Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Two.

Kedua insan yang sedang duduk berseberangan ini hanya saling menikmati dunianya masing-masing. Laskar yang sedari tadi menonton kartun "Upin&Ipin" dengan volume yang kencang, sementara Senja sedari tadi sudah menahan diri untuk tidak melempar bantal sofa ke wajah pria itu.

Sebenarnya ketika Laskar melihat Senja sedang meneliti mobilnya, pria itu ingin mengantar kedua ratu pergi membeli bahan untuk membuat kue. Namun, karena insiden itu, kedua ratu tersebut memilih pergi dengan supir sehingga menyisakan Laskar dan Senja berduaan di rumah.

Laskar, sih, senang-senang saja. Pasalnya sebelum kedua ratu--Lyra dan Carina--pergi meninggalkan rumah, pria idiot itu meminta Carina untuk memberi tahu password wifi dan menonton berbagai macam kartun melalui ponsel pintarnya.

Namun, berbeda dengan Senja. Gadis itu sudah muak berada di ruangan yang sama dengan Laskar. Pria itu sangat berisik dan tidak tahu tempat. Pria mana yang tertawa lantang di rumah orang lain?

Senja yang sudah jengah memilih untuk mendekat ke arah Laskar dan bertanya, "Bisa nggak?"

Laskar segera menoleh ke arah gadis itu sembari menampilkan wajah bodohnya. "Bisa apa? Bisa nikah sama lo? Ayo!"

Senja hanya memasang wajah jijik terhadap Laskar. Gadis itu akhirnya memilih diam dan menikmati waktu penderitaannya.

Laskar masih saja berisik, sampai tiba-tiba, mahkluk kecil berwarna cokelat membuat pria itu melempar ponselnya ke sembarang arah dan teriak seperti orang kesurupan.

"Tolong! Ada monster!"

Ia benar-benar seperti orang gila, berdiri di atas sofa sembari menghentak-hentakkan kaki, berharap makhluk yang ia sebut "monster" itu bisa lenyap.

Senja menepuk jidatnya setelah melihat kelakuan Laskar. Itu hanya kecoa dan Laskar bisa sehisteris itu, memang ajaib.

"Senja! Buangin dong ini monster-nya!" pinta Laskar, wajahnya sudah pucat lantaran ketakutan.

Karena kesal dengan suara Laskar yang berisik, Senja akhirnya memilih untuk mengambil kemudian membuang kecoa tersebut ke tempat sampah, tidak lupa setelah ia mencuci tangan supaya tidak terkena penyakit.

Laskar sendiri sudah turun dari sofa. Pria itu kini memijakkan kakinya di lantai, menunggu Senja datang karena ada sesuatu yang ingin ia katakan.

Hingga lima menit kemudian, Senja kembali menghampiri Laskar, sementara Laskar segera menarik tubuh Senja dan memegang bahu gadis itu, menatap manik mata gadis di hadapannya dengan tatapan dalam, kemudian berkata, "Terima kasih telah menyelamatkan hidupku! Ternyata, memang kamu gadis yang selama ini aku cari!"

Ingatkan Senja untuk menahan emosinya supaya tidak meninju wajah Laskar yang sangat menyebalkan.

🌅🌅🌅

Hari sudah sore, Carina dan Lyra pun sudah pulang dari supermarket sedari tadi. Keduanya juga sudah selesai membuat kue, kini Lyra dan Laskar sedang pamit lantaran ingin pulang.

"Terima kasih, ya, sudah mau mampir ke rumahku," ucap Carina kepada Lyra.

"Tenang aja, Car, aku pasti sering-sering main ke rumah kamu," balas Lyra.

Kedua wanita paruh baya itu pun berpelukan tanpa memedulikan wajah Senja yang sedari tadi sudah malas mendengar ocehan Laskar yang sedang berdiri di sampingnya.

Setelah selesai berpelukan, Laskar pun ikut pamit kepada Carina dan Senja, tidak lupa disertai dengan gombalan andalan miliknya.

"Aku pulang dulu, ya, jodohku," ucap Laskar sembari mengedipkan sebelah matanya, sementara Senja hanya menampilkan ekspresi datar.

Setelah Laskar dan Lyra memasuki mobil dan meninggalkan pekarangan rumah Senja, barulah gadis itu beserta ibunya memasuki rumah.

"Pokoknya kalau sampai Mami ngejodohin aku sama Laskar, aku mau resign aja jadi anak Mami!" ucap Senja sembari berjalan menuju sofa.

"Laskar itu baik, lho, Ja," jawab Carina.

"Baik apanya, Mi? Cowok apaan yang sama kecoa aja teriak-teriakan," cibir Senja.

"Udah kamu tinggal jalanin aja, lagi pula Mami gak maksa," kata Carina, mengakhiri percakapan mereka berdua.

🌅🌅🌅

Kali ini Laskar tidak mengendarai mobil seperti orang kesetanan, wajahnya juga tidak sesuram saat berangkat tadi, sekarang lebih seperti orang yang sedang kesurupan.

Lyra sendiri menatap ngeri ke arah putra semata wayangnya. Pasalnya, sedari tadi Laskar menyetir sembari senyum-senyum seperti orang tidak waras.

"Kamu gak pa-pa, kan, Kar?" tanya Lyra memastikan.

Laskar masih tersenyum, pria itu menepikan mobilnya, membuat Lyra semakin takut. Wanita itu takut bukan karena Laskar menepikan mobilnya, tetapi karena Laskar sekarang sedang menggenggam tangannya, melepaskannya lagi kemudian tertawa.

"Kamu gak kesurupan, kan?" tanya Lyra.

"Fix! Bunda emang terbaik kayak 'Boboi Boy'!"

"Ha?" tanya Lyra tidak mengerti.

"Bunda mau jodohin Laskar sama Senja, kan? Gila! Bunda emang pengertian!"

"Kenapa, sih, kamu?"

"Senja itu gadis yang selama ini Laskar cari!" balas Laskar dengan semangat yang berapi-api.

"Maksudnya?"

"Dia sudah berhasil menyelamatkan Laskar dari monster paling berbahaya di dunia ini, Bun."

"Tolong, Bunda gak ngerti. Kayaknya otak kamu masih ketinggalan di rahim Bunda, deh, Kar," ucap Lyra.

Bukannya marah, Laskar malah semakin tersenyum lebar. Pikirannya sudah menerka-nerka apa yang akan terjadi dengan dirinya dan Senja ke depannya. Pasti akan sangat seru.

"Kar?" panggil Lyra.

"Kar, jangan buat Bunda takut, dong!"

"Bunda tidak perlu mengerti karena ini masalah hati," jawab Laskar.

"Dih, apaan, sih, kamu?"

Laskar tidak menjawab, pria itu kembali melajukan mobilnya sembari bersenandung kecil. Sesaat, keheningan menghantui mobil mereka, hanya terdengar suara fals milik Laskar, sampai akhirnya pria itu kembali memulai percakapan.

"Bun, Laskar jadi sekolah di tempat Senja?" tanya Laskar dan Lyra hanya membalasnya dengan dehaman.

"Nanti Senja cemburu gak, ya, Bun?"

"Maksud kamu?"

"Ya ... soalnya wajah Laskar ganteng, terus hati Laskar lembut banget kayak Ayah, Laskar juga baik hati dan tidak sombong," jawab Laskar.

"Hubungannya sama Senja yang cemburu apa?"

"Ah, Bunda tidak peka sekali!" jawab Laskar, "karena semua kesempurnaan yang Laskar miliki, otomatis cewek-cewek akan suka sama Laskar, ya ... Laskar takut aja Senja cemburu karena Laskar dikejar-kejar cewek-cewek itu."

Lyra kehilangan suaranya setelah mendengarkan penuturan Laskar. Sebenarnya apa yang ia perbuat selama hamil sampai menghasilkan anak seajaib Laskar.

"Coba Bunda bayangin, Laskar sama Senja satu sekolah, kita pacaran, terus orang-orang pada iri sama ke-uwu-an kita berdua, terus nanti kita berdua masuk akun gosip sekolah, terus ...."

"Terus kita tabrakan, kamu kecelakaan, gak bisa ketemu Senja lagi karena dari tadi kamu nyetir gak fokus sama jalan dan malah ngoceh gak jelas," potong Lyra yang sudah jengan dengan kelakuan anaknya.

"Bunda tidak seru!" decak Laskar, "harusnya, Bunda senang memiliki anak yang hiperaktif seperti Laskar. Di luar sana, banyak sekali ibu-ibu yang bingung dengan keinginan anaknya lantaran mereka terlalu pendiam."

"Mending kayak gitu, sih, daripada kamu, banyak maunya," cetus Lyra.

"Jahat sekali seperti ibu tiri."

🌅🌅🌅

2nd account : trawsberriess
instagram : @itsmeqia__ // @strawsberriess
dreame : @itsmeqia
id line : @strawsberriess

best regards, qia.

monday, october 19, 2020.
9.15 pm.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro