yuki menarik pergelangan tangan (Name) setelah itu kabur
Yuki dan (Name) berjalan menjauh tanpa menoleh ke belakang
"Kau pacaran dengan kakak bencong itu?" Tanya Yuki
(Name) menggeleng "Waktu itu dia cuman bilang suka padaku, tapi yaa... Gimana ya? Tipe aku kan yang gak nyata, 2d, gepeng."
"Lah? Terus kakak yang tadi? Kan sama-sama gepeng juga itu." Yuki heran dengan sahabat satunya ini, menolak yang gepeng demi gepeng pt.2
"Dah lah, yok! Katanya mau karaoke sekelas."
Yuki dan (Name) berjalan menuju tempat janjian, namun tak sengaja atensi (Name) menuju tepat kearah seorang gadis yang sangat mirip dengannya layaknya doppelganger
"Doushita (Name)? Kau bengong liatin apa sih?" Tanya Yuki sambil ikut menatap kearah yang di tatap (Name)
"Aku ada kembaran ki." Jawab (Name)
"Hah? Ya kan semua orang punya kembaran." Jelas Yuki "walau mencari di seluruh dunia sih."
"Tadi mirip banget sumpah! Kek gaada bedanya! Cuman pakaian dia aja kek tante-tante."
"Kau ini... Bilang aja lagi pengen punya kembaran kan? Dah lah, yok kita dah di tungguin nih." Yuki mempercepat langkahnya dengan diikuti (Name) di sebelah kirinya
"Hm... Perasaan aku aja kali ya?"
Meanwhile
Seorang gadis dengan nafas terengah-engah karna habis berlari tengah bersembunyi di balik gang sempit
"Hampir saja ketahuan." Ucapnya
"Kalau ketahuan bisa gawat, apalagi ada temannya itu! Aku harus lapor ke papa dan Kisaki."
Gadis itu, (Y/N).
Dia kemudian menekan nomor kontak di handphonenya untuk menelpon seseorang
"Papa jemput aku."
TBC
Pusing coeg!
Laki gue gepeng!
Btw (Name) sama (Y/N) mending dibikin gimana ya? Bingung aku, ada yang bilang duel baku hantam, ada yang bilang adu otak, ada yang bilang adu caper tapi si (Name) caper aja gak bisa soalnya gatau mau caper kesiapa selain Tachibana sama Naoto
Minggu, 10 Juli 2022
Laili-chan03
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro