You're Gone #2 (Jimin x You x Taehyung)
Terlihat sepasang kaki tengah bergerak dengan pergerakkan yang lambat bagaikan banyak beban yang diangkatnya. Angin yang saling bersahutan, aliran sungai yang mengalir tenang, dan langit yang semakin senja seakan kembali mengingatkan pemilik kaki itu akan kenangan yang ia tinggalkan disini. Gadis itu duduk perlahan di pinggir bibir sungai itu. Ia mencoba melawan kedinginan yang tengah melandanya saat ini. Bahkan suhu udara saat ini sama sekali tidak akan merobohkan niatnya untuk menunggu seseorang disana.
Gadis itu mengeluarkan ponselnya dari tasnya. Ya, ia masih mengenakan pakaian yang sama karna Ia belum pulang. Terlihat 14 panggilan tak terjawab dari orang tuanya. Tetapi Krystal mengabaikan panggilan tak terjawab itu. Sekarang ia hanya ingin kembali menelpon orang yang sedang ditunggunya. Berharap sosok di seberang sana menjawab teleponnya.
"Number your calling is not active. Please wait for few minutes."
"ARGHH. KENAPA SELALU SAJA BEGINI? KENAPA KAU SELALU MENGABAIKANKU JIM?" Krystal mengerang frustasi. Orang - orang yang ikut menyaksikan ketenangan sungai han disana menjadi takut. Mereka beranggapan bahwa Krystal adalah gadis gila yang tengah frustasi. Sehingga semua pengunjung disana pun meninggalkan Krystal sendiri yang masih saja tengah berteriak seperti orang gila.
"Krystal, ada yang ingin ku sampaikan padamu. Suatu kabar baik."
"Apa itu?" Krystal memegangi kepalanya yang terasa berdenyut sakit.
"Aku berhasil mendapatkan biaya siswa ke Kanada. Kau tau bukan? Peluang untuk masuk kesana hanya 10% dan aku berhasil Kryst. Besok aku ada jadwal penerbangan ke Kanada. Aku akan meninggalkan korea hanya untuk 2 tahun."
"Apa? Jadi kau akan meninggalkanku? Dua tahun itu lama Jim. Dan kenapa kau tidak sekalian saja pergi meninggalkanku untuk selamanya?" Krystal menggelengkan kepalanya sampil memicingkan matanya dengan kuat. Memori percakapan mereka disungai han ini kembali berputar.
"Tenang saja baby. aku pasti akan kembali. Bukankah kau akan setia menjadi Jjungie kesayanganku sampai aku kembali?"
"Tapi kau harus berjanji akan kembali padaku secepatnya, arra?"
"Ne, arra. I'll be back! I promise you!"
Krystal berusaha untuk menghentikan putaran slide memorinya itu. Ia memegangi kepalanya, menjambak rambutnya sendiri dengan kuat sembari mengerang keras menandakan Ia benar benar frustasi akan kepergian Jimin.
Akhirnya, sepasang kenalan Krystal pun sampai disana. Ketika mereka baru sampai, mereka sempat heran mengapa para pengunjung lainnya berlari berhamburan keluar? Apa sebenarnya yang terjadi? Seketika saja merekaㅡ Taehyung dan Seulgi berlari masuk ke sana. Dan alhasil seperti dugaan mereka, Krystal kini bahkan terlihat. Lebih buruk dari sebelumnya.
"ARGH!!"
"Oh God." Taehyung dan Seulgi langsung berlari menghampiri Krystal berharap bisa menenangkan gadis gila itu.
"Krystal, hentikan! Mau sampai kapan kau akan begini, huh? Jimin sudah meninggalkan kita Kryst. Ku Mohon, janganlah seperti ini. Kau terlihat sangat menyedihkan. Lagipula Jimin tidak akan suka melihat kau yang seperti ini.
Seulgi memegangi bahu mungil milik gadis itu. memberikan terapi penjelasan yang panjang lebar dan berharap gadis itu dapat mengerti.
"Hiks, Jimin jahat padaku. Tapi dia yang menyuruhku untuk menunggunya. Dan dia pula yang mengirimiku pesan LINE. Katanya, ia ingin menemuiku disini. Tapi dia mengingkari janjinya, Seul. Aku harus apa?" Gadis itu kembali berteriak meronta - ronta tak jelas sekalipun suaranya yang telah menghilang entah kemana perginya.
"Jung Krystal, dengarkan aku. Berhentilah untuk membaca kembali history chat mu dengan Jimin. Jimin mengirimu pesan itu dua tahun yang lalu, Kryst! Kumohon, berhentilah bersikap seperti ini." Akhirnya, pergerakkan Krystal yang tadinya meronta - ronta tidak jelas dapat normal kembali. Kini gadis itu hanya terdiam membisu di pelukan Seulgi. Sedangkan Taehyung? Dia hanya bisa ikut menyaksikan apa yang dilakukan oleh Seulgi tadi. Sebenarnya ia sangat ingin menenangkan gadis itu, tapi ia takut malah memperburuk keadaan. Dan pada akhirnya, Krystal mau diajak pulang.
•••
Sebuah isakkan kecil terdengar samar-samar dari sebuah kamar yang bernuansa klasik berwarna putih bercampur orange. Tetapi suasana kamar itu tak seperti situasi nuansa kamar yang biasa kita temukan, melainkan malah sebaliknya. Bagaimana tidak? Kamar itu malah terlihat sangat berantakkan. Cermin besar yang pecah, alat kosmetik yang berserakkan, kapuk bantal yang bertebaran, dan sprei ranjang yang tak berbentuk adalah beberapa gambaran tentang pemandangan dikamar itu. Bukannya tidak ada penghuni, malah pemilik kamar itu sudah dua hari tidak beranjak dari tempat ini. Menghabiskan hari-harinya hanya dengan sebuah tangisan yang sia-sia tiada arti.
"Krystal. Ayo makan sebentar dulu sayang. Sudah dua hari kau tidak makan. Eomma sangat cemas akan keadaanmu sayang. Ayo makan sebentar, nanti kau sakit chagi." Wanita paruh baya atau yang dikenal sebagai eomma dari Krystal mencoba membujuk putrinya kembali untuk yang kesekian kalinya.
"Tidak perlu. Jangan ada lagi yang sok perduli terhadapku. Karna aku tidak membutuhkan itu."
Wanita itu memundurkan langkahnya perlahan. Mencoba untuk menahan liquid bening yang sudah penuh dipelupuk matanya.
"Bagaimana ahjumma?" Salah satu dari mereka bertanya. Tetapi hanya ada gelengan disertai dengan airmata yang menjadi jawabannya.
"Baiklah, biar kucoba. Bolehkah kami meminta kunci cadangan kamar ini?" Taehyung dan Seulgi akhirnya berhasil masuk setelah menerima kunci cadangan dari nyonya Jung.
Kreek~
DEG! Betapa terkejutnya mereka yang melihat keadaan Krystal versi kini. Mereka kini bagaikan melihat seekor anak ayam yang terlantar dipinggir jalan. Wajah yag memelas, kulit yang terlihat pucat, dan rambut panjang nan berantakkan adalah sebagai pelengkap dari keberantakkan penampilannya kini.
"Krystal-ah." Panggil Taehyung.
"YAK KENAPA LAGI KALIAN DATANG MENGUNJUNGI KU KEMARI? PERGI SANA. AKU MEMBENCI KALIAN! KARNA KALIAN LAH JIMINKU PERGI DAN TAK KEMBALI."
Krystal mengamuk bagaikan orang gila. Ia melempar seluruh benda yang ada disekitarnya ke arah Seulgi dan Taehyung bermaksud untuk mengusir dua manusia itu. Taehyung dan Seulgi benar-benar kewalahan untuk menghadapi sosok seorang Jung Krystal yang seperti saat ini. Untung saja terlintas sebuah ide yang cukup ampuh untuk menenangkan Krystal walau hanya untuk sesaat.
"Ya, aku harus melakukan cara itu. Hanya itu yang bisa kulakukan untuk saat ini." Gumam Taehyung. Seulgi yang melihat Taehyung asyik bermonolog ria itu ikut memarahi Taehyung. Bukannya membantu untuk menenangkan Krystal, malah berbicara entah pada siapa.
"PERGI KALIAN SEMUA. AKU MUAK DENGAN KALIAN. JANGAN PERNAH MUNCUL LAGI DIHADAPANKU! AKU BENCI KALIAN!"
Taehyung menangkap boneka besar yang dilemparkan Krystal padanya. Ia melangkah dengan cepat dan langsung memeluk gadis itu menirukan gaya peluk seseorang pada Krystal. Krystal yang melihat apa yang dilakukan oleh Taehyung langsung memberontak keras bermaksud untuk melepaskan dekapan pria asing menurutnya ini.
"Hei, baby tenanglah. Aku disini."
DEG!
"Ini aku Park Jimin. Aku telah kembali sayang. Aku menepati janjiku padamu." Seulgi yang menyaksikan drama kecil didepannya ini pun menganga selebar-lebarnya. Ia benar-benar tidak percaya usaha yang dilakukan oleh Taehyung membuahkan hasil.
"Apa kau benar-benar Park Jimin? Namja kesayanganku?" tanya Krystal dengan suara yang lirih.
"Ne, ini aku chagi. Maafkan aku yang telah lama meninggalkanmu."
"Kenapa kau lama sekali meninggalkanku, huh?! Tak taukah kau aku sudah lelah menunggumu?"
"Mianhae chagi. Aku ada banyak urusan disana, dan hal itulah yang menyebabkan keterlambatanku untuk kembali. Terimakasih sudah setia menungguku." Krystal membalas pelukkan Taehyung seolah ia benar-benar percaya bahwa orang yang tengah ia peluk kini adalah Park Jimin yang sungguhan.
"Ne, jarna aku masih setia dengan janjiku padamu waktu itu."
"Janji apa baby?"
Krystal melepaskan pelukkannya. Ia benar benar merasakan suatu perbedaan besar terhadap namja nya itu. Yang ia tau, Jimin seringkali menyebutnya dengan sebutan 'Jjungieku' . Tapi kenapa orang ini memanggilnya dengan sebutan yang berbeda?
"Berhentilah bersandiwara! Kau bukanlah Park Jimin ku. Jimin bukanlah seperti ini. Ia tidak pernah melupakan panggilan kesayangannya padaku. KAU BUKAN JIMIN!
Taehyung habis akal untuk menanggapi apa yang dikatakan Krystal barusan. Kini cara apalagi yang akan ia lakukan? "Maafkan aku chagi. Aku lupa."
"BERHENTILAH UNTUK MEMANGGILKU DENGAN SEBUTAN SEPERTI ITU. KARNA AKU TAK MENGENALMU!"
"Baiklah aku mengerti. aku mengaku. aku memanglah bukan Park Jimin. Tapi mau sampai kapan kau akan begini Jung Krystal?" Oh tidak. Taehyung ikut frustasi melihat kegilaan Krystal ini.
"Sampai dia kembali. Katanya ia akan kembali setelah dua tahun kemudian. Dan ini sudah dua tahun kepergiannya. Aku akan tetap setia menunggunya."
Krystal kembali berteriak untuk yang kesekian kalinya. Rambut yang menutupi wajahnya mendukung karakter ke-frustasian nya saat ini. Taehyung menggelengkan kepalanya. Pemuda itu bemar benar tidak habis pikir akan gadis ini. Apakah sebegitu berartikah kakaknya dimata gadis ini, sampai-sampai gadis ini belum juga merelakan kepergian Jimin kakaknya?
"Tapi Jimin telah meninggal Jung Krystal. Pesawat yang ia tumpangi mengalami kecelakaan saat menuju Kanada. Tidak ada artinya kau menghabiskan hidupmu hanya untuk menanti seseorang yang telah meninggal untuk bangkit kembali! Kau harus sadar Krystal. Jimin tak akan pernah kembali lagi. Berhentilah untuk bersikap seperti ini. Ku mohon!"
DEG!
Dan terjadilah kesunyian diantara mereka untuk beberapa saat sebelum sang pemeran utama membuka bicara.
"Jadi, Jimin sudah meninggal? Kenapa kalian tidak memberitaku ku?" Krystal terlihat linglung akan apa yang mereka perbincangkan.
"Bahkan kami sudah ribuan kali memberitahumu Kryst. Tetapi kau selalu saja keras kepala untuk menanti ataupun menemui Jimin kembali." Seulgi kini sedikit merasa lega. Akhirnya apa yang hendak Ia ungkapkan selama ini dapat dia katakan sekarang. Semoga saja dengan ia berucap spontan begini dapar mengubah pendirian Krystal kembali dimana sebelum Jimin memasuki kehidupannya.
"Kau benar. Aku harus menemui- ah tidak, maksudku menyusul Jimin sekarang juga. Karna mungkin saja ia sangat membutuhkanku disana."
Dengan seketika, suasana yang tadinya sunyi kini kembali bising. Krystal berlari menaiki jendela kamarnya bermaksud untuk mencelakai dirinya. Seulgi dan Taehyung yang melihat itu langsung saja berlari mengejar Krystal bermaksud untuk menggagalkan niat gadis gila itu.
"KRYSTAL, HENTIKAN!"
"LEPASKAN AKU. AKU HARUS MENEMUI JIMIN."
"KRYSTAL, JANGAN BERTINGKAH BODOH, KRYST! KUMOHON!"
"KU BILANG LEPASKAN AKU. JIMIN KU KESEPIAN DI ALAM SANA."
Krystal berusaha untuk melepaskan pegangan Seulgi dan Taehyung yang mencoba menggagalkan niatnya. Tetapi Ia tidak habis akal. Ia menendang perut Taehyung sampai Pemuda itu ambruk jauh. Lalu ia mendorong Seulgi dengan sekuat tenaga. Barulah Ia dapat mensukseskan misinya tanpa ada halangan lagi.
"KRYSTAL!" Seulgi dan Taehyung berteriak bersamaan merutuki kebodohan mereka. Tapi kini hanya ada penyesalan pada diri mereka. Mereka berteriak histeris melihat mayat Krystal yang berlumur darah dibawah sana.
"KRYSTAL, HIKS... HIKS."
Quotes:
Seperti yang pernah kukatakan, aku tak akan pernah bisa sanggup hidup tanpamu. Karena semakin aku mencoba untuk melupakanmu, semakin terasa berat pula langkahku untuk pergi melaju melupakanmu. Kini, kau tak perlu bersedih. Aku datang untuk menemanimu disana. Kau tak perlu merasa kesepian lagi, karena aku akan tetap berada disisimu untuk selama-lamanya. Aku mencintaimu, Park Jimin.
ㅡEND.
.
Hallow? Gimana menurut kalian? Tebar vote commentnya dong, boleh? Kkkk~ makasyi uda baca. Keep waiting for next update ya? Oke, see you ~
Xoxo army!
Lilly Chan. ♡
Follow! LillyChan07
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro