✎ 18. Go?
I'm back :)
Kangen gak nih?
Btw aku mau double up boleh gak?
Gak boleh ya?
Yaudah deh gak jadi double up ( ╹▽╹ )
⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆
Hari senin, pelajaran pertama matematika, disuruh kerja kelompok, dan lebih sialnya (Name) satu kelompok dengan Koko, Rindou dan Hanma
"Cobaan apalagi ini gusti?" Kata (Name) dengan kepala diatas meja
"Oy (Name) kau--"
"Urusai Kyoujin!" (Name) berdiri dari duduknya "Kalian mau bolos, mau ke kantin, mau tidur atau apa terserah! Nih tugas biar aku yang kerjain! Jadi jangan ganggu!"
(Name) mengambil buku serta alat tulis miliknya setelah itu dia pergi duduk bersama teman sekelasnya yang lain meninggalkan Koko, Rindou dan Hanma yang duduk di meja masing-masing
"Ko ayo ke kantin, aku lupa bawa uang."
Koko berjalan mengikuti Rindou, lagi pula dia juga lapar karna belum sarapan tadi pagi soalnya (Name) akhir-akhir ini sudah jarang memasak untuk mereka
"Tumben kau tidak mengajak Inupi." Kata Rindou sambil melihat rekannya
Koko hanya memasang wajah datar tak peduli
"Lagi marahan sama khodam nya nih?" Tanya Rindou
"Urusai! Khodam ku kak Akane."
"Hm... Mayad."
"Bacot anj*eng."
.
.
.
Haruchiyo yang sedang berada di belakang gedung sekolah hanya bisa tersenyum senang saat dia baru saja mengalahkan beberapa orang yang menantangnya
Tiba-tiba suara tepuk tangan terdengar di telinga Haruchiyo yang membuatnya menoleh ke dumber suara
"Wah wah wah lihat siapa yang datang, tumben sekali kau bolos sekolah. Kisaki." Kata Haruchiyo sambil menyeringai kearah Kisaki(mak) yang berjalan kearahnya
"Kelas ku sedang jamkos, dan juga aku ingin mengatakan sesuatu yang penting pada mu."
Haruchiyo menatap Kisaki datar, entah kenapa perasaannya tak enak
"Apa?"
"Ini."
Kisaki memberikan dua lembar foto pada Haruchiyo
"Hati-hati, dia bekerja sama dengan polisi."
Mata Haruchiyo melebar sempurna saat melihat foto (Name) yang masuk ke kantor polisi dan berbicara dengan salah satu anggota polisi yang terlihat sangat akrab
"Kalian bisa saja dalam masalah." Sambung Kisaki sambil memperbaiki letak kacamatanya
"Ck! Dasar munafik, ku bunuh kau." Kata Haruchiyo sambil meremas dua lembar foto itu
"Tenang dulu, aku ada saran." Ucap Kisaki sambil menepuk bahu Haruchiyo "bagaimana kalau dia..."
Haruchiyo menyimak dengan seksama "Hm... Tidak buruk juga, tapi apa kau yakin?"
"Oh ayolah, niat ku hanya ingin membantu kalian."
Tiba-tiba sebuah ember melayang tepat mengenai kepala Haruchiyo dan ember itu memantul hingga mengenai wajah Kisaki
"Brengsek! Kenapa kalian selalu ingin menyiksa (Name)?! Apa salahnya?!!!" Kata Yuki yang mendengar pembicaraan Haruchiyo dan Kisaki
Awalnya Yuki disuruh untuk mengembalikan ember bekas air sianida ke gudang belakang sekolah namun saat mendengar pembicaraan Haruchiyo dan Kisaki dia langsung naik pitam dan melempar ember itu
'ck! Dasar tikus menyebalkan.' gumam Kisaki sambil menatap Yuki tidak suka
Haruchiyo berjalan kearah Yuki dan menarik kerah bajunya "Kau dan jal*ng itu sama saja! Selalu membuat masalah!"
Yuki menghajar wajah Haruchiyo dengan kuat dan menatapnya tajam
"Hah?! Bukannya itu kalian sendiri? Selalu melempar kesalahan pada (Name)! Siapa yang membuat masalah, siapa juga yang bertanggungjawab?!"
Haruchiyo memegang sudut bibirnya yang terluka setelah itu melayangkan sebuah pukulan kearah Yuki dan mengenai perutnya hingga ia sedikit terbatuk
"Itu salahnya sendiri--"
"MEMANGNYA (NAME) ADA SALAH APA DENGAN KALIAN?!" Bentak Yuki
Tiba-tiba tatapan Haruchiyo berubah menjadi tatapan layaknya seorang Yandere "Apa? Salahnya? Kau tanya apa salahnya? Itu karena dia ingin menghancurkan Bonten dari dalam, dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Kau paham?" Haruchiyo mencekik leher Yuki kuat
Yuki langsung memukul siku bawah Haruchiyo keatas dengan kuat hingga membuat cekikan itu terlepas
"Bonten inilah Bonten itulah! Kau pikir (Name) peduli dengan Organisasi bocil kalian itu?! Hey! Anime dan husbunya lebih penting dari pada Bonten tidak berguna itu!"
Perempatan siku imajiner tercetak di dahi Haruchiyo "Apa kau bilang? Organisasi bocil? Bonten tidak berguna? Mau mati?"
Haruchiyo menodongkan pistol ke dahi Yuki, tatapannya berubah menjadi tatapan membunuh bahkan aura membunuhnya membuat Yuki dan Kisaki yang sedari tadi hanya menonton langsung merinding
"Yuki-san kau lama amat--"
"Apa yang-- SENSEI!!"
Salah seorang siswi yang melihat Haruchiyo membawa pistol dan menodongnya ke Yuki langsung berlari melaporkan hal tersebut yang membuat Haruchiyo berdecak sebal dan Yuki menghela nafas legal
"Ck! Kudaranai!" Haruchiyo menyimpan pistol miliknya dan beranjak pergi
"Kenapa kau masih disini?" Tanya Yuki menatap sini Kisaki
Kisaki menatap Yuki datar setelah itu pergi meninggalkan Yuki sendirian
"Ck! Serangga itu selalu menghalangi rencana ku."
Kisaki memperbaiki letak kacamatanya dan berjalan ke tempat sepi dan menghubungi rekannya
"Gerbang belakang sekolah, sekarang."
Disisi lain, Hanma yang sedang duduk sambil menatap (Name) menghela nafas kasar
"Sayang aku pergi dulu ya, jangan kangen."
"Najis! Kalau mau pergi yaudah sana! Gak usah balik lagi!" Kata (Name) dengan ekspresi jijik
"Dasar tsundere." Kata Hanma sambil geleng-geleng kepala dan berjalan keluar kelas
"Gustiiii gini amat hidup ku.... Apa salah ku selama ini, kan kalo di indo cuman mendep di rumah doang tanpa keluar 24/7 kecuali pas sekolah." (Name) meletakkan kepalanya diatas meja
"(NAME)!!! YUKI TADI DI TODONG PAKAI PISTOL SAMA SI COWOK RAMBUT PUTIH KELAS 3 SMP ITU!!!"
(Name) langsung berdiri dan menatap bendahara kelas yang teriak saat berada di ambang pintu
"Siapa?!"
"Itu yang tinggal dengan mu! Yang suka pakai masker."
"Sanzu?"
"Iya! Dia tadi--"
Belum sempat bendahara kelas menjelaskan, (Name) langsung melesat pergi ke kantin untuk membeli sesajen setelah itu berlari lagi mencari Yuki
⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆
Jam sudah menunjukkan angka 25.00 Waktu Jepang bagian isekai
"Sudah larut malam kok mereka pada belum pulang sih? Kalo ku kunci rumahnya ntar di marahin, mana mata udah ngantuk banget lagi!" Gerutu (Name) dengan raut wajah sebal
"Tauk ah! Bodo amat! Mau tidur di luar kek di kolong jembatan kek di kuburan kek! Mata udah 1 watt gini!"
(Name) berjalan kearah pintu pintu dan menguncinya
"Mereka kompak banget gak bawa kunci rumah masing-masing."
(Name) berjalan menuju kamarnya, setelah mengunci pintu kamar dia langsung rebahan di kasur dan dalam hitungan 3 detik dia sudah berada di alam isekai mimpi Given
Namun saat berada dalam mimpi dan bertemu Mafuyu tiba-tiba kakinya tak sengaja tersandung dan akhirnya terjatuh yang mengakibatkan dia terbangun dengan keringat dingin dan jantung berdebar kencang
"Mimpi jatoh asu!" Umat (Name)
Saat ingin kembali tidur tiba-tiba saja mata (Name) jadi segar "Ngehalu jadi istrinya Loud Forger aja lah." (Name) tidur tengkurap dan mulai berhalu. Dasar wibu!
Namun saat sudah enak-enakk ngehalu tiba-tiba handphonenya berdering tanda sebuah panggilan masuk, dan dengan berat hati dia mengangkat panggilan dengan nama yang tertera 'Tachibana-san'
“Moshi-moshi (Name), maaf menelpon mu malam-malam begini.”
“Ha'i, daijoubu desu.”
“Ada hal penting yang ingin Saya sampaikan.”
“Iya?”
“Jadi kami dari pihak kepolisian akan...”
(Name) mendengarkan dengan seksama penjelasan dari bapaknya Naoto
“Tapi... Ak-- Saya tidak enak sudah merepotkan banyak orang.”
“Daijoubu, semuanya akan di tanggung kami termasuk jaminan keselamatan mu.”
“...”
“Kami akan memberimu waktu untuk menjawab, jaa oyasuminasai.”
“ha'i, oyasuminasai.”
Telpon di matikan, (Name) merebahkan dirinya di kasur dengan perasaan campur aduk
'gimana nih... Kalau terima nanti aku bakal di teror sama mereka, di culik, mutilasi, di jual organ dalam ku terus dibunuh. Tapi kalau nolak... yang ada malah kena mental tiap hari' batin (Name) dengan wajah murung
"Ujung-ujungnya bakal mati juga sih." Kata (Name) sambil menyelimuti seluruh tubuhnya hingga tanpa sadar dia kembali tertidur
.
.
.
.
Kini Mikey tengah duduk sambil memakan camilan, terlihat banyak orang yang tengah menunggu kata-kata darinya
"Apa lagi? Bunuh saja mereka semua yang menghalangi kita."
Seketika mereka semua yang ada disana langsung bersorak
"KALIAN DENGAR?! AYO KITA SERANG MARKAS PARA YAKUZA BRENGS*K ITU!!" teriakan Haruchiyo membuat mereka yang ada di sana tambah semangat
"Haruchiyo kalau soal bantai orang, dia yang paling semangat." Kata Mochi yang duduk diatas sofa
"Kita juga tidak akan kalah, ya kan Rin?" Kata Ran sambil mengambil tongkat baton miliknya
"Tentu, aniki." Balas Rindou dengan senyum khasnya
Takeomi berjalan kearah Mikey dan membisikkan sesuatu
"Itu nanti biar ku urus, lagi pula aku ingin memeriksa sesuatu." Jawab Mikey sambil menghabiskan camilan taiyaki miliknya
Takeomi mengangguk, Mikey berdiri dari duduknya yang membuat seluruh atensi terfokus padanya "Ayo mulai."
Sementara itu, (Name) yang tertidur pulas di kamarnya tak tau jika sekarang nyawanya sedang berada dalam bahaya
Karena beberapa anak buah Yakuza tengah mengepung segala sisi rumah kediaman anggota eksekutif bonten
"Tidak ada orang didalam." Kata seorang pria dengan baju serba hitam yang baru saja mengintai dari jendela
"Hm... Aneh, bos bilang mereka semua hari ini tidak ada kegiatan sama sekali dan hanya diam dirumah."
"Mungkin saja ada ruang rahasia untuk melarikan diri atau bersembunyi?" Tanya salah satu bawahannya
"Perasaan ku tidak enak." Akhirnya salah satu pemimpin itu menyuruh dua ekor anak buahnya masuk ke dalam melalui jendela yang baru saja di buka paksa
Beberapa menit kemudian tiba-tiba saja sebuah suara muncul dari earpiece yang dia pakai
"Sepertinya ada seseorang yang sedang tidur." Jelas salah satu anak buahnya yang menyusup masuk ke dalam kediaman bonten
"Siapa? Apa dia Mikey? Atau anggota eksekutif lainnya?"
"Dia tidak ada di dalam data, sepertinya dia kekasih dari salah satu anggota bonten."
"Tangkap dia, kita jadikan dia sandera."
Dua orang pria yang menyusup masuk ke kamar (Name) berjalan kearahnya tanpa mengeluarkan suara sekecil apapun, namun belum sampai langkah kaki mereka ke ranjang (Name) tak sengaja mereka menginjak jebakan batman yang terbuat dari benang dan saat benang itu terputus, beberapa pisau tajam melesat dari atas lemari kearah mereka namun untung saja pisau pisau itu hanya melewati mereka dan menancap di dinding
Mereka diam seketika, bulu kuduk merinding
'untuk apa gadis seperti dia memasang jebakan yang bisa membunuh orang seperti ini?!!!' batin mereka berdua heran
Kedua penyusup itu kembali berjalan mengendap-endap kearah (Name) yang sedang tertidur pulas
"Kena kau!"
Kedua penyusup itu tersentak kaget saat (Name) berbicara
"Mau ngapain?!"
(Name) yang masih dalam keadaan berbaring atau bisa di bilang sedang mengigau, mengubah posisi tidurnya menghadap kedua penyusup itu
"Kita ketahuan! Kabur!"
Saat mereka berdua ingin berlari kabur tak sengaja mereka menyenggol rak kecil di dinding yang membuat beberapa action figure dan aksesoris anime limited edition miliknya jatuh dan ada yang beberapa hancur
Tiba-tiba saja, (Name) yang tadinya tidur langsung terbangun dengan aura membunuh yang menguar dari tubuhnya
'yabaii!!!'
⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆
Mikey baru saja tiba di rumah, pandangannya menatap datar halaman rumah yang berantakan
'biarin aja berantakan, toh ada (Name) yang bersihin.' batin Mikey tak peduli, dia berjalan masuk ke dalam rumah
Saat sampai di ruang kumpul matanya membulat sempurna ketika melihat beberapa orang laki-laki berbadan gempal terkapar di lantai layaknya korban tsunami
"Apa yang terjadi disini?"
Karena penasaran akhirnya Mikey naik ke lantai dua, di sana terlihatlah banyak laki-laki yang memakai jas terkapar dengan luka lebam dimana-mana
Pandangannya teralihkan oleh kamar (Name) yang terbuka, saat berdiri di depan kamar (Name). Mikey di buat sangat terkejut dengan sesosok perempuan dengan rambut hitam di gerai tengah menatap laki-laki yang babak belur duduk berlutut padanya
"Aku sudah muak dengan semua ini." Kata gadis itu dengan tatapan tajam
Mikey berjalan melangkah kearah gadis itu
"(Name)?"
(Name) menoleh kearah Mikey yang menatapnya datar "Apa?" Tanya (Name) dingin
"Ternyata selama ini kau..."
"Kenapa? Gak senang?!" Tanya (Name) dengan nada tinggi
Mikey yang baru pertama kali di bentak (Name) langsung menatapnya tajam "Apa-apaan cara bicara mu itu? Sadari posisi mu dasar gadis tidak berguna!" Mikey menarik kerah baju tidur milik (Name)
"Apa? Mau pukul? Tendang? Silahkan!! AKU SUDAH MUAK DENGAN SEMUANYA!!"
Mikey menatap tajam (Name), sebelah tangannya hendak melayangkan sebuah bogeman mentah pada (Name) namun tangannya berhenti sendiri tanpa memukulnya
"Kenapa berhenti?! Kau mau memukulku kan?!! Lakukan saja!!!" (Name) menarik kerah baju toppoku yang dipakai Mikey dan langsung melayangkan sebuah bogeman mentah pada Mikey
Mikey memegang pipinya yang sakit akibat bogeman dari (Name), Mikey membalas bogeman (Name) dengan kuat di perut (Name) hingga membuatnya terbatuk
"Apa yang kau lakukan jal*ng si*lan!!!"
(Name) terbatuk beberapa kali, dan tersenyum miring sambil menatap Mikey remeh "Keluar juga sifat asli mu."
"Kau mau mati dengan cara apa?" Tanya Mikey dengan aura membunuh yang keluar dari tubuhnya
Mikey dan (Name) berdiri berhadapan dengan tatapan tajam dan aura membunuh yang keluar hingga membuat orang-orang yang baru saja di hajar (Name) merinding ketakutan
TBC
Plis lah.... Kalo follow ya follow aja jangan di unfol ༎ຶ‿༎ຶ
Kan aku jadi gak mood nulis liat followers ku tiap hari ilang sebiji
Yaudah aku mau balik hiatus sampe idul adha
Soalnya bentar lagi aku nikah (人 •͈ᴗ•͈)
Sama Loid Forger >.<
Bye bye~
Selasa, 3 Mei 2022
Laili-chan03
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro