Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Hallo, Mr. Giandra

Plak!

Jinnan menatap gadis yang baru saja menampar pipinya itu dengan ekspresi datarnya. Ia tak tahu kenapa gadis ini mengajak bertemu dengan embel-embel ingin berbicara dengannya. Tetapi saat ia telah sampai di tempat pertemuan, si gadis malah menamparnya, dan menatapnya dengan air mata yang telah mengucur deras dari pelupuk matanya.

Oh, seandainya ia bisa mencaci maki seorang perempuan, ia akan melakukannya saat ini juga. Tapi namanya perempuan, dikasari sedikit saja pasti menangis. Mereka itu lemah, menurut Jinnan.

"Apasih yang ngebuat lo tega kayak gini, Jin?!"

Jinnan menaikkan sebelah alisnya. Pasalnya ia tak tahu maksud dari gadis ini.

"Lo--" si gadis diam sesaat. "Kenapa lo malah jalan sama cewek lain disaat kita masih pacaran?!"

Er--oke???

"Pacaran?"

Jinnan tak mengerti. Sejak kapan ia terikat dengan status bernama pacaran bersama dengan gadis semacam dia?

Bahkan Jinnan tak ingat kapan dia menyatakan cinta terhadap gadis ini.

"LO BAHKAN UDAH NIDURIN GUE!"

Ya?

"Kapan?" masih dengan wajah tenang, Jinnan berujar.

Isak tangis si gadis semakin menjadi. Ia menatap pemuda itu dengan sendu. "L-lo gak inget?"

"Nggak tuh."

Yah, beginilah Jinnan. Ia terlampau cuek dengan masalah seperti ini. Disaat seharusnya dialah yang paling panik dengan keadaan karena ia penyebab dari semua ini, Jinnan malah bersikap seolah-olah semua ini bukanlah salahnya.

Aneh memang, dan ini terlalu konyol.

"Ewh, laki-laki macam apa lo ini?"

Keduanya menoleh, mendapati sesosok gadis dengan rambut sebahunya berdiri di dekat mereka dengan ekspresi jijik yang terlukis di wajah manisnya.

"Menguping, baby?"

"Gak sengaja."

"Jangan bohong."

"Udah gue bilang gak sengaja. Kuping lo budek atau gimana, Tuan Jinnan Sebastian Giandra yang terhormat?"

"Lo kenal gue ternyata." Langkah kecil Jinnan ambil, memperpendek jarak antara dirinya dengan gadis tersebut.

Di detik berikutnya, pemuda itu telah menggenggam pergelangan tangan sang gadis lalu menariknya masuk ke dalam pelukan.

"Kalau gitu lo pasti tau gimana gue, yakan?" tanyanya, memegang dagu gadis tersebut dan memaksanya mendongak. Jangan lupakan juga wajah Jinnan yang perlahan mendekatinya.

"Gak. Karena gue gak ngurus juga," celetuk sang gadis. Ia pun lantas melepas pelukan dari Jinnan dan berjalan menjauh meninggalkan kedua insan yang masih memiliki masalah terebut. "Tanggung jawab selayaknya seorang laki-laki," sambungnya sebelum akhirnya berbelok dan menghilang dari pandangan.

jinnan mendecak, kemudian mengusak rambutnnya kasar. Sikap yang diperlihatkan gadis itu benar-benar membuat Jinnan terkejut. Tak pernah sebelumnya ia menemui gadis semacam dia.

Karena biasanya, para gadis selalu mengantri untuknya. Entah itu hanya untuk disentuh, atau sebagai pelampiasan saja. Bagi para gadis, berhubungan dengan orang semacam Jinnan adalah suatu kehormatan.

Walaupun akhirnya, mereka akan selalu berakhir meminta pertanggung jawaban dari Jinnan.

Let's see how long you last with your attitude, baby.

:::

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro