Eternal Love - 5
"Mobil Baekhyun dihadang ditengah jalan, dia dipukulin sampai masuk rumah sakit. Dan si kembar hilang."
Suara Chanyeol membuat semua yang berada di sana terkejut dengan kabar yang mereka dapat barusan.
"Zitao! Kris! Lacak semua!" Teriak Suho.
Zitao dan Kris segera menghubungi anak buah mereka untuk mencari informasi.
"Chanyeol, ayo cek senjata apa aja yang kita bawa." Kata Sehun.
"Cek mobil kita semua," ujar Kyungsoo sambil memberikan kunci mobilnya ke Sehun. Disusul lemparan-lemparan kunci yang lainnya yang bisa ditangkap Sehun maupun Chanyeol dengan baik.
Keduanya kini menuruni tangga pemakaman itu dengan langkah yang lebih cepat untuk memastikan persediaan senjata mereka.
Semua sudah sibuk dengan keadaan, tetapi Yixing tetap bergeming di tempatnya.
"Yixing?" Tegur Luhan.
Yixing tetap terdiam, termangu memandang nisan yang ada dihadapannya.
Inggrid kini sudah menangis lebih histeris dari sebelumnya karena tidak melihat respon yang berarti dari Yixing akan berita ini.
"Yixing anak lo diculik!" Teriak Chen.
Tidak ada panggilan hormat yang selalu Chen lontarkan, karena ia pun merasa kesal.
Tanpa diduga, inggrid beranjak menghampiri Yixing dengan langkah yang terburu-buru.
Plak!
Sebuah tamparan cukup kencang mendarat di pipi Yixing.
Inggrid menarik lengan baju Yixing dan memaksa Yixing untuk bangun dari posisinya.
"Anak kamu di culik! Mereka dalam bahaya sekarang! Dan kamu cuma diem aja dan gak mau berbuat apapun?! Kamu pikir istri kamu akan seneng ngeliat kamu kaya gini?! Sadar yi!" Teriak inggrid penuh dengan emosi.
Tetapi Yixing malah menepis lengan inggrid dengan sedikit sentakan kasar yang membuatnya oleng, dan ia menatap inggrid dengan tatapan penuh amarah. Untungnya Luhan berada di sana dan menahannya tepat pada waktunya sehingga inggrid tidak terjatuh.
"Lo orang paling bodoh yang gue temuin Yixing!" Maki Inggrid.
"Yixing, lo pernah bilang ke kita lo udah janji sama istri lo kalo Kenzo sama Kenzi itu jadi prioritas utama lo kan?"
Ucapan Luhan membuat pandangan Yixing perlahan berubah menjadi melembut kembali.
Kini air mata Yixing kembali keluar dan ia berteriak dengan histeris.
"Persediaan senjata kita lumayan," ucap Sehun begitu kembali lagi tetapi ia cukup terkejut melihat keadaan Yixing.
"Hun, obat penenangnya." Kata inggrid yang diangguki Sehun.
Sehun pun mengeluarkan obat dari sakunya dan menyuntikannya ke tubuh Yixing setelah dibantu oleh Tao, Chanyeol dan juga Kris. Dan setelahnya tubuh Yixing pun ambruk.
"Ini hari yang berat buat dia," ujar Kai sambil membawa Yixing di punggungnya dibantu oleh Chanyeol.
"Kita gak punya petunjuk apapun," ujar Kris setelah menelepon anak buahnya.
"Kita harus temuin Baekhyun di rumah sakit untuk dapet titik terang, sekalian bawa Yixing." Kata Xiumin yang disetujui oleh yang lain.
.....
Baekhyun mengalami luka yang cukup serius, tulang rusuknya retak dan kakinya harus di gips yang membuatnya hanya bisa diam dan tidak banyak bergerak.
Hal itu membuat teman-temannya merasa aneh karena Baekhyun yang mereka kenal biasanya tidak bisa diam.
"Baek? Gimana kejadiannya?" Tanya Xiumin.
"Gue lagi nyetir, dan gue mulai curiga saat mobil belakang gue nyalip lampu merah di saat seharusnya mobil gue mobil terakhir yang ngelewatin lampu merah itu. Dari sana gue sadar kalau gue diikutin."
"Gue emang gak sejago kalian untuk balap mobil karena gue biasa bawa motor. Sedangkan mereka ngejar gue pakai empat motor dan dua mobil."
"Di saat gue ngambil jalan alternatif, ternyata dari arah yang berlawanan ada dua motor lain yang ngehadang mobil gue. Gue bisa aja nabrak mereka tapi Kenzo Kenzi..." kata Baekhyun dengan nada menyesal di akhir kalimat.
Ya mereka semua tahu jika benturan cukup kencang terjadi, anak kecil seperti Kenzo dan Kenzi belum tentu akan bertahan. Dan Baekhyun sangat paham dengan resiko itu.
"Mereka ngarahin pistol ke jok belakang yang bikin gue menyerahkan diri gue untuk keluar mobil tanpa pikir panjang. Keselamatan mereka yang paling penting buat gue, tapi gue di keroyok abis-abisan sampai setengah sadar. Dan terakhir yang gue inget cuma suara tangisan Kenzo Kenzi yang cukup kencang,"
Baekhyun mengakhiri kisah pengeroyokannya dengan tangisan, ia masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana tangisan pilu si kembar yang memanggilnya dengan sebutan papa.
"Ada petunjuk yang lo tangkep Baek? Lokasi kejadian gak ada cctv jalan raya soalnya. Kita gak bisa akses lebih jauh setelah lo belok di persimpangan jalan alternatif," kata Xiumin.
"Gue sempet denger dua nama," kata Baekhyun yang membuat secercah harapan muncul di benak mereka semua.
"Chaerin, dan Dragon." Jawab Baekhyun.
"Chaerin itu kakak Hyojin," timpal Luhan spontan.
"Dragon, Mafia keturunan China-Rusia. Dia pacarnya Chaerin." Kini Kris yang memberi informasi.
"Jadi motifnya balas dendam?" Tanya Chen.
"Bisa jadi ini trading untuk ngelepasin Hyojin dari penjara," kesimpulan Zitao.
"Setelah delapan bulan? Bukannya itu terlalu lama?" Tanya Sehun.
"Dia nunggu kita lengah," timpal Suho.
"Jadi? Sekarang apa rencana kita?" Tanya Xiumin.
"Hubungi NCT Mark, suruh dia lacak lokasi markas Dragon dan kawan-kawan. Minta profil anggotanya. Zitao, tambah supply senjata dan juga granat. Dan Kris, panggil Johnny Montana dari istirahatnya dari dunia Mafia beserta teman-temannya. Gue butuh bantuannya."
"Bos?!" Teriak mereka kompak.
Setelah disuntikan obat penenang, bos mereka di rawat di salah satu ruang rawat yang berada di sana untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Tapi kini ia telah berdiri dengan angkuh di depan pintu kamar perawatan Baekhyun.
"Gue kasih waktu kalian setengah jam untuk ambil keputusan untuk ikut atau enggak di operasi kali ini. Kecuali lo Baekhyun. Mau lo ngemis di depan gue untuk ikut gak akan gue ijinin."
"Gak perlu setengah jam, cukup satu menit." Kata Sehun.
"Kita ikut," jawab Mereka kompak.
"Mereka salah nyulik anak yang punya dua belas orang bapak," gumam Baekhyun yang membuat yang lain tersenyum.
"Yixing, boleh saya ikut?" Tanya inggrid.
"Kita harus ngomong berdua," jawab Yixing.
"Yixing, ada telepon." Kata Kris sambil memberikan ponsel yang ada di tangannya.
Kini mereka sedang berada di parkiran rumah sakit, rencananya mereka akan pergi ke rumh Yixing untuk menyusun strategi lebih jauh.
"Mark? Di mana lokasinya?" Tanya Yixing begitu menerima panggilan itu.
"Sama sekali gak terlacak," jawab Mark di sebrang sana yang membuat Yixing mengusap mukanya dengan kasar.
"Kabarin gue kalau ada perkembangan lagi, makasih Mark," ucap Yixing.
Yixing pun melemparkan ponsel Kris yang Kris tangkap dengan baik.
"Kita gabisa bergerak sebelum tahu di mana posisi Dragon sama Chaerin," kata Yixing frustasi.
"Kata lo ini ajang pertukaran sama Hyojin kan? Tunggu pihak mereka menghubungi kita. Selama kita nunggu, kita juga cari informasi lewat komplotan mereka." Kata Xiumin.
"Gue rasa mereka juga ati-ati deh mau menghubungi kita, mereka juga takut terlacak." Kata Kai yang mendapat anggukan dari yang lain.
"Gue tau dari siapa kita bisa dapet info," kata Luhan yang membuat yang lain memusatkan perhatiannya kepada Luhan.
"Siapa lu?" Tanya Chen.
"Seungri, dia sering nongkrong di club Baekhyun. Tapi dia cuma gampang di deketin sama perempuan," jawab Luhan.
"Dia anak buah Dragon," timpal Kris.
"Gak semudah itu ngedeketin Seungri, gue yakin dia akan super hati-hati," kata Suho.
"Lagian kita butuh perempuan," kata Chanyeol.
"Istri lo kan bisa yeol?" Tanya Kyungsoo.
"Istri gue lagi hamil bodoh! Seungri gak akan mudah ketipu," kata Chanyeol.
Semua kini melihat ke arah Kai yang membuat Kai menggelengkan kepalanya.
"Gue mau nikah! Gila aja lo nyuruh calon istri gue yang turun!" Kata Kai enggak terima.
"Kris, kalo Joana?" Tanya Kyungsoo.
"Lo siap ditodong pistol sama Johnny?" Kris balik bertanya.
"Grid?" Tanya Luhan tiba-tiba ke arah inggrid.
"Gue?" Tanya Inggrid gugup sekaligus bingung.
"Seungri tau git cewek tulen atau bukan, kalau gak tau Luhan pakein wig juga jadi." Kata Tao yang membuat Luhan menendang tulang keringnya sampai membuat Tao menjerit kesakitan.
"Tapi gue gak berpengalaman untuk menjadi seorang informan," kata Inggrid bingung.
"Gue ajarin," kata Yixing tiba-tiba yang membuat yang lainnya cukup terkejut.
.....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro