Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

twelve

"Gue dimana?" Selvia membuka matanya, Troy yang melihatnya langsung memanggil dokter.

"Mohon anda keluar dulu. Biar saya periksa dulu." Troy hanya menurut saja dan keluar dari kamar Selvia.

.....

"Kamu harus istirahat yang cukup, nak Selvia," usul dokter.

"Baik."

"Yasudah. Saya keluar dulu."

"Makasih, dok."

"Sel. Kamu gapapa kan?" Troy langsung masuk ke dalam kamar rawat Selvia.

"Keluar. Gue gak kenal ama lu." Selvia membuang mukanya.

Apa yang keluar dari bibir, bertolak belakang dalam hati.

Itulah yang dirasakan Selvia.

"Oke. Aku bakal turutin permintaan kamu. Kamu cepet sembuh ya." Troy mengecup puncak kepala Selvia sejenak dan mengacak rambut Selvia yang di gerai.

Jujur saja, jantung Selvia berdetak tak biasa. Hatinya seperti tertusuk saat melihat punggung Troy yang menjauh.

Namun apa daya. Dia masih marah. Dia marah akan semuanya. Akan teman-temannya, pacarnya juga. Mereka membohongi Selvia.

"Kakkkkkk."

"Mampus gue," umpat Selvia. Dia tau bahwa adiknya pasti akan menginterogasi nya lagi.

"Kak. Cerita in sama gue sekarang," kata Liana yang sudah duduk di kursi yang ada disamping ranjang Selvia.

"Ogah ah. Udah sana. Gue mau tidur dulu. Ngantuk."

"Cerita gak? Cerita cerita cerita," kata Liana sambil menggoyangkan tangan Selvia.
Selvia tau bahwa adiknya akan seperti ini.

Dia ada ide.

"Aw aw aw. Kepala gue. Kepala gue. Ahhh."

"Kak. Lu kenapa? Apanya yang sakit?"

Tuhkan, adiknya panik. Selvia langsung tertawa terbahak-bahak.

"Kak? Lu gila ya? Tadi ngeringis sakit. Atau jangan-jangan... Kakkkkkk. Lu jahat banget ama gue," kata Liana sambil memasang wajah cemberutnya.

Selvia masih belum berhenti tertawa. Sungguh. Membuat adiknya cemberut adalah hobinya.

Lalu, Randy, Aira, Milly dan Milo masuk. "Hai, Sel. Lu gapapa kan? Kita kesini mau--" Ucapan Milly dipotong langsung oleh Selvia.

"Kalian siapa ya? Gue kayaknya gak kenal sama kalian. Mending kalian keluar sekarang. Li, usir tuh. Gue mau tidur. Lu juga keluar, Li," usir Selvia. Liana yang melihatnya hanya bisa bingung. Pasti ada sesuatu diantara mereka semua. Pasti.

"Yauda. Istirahat lu ye. Bentar lagi mama papa dateng. Ayo, kak. Kita keluar."

"Ayo. Sel. Maafin kita oke." kata Aira sebelum mereka hilang saat pintu ditutup.

Selvia tau seharusnya ia tidak boleh langsung marah begitu saja. Tapi, emosinya lebih berkuasa dibanding hatinya saat ini.

"Mendingan gue tidur dah ya."

×××××

"Yaampun. Tangannya ampe diperban gini, pa."

"Aduh, ma. Anak mu ini benar-benar tidak bisa berubah ya."

"Hush. Papa. Lagian kamu tuh kenapa bisa kayak gini lagi sih."

"Maafin saya, om, tante. Saya ga bisa jaga Selvia dengan baik."

"Bukan salah mu juga kok, nak Troy. Iya kan, ma ?"

"Benar. Sekarang kita tunggu dia saja sampai bangun dan kita bawa pulang. Tadi kata dokter juga sudah boleh pulang."

Selvia mendengar ada suara saat dia tidur. Dia kenal suara itu.
Mama, Papa, dan... Troy.

Perlahan ia buka matanya. "Ma. Pa. Udah dari kapan nyampe ?"

"Udah dari kemaren. Kamu tidur pules banget tau ga. Ampe ngiler gitu." Kata papa.

"Hah ? Serius ?" Selvia langsung mengusap-usap nagian sekitar mulutnya.

Yah... walaupun dia sedang marahan sama Troy. Tapi kan tetap saja, dia ingin tampil perfect.

"Ga ada kok, sayang. Papa kamu cuma bercanda. Papa iseng nih." Ujar Vera, mamanya Selvia sambil tertawa.

"Ish. Papa mah jahat yaaa. Au ah. Selvia ngambek lah. Ngambek." Selvia langsung memasang duck face nya. Papa, mama dan Troy hanya bisa tertawa.

"Jangan ngambek gitu dong. Papa mama kamu kan cuma bercanda.", ujar Troy.

"Lu ngapain disini ?! Pergi lu !" Selvia langsung menutup mukanya dengan selimut.

"Om, tante. Saya pamit dulu ya.", Ujar Troy sebelum dia berbisik dibalik selimut Selvia.

"Sel. Aku sayang kamu. Aku bakal terus gangguin kamu sampe kamu mau maafin aku." Setelah itu, Troy pergi.

"Selvia. Troy udah ga ada. Kamu ga boleh gitu dong sama dia." Ujar Vera.

"Mama diem aja deh. Aku lagi badmood."

"Selvia ! Apa-apaan kamu ngomongnya sama mama kamu kayak begitu." Omel Tedja, papa Selvia.

"Iya-iya. Mama, Selvia minta maaf." Kata Selvia.

"Yaudah gapapa. Ayo buru kamu tuker baju. Kita mau pulang. Emang kamu mau disini terus ?" Tanya Vera. Selvia langsung menggeleng dan bergegas pergi ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.

"Ayo."

×××××

"Ahhhh senengnya pulang ke rumah." Kata Selvia.

"Kakkkkkkk." Liana datang dari arah dapur.

"Mampus. Ma, Pa. Sel takut sama Li." Yaa, mereka kadang bisa menyingkat nama mereka. Selvia jadi Sel. Liana jadi Li.

"Kamu ini. Ada-ada aja." Papanya dan mamanya hanya bisa tertawa.

"Kak. Gw kangen." Liana memeluk kakaknya.

Sedangkan, Selvia berusaha melepas pelukan Liana. "Apaan sih lu. Lebay ah. Lepas ga. Gw mau istirahat."

"Oke oke." Liana melepas pelukannya.

Selvia berlari kecil di tangga untuk mwnuju ke kamarnya.

×××××

"Sel. Lu udah masuk sekolah?" Tanya Milly saat sudah seminggu Selvia tidak masuk sekolah.

Selvia yang baru datang, tidak menanggapi omongan Milly. Dia malah berjalan ke arah tempat duduk Gandra. "Gan. Disini ga ada orang kan?"

Gandra orang yang pendiem. Dia hanya belajar dan belajar. Nerd gitu deh. Pasti kalian kira, Gandra itu cowok. Tidak, Gandra itu cewek. Nama panjang nya Gandralianta. Dipanggil Gandra.

"Ada Moses." Jawab Gandra singkat.

"Eh, Moses. Lu pindah ke tempat duduk gue aja ya," kata Selvia sedikit berteriak.

"Yauda." Moses mengambil tas nya dan berjalan ke tempat duduk Selvia, yaitu disamping Milly dan menggantung tasnya di gantungan yang ada di meja masing-masing.

"Ran. Selvia marah banget ya?" Tanya Milly.

"Kayaknya sih iya." Randy hanya bisa mendesah pelan.

"Kamu sih pake rencanin ini segala." Aira ikut-ikutan mendesah.

"Dan lu, Mil. Lu yang bocorin." Milo mendesah juga.

"Yahhh gue tau gue salah." Milly mendesah juga.

Dan sesaat kemudian, mereka mendesah bersamaan. "Kita harus pikirin nih gimana caranya biar Selvia mau maafin kita," ujar Milo.

"Iya nih. Eh. Itu Troy. Troy." Panggil Randy. Yang dipanggil lantas langsung datang.

"Apa?" Tanyanya.

"Lu udah ada ide belom biar Selvia maafin kita?" Troy hanya bisa menggeleng.

"Yohooooo ~~~ My baby darling honey sweety Troy. Where you are?" Kerina masuk ke kelas Troy dan membuat anak-anak sekelas tertawa.

Troy dan Randy dkk hanya bisa nepuk jidat. Bagaimana tidak. Kerina melafalkan inggrisnya dengan salah. Harus nya kan, 'where are you'. Ini dia malah bilangnya, 'where you are' aduhhhh bikin malu aja.

"Troy. Lu mendingan pergi deh dari kita-kita sekarang. Berisik tau kalo deket-deket Kerina." Usir Aira.

Troy langsung duduk di tempatnya dan untungnya Pak Hombing sudah masuk kelas. Jadi Kerina buru-buru pergi ke kelasnya lagi.

Dan pelajaran dimulai.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro