Eternal Love-1
Hari ini Sehun mengajak teman-temannya berkumpul di rumahnya, kecuali Yixing. Sehun ingin membawa berita penting untuk mereka semua.
"Ada apa hun?" tanya Iim heran, pasalnya Sehun yang notabenenya seorang dokter biasanya mempunyai waktu yang lebih sedikit dari yang lainnya. Tetapi hari ini ia yang minta mereka semua untuk berkumpul.
"Gue bisa bawa si Bos ke psikiater," ucap Sehun.
"Lo gila? Terakhir kita coba kita diusir dari rumahnya ya!" ucap Chen histeris. Ia agaknya menanyakan isi otak temannya yang katanya pintar ini.
"Oke gue akan meralat kalimat gue, gue bisa bawa psikiater itu ke si Bos," timpal Sehun.
"Yixing nggak akan mau, lo tau sendiri dia ama orang yang gak dikenalnya kayak gimana." Kris memberikan pendapatnya.
Sehun pun mengeluarkan ponsel dari sakunya dan memperlihatkan sebuah foto. "Lo ngapain nyimpen foto Inggit hun?" tanya Rara kebingungan.
"Lo liat baik-baik," titah Sehun. Tapi semua masih menatap Sehun dengan pandangan bertanya. Mereka tidak mengerti.
"Dia Inggrid, psikiater baru di rumah sakit gue," jelas Sehun.
"Sumpah mirip banget gue nggak bohong," respon Chen takjub.
"Beda Chen, dia gak punya tahi lalat di bawah bibir, dan warna matanya lebih coklat, perawakannya pun lebih tinggi," ucap Luhan setelah membuka beberapa foto yang Sehun bawa. Hasil analisanya memang cukup akurat meski hanya lewat sebuah foto. "Tapi selebihnya emang mirip," tambah Luhan.
"Kalian ngerti kan apa rencana gue?" tanya Sehun.
"Lo yakin mau bawa orang ke situasi ini?" Kyungsoo tidak yakin.
"Maksud lo?" tanya Sehun.
"Pertemuan Bos sama mendiang istrinya bukan dari sebuah kesengajaan, cuma keadaan aja yang sampe ngebuat dia cinta mati sampe kayak gini."
"Dengan kata lain Kyungsoo takut kejadian ini terulang lagi," kata Xiumin memperjelas.
"Tapi kalian mau ngeliat Bos kayak gitu terus? Halusinasinya makin parah. Lo tau bibinya kemarin ngelapor apa ke gue?" tanya Sehun yang membuat yang lainnya menatapnya dengan penuh antisipasi. "Dia ngeliat Yixing senyam senyum di meja makan, katanya lagi makan sama Ibu."
Ucapan Sehun membuat yang lain melukiskan senyum miris. "Kalian tau yang dimaksud ibu sama si bibi siapa kan?!" tanya Sehun. Mereka semua mengangguk mengiyakan. Satu-satunya orang yang dimaksud oleh asisten rumah tangga Yixing pasti mendiang istrinya.
"Gue takut ini berefek semakin parah, apa lagi ke Kenzo sama Kenzi, kasian mereka masih kecil. Mereka masih butuh Papanya yang sadar. Bukan setengah sadar kayak sekarang."
"Hun, gimanapun dia temen kita juga," kata Kai.
"Dan kita ngebiarin aja dia kayak gitu?! Lama-lama dia bisa gila kalo nggak dikasih pengobatan!" Sehun dengan sedikit membentak, hal itu membuat yang lainnya tersadar dan membenarkan dalam hati.
Sehun berkecimpung di dunia medis, jadi ia lebih tahu resiko yang akan didapatkan oleh Yixing jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut. Sehun merasa bersalah sudah membiarkan Yiximh terlarut dalam dunia delusinya, dan di saat kesempatan ini datang, menurut Sehun ini tidak boleh disia-siakan.
"Permisi..." suara itu menginterupsi mereka semua. Semua orang beralih melihat ke arah pintu dengan pandangan yang kaget.
"Dia nggak bangkit dari kubur kan?!" Teriak Baekhyun histeris.
Sehun pun beranjak ke arah pintu dan mengajak sosok yang ada di pintu itu untuk masuk dan berkumpul bersama mereka. "Ini Inggrid, yang gue ceritain tadi," ujar Sehun.
Semua menatap Inggrid dengan pandangan intens dari ujung kepala sampai kaki. "Kalo kata orang tujuh orang di dunia itu mirip, gue percaya sekarang," ucap Tao takjub.
"Semirip itukah?" tanya inggrid.
"Kayaknya enggak juga," timpal Baekhyun sedikit sangsi.
"Apa bedanya?" tanya Kyungsoo yang tidak melihat perbedaan itu.
"Inggit lebih manja, nyebelin, cerewet dan banyak tingkah dibanding dia," ucap Baekhyun dengan senyum miris dan mata yang berkaca-kaca. Ya, di antara mereka memang Baekhyun lah yang paling dekat dengan mendiang istri Yixing. Apa lagi saat ia sedang hamil dulu. "Dokter ini lebih jauh lebih dewasa dan pendiem keliatannya."
"Tapi dia bener-bener harapan kita Baek," ucap Luhan.
"Sehun sudah cerita sama saya tentang keadaan pasiennya secara garis besar, tetapi saya belum sepenuhnya mengerti dengan keadaan ini. Kalau bisa, boleh kalian menjelaskan situasinya lebih lanjut?" tanya inggrid
"Jadi Grid, pasien lo kali ini duda beranak dua," jelas Sehun.
Baekhyun, Luhan dan Kyungsoo mulai menjelaskan keadaan Yixing kepada psikiater baru di rumah sakit itu dengan bergantian. Bagaimana keadaan bos mereka yang mulai berdelusi dan halusinasi semenjak kepergian mendiang istrinya dan keadaan dua anak kembarnya.
"Boleh minta rekam mediknya?" tanya Inggrid ke Sehun.
"Yixing nggak pernah ke rumah sakit sebelumnya, lo dokter pertama buat dia. Dan perlu lo tau juga kalo lo mirip mendiang istrinya," jelas Sehun.
"Melihat reaksi kalian sepertinya memang kami cukup mirip." Inggrid menyimpulkan.
"Jangan pakai bahasa formal sama kami dok, anggap aja kami temen dokter," kata Xiumin moncoba akrab.
"Lo nyari jodoh di saat yang gak tepat Min," sindir Suho.
"Tapi bener juga kata dia, mulai sekarang gausah terlalu formal sama kita dok, Kalau Yixing liat pasti nanti dia curiga." Kyungsoo menyetujui.
"Kalau gitu, kalian juga jangan panggil saya dokter, panggil saya dengan nama saya aja," usul inggrid.
"Iya Git, eh Grid," ralat Baekhyun.
"Saya pamit dulu untuk mengurus kepindahan saya, mungkin lain kali kita bisa ngobrol lebih banyak lagi," pamit Inggrid. Inggrid pun meninggalkan rumah itu, tetapi belum ada respon lebih jauh dari yang lain. Hal itu membuat Sehun frustasi. Sepertinya mereka semua masih takjub dengan sosok yang kini muncul di depan mereka.
"Beneran mirip," gumam Kai yang membuat yang lainnya tersadar.
"Gue juga pertama ngeliat dia kaya ngeliat setan anjir!" ungkap Sehun.
"Goblok," umpat Kai sambil tertawa.
"Serius, dan pas gue panggil Inggit dia nengok, katanya waktu kecil nama panggilannya itu. Gimana gak syok gue? Tapi makin ke sini gue makin bisa bedain," aku Sehun.
"Kembar identik aja masih ada bedanya, mereka juga lah pasti," timpal Suho.
"Calon-calon istri idaman itu, dewasa dan keibuan," kata Xiumin.
"Seumuran sama kita, tapi dia udah jadi dokter spesialis kejiwaan," jawab Sehun.
"Serius Hun? Gila. Pinter dong dia?" tanya Tao.
"Dia anak aksel, jadi udah kelar kuliah spesialisnya," jawab Sehun lagi
"Kalau dibawa ke pelaminan enak tuh kayaknya," sahut Xiumin.
"Gue juga ada niatan, tapi gue inget si bos jadi nggak jadi," ungkap Sehun jujur.
"Emangnya kenapa?" tanya Suho.
"Belom ijab yang ada kepala gue bolong sama peluru dia disangka gue nikahin istrinya," jawab Sehun yang mengundang tawa dari teman-teman yang lain.
"Hun, lo nggak nyuruh Inggrid untuk jadi sosok istri buat Yixing untuk nyembuhin penyakitnya kan?" tanya Kris.
Kediaman Sehun membuat mereka yakin jika jawaban Sehun adalah ya.
***
Hari ini Inggrid diajak Sehun untuk langsung berkunjung ke rumah Yixing bersama teman-temannya. Reaksi orang rumah Yixing? Bibinya histeris melihat sosok Inggrid. Inggrid menyusuri rumah itu dan melihat foto pernikahan Yixing dan mendiang istrinya. Dan ia mengakui jika dirinya memang cukup mirip dengan orang yang ada di foto itu.
"Dia lebih muda umurnya dari kita dua tahun," ucap Sehun. Inggrid menganggukan kepalanya, ia juga melihat-lihat foto anak kembar yang menggemaskan yang memenuhi ruang tamu cukup luas itu.
"Bapak mana Bi?" tanya Luhan.
"Bapak ada di kamar bareng Den Kenzo sama Kenzi," jawab Bibi.
"Tolong panggilin bapak Bi, bilang kita dateng," kata Xiumin yang diangguki oleh asisten rumah tangga Yixing.
"Grid, gue harap lo tau apa yang harus lo lakuin," kata Sehun.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro