🎼|Suyeon| Love Line
Suga × Jungyeon
Ps. Jujur aku agak kesulitan nulis tentang idol life :v jadi-maaf kalo jelek hehe apalagi ini perdana nulis Suyeon jadi mohon di maklumi ya kak Kocheang_Oren wkwk
Happy Reading~
🎶
Jungyeon baru saja menyelesaikan rekaman lagu bersama member Twice lainnya. Comeback mereka memang masih dua bulan lagi, namun mereka sudah di sibukkan dengan beberapa jadwal lain yang sudah mengantri. Beberapa artikel berita bahkan sudah menggembor-gemborkan rencana comeback mereka ini sejak beberapa bulan yang lalu. Popularitas Twice saat ini memang sudah tidak diragukan lagi.
"Jungyeon-ah, kau sudah menyelesaikan lirikmu? PD-nim memintaku untuk memanggilmu, kupikir ia akan menanyakan hal itu padamu," ujar sang manager, membuat Jungyeon menghentikan aktifitas makannya seketika.
"Jigeum?" tanyanya dengan mulut penuh makanan.
"Ya. Dia sudah menunggumu di ruangannya."
"Oh, arrasseo," sahut Jungyeon dengan lemah. Sebenarnya, untuk comeback kali ini, setiap member akan memiliki lagu solo dengan lirik yang mereka buat sendiri. Namun Jungyeon, entah kenapa ia kesulitan sekali untuk merangkai lirik, padahal ini bukan hal yang baru untuknya.
Benar saja, begitu sampai di ruangan PD-nim, ia diminta untuk segera menyelesaikan liriknya. Kepalanya rasanya sudah ingin meledak sejak ia mendengar kabar itu langsung dari PD-nim.
Jungyeon langsung menyandarkan tubuhnya pada dinding saat keluar dari ruangan. Kepalanya menegadah, matanya terpejam sementara otaknya berpikir keras. Lirik apa yang harus ia tulis? Bagaimana jika ia tidak bisa menyelesaikan liriknya? Akan seperti apa pandangan member twice lain kepadanya nanti? Kecewa? Pasti, kesal? Mungkin. Ia tak bisa memikirkan hal apapun lagi saat ini.
Ponselnya bergetar saat Jungyeon sampai di dorm. Gadis berambut pendek itu langsung membuka grup chat SMA-nya yang sudah beberapa tahun tidak dibukanya. Jarinya menyentuh ikon percakapan itu hingga menampilkan beberapa obrolan. Matanya langsung membulat saat melihat chat terakhir dari Soo Ji-teman sebangkunya dulu-yang merencanakan acara reuni. Reuni?
Selama beberapa menit, Jungyeon hanya melihat grup chat yang terus bertambah pesannya. Hingga pesan yang muncul dari seseorang menarik perhatiannya.
Yoongi: Aku ikut.
Jungyeon refleks melihat pada jadwalnya. Hari minggu, hanya ada jadwal pagi di hari itu dan acaranya malam, sepertinya ia juga bisa ikut. Saat tangannya bergerak untuk mengetik balasan, Jungyeon teringat sesuatu. Kenapa ia jadi memikirkan soal reuni? Bagaimana dengan liriknya? Dan kenapa ia jadi semangat seperti ini hanya dengan melihat balasan Yoongi?
Sebenarnya, Yoongi itu kakak kelasnya waktu di sekolah menengah atas, hanya saja, dia memang dekat dengan ketua angkatannya, jadi ia juga diajak.
Jungyeon menarik rambutnya frustasi. Sial, sepertinya gadis pirang ini masih belum melupakan cinta monyetnya.
🎶
Jungyeon mematut penampilannya di depan cermin. Dress selutut berwarna hitam dengan tas jinjing berwarna putih terlihat sangat pas di tubuhnya. Jungyeon tersenyum puas melihat penampilannya.
Ia langsung bergegas keluar dorm setelah berpamitan pada member twice lain yang ada di dorm. Sebelumnya juga ia sudah meminta izin pada managernya dan ia diberi izin. Perjalanan dari dorm menuju restorant perancis yang dipilih temannya hanya memakan waktu sepuluh menit dengan mobil. Jungyeon menarik dan menghembuskan napasnya panjang. Ia sangat gugup.
Memikirkan Yoongi sudah berada di sana dengan mengenakan balutan jas yang sangat sesuai dengan postur tubuhnya membuat Jungyeon merona sendiri. Ini aneh, padahal Jungyeon sudah sering melihat pemuda pucat yang kini memiliki nama panggung Suga itu, tapi kenapa acara reuni ini lebih membuatnya berdebar? Ia merasa sedang kembali ke masa sekolahnya dulu.
Sebenarnya, Jungyeon memang sudah memendam rasa pada Sunbaenya itu. Hanya saja, image Jungyeon yang tomboy dan rasa egonya yang tinggi membuat gadis itu tidak pernah menyatakan perasaannya. Ia lebih memilih tetap di sisi Yoongi tanpa mengutarakan perasaannya daripada Yoongi menjauh setelah ia mengungkapkan segalanya.
Bagi Jungyeon, Yoongi adalah penyelamat hidupnya. Jungyeon tidak akan pernah bergabung dan menjadi member twice jika ia tidak mengikuti jejak Yoongi yang mengambil jalan di industri hiburan. Namun semenjak ia berhasil debut, ia sama sekali tidak pernah melihat Yoongi lagi selain pada saat acara penghargaan. Bahkan saat di back stage pun, lelaki itu bersikap seolah tidak mengenalinya.
Seperti yang Jungyeon duga, reuni kali ini berjalan lancar tapi-sepertinya Jungyeon harus menarik perkiraannya barusan karena maniknya menangkap segerombolan orang yang mulai memenuhi bagian luar restoran. Beberapa temannya ada yang pergi ke luar untuk mengecek apa yang terjadi, tapi gadis itu semakin panik ketika melihat Yoongi tiba-tiba saja sudah berdiri di depannya.
"Apa yang kau lihat? Kau tidak akan lari?"
"Huh?"
"Ck!" tanpa banyak bicara, lelaki pucat itu langsung menarik tangan Jungyeon, membawa gadis itu berlari untuk keluar dari restoran itu lewat jalan belakang. Jungyeon sama sekali tak memberontak, justru, gadis itu malah mengamati punggung yang tengah membawanya ini entah kemana. Beberapa orang yang meneriakan namanya dan Yoongi juga ia abaikan, fokus gadis itu hanya pada sosok lelaki yang tengah menggengam tangannya dengan erat ini.
Napas keduanya terdengar memburu ketika mereka sampai di sebuah tempat tertutup-semacam taman, hanya saja semua sisinya di bentengi oleh pepohonan. Untuk beberapa saat, hanya keheningan yang mendominasi. Bahkan ketika Jungyeon memilih untuk duduk di salah satu kursi yang ada di sana, masih tidak ada percakapan. Terlalu-canggung.
Jungyeon langsung mendongak begitu mendengar Yoongi berdecak, "Ck, pasti ada seseorang yang memposting foto, itu sebabnya banyak fans yang datang ke restoran." Jungyeon langsung menundukan kepalanya saat Yoongi meliriknya. "Jungyeon-ssi, sepertinya kita harus bersembunyi dulu di sini sampai keadaan di restoran membaik."
"Ah-iya."
Keadaan kembali hening. Sekarang, Yoongi telah duduk di kursi panjang yang sama dengan Jungyeon hanya saja agak berjauhan. Dari ujung ke ujung. Sungguh, suasana hening seperti ini sangat menyiksa Jungyeon, apalagi berduaan dengan Yoongi yang notabene nya telah menjadi sunbaenya itu membuat rasa gugup gadis itu semakin bertambah berkali-kali lipat.
"Sudah lama sekali, ya, kita tidak bertemu seperti ini." Tanpa diduga, Yoongi kembali memulai percakapan. Jungyeon mengangguk, ikut memandang kearah langit yang hanya dihiasi oleh beberapa bintang dan bulan sabit. "Eoh, rasanya waktu berjalan cepat sekali," balas Jungyeon-sudah tidak sekaku tadi.
Yoongi menarik sudut bibirnya, lantas melirik Jungyeon sekilas. "Bagaimana dengan projek lagumu? Kudengar kau belum menyelesaikan lirikmu?"
Jungyeon langsung menoleh kaget. "Sunbae tahu darimana?"
"Dari Jihyo."
"Oh." Jungyeon lupa, kalau Yoongi juga lumayan dekat dengan leadernya itu. Yoongi yang menyadari perubahan raut wajah Jungyeon lantas menggeser duduknya, jadi sejengkal lebih dekat dengan gadis itu. "Ya, kenapa kau malah diam saja? Bagaimana lagumu?"
"Oh itu-entahlah, otakku rasanya buntu." Mengingat hal itu membuat mood Jungyeon semakin buruk. Ia juga mengutuk Jihyo yang sudah sembarangan menceritakan tentangnya pada Yoongi. Bikin malu saja.
"Apa yang membuatmu sulit? Coba kau pikirkan mulai dari hal-hal yang kecil, biasanya justru hal-hal kecil itu lebih berarti." Yoongi memberikan saran. "Kenapa kau tidak buat tentang kau dan Jimin saja? Sepertinya itu menarik."
Jungyeon langsung mendelik, "Apa? Aku dan Jimin? Sunbae! Kami sama sekali tidak dalam hubungan seperti itu. Dia itu-argghh kau juga tahu bukan kalau hubungan kami itu seperti Tom and Jerry?!"
"Justru itu yang menarik! Kau bisa mengambil inspirasi dari sana." Yoongi tetap bersikukuh sementara Jungyeon sudah mencak-mencak saking kesalnya. Inspiasi macam apa? Memikirkan Jimin yang selalu menggoda member Twice lain terutama Mina dan Dahyun membuatnya kesal setengah mampus. Bukan karena cemburu, ia hanya kesal saja.
"Kalau begitu-kau buat tentangku saja."
"Nde?!"
Yoongi menoleh untuk melihat wajah terkejut Jungyeon. "Kenapa? kau sudah mengenalku sejak SMA, kan? Atau kalau kau tidak mau ... kau bisa-"
"Tidak!"
Yoongi menaikan sebelah alisnya, menunggu Jungyeon menyelesaikan kalimatnya barusan. "Tidak! Sepertinya ... ukhm! Sepertinya aku bisa."
Lelaki itu langsung tersenyum, membuat Jungyeon refleks membalas senyuman nya.
"Okey, aku akan menunggu lagumu rilis."
🎶
Hari-hari yang ditunggu itu tiba, Twice comeback dengan konsep yang berbeda dari biasanya. Konsep yang dulunya berimage cute dan charming menjadi sexy bernuansa fancy, tak pelak menjadi sebuah kejutan yang cukup menebar sensasi. Sementara itu, Jungyeon gugup setengah mati, bahkan ketika semua jadwal Twice telah selesai hari itu, gadis itu masih gelisah.
Yoongi baru saja mengiriminya pesan, kalau ia ingin bertemu dengan Jungyeon malam ini. gadis itu sempat ragu, tapi kini, ia sudah berada di tempat terakhir kali mereka bertemu waktu itu. gadis itu tengah mengayun-ngayunkan kakinya gamang saat Yoongi dengan dehaman rendahnya menyapa. "Ekhm, kau-sudah lama menunggu?"
Jungyeon menggeleng kaku, "Tidak juga."
Keadaan kembali hening. Sama seperti waktu itu, Jungyeon hanya memainkan kedua tangannya sembari menunggu Yoongi angkat suara duluan.
"Lagu itu-benar untukku?"
Jungyeon langsung menggeleng heboh. "Tidak! Tentu saja tidak!"
"Oh-syukurlah."
Jungyeon menunduk, agak menyesal sebenarnya karena ia telah berbohong. Tapi mendengar ucapan Yoongi malah membuatnya merasa sedih. Entahlah-mungkin ia merasa ... patah hati? semacam itulah. Karena lagu yang ia buat memang secara tidak langsung menggambarkan kecintaan dia kepada seseorang jika di artikan lebih jauh.
"Kau tahu, aku sudah memikirkan hal ini sepanjang malam. Bahkan aku terus menerus memutar lagumu di studioku. Tapi tetap saja, aku tak bisa berhenti memikirkan, untuk siapa sebenarnya kau membuat lagu itu." Yoongi terdengar kecewa, tapi detik selanjutnya, ia kembali menoleh pada Jungyeon. "Kalau bukan untukku, lalu untuk siapa? Namjoon?"
"Mwo? Kenapa tiba-tiba Namjoon Sunbae?"
"Well, yeah, kau tahu bukan kalau lelaki itu sedikit menaruh rasa padamu?"
Jungyeon menggeleng, "Aku tidak tahu."
"Oh-biarlah, sekarang kau tahu, kan? Cukup banyak lelaki yang suka padamu, makanya aku jadi khawatir."
"Nde?" Haruskah Jungyeon senang sekarang?
"Ya, tadinya aku akan menjawab 'aku juga merasakan hal yang sama denganmu', tapi sayangnya, lagu itu bukan untukku."
Jungyeon malah salah fokus. Pipinya sudah memerah karena memikirkan ucapan Yoongi barusan yang seolah membalas perasaannya. Sementara Yoongi hanya tersenyum geli melihat gadis itu yang sudah tersenyum malu-malu. "Kalau boleh jujur, sikap seperti itu tidak cocok padamu, sangat bertolak belakang dengan image mu saat di panggung."
"Ya, Sunbae! Aku juga tetap seorang perempuan! Lagipula kau juga pernah berdandan seperti perempuan, kan?"
"Kau tahu darimana?" Yoongi terlihat kaget sementara Jungyeon malah tertawa mengejek. "Sunbae terlihat sangat cantik tahu. Bahkan aku sempat tertipu saat pertama kali melihatmu begitu. Mana ya? Kurasa aku punya fotonya yang dikirimkan Jimin."
Yoongi panik, ia berusaha menggapai ponsel milik Jungyeon, tapi gadis itu dengan gesit malah menghindar.
"Ya, Yoo Jungyeon! hapus fotonya!"
"Tidak mau!"
"Yak!"
Keduanya malah terus kejar-kejaran seperti anak kecil. Tapi senyum keduanya tidak luntur, justru malah terlihat sangat menikmati moment yang sedang mereka habiskan walaupun terlihat kekanakan sekali untuk umur mereka.
Sementara itu, seorang wartawan yang sejak tadi mengintip di balik pohon itu menghela napas kecewa. "Hah ... sepertinya keberuntungan belum memihak padaku. Mereka malah terlihat seperti teman dekat biasa."
Beruntung, wartawan itu tidak terlalu peka untuk mengetahui perasaan yang sesungguhnya tengah bersemi di keduanya.
Fin
Aku tau kok ini aneh :"(
Tapi semoga masih bisa menghibur
Oh ya, happy new year🎉
Semoga di tahun depan aku bisa menciptakan karya yang lebih baik dan lebih layak untuk dibaca 😆
Okey, see you💕
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro