Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

- Arah, 001

Bumi masih seperti biasanya, berisik dan gaduh. Suara orang-orang yang sedang berbincang dan kendaraan terus berlalu-lalang; meski tak sepadat negara seberang. Namun, itu sudah cukup menjadi alasan seorang Kilia Amarta untuk mengeluh. Berjalan dengan bersungut-sungut, melihat ke sana dan kemari, demi cari seseorang yang buat janji. Tetapi, dimana? Gadis ini jarang keluar rumah, kecuali memang sedang mendesak, tapi seseorang malah memintanya bertemu di tempat yang tak dia kenali. Sekarang, si puan benar-benar terlihat seperti perantau yang tak tahu arah tujuan. Rasanya ingin sekali menangis. Namun, umur berkata lain, dua puluh tiga tahun, siapa juga yang tak malu jika harus menangis dikeramaian saat telah capai usia dewasa? Kilia menepuk kedua pipinya, coba untuk menahan air mata. Begitulah rencananya, sebelum seorang wanita menghampiri dan bertanya.

"Maaf, apa ada yang bisa saya bantu? Anda terlihat seperti sedang kebingungan ...." Wanita itu berucap tepat setelah menepuk pundak sang gadis. Wajah Kilia terlihat berbinar-binar, spontan menggenggam tangan wanita tersebut.

"Apa anda tahu alamat ini?" Setelah acara saling tatap, baru Kilia menunjukkan layar ponselnya, agar wanita itu bisa tahu alamat mana yang ia maksud. Sebuah kafe, tak jauh dari sini, ternyata. Setelah mengetahui harus kemana ia melangkah, Kilia langsung ucapkan terima kasih. Kemudian, lanjut jalan menuju tujuan. Sampai di sana, dia bisa melihat orang yang dicari; sedang lihat jendela dengan wajah tenangnya. Kilia tak mau kalah, dia melangkah begitu pelan, serta bibir mengulas senyum. Tak lupa pula dengan wajah bersemu, siap berikan sapaan hangat pada sang tuan. Hari ini akan ciptakan kesan baru bagi dia maupun si pembuat janji.

"Apa aku membuatmu menunggu, Dokja?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro