Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Six.

"Gerhana sama Senja itu pacaran dari pertama masuk SMP, cinta monyet gitu pokoknya. Mereka pacaran udah tiga tahun, terus putus pas SMA awal karena Gerhana selingkuh sama teman sekolahnya," jelas Galaxy.

Jadi, sejak bertemu dengan Gerhana, Laskar langsung menanyakan tentang asal-usul cowok itu kepada Galaxy ketika mereka berempat sudah memasuki mobil. Laskar terlalu penasaran dengan siapa yang sudah pernah berhasil masuk ke hati Senja.

"Gerhana sarap kali, ya? Cewek secakep Senja diselingkuhin!" celoteh Laskar dengan tampang kesal. Ia tidak habis pikir dengan jalan pikiran cowok bernama Gerhana itu. Ia susah payah ingin mendapatkan Senja, sementara Gerhana membuang gadis itu begitu saja?

"Lo harusnya bilang makasih sama Gerhana," ujar Langit.

"Buat apaan?"

"Karena udah ngelepas Senja dan ngebiarin lo ngambil hati Senja."

Laskar mencerna sebentar penyataan yang dilontarkan oleh Langit. Maklum, kapasitas otak Laskar hanya satu kilobyte, jadinya butuh waktu yang lama untuk mencerna ucapan seseorang.

"Lo benar juga, sih," balas Laskar setelah mengerti dengan apa yang Langit maksud. "Karena Gerhana selingkuh sekarang Senja jadi jomlo dan sebentar lagi akan menjadi calon pacar seorang Laskar Auriga." Laskar menyugar rambut hitamnya ke belakang dan berlagak sok tampan yang membuat ketiga temannya ingin membuang cowok itu detik ini juga.

"Mimpi lo dapetin Senja!" cibir Awan, "lo harus sepintar dan serajin Draco dulu baru Senja suka sama lo."

"Benar banget!" timpal Galaxy dengan antusias. "Senja itu tipe idealnya cowok-cowok berotak pintar, bukan cowok yang otaknya setengah aja gak ada kayak lo," lanjut cowok itu, meledek Laskar dan membuat Laskar kesal setengah mati.

"Sebenarnya lo semua temen gue apa Gerhana, sih?"

"Lah, gue mah temennya Gerhana, satu SMP bareng," jawab Galaxy.

Awan dan Langit hanya bisa tertawa mendengar perdebatan yang terjadi di antara Laskar dan Galaxy. Dua cowok pecinta K-Pop itu sangat lucu saat berseteru.

"Udah kasian Laskar nanti dia insecure," ujar Langit.

"Insecure? Maaf, dalam kamus hidup seorang Laskar Auriga gak ada kata insecure. Gue juga ada kelebihannya!" timpal Laskar dengan nada penuh percaya diri.

"Apaan kelebihan lo?" tanya Awan penasaran.

"Pertama, gue ganteng. Kedua, gue ganteng banget. Ketiga, gue romantis. Keempat, ini yang paling penting, gue humoris."

Ketiga temannya hanya mendengkus kesal melihat tingkat kepercayaan diri Laskar yang sangat di atas rata-rata. Mungkin jika ada seorang gadis yang mengatakan "I love you," kepada Laskar, cowok itu akan menjawab dengan jawaban, "I love myself too."

Kecuali, gadis yang bilang "I love you" itu Senja, sudah dipastikan Laskar akan menjadi manusia yang kehilangan akal sehatnya detik itu juga.

Tak terasa perjalanan sebentar lagi selesai. Cukup melelahkan karena malam minggu di kota Jakarta bisa dipastikan akan sangat macet dan butuh waktu lama untuk menembus jalan raya. 

Pukul sebelas malam, mobil sudah berhenti di depan pekarangan rumah Laskar. Saat berangkat memang Laskar tidak membawa mobil atau motor dikarenakan cowok itu masih belum mengetahui seluk-beluk kota Jakarta. Jadinya, Laskar meminta ketiga temannya untuk menjemput di rumah dan mengirimkan alamatnya kepada mereka.

Laskar segera turun dari mobil milik Galaxy, kemudian membungkukkan badannya untuk memberi ucapan terima kasih kepada teman barunya.

"Thanks, ya, buat trip malamnya!" ujar Laskar, "hati-hati lo semua!"

Galaxy, Langit, dan Awan hanya menjawabnya dengan anggukan kepala, kemudian mobil Galaxy pergi meninggalkan pekarangan rumah Laskar, meninggal cowok itu sendirian di pekarangan rumah dengan pikiran yang bercabang.

"Mulai besok gue harus minta Ayah untuk masukin ke tempat les!" ujar Laskar dengan semangat yang menggebu-gebu.

🌅🌅🌅

"Aaa! Hantu!"

Senja berteriak setelah mendapati Laskar yang berada di depan kamarnya di minggu pagi ini. Bukannya Senja berlebihan, pasalnya saat gadis itu membuka pintu, ia langsung disuguhi dengan pemandangan cowok yang paling ia hindari.

Laskar hanya tertawa mendengar teriakan Senja, kemudian mendekat ke arah gadis itu. "Pagi, calon pacarnya Laskar," ucap cowok itu tanpa tahu malu.

Senja yang sudah kesal setengah mati hanya menganggap Laskar sebagai angin lewat, kemudian mengabaikan cowok itu dan turun ke bawah untuk sarapan yang tentunua diikuti oleh makhluk berotak minim bernama Laskar.

Sesampainya di depan meja makan, ia segera duduk dengan ekspresi wajah kesal. Carina yang melihal hal tersebut, lantas menghampiri anaknya dan bertanya, "Kenapa, sih, masih pagi mukanya udah ditekuk gitu?"

Senja mengdengkus kesal. "Mami kenapa kasih Laskar masuk ke rumah ini, sih? Minggu Senja jadi rusak karena Laskar!" jawabnya kesal sembari menatap tajam ke arah Laskar.

Sementara yang ditatap tajam hanya memberikan senyuman menyebalkannya dan ikut duduk di depan meja makan. Mengabaikan Senja yang ingin sekali menusuk dirinya dengan garpu.

"Siapa yang ngizinin lo duduk di sini?" Senja bertanya galak.

Laskar hanya tersenyum melihat Senja yang sedari tadi marah-marah. Menurutnya, Senja terlihat sangat menggemaskan dengan bibir yang mengerucut ke depan.

"Jangan galak-galak, nanti cantiknya hilang," goda Laskar sembari mencolek pipi Senja yang mana membuat gadis tersebut segera memukul lengan Laskar dengan kencang.

"Rasain!" ucap Senja.

"Sayang, kamu gak boleh KDRT sama suami," balas Laskar sembari mengusap lengannya yang lumayan perih akibat pukulan kencang tadi.

"Kalau lo masih banyak omong, lebih baik lo pulang!" seru Senja.

"Iya, Umi. Laskar minta maaf." Laskar berucap lirih sembari menundukan kepalanya, persis seperti anak kecil yang sedang meminta maaf kepada ibunya karena sudah berbuat nakal.

Carina yang melihat hal tersebut hanya bisa tertawa. Menurutnya Laskar sangat lucu, meskipun anak itu jail, tetapi Carina dapat melihat bahwa Laskar benar-benar sayang dengan anak semata wayangnya.

Perempuan paruh baya itu akhirnya meninggalkan Laskar dan Senja berduaan. Meninggalkan Senja yang sedang memijat kepalanya. Minggu kali ini benar-benar membuatnya stress bukan main. Ia memilih untuk membuat roti isi selai, kemudian memakannya untuk mengisi cacing-cacing di perutnya yang sudah demo karena kelaparan.

"Umi ...," panggil Laskar sembari menggoyang-goyangkan lengan Senja.

"Diem!" hardik Senja.

"Umi, Abi lapar ...," lirihnya.

Senja menghela napasnya. Tanpa bicara, ia menyiapkan roti isi untuk Laskar dan menaruhnya di piring yang berada di hadapan cowok tengil itu.

"Terima kasih, Umi," ucap Laskar tidak lupa dengan senyuman yang mampu membuat kaum hawa jatuh cinta kepadanya, kecuali Senja.

Keheningan sempat mengakhiri mereka berdua. Senja yang sibuk dengan rotinya, begitupun dengan Laskar. Kini Senja tahu, Laskar akan diam jika cowok itu sedang makan. Kalau tahu seperti ini, sudah dari tadi Senja memberikan cowok itu makanan, agar cowok itu tidak rusuh.

Baru beberapa detik Senja bersyukur, di detik berikutnya Laskar kembali berulah dan membuat Senja ingin melenyapkan cowok itu detik ini juga.

"Kita udah kayak pengantin baru yang sarapan bareng, ya."

Senja memilih diam dan melanjutkan acara makannya. Sudahlah, ia biarkan saja Laskar bicara semaunya, jika diladeni, cowok itu justru akan semakin membuat pusing.

"Sayang banget gak ada anak kecilnya," ucap Laskar dengan nada sedih.

"Buat anak bareng gue mau gak?"

Kesabaran Senja sudah habis. Gadis itu menarik napasnya, mengumpulkan energi, kemudian berteriak, "LASKAR SIALAN! KELUAR LO DARI RUMAH GUE!"

🌅🌅🌅
r

asa ingin membunuh Laskar bagi Senja📈📈📈

kembali lagi dengan si tengil Laskar, nantikan ketengilan dan kenarsisan Laskar di chapter selanjutnya, see you!

instagram : @itsmeqia__ // @strawsberriess
dreame/webnovel : @itsmeqia

best regards, qia.

monday, march 22, 2021.
8.35 pm.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro