Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Three.

jangan lupa hujatannya, kakak-kakak🥰

🌅🌅🌅

Dengan wajah penuh percaya diri dan memasang tampang cool, Laskar memasuki sekolah ditemani dengan Lyra. Cowok itu sedari tadi menahan senyumnya, lantaran banyak sekali siswi-siswi yang curi-curi pandang, bahkan ada yang menatap Laskar secara terang-terangan.

Laskar merapatkan dirinya ke arah Lyra, kemudian berbisik, "Bunda, Laskar seganteng itu, ya, sampai cewek-cewek pada ngelihatin Laskar?"

Lyra menyikut lengan anak semata wayangnya itu. "Diam kamu," ucapnya sembari memasang wajah kesal. Bagaimana bisa ia memiliki anak sepercaya diri Laskar?

Mereka akhirnya sampai di ruang guru. Ya, hari ini Laskar pindah ke sekolah barunya, sekolah yang sama dengan Senja.

"Permisi," ucap Lyra sembari membuka pintu ruangan tersebut.

"Ah, Bu Lyra, ya? Silakan masuk, Bu," ucap seorang pria paruh baya.

Sesuai perintah, Lyra memasuki ruangan tersebut diikuti Laskar di belakangnya.

"Jadi, ini anak Ibu yang akan sekolah di sini?" tanya Pak Hydra, wali kelas sebelas MIPA tiga.

Lyra mengangguk. "Benar, Pak. Ini anak saya, namanya Laskar Auriga," jawabnya.

Laskar segera menyalami wali kelas barunya, kemudian berkata, "Kumisnya keren, Pak."

Pak Hydra hanya tertawa, sementara Lyra rasanya ingin sekali menjual Laskar karena anak itu sangat membuatnya malu.

Setelah sedikit berbincang-bincang, Laskar akhirnya di antar menuju kelas baruhya oleh Pak Hydra yang diikuti oleh Lyra.

"Jangan buat ulah kamu!" perintah Lyra yang dibalas dengan anggukan oleh Laskar.

Lyra kemudian pergi meninggalkan kelas Laskar sementara anaknya itu memasuki kelas bersama dengan Pak Hydra.

Kelas yang tadinya ramai, seketika hening akibat kehadiran Laskar dan Pak Hydra. Keduanya kini berdiri di depan papan tulis dengan Laskar yang sedang mengedarkan pandangannya, mencari seseorang yang ia anggap sebagai penyelamat hidup lantaran sudah membuang hal yang paling Laskar benci.

Senyuman merekah di bibir Laskar ketika ia berhasil menemukan sang penyelamat--Senja--yang kini sedang memberi tatapan peringatan kepada Laskar supaya pria tengil itu tidak berbuat ulah.

Betapa bahagianya hati Laskar dapat sekelas dengan sang penyelamat. Akan ia pastikan, sehabis pulang sekolah, ia akan memaksa ayahnya untuk membuat syukuran besar-besaran.

"Baiklah, di depan kalian sudah terdapat murid baru. Bapak harap, kalian dapat berteman dengan baik," ujar Pak Hydra, "silakan perkenalkan nama kamu."

Dengan penuh percaya diri dan semangat yang menggebu-gebu, Laskar mulai memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama saya Laskar Auriga, pindahan dari Bandung, tapi tenang aja saya bukan Dilan," ucapnya yang membuat Pak Hydra melongo tak percaya.

"Kalau kalian mau anggap saya sebagai Dilan juga gak masalah, asal kalian mau jadi Milea-nya saya," lanjut cowok tengil itu masih dengan penuh percaya diri.

"Baik, karena Laskar sudah memperkenalkan dirinya, ada yang ingin bertanya?" tanya Pak Hydra .

Seorang cowok dari barisan paling belakang mengacungkan jarinya yang membuat seisi kelas menoleh ke arahnya.

"Ya, Galaxy, apa yang mau ditanya'kan?" tanya Pak Hydra.

"Lo suka girl band Korea, gak?" tanya cowok yang ternyata memiliki nama Galaxy itu.

Seisi kelas menyoraki cowok itu lantaraan kegilaannya terhadap girl band Korea. Sudah bukan rahasia umum bagi seisi kelas, Galaxy memang terkenal sebagai fanboy yang rela mengeluarkan banyak uang demi membeli album dan merch K-Pop yang lainnya.

"Suka banget gua!" jawab Laskar antusias. "Terutama sama Kang Seul Gi, istri idaman!"

Lagi dan lagi seisi kelas dibuat melongo oleh Laskar. Sementara Galaxy sudah beranjak dari tempat duduknya untuk ber-tosan dengan Laskar.

"Pokoknya mulai sekarang kita cs, Bro!" seru Galaxy.

"Sudah, Laskar kamu boleh duduk bersama Langit di belakang. Kebetulan dia duduk sendiri," ujar Pak Hydra yang mendapatkan protes dari Galaxy.

"Laskar harus duduk sama saya, Pak!" ucap Galaxy, "kita mau membahas masa depan!"

"Ya, terserah!" ucap Pak Hydra yang terlihat sudah lelah dengan kelakuan dua cowok itu.

Akhirnya Laskar duduk dengan Galaxy dengan sebelumnya cowok bernama Galaxy itu mengusir teman sebangkunya yang bernama Awan.

"Sebenernya udah lama gue mau pindah duduk sama Langit, Gal. Cuma lo aja yang lebay bilang selalu kesepian," ujar Awan.

"Diam kamu!" tegas Galaxy yang membuat Awan ingin meninju wajah itu detik ini juga.

Sementara Laskar sedari tadi hanya tertawa melihat kelakuan teman barunya. Awalnya ia mengira sekolah barunya tidak asyik, ternyata ini jauh dari kata asyik.

🌅🌅🌅

Jam istirahat sudah tiba, Laskar sendiri sudah akrab dengan ketiga teman barunya, Galaxy, Awan, dan Langit. Cowok itu juga sebenarnya sudah menanti-nanti waktu istirahat, bukan untuk makan, tetapi menggoda seseorang.

"Lo harus makan cilok di kantin! Enak pakek banget, Kar!" seru Galaxy.

"Bener! Penjualnya juga masih muda, cantik banget pokoknya!" timpal Awan.

"Enak aja! Mbak Cilok itu inceran gua!" balas Langit tidak terima.

"Sebentar dulu, gue mau menjalani misi," jawah Laskar.

"Misi apaan?" tanya Galaxy bingung.

Bukannya menjawab, Laskar bangkit dari duduknya dan berjalan cepat menuju pintu kelas untuk menghadang seseorang.

"Halo, Jodohku," sapa Laskar dengan wajah tengilnya.

Sementara yang disapa hanya mengehla napasnya. Entah bagaimana nanti nasib Senja ketika harus berhari-hari berhadapan dengan wajah tengil milik Laskar.

"Apaan, sih, lo?" tanya Senja ketus. "Minggir! Gue laper!"

Ketiga teman Senja yang berada di belakangnya hanya memandang heran kelakuan Senja dan Laskar. Mereka heran saja mengapa Laskar yang merupakan anak baru sangat berani menggoda Senja yang terkenal dingin dan ketus.

"Gue juga laper, Babe! Emang jodoh itu gak ke mana, ya? Laper aja barengan," ucap Laskar.

"Dih, ngelantur," balas Senja.

"Karena gue anak baru, lo harus ajak gue keliling sekolah ini."

"Lah? Kenapa harus gue? Ada temen lo itu bertiga."

"Senja sayang, di sini yang gue kenal dari lama cuma lo, jadi-"

"Gak usah lebay! Kita baru kenal kemarin," potong Senja.

"Tetep aja lo yang gue kenal lebih lama, meskipun itu cuma sehari!" jawab Laskar tak mau kalah.

Ketiga teman Laskar yang penasaran dengan perdebatan tersebut segera menghampiri mereka berdua. Mereka juga heran kenapa Laskar bisa sedekat itu dengan Senja.

"Ada apa, nih?" tanya Awan.

"Gak ada apa-apa, cuma masalah rumah tangga," jawab Laskar enteng.

Karena sudah terlalu kesal, Senja memutar otaknya dan menemukan sebuah ide yang dapat membuat Laskar menyingkir dari hadapannya. Perlahan, ia mendekat ke arah Laskar kemudian berbisik, "Ada kecoa di ujung kaki lo."

Setelahnya yang terdengar adalah suara teriakn Laskar yang menyebutkan kata "monster" dan gelak tawa Senja yang merasa puas setelah menjahili Laskar.

"Ayok ke kantin!" ajak Senja kepada tiga temannya tanpa memedulikan teriakan Laskar yang meminta tolong seperti orang gila.

"Senja! Aku kira kamu penyelamat, ternyata kamu penjahat!" pekik Laskar yang tidak dipedulikan oleh Senja.

Gadis itu tersenyum senang, mulai besok Senja akan membeli beberapa kecoa mainan untuk memusnakan cowok tengil bernama Laskar dari hadapannya.

🌅🌅🌅

kecoa = musuh terbesar Laskar

maaf udah lama gak update hehehehe, hope u like it!

dreame&web novel : itsmeqia
instagram : @itsmeqia__ // @strawsberriess

best regards, qia.

wednesday, january 13, 2021.
10.10 am.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro