Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

I. The Don

Ada berapa pemakaman dan pernikahan yang bisa satu orang manusia hadiri dalam waktu satu tahun? 

Mungkin Bibiana memiliki lebih banyak pengalaman sebagai pengiring pengantin hingga bridesmaid dari seluruh gadis yang ada di keluarganya. Tidak hanya memiliki pengalaman menjadi pengantin atau pun bridesmaid, dia juga memiliki pengalaman menjadi kerabat yang ditinggalkan. Menjadi bagian dari Outfit membuatnya menyadari hari demi hari kematian tidak lagi membuatnya sedih, alih-alih merasa sedih dia menjadi lega, terkadang mati rasa. Mereka yang pergi tidak benar-benar memiliki kenangan yang layak untuk ditangisi ataupun dikenang. Hanya beberapa dari mereka yang layak mendapatkan air matanya.

"Bibi." Bibiana menoleh, melihat Daniella yang menggandeng seorang bocah laki-laki sementara bocah perempuan di gendongannya. Brilian dan cemerlang, itulah yang ia kenang dari wanita seperti Daniella sebelum masuk ke dalam politik Outfit dan menyadari dia tidak ada bedanya dengan wanita lain di luar sana. Berakhir menjadi mesin pembuat anak untuk para laki-laki patriarki yang tidak menginginkan wanita-wanita mereka berada di luar rumah.

Bila ada seseorang yang bertanya kepadanya, 'Apa yang salah dengan hamil dan melahirkan, memiliki anak dan menjadi ibu rumah tangga?' Tidak ada yang salah, bila kau lahir di keluarga normal, bukan di dalam Outfit. Dulu pun Bibiana pernah memiliki impian seperti itu sebelum menyadari keluarga yang ia miliki bukanlah keluarga normal, dia tidak bisa berkencan dengan pria lain tanpa membuat mereka kabur setelah mengetahui latar belakang keluarganya. 

Apa gunanya anak bila mereka hanya memiliki tujuan untuk menjadi penerus keluarga yang memiliki bisnis haram seperti ini? Dari satu anak ke anak lainnya, dari satu trauma ke trauma lainnya. Bibiana mengetahuinya, mengenalnya ke seluk terdalam dan dia tidak ingin ada anak lainnya yang masuk ke dalam jurang yang sama.

"Dani." Bibiana mengangguk, dia melirik bocah laki-laki yang berada di gandengan Daniella. "Hai," Bibiana melambaikan tangannya, ia melihat bocah laki-laki itu membalas lambaian tangannya malu-malu lalu menyembunyikan tubuhnya di belakang ibunya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Daniella bertanya kepadanya, jarang mereka menemukan wanita di pertemuan tahunan keluarga seperti saat ini. Beberapa dari mereka yang datang memang bertujuan seperti dirinya, menemani pasangannya, tetapi bagi Bibiana, tanpa pasangan di sebelahnya, dia terlihat ganjil dan tidak pada tempatnya, dia seharusnya tidak berada di sini.

"Ayahku sakit." Bibiana menjawab singkat, Daniella masih tampak tidak mengerti. "Aku mewakili keluarga Amato."

Orang-orang mengatakan Bibiana adalah miracle baby, usia kedua orang tuanya sudah lanjut ketika mereka memiliki anak. Antonio dan Leila tidak lagi muda, melahirkan bahkan membuat beberapa komplikasi yang mengakibatkan Leila mati lebih cepat. Antonio tidak menyalahkannya tentu saja, ayahnya itu bahkan terlalu memanjakannya hingga terkadang ia tidak sadar cibiran serta ocehan beberapa orang yang menyayangkan ayahnya terlalu setia kepada ibunya, tidak hanya setia, ayahnya juga tidak menginginkan anak lain selain dirinya dan mungkin saja Dante.

Ah, Dante Amato, pria yang seharusnya berada di sini mewakili keluarganya, anak angkat ayahnya, seseorang yang seharusnya bisa menggantikan dirinya menjadi tumbal di dalam Outfit, tetapi sayang sekali pria itu mati lebih cepat.

Antonio Amato tidak lagi mengangkat anak semenjak kematian Dante. Ayahnya semakin tua dari hari ke hari, setelah pensiun dari pekerjaan umumnya selaku dokter gigi anak, seharusnya Antonio beristirahat dan menikmati hari tuanya, tetapi Outfit tidak membiarkannya. 

Entah berapa kali Bibiana menyumpahi Carmine, pria itu seharusnya menjadi Consigliere Outfit, tetapi entah setidak becus apa Carmine sehingga Ferro masih memanggil ayahnya setiap saat. Bahkan saat ayahnya terkapar sakit di atas kasur, Ferro masih memaksa keluarga Amato mengirimkan seseorang orang untuk mewakili mereka, sebagai satu-satunya anggota keluarga Amato yang tersisa, dengan berat hati Antonio mengirim Bibiana untuk mewakilinya di pertemuan keluarga.

Sebuah pertemuan yang Bibiana seringkali anggap sebagai pertemuan yang sia-sia, para pria di sana akan merokok membicarakan bisnis di dalam satu ruangan, terkadang mereka benar-benar membicarakan bisnis, tetapi lebih sering mereka membicarakan dari mana uang haram mereka berasal, entah para wanita penjaja seksual yang terang-terangan dipamerkan di Asphere atau narkoba dan perdagangan senjata gelap yang mereka lakukan di belakang layar.

Pertikaian antar keluarga biasanya sering terhindarkan di pertemuan semacam ini, mereka yang membenci Ferro tidak lagi bisa terang-terangan seperti dahulu. Pria itu telah menyiksa Vitali begitu dalam dan lama, cukup berbekas di ingatan mereka hingga mereka semua yang mengenalnya merasa lebih baik mati sebelum berada di dalam radar Ferro.

Setahun yang lalu seseorang berusaha mengacau di dalam Outfit, entah ketololan dari mana ia mendapatkan ide untuk menggembor-gemborkan telah mencicipi narkoba jenis terbaru yang tengah dikembangkan oleh Outfit. Hari itu Bibiana melihat horor yang nyata, ia melihat Ferro Belucci menuangkan sebotol mead ke atas kepala pria itu lalu menyalakan pemantiknya. Semua orang yang ada di dalam ruangan itu diam tak bergeming ketika Ferro menyalakan pemantik ikan kodnya, lalu bertanya ke seluruh penjuru ruangan.

"Dari mana si tolol ini berasal?" Tidak ada seorang pun yang berani bersuara hingga salah satu pamannya, Eduardo, mengangkat tangannya dan mengatakan bahwa pria tolol itu adalah putranya. Eduardo melihat putranya yang bersimbah mead menunduk dalam, tangan anaknya terkepal kuat seolah belum menyadari apa kesalahannya sehingga Ferro mempermalukannya seperti itu. 

Orang-orang yang mengenal Ferro yakin betul pria itu akan melemparkan pemantiknya dan membiarkan si tolol itu terbakar hidup-hidup, tetapi beberapa saat kemudian Ferro menghela napas dalam lalu memanggil Eduardo. "Eduardo, bawa putramu ke panti rehabilitas."

Bibiana membelalakkan matanya, begitu juga pria-pria yang lainnya. Hari itu Ferro mungkin tengah dalam suasana hati yang senang sehingga melepaskannya begitu saja, tetapi tidak ada yang bisa menjamin apa pria itu juga akan memiliki suasana hati yang baik seperti hari ini.

"Bibi!" Daniella memanggil namanya, membuyarkan lamunannya. "Kau mewakili keluarga Amato, bukan?" Bibiana mengangguk. "Mereka mencarimu."

"Untuk apa?" Apalagi yang dibutuhkan oleh para pria di dalam ruangan itu, bukankah pertemuan tahunannya lebih banyak dihabiskan untuk membicarakan wanita dan gaya bercinta terbaru?

Daniella mengedikkan bahunya. "Pergilah, temui sepupumu." Bibiana meringis. Ferro, Carmine, Rocco, Dani, mereka semua sepupunya, tetapi karena usia yang terpaut begitu jauh, Bibiana lebih sering menganggap mereka sebagai paman-bibinya. Lagipula sepupu bukan kata yang tepat untuk menggambarkan Ferro, dia lebih memilih bergaul bersama keponakannya seperti Emilio yang sepantaran dengannya daripada Ferro dan saudaranya yang mengerikan.

"Bibi." Rocco menarik tangannya, sebuah rokok terselip di bibir pria itu dan pemantik di tangannya. "Apa kau tahu apa yang akan mereka bicarakan?"

Bibiana menggelengkan kepalanya. Di usianya yang ke dua puluh lima, bisa dikatakan dia tidak lagi muda,  tetapi di saat yang bersamaan dia juga masih belum tua. Rasanya baru kemarin ia menimba ilmu di salah satu universitas ternama sebelum ayahnya jatuh sakit dan ia dipanggil untuk meneruskan bisnis keluarga.

"Kuharap kau bersiap." Rocco merupakan capo di Las Vegas. 

Capo di dalam silsilah keluarga mafia Italia berarti bos atau kalau dalam bisnis, seringkali Bibiana menganggapnya sebagai kepala cabang. Kepala cabang Outfit bagian Las Vegas. Selain Rocco Valenquez, masih ada beberapa keluarga lain, Amato, Vargas, hingga yang menjadi kepala mereka saat ini Belucci.

Konon, Ferro di masa mudanya telah membunuh seorang Don hingga akhirnya ia menempati posisinya sekarang. Don Outfit, capo dei cepi, boss of the bosses, bila capo merupakan kepala cabang, maka Don adalah presdirnya. Orang yang menentukan  bagaimana jalannya Outfit, mengatur bisnis-bisnis mereka dari luar maupun dalam. Orang yang menentukan siapa yang mati dan siapa yang hidup, siapa yang akan masuk ke dalam penjara dan siapa yang akan dibebaskan.

"Apa yang perlu aku siapkan?" Bibiana bertanya bingung ke arah Rocco.

Pertanyaannya itu belum sempat terjawab ketika pintu ruang pertemuan terbuka lebar. Ferro Belucci menatapnya dengan mata biru gelapnya, tidak ada senyuman di bibir pria itu, di usianya yang ke empat puluh tahun, Ferro masih rupawan seperti malaikat pencabut nyawa. 

Entah berapa kali temannya yang berusia dua puluhan mengatakan jatuh cinta kepada Ferro pada pandangan pertama saat melihat pria itu untuk pertama kalinya di Asphere. Bibiana yang mengenal betul seperti apa keluarganya dan seperti apa kekejaman Ferro dibalik wajah malaikatnya kini enggan mengajak teman-temannya masuk ke dalam Asphere  dan menghabiskan malam serta uang mereka di sana.

Bibiana tidak pernah melihat wajah comare Outfit, pasangan Don, sekaligus istri Ferro. Entah karena Ferro memang tidak ingin kehadiran istrinya diketahui musuh-musuhnya atau karena hal lain, Bibiana tidak tahu seperti apa rupa wanita yang berhasil menemani bahkan melahirkan anak untuk Don Outfit itu. Bibiana tahu Ferro telah memiliki istri atau mungkin bisa dikatakan, masih memiliki istri. Desas-desus tentang wanita itu terdengar begitu kencang, bahkan kabarnya penyebab busuknya Vitali di dalam tanah di bawah semen fondasi salah satu bangunan yang Outfit miliki adalah karena wanita itu.

"Bibi." Suara Ferro yang sedingin es lagi-lagi menyadarkannya dari lamunannya, membuatnya tidak sadar ia telah menatap wajah Ferro terlalu lama ketika ia berusaha membayangkan seperti apa wajah istri Don Outfit itu. 

Bibiana pernah melihat anak Ferro di salah satu acara pernikahan dan pemakaman Outfit, Luca memiliki warna mata cokelat cemerlang dengan rambut hitam bergelombang. Dia pernah dengar Rocco berkata Luca mirip dengan ibunya, tetapi karakteristik lainnya seperti bentuk hidung, alis, mata, bahkan bibirnya terlalu mirip dengan ayahnya. Jadi tidak ada hal lain yang ia ketahui tentang istri Ferro selain wanita itu memiliki rambut hitam bergelombang dan mata cokelat terang.

Bibiana menarik napas dalam, ia berusaha tersenyum ke hadapan pria itu, tetapi lagi-lagi ia harus menelan pil pahit sekaligus senyuman canggungnya ketika melihat Ferro membalik badannya dan segera duduk di kursi paling ujung sementara deretan kursi-kursi lainnya telah diisi oleh paman-pamannya yang lain, membuat Bibiana terpaksa berdiri di ujung ruangan.

Rocco memberikan sebuah jempol kepadanya, membuatnya mau tak mau berdiri lebih tegak dan bersikap lebih tenang.

"Bibiana Amato." Ferro memanggil namanya.

"Ya, capo?" Bibiana menjawab panggilan Ferro, ia bersorak di dalam hati karena berhasil menjawab panggilan pria itu tanpa getaran di suaranya.

"Berapa usiamu sekarang?"

"Dua puluh lima." Bibiana menatapnya tak mengerti, ia lalu menatap Rocco, melihat sepupunya itu mengalihkan pandangan matanya dari Bibiana.

"Berarti sudah saatnya bagimu." Bibiana memainkan jemarinya di belakang punggung, dia tidak segera menimpali perkataan Ferro, dia menunggu apa yang akan Ferro Belucci katakan. "Seperti yang kau tahu, setiap anggota keluarga kita memiliki sebuah tugas." Ferro memperhatikannya, berusaha mencerna isi pikiran Bibiana saat ini sebelum melanjutkan. "Selama bertahun-tahun ayahmu, Antonio Amato telah menjadi consigliere Outfit, salah satu consigliere terbaik yang tidak hanya menemani Luciano, tetapi juga aku di saat-saat pertama aku menjadi Don. Lalu ada Dante."

Tarikan napas Bibiana terdengar begitu jelas di dalam ruangan yang hening itu. Ferro menghentikan perkataannya, lagi-lagi melihat ekspresi dan reaksi Bibiana sebelum melanjutkan. "Dante telah mengorbankan nyawanya sendiri demi Outfit. Dia mati terlalu muda dan terlalu cepat ketika menjalankannya tugasnya sebagai consigliere Outfit."

Bibiana memainkan jemari tangannya semakin cepat tidak suka dengan arah pembicaraan mereka. "Namun, sayang sekali, Dante kini telah tiada dan ayahmu sakit-sakitan. Hanya tersisa kau dari keluarga Amato yang bisa memberikan sumbangsih bagi Outfit, Bibi."

"Apa yang kau inginkan?" Tanpa bisa menahan mulutnya lagi, Bibiana menyemburkan pertanyaan yang sedari tadi ingin dia lontarkan.

"Menikahlah."

"Apa?"

"Apa?!" Bibiana menoleh ke arah Rocco, tidak menyangka selain dirinya akan ada orang lain yang juga memprotes ketidakadilan ini.

"Dante tidak ada lagi di sini, akan lebih baik bagimu bila kau menikahi seseorang. Aku akan mewakili ayahmu untuk memilih pria yang baik." Ferro mengetuk-ngetuk permukaan meja yang halus dengan jemarinya.

"Merda!" Rocco berseru.

"Fuck you." Begitu juga Bibiana yang tidak menyangka Ferro benar-benar serius dengan perkataannya.

Ferro mengangkat alisnya. "Berharaplah Dante masih hidup sehingga ia bisa menyelamatkanmu dari sini." Ferro bergumam pelan, mengabaikan tatapan nanar yang diberikan tidak hanya oleh Bibiana, tetapi juga oleh Rocco.

"Apa yang ayahku katakan tentang ini, Ferro?!"

"He doesn't want you to get hurt." Ferro menutup pembicaraan mereka hari ini. Bukan untuk pertama kalinya bagi Outfit untuk melakukan pernikahan politik, mereka pernah melakukannya kepada Daniella dan Gage, untuk memperat hubungan kelompok Italia dan Irish. Entah bagaimana Bibiana telah berhasil tidak tersorot oleh radar dan selamat dari perjodohan yang memuakkan, tetapi entah kenapa rasanya dia tidak akan bisa melewatinya kali ini.

Pikiran Bibiana kembali berkelana, mungkin kali ini bukan pernikahan juga pemakaman orang lain yang akan ia hadiri. Namun, pernikahan sekaligus pemakamannya sendiri.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro