Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

five

Selvia POV.

I know you'll be a super star
So don't you worry where you are and
sorichyeo neoye ireumeul
We all know and love
I know you'll be a super star
So don't you forget where you are and
sekshihan ni nunbit so-ge
We all fall in love

"Aduhhh apaan sih nih. Si HerShe pake nyanyi segala. Ganggu tidur gue aje" Selvia dengan enggan mengangkat smartphonenya yang berdering.

"Halo." Selvia mengucek matanya sambil berbicara. Dia masih ngantuk rupanya.

"Sellllllll. Troy, Sel. Troy."

Terdengar suara Milly yang tengah menangis di ujung sana. Selvia bingung. Ada apa dengan Troy.

"Apaan sih lu? Ngomong yang jelas dong. Troy kenape lagi?"

"Troy kecelakaan. Dia lagi di rumah sakitnya si Randy sekarang. Buru dateng." Klik

Telepon diputuskan oleh sepihak yaitu Milly.

Tak perlu waktu lama untuk Selvia mencerna semua kata-kata Milly tadi. Selvia langsung ganti baju dan pergi ke rumah sakit Randy.

×××××

"Randy. Gimana keadaan Troy? Dia gapapa kan?" Selvia langsung meneror Randy dengan pertanyaannya saat sampai di rumah sakit.

"Lu liat aja sendiri di dalem. Dia ada di dalem kok. Udah siuman." Randy mengajak Selvia masuk ke dalam kamar rawat Troy.

Disana, Selvia melihat Troy yang terbaring lemah, tubuhnya pucat tapi tetap tersenyum melihat kehadirannya.

"Hai, Sel." Selvia langsung menghambur ke pelukan Troy dan membuat Troy meringis kesakitan. Dia rasa dia sudah gila. Bisa-bisanya dia langsung memeluk Troy begitu saja.

Sebernarnya Troy sendiri terkeju dengan pelukan tiba-tiba Selvia, tapi dia tersenyum dan mengelus rambut Selvia dengan pelan. Selvia perlahan melepaskan pelukannya.

"Sor... Sorry." Selvia menunduk malu.

"Gapapa."

"Lu kok bisa kecelakaan sih Troy?" Troy hanya terdiam dan tidak menjawab.
Selvia akhirnya memutuskan untuk bicara lagi, "Yauda. Gapapa kalo gak mau cerita."

Tiba-tiba saja Troy menarik Selvia mendekat hingga kening dan hidung mereka menempel satu sama lain.

×××××

Troy POV.

"Lu kok bisa kecelakaan sih Troy?"
Mampus. Si Selvia ngapain lagi nanya in ini. Gak mungkin kan gue cerita sekarang. Gue kan juga masih belum siap."Yauda. Gapapa kalo gak mau cerita."

Yahhh. Dia ngambek malah.

Gue langsung menarik Selvia mendekat hingga kening dan hidung kami menempel satu sama lain.

Gue liat muka dia merah. Lucu deh.

Perlahan tapi pasti, gue menempelkan bibir gue di bibir dia, hanya sebentar. Dan gue langsung menjauhkam kepala gue. Muka dia tambah merah gue liat.

"Cieeee blushing," iseng gue mulai keluar lagi.

Dia langsung mukul lengan gw pelan. "TROYYYYYY !!!!! Itu kan first kiss gue! Lu kok jahat banget sih udah ambil first kiss gue!"

Oh uh. Dia marah.

"Ternyata cewek kayak lu juga mempedulikan first kiss ya ?"

"Ya menurut lu ajaaaaa!!!!! Masa nanti suami gue cium gue yang bukan lagi first kiss gue?!"

Gue langsung narik dia ke pelukan gue. "Berarti, first kiss itu sangat berarti kan? Sampe lu maunya orang yang jadi suami lu yang jadi first kiss lu? Itu artinya, lu udah jadi milik gue. Gue udah menandakan elu menjadi calon istri gue sampe kita udah siap buat nikah. Karena gue udah nyuri first kiss lu."

Apaan banget dah kalimat gue barusan. Gaje banget ya. Guee sampe merinding. "Enak ajaaaaa. Lu mah emang jahat. Gaje banget sih omongan lu. Siapa bilang gue mau jadi istri lu?"

"Gue yang bilang, my sakura."

"Paan sih lu? Makin gak jels aja deh." Gue mencoba melepas pelukan gue, tapi dia tahan.

"Lho. Kenapa ditahan? Masih mau dipeluk?"

"Gue kangen sama lu, Troy. Kangen banget bahkan. Gue kangen sama wangi lu. Sama sifat nyebelin lu, sifat iseng lu." Selvia mengeratkan pelukannya.

Gue juga kangen kok sama lu. Tapi gue cuma bilang itu dalam hati. Gue gak berani buat bilang itu.

×××××

Selvia POV.

Gila. Ini jam 11 malem. Gue baru pulang dari rs. Pasti diomelin nyokap deh. Gue masuk dengan diem-diem kayak pencuri takut kedengeran sama mama papa. Gue nengok kanan nengok kiri. Aman. Gak ada nyokap atau bokap.

"Kak." Mampus gue. Bonyok sih gak ada. Tapi ada si Liana. Mati gue. Dia ngadu deh entar.

Gue langsung menjulurkan tangan gue kedepan dan menutup mata gue, layaknya orang yang sedang tidur sambil berjalan.

Dan gue langsung jalan lurus terus karena gue kan nutup mata jadi gak keliatan. "Oh. Tidur jalan." Lalu yang gue denger adalah, Liana uda naik ke kamarnya dan gue dengan begonya masih jalan sambil tutup mata sampe jidat gue kecium tembok.

Sialan nih. Ini tembok dari mana coba. Gue langsung buka mata dan mengelus jidat gue pelan dan menendang temboknya.

"Aw!" Kaki gue sakit parah, abis nendang tembok. Eh tembok. Kok lu jahat sih ama gue. Jidat gue kan sakit kena elu, masa gue nendang lu, lu nendang gue balik sih.

Ah bodo ah. Dari pada nanti gue kena keciplok tembok lagi, mending gue langsung masuk kamar dah.

Dan betapa kaget nya gue, ada kedua sahabat cewek gue lagi tiduran di kasur gue yang ukuran queen nan empuk itu. Ngorok pula. Untung besok minggu, gue biarin dah mereka tidur disini. Gue ikutan aja dah nyempil kayak upil hahaha gaje banget ya gue.

×××××

Author POV.

"Hoammmmmm." Selvia merentangkan tangan dan kakinya. Membuat Milly dan Aira yang lagi tidur cantik di samping kiri dan kananya mengerang karena tidur mereka diganggu oleh suara Selvia tadi.

"Woy. Bangun. Woy. Udah pagi." Selvia membangunkan kedua temannya itu tapi mereka tetap tidak bangun juga, akhirnya Selvia mengambil segayung air dan menyiram mereka berdua.

"Kyaaaaaaaaaa !!!!!!! SELVIA AUTUMN BETHANYYYYY !!!!! Gue sama Aira basah gilaaaaaa. Jahat banget luuuuuu !!!,"pekik Milly.

"Lagian daritadi gue bangunin gak bangun juga. Siapa suruh. Lagian kok lu berdua disini sih? Diusir? Ahhh gak mungkin dah kayaknya diusir." Selvia menjawab enteng.

"Kak. Dipanggil mama tu----- yaampun kak. Kakak apain mereka? Ampe pada basah begini?" Liana masuk ke kamar Selvia.

"Anak kecil berisik. Udah sono turun duluan. Ntar kakak ama yang laen nyusul." Selvia mendorong Liana keluar kamarnya. Dan kembali menatap Milly dan Aira.

"Ayo buruan. Masih pada mau disini. Ganti baju, sikat gigi trus mandi oke? Nanti biar si bibi aja yang beresin kamar gue. Chop chop."

.

.

.

30 menit kemudian, Selvia, Milly dan Aira baru turun.

"Pagi, Tante, Om," kata Milly dan Aira berbarengan.

"Pagi. Duduk ayo. Kita sarapan bareng."

"Iya, Tan."

"Ma. Nanti aku mau ke rs. Bareng sana mereka. Troy masuk RS soalnya," ucap Selvia dengan mulutnya yang penuh dengan makanan itu.

"Makan dulu, Sel. Telen dulu. Baru ngomong."

Tok tok tok

"Sel. Coba buka ya pintunya."

Selvia dengan lunglai jalan ke arah pintu dan membukanya. Tapi tidak ada apa-apa. Dan dia kaget saat melihat ada kotak di depan pintunya dan tulisannya menunjukan kalo itu buat dia. Dia buka dan dia langsung teriak. Membuat semua orang yang ada di dalam rumah langsung keluar.

"Sel. Ada apaan? Yaampun." Aira yang kaget pertama kali. Dia bingung dan seisi rumah juga bingung, isi kotak itu dikirim dari siapa.

---------------------------------------------------------

Haiiii i'm back.

Lagi dapet inspirasi. Sorry banyak typo bertebaran ahaha. Kira-kira isi kotak itu apa ya ? Penasaran ga ? Liat nanti ya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro