Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

✎ 13. Tragedi

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

Berdiri sambil memegang centong nasi adalah hal yang di lakukan (Name) sekarang, dia kini tengah memasak bubur untuk salah satu dari anggota bonten yang terkena demam ketika makan jajan sembarangan saat festival musim panas semalam

"Omi-san Mikey suka bubur asin atau hambar?" Tanya (Name) pada Takeomi yang sedang mengambil air es dalam kulkas dengan handuk yang bertengger di bahunya

"Hambar mungkin." Jawab Takeomi asal

"Tapi aku mau bikin bubur ayam yang agak asin." Jelas (Name)

"Terus kenapa nanya? Kan kau bisa bikin semau mu." Takeomi memijit pelipisnya "ngomong-ngomong sepertinya stok bahan makanan hampir habis."

"Hm... Nanti aku akan beli di mini market." Kata (Name) sambil mengaduk nasi yang menjadi bubur

"Tunggu... Selama ini siapa yang membeli stok makanan?" Tanya Takeomi mulai penasaran

"Aku."

"Pakai uang?"

"Aku."

"Uang mu? Em..."

"Bukan apa-apa, lupakan."

(Name) mematikan kompor dan memasukkan bubur ke dalam mangkuk setelah itu mengambil air menggunakan gelas dan langsung berjalan menuju kamar Mikey sambil membawa nampan berisi semangkuk bubur ayam dan air putih

'Awas aja kalau gak mau di makan, ku cekokin pakai batu baru tau rasa.' Gumam (Name)

"Mikey aku masuk ya."

Pintu kamar Mikey di buka oleh (Name) dan terlihatlah Haruchiyo tengah memberikan obat pada Mikey

"MATTE!!"

Kedua insan langsung melihat kearah (Name), (Name) meletakkan nampan diatas meja dekat kasur dan merebut obat yang menurutnya mencurigakan

"Orang sakit jangan di kasih narkoba." Tukas (Name)

"Itu bukan narkoba tapi obat demam biasa." Jelas Haruchiyo dengan perempatan siku di dahinya

"Fuzakeruna, di jepang itu obatnya bubuk bukan pil." Kata (Name) tak percaya

"Nih anak lama-lama ku tebas juga," Haruchiyo berdiri dari duduknya dan berjalan mengambil kotak obat yang baru saja ia beli "nih liat kalau gak percaya!"

(Name) mengambil kotak obat itu dan membacanya "Ini obat sesudah makan loh, ngapain di kasih sekarang?"

"Lebih cepat lebih baik." Jelas Haruchiyo

"NDAS MU!!" (Name) melempar kotak obat itu pada wajah cantik tampan Haruchiyo

"Mikey nih udah ku masakin bubur." Kata Haruchiyo sambil memegang mangkuk berisikan bubur ayam

"Oyy yang masak bubur itu aku."

"Terus? Lu mau nyuapin Mikey? Jangan bilang gara-gara di tolak Koko sekarang Lu malah suka sama Mikey?" Cerocos Haruchiyo

(Name) langsung menarik kearah baju Haruchiyo "Kalau ngomong tuh di jaga jangan asal ngomong! Masih untung aku mau bikin--"

"Apa? Mau protes? Emang lu siapa?" Potong Haruchiyo sambil menatap tajam (Name) "Ingat lu disini cuman numpang doang, lu bukan siapa-siapa jadi jangan ikut campur urusan kita."

(Name) langsung menghela nafas panjang "Terserah kau saja."

Setelah mengatakan itu (Name) langsung pergi keluar kamar Mikey, saat ingin pergi ke halaman belakang rumah tak sengaja dia berpas-pasan dengan Koko yang sedang menunggunya

"Apalagi sekarang? Kau kehilangan sesuatu dan menuduhku lagi? Ohh ayolah aku sudah kenyang dengan hal seperti itu." Kata (Name) sambil menggulirkan bola matanya jengah

"Ikut aku."

Koko menarik pergelangan tangan (Name) paksa yang membuat (Name) sedikit meringis sakit saat Koko menggenggam tangan (Name) kuat hingga meninggalkan bekas merah

Koko membawa (Name) menuju halaman samping rumah tepatnya kearah pohon Sakura yang kini hanya tumbuh daun, namun yang menjadi pertanyaan bagi (Name) bukan soal pohonnya namun Ran, Rindou, Kakuchou, Mochi dan Takeomi yang ikut berkumpul di sana

Koko menghempaskan pegangan tangannya

"Nani yo?" Tanya (Name) sambil memegang pergelangan tangannya yang memerah

"(Name)." Panggil Takeomi

"Hm?"

"Kau tadi pagi... Apa saja yang kau lakukan sebelum memasak bubur untuk Mikey?" Tanya Takeomi

"Yang biasa aku lakukan setiap hari." Jawab (Name) "memangnya ada apa?"

"Heh jangan pura-pura tidak tahu dasar jal*ng." Tukas Ran

"Hah? Aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi tapi apa maksudmu jal*ng?!" Tanya (Name) tak terima di katai jal*ng

"Kau ini selalu saja bikin masalah." Kata Koko

(Name) yang tak mengerti langsung melihat kearah yang lain yang menatapnya kecewa, mata (Name) terkejut saat melihat beberapa barang berharga pecah, ada yang tersangkut diatas dahan pohon ada juga yang berceceran di tanah

"Aku tidak tau harus berkata apa lagi." Kata Mochi sambil menghela nafas kasar

"(Name) kau tau ini barang-barang berharga? Dan ini disimpan di ruangan khusus, hanya Mikey yang memiliki kunci ruangan itu." Kata Ran sambil menatap (Name)

"Dari mana kau dapat kunci itu?" Tanya Kakuchou

"Jangan asal nuduh kalau kalian tidak punya bukti!" Bantah (Name) "Kalian tau? Aku capek selalu di kambing hitam kan saat ada barang hilang atau rusak."

"Apa yang sedang kalian semua lakukan disini?" Tanya Haruchiyo yang baru saja datang ketika mendengar keributan

"Pas sekali kau ada disini, Haruchiyo kau baru saja dari kamar Mikey kan?" Tanya Takeomi pada sang adik

"Iya, memang kenapa?"

Mochi menunjuk kearah barang-barang yang hancur berantakan, Haruchiyo yang melihat itu langsung terkejut karena salah satu dari barang-barang yang hancur itu adalah miliknya yang akan di lelang dengan harga tinggi di pasar gelap

"Siapa yang melakukan ini?" Tanya Haruchiyo sambil mengambil sebuah botol kaca yang pecah

"(Name)." Jawab mereka semua

"Sudah ku bilang bukan aku! Bisa tidak jangan selalu menuduhku setiap ada masalah!!" Bantah (Name)

"Bukannya sudah jelas ya kalau kau pelakunya? Lagi pula hanya kau yang selalu bolak balik keluar rumah melalui pohon ini." Jelas Kakuchou dengan tatapan kecewa

"Ck! Bukan aku--!!"

PLAK!!

Semua yang ada di sana langsung terdiam ketika Haruchiyo menampar pipi (Name) kuat hingga meninggalkan bekas kemerahan di pipinya

Mata (Name) membulat sempurna, tangannya memegang pipinya yang terkena tamparan dari Haruchiyo

Haruchiyo menarik hoodie leher(?) (Name) dan hendak memukulnya jika saja tak di hentikan oleh Mikey yang datang sambil berpegangan pada dinding

"Haruchiyo hentikan itu."

Haruchiyo langsung melepaskan genggamnya dan berjalan kearah Mikey begitu pula Koko yang berada di dekat Mikey

"Apa yang kau lakukan Mikey? Kau sedang sakit!"

"Kalian semua bubar sekarang, kita bicarakan ini nanti saja... Dan juga Haruchiyo ikut ke kamar ku sekarang." Kata Mikey sambil menatap mereka satu persatu

"Baiklah."

Haruchiyo menatap tajam (Name) melalui ekor matanya setelah itu membantu Mikey berjalan menuju kamarnya. Satu persatu dari mereka berjalan menjauh hingga meninggalkan (Name), Rindou dan Kakuchou

Rindou berjalan kearah akar pohon dan memungut sebuah pita pemberiannya
"Kalau tidak suka bilang, jangan main buang."

". . ." (Name) tidak menjawabnya, dia hanya shock saat Haruchiyo menampar pipinya. Sakit btw.

Rindou berjalan masuk ke dalam rumah dengan perasaan kecewa, kini hanya tinggal Kakuchou dan (Name) yang berdiri mematung

"Kau tidak ingin berkata pedas atau memfitnahku seperti apa yang di lakukan teman mu wahai Hitto Kakuchou?" Tanya (Name) sambil menaikkan sebelah alisnya

"Aku ingin, tapi sepertinya kau sudah terlalu banyak mendapatkannya." Jawab Kakuchou sambil berjalan menjauh

(Name) berjalan kearah barang-barang yang hancur berantakan itu dan memungutnya satu persatu

Perkataan (Name) di bawah kali ini menggunakan bahasa Indonesia ya

'wajar saja sih mereka marah, kalau di hitung-hitung semua barang ini mahal banget mungkin lebih dari 1 juta yen.' gumam (Name) saat mengetahui jenis barang yang hancur

Mulai dari narkoba, vas renaissance, bubuk mesiu yang bisa di tebak akan di buat peluru pistol, pasir berharga yang baru saja di beli Takeomi saat pelelangan barang ilegal, dan masih banyak lagi

'1 juta yen kalau di jadiin rupiah berapa ya? Haaah pengen pulang ke Indonesia rasanya, capek selalu di salahin. Mentang-mentang aku gaada bukti main nuduh aja.' gumam (Name) sambil memanjat pohon untuk mengambil barang-barang yang tersangkut diatas pohon

'tauk ah... Palingan setelah ini Mikey ngusir aku, yang artinya aku bebas dari yang namanya Bonten. Kalau di usir kan aku tinggal pesan tiket pulang ke Indonesia.' gumam (Name) dengan wajah senang

Tiba-tiba saja ponsel (Name) berdering tanda sebuah panggil masuk, (Name) yang diatas pohon sedang kesusahan karena tangannya penuh dengan barang-barang yang dia pegang jadi dia langsung turun dari pohon dan meletakkan barang-barang itu

Nomor tak dikenal
00.00

"Halo?"

"Yo baka onna... Bagaimana hari mu? Kacau? Yaaa tentu saja, kau kan habis di marahi oleh mereka karena barang-barang yang hancur itu kan?

"Dari mana kau tau?"

"Hm.. entahlah."

"Teiuka, anta dare? Dari mana kau dapat nomor ku?"

"Aku? Bukannya kita sudah pernah bertemu semalam?"

"Kapan?"

"Kau tau saat aku bilang akan membiarkanmu hidup bukan berarti hidupmu aman."

"Kau laki-laki semalam yang tak sengaja ku tabrak?"

"Sekai! Aku membiarkanmu hidup karena aku ingin melihat mu menderita, lagi dia juga menyetujui rencana ku."

"Dia?"

"Sudah dulu ya, aku mau mengurus sesuatu dulu. Oh iya nikmati hari-hari neraka mu (Name) sayang."

Call Ended

Telpon di putus sepihak oleh orang misterius itu
"Siapa tadi? Dan juga laki-laki semalam itu... Kok aku lupa wajahnya ya?"

(Name) memasang ekspresi berfikir "ergh... Kalau gak salah dia mirip Nishinoya, tauk ah aku tanya Yuki aja siapa tau dia ingat muka laki-laki yang ku tabrak itu... Awas aja kalau ketemu lagi, ku unyeng-unyeng hidung dia."


⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆


01.15

Kini (Name) dengan rambut terurai tengah duduk sambil menggambar menggunakan sketchbook miliknya, dia meletakkan pensil ke dalam kotak pensil dan berjalan keluar kamar untuk mencari makanan

Namun saat melewati kamar Mikey, tak sengaja dia mendengar suara rintihan. Awalnya (Name) tidak peduli mau Mikey sakit kek, mau kejungkal kek, mau mati kek. Tapi lama-lama kasian juga, mana lagi demam si Mikey-nya

Jadi (Name) berjalan masuk ke kamar Mikey dan melihat Mikey sedang tiduran dengan keringat dingin yang mengucur keluar dari pelipisnya

"Woy mana teman mu yang tukang tebas itu? Dia bilang mau merawat mu, tapi sekarang apa? Kau malah di tinggal tidur sendirian." Kata (Name) sambil menatap Mikey

". . ." Tak ada respon dari Mikey, dia hanya tidur sambil sesekali merintih dan nafasnya yang tersengal-sengal

(Name) mendengus sebal, dia berinisiatif membuatkan bubur baru untuk Mikey karena dia tau kalau Mikey belum makan sejak pagi tadi. Namun tangan Mikey mencegat (Name)

"Apa?" Tanya (Name) dengan tatapan dingin

"Jangan pergi... Disini... Saja." Kata Mikey dengan mata yang setengah terbuka

"Kau ngapain ngomong gitu? Aku bukan pacar mu heh! Menjijikkan! Kau kan ukenya Haruchiyo." Kata (Name) asal ceplas-ceplos

"Kami... Sudah... Mencarimu hah... Hah... Kemana-mana." Kata Mikey yang masih tetap menggenggam tangan (Name)

"Wahh ngigau nih anak, nyari kemana-mana apanya? Orang tiap hari kalian ngeliat aku." Kata (Name) geleng-geleng kepala

Mikey yang pandangannya kabur karena demam hanya bisa melihat seorang gadis berambut hitam panjang yang di gerai, di dalam pikirannya hanya satu, gadis itu adalah gadis misterius yang selama ini mereka cari

"Segitu laparnya ya kau? Yaudah aku bikinin bubur." (Name) ingin melepas genggaman tangan Mikey tapi tak bisa

"Anjrit deh nih anak, padahal lagi demam tapi kok tenaganya masih sama?" Kata (Name) sambil mencoba melepaskan genggaman Mikey

"Kau... Mau kemana?" Tanya Mikey

"Bikin bubur." Jawab (Name) "lagi pula aku juga lapar."

"Nanti... Kau kesini... Lagi kan?"

"Iya."

Genggaman Mikey mengendur "Akan ku tunggu."

(Name) berjalan ke dapur untuk membuat bubur sambil sesekali memakan stok dorayaki Mikey, sedangkan Mikey kini menatap langit-langit kamarnya

'coba saja aku bisa melihatnya dengan jelas, tangannya kecil dan agak kasar.' batin Mikey sambil menatap tangannya yang tadi menggenggam tangan (Name)

Dan setelah itu Mikey mulai menaruh perasaan pada sang gadis misterius itu ketika dia setiap malam selalu merawatnya saat sakit, karena saat siang ada Haruchiyo yang merawatnya

Mikey tak menceritakan hal itu pada anggotanya yang lain, dia takut kalau gadis itu kenapa-napa kalau sampai ketahuan oleh anggotanya bahkan skenario paling buruknya yaitu anggotanya juga menyukai gadis yang dia suka. Dan Mikey tidak mau hal itu terjadi

TBC

Okee chap kali ini gaje
Padahal mau bikin sken Mikey gak sengaja cium (Name) tapi malah di bikin (Name) dituduh ngerusak barang MAHAL milik bonten

Mana hukumannya belum kepikiran lagi ಥ‿ಥ
Gini nih kalau bikin chapter cuman dalam satu malam doang

Ahh dah lah

Rabu, 16 Maret 2022

Laili-chan03

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro