Nine.
Pembelajaran biologi kali ini mengharuskan para murid pergi ke taman untuk meneliti berbagai macam tanaman. Mereka dibuat berkelompok, tetapi bebas memilih dengan siapa mereka akan berkelompok.
Laskar yang sedari awal ingin sekelompok dengan Senja, kini hanya bisa memandangi teman-teman sekelasnya dari pinggir lapangan bersama dengan Galaxy, Awan, dan Langit. Senja menolak ajakan Laskar untuk sekelompok bersama dan hal itu membuat Laskar jadi malas melakukan apa pun.
Mood Laskar menjadi semakin buruk saat melihat Senja yang kini tengah berbincang dengan Draco. Entah dari mana pria itu datang, yang jelas Laskar tidak menyukainya. Langsung saja Laskar melangkahkan kakinya menghampiri mereka berdua, diikuti oleh Galaxy, Awan, dan Langit di belakangnya.
"Permisi, Kak. Senja lagi ngerjain tugas, jangan diajak ngobrol," ujar Laskar sembari memberikan tatapan sengit ke arah Draco.
"Sorry, gue lagi bahas masalah ekskul sama Senja," jawab Draco sembari tersenyum paksa ke arah Laskar.
"Bahasnya bisa nanti, Kak. Sekarang kita lagi belajar."
Draco hanya bisa tertawa getir mendengar penuturan Laskar. Sementara Senja sendiri sudah ingin mencakar wajah cowok tengil itu, tetapi ia tahan. Senja harus menjaga image-nya ketika berada di dekat Draco.
"Kalau gitu saya duluan, Ja," pamit Draco, meninggalkan Senja dengan Laskar dan teman-temannya yang lain.
Sepeninggalan Draco, Laskar segera melemparkan senyum manisnya kepada Senja yang dibalas dengan tatapan tajam oleh gadis itu. Senja memilih ikut pergi meninggalkan Laskar dengan sebelumnya menginjak kaki cowok itu.
"Astaga, Senja. KDRT ini namanya!" pekik Laskar sembari mengusap-ngusap punggung kakinya.
Galaxy, Awan, dan Langit hanya bisa menatap kasihan kepada teman sekelasnya itu. Langit sendiri kini sedang menepuk bahu Laskar untuk memberikan kekuatan kepada temannya supaya kuat menjalani hidup dan memiliki mental baja.
"Sabar, Kar. Hidup memang kejam," ucap Langit.
Laskar mengangguk, kemudian menyandarkan kepalanya ke bahu Langit. Cowok itu memulai akting menangisnya. "Sedih banget, Lang," jawab Laskar sembari mengusap pipinya seolah-olah pipi tersebut dibanjiri dengan air mata.
Langit sendiri membalas aksi Laskar. Cowok itu merangkul badan Laskar kemudian memberikan usapan di lengannya. "Gue ngerti, Kar. Pasti berat banget buat lo," balas Langit dengan nada sedih.
Jadilah kini kedua cowok berinisial L itu berakting menangis di tengah lapangan. Membuat siapa pun yang melihatnya bergedik ngeri, termasuk Galaxy dan Awan yang sudah memberikan tatapan jijik kepada mereka berdua.
"Najis, homo," ucap Awan.
🌅🌅🌅
Semua kelompok kita disuruh memasuki kelas. Baik yang kelompoknya sudah mengerjakan tugas atau pun belum. Guru tidak membolehkan lagi muridnya berada di luar kelas atau akan mendapatkan nilai minus.
"Masing-masing ketua kelompok mengumpulkan tugas penelitiaannya di atas meja guru!" seru Pak Hydra yang membuat semua ketua kelompok mengumpulkan tugas kelompok mereka, kecuali kelompok Laskar.
Saat semuanya sudah terkumpul, Pak Hydra segera memeriksa hasil penelitiaan muridnya dan mulai menilai. Setelah selesai, ia menghitung kembali jumlah penelitiaan tersebut dan kurang satu.
"Siapa yang belum mengumpulkan penelitiaan?" tanya Pak Hydra sembari menatap anak muridnya.
Secara kompak, Laskar, Galaxy, Awan, dan Langit mengangkat tangan mereka tinggi-tinggi. Membuat Pak Hydra hanya bisa menghela napasnya dan memijit pelipisnya pantaran pusing menghadapi mereka berempat.
"Kenapa kalian tidak mengumpulkan tugas penelitian?" tanya Pak Hydra.
"Karena belum buat, Pak," jawab Laskar dengan santai.
"Kenapa belum buat?"
"Karena kelompok kita isinya bego semua, Pak." Kali ini Awan yang menjawab, membuat Langit menatap sengit ke arahnya pertanda ia tidak setuju dianggap bodoh.
"Gue pinter, ya!" ucapnya sengit.
"Kalau pintar kenapa tidak dikerjakan penelitiaannya, Langit?" tanya Pak Hydra lagi.
"Pada gak mau buat, Pak. Katanya panas."
Pak Hydra lagi dan lagi hanya bisa menghela napasnya. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk menghadapi empat murid abnormal itu.
"Salah Bapak sendiri, sih," ujar Galaxy yang membuat seluruh pasang mata tertuju kepadanya.
"Kenapa saya yang salah?" tanya Pak Hydra dengan nada bingung.
"Bapak ngebebasin kita memilih kelompok. Ya udah, jelas-jelas gak akan ada yang mau sekelompok sama kita dan alhasil kelompok kita gak ngerjain," jawab Galaxy, "mereka semua selalu nge-undrestimate kita, Pak. Selalu menganggap kita gak akan becus kalau ada di kelompok mereka. Padahal nih, Pak. Kita berempat bakalan serius kalau gak disatuin."
Laskar menepuk tangannya setelah mendengar pidato panjang yang diutarakan oleh Galaxy. Cowok itu juga bangkit dari duduknya dan mulai mengeluarkan suaranya.
"Saya setuju seratus persen sama Galaxy, Pak!" seru cowok itu dengan semangat. "Saya sebenarnya tadi udah mau ngerjain. Sudah nawarin diri mau sekelompok sama Senja, tapi dia gak mau. Padahal kalau saya sekelompok sama Senja kita sama-sama untung. Saya dapet nilai dan Senja dapet melihat seberapa besar cinta saya untuk dia."
Seluruh murid di kelas menyoraki Laskar karena kebucinannya terhadap Senja. Laskar sendiri tentu saja tak peduli. Perlu digaris bawahi, orang seperti Laskar tidak akan peduli apa kata orang kecuali orang tersebut ayahnya, bundanya, dan Senja.
"Sudah semuanya diam!" Pak Hydra akhirnya meninggikan suaranya. Sudah sangat sakit kepalanya mengurusi kelas seperti ini.
"Mulai besok pembagiaan kelompok sayang yang atur. Untuk Laskar, Galaxy, Awan, dan Senja, jangan diulangi," ucap Pak Hydra final, kemudian meninggalkan kelas bersamaan dengan bel pulang sekolah yang berbunyi.
Sepeninggalan Pak Hydra, para siswa segera membereskan peralatan mereka. Mulai dari buku hingga alat tulis, tidak boleh ada yang tertinggal.
"Oh iya, Ja. Lo sekarang satu les sama Laskar?" tanya Pelangi dengan tangan yang masih sibuk membereskan peralatannya.
Senja mengangguk lesu. Sejujurnya ia sangat malas berada di tempat les yang saka dengan Laskar. Itu berarti dirinya akan bertemu dengan Laskar untuk waktu yang lebih lama.
"Kayaknya Laskar emang tulus sama lo, Ja. Udah dimaki-maki berkali-kali, tetep aja gak nyerah," ujar Bulan.
Senha tertawa mendengar penuturan itu. "Bukannya gak nyerah, manusianya aja yang gak punya malu."
"Tapi nih, ya. Laskar kayaknya gak pernah isengin cewek selain Senja, deh," ucap Venus.
"Stop bahas Laskar. Dia gak penting," balas Senja, memilih menutup topik yang sedang diperbincangkan oleh teman-temannya.
"Gak papa aku gak penting buat kamu, yang harus kamu tahu, kamu itu paling penting buat aku." Wajah Laskar tiba-tiba saja sudah berada di samping wajah Senja, membuat gadis itu kaget setengah mati dan segera memukuli Laskar dengan ganas.
"Woy, tolongin, woy! KDRT ini, woy!" pekik Laskar berusaha menghindari pukulan Senja.
Ketiga teman Laskar hanya diam tidak membantu. Mereka justru mengeluarkan uang dari saku masing-masing untuk taruhan.
"Ceban pertama, gue megang Senja," ucap Galaxy sembari menaruh uang sepupuh ribuan ke atas meja.
"Gocap, megang Laskar," balas Awan yang ikut menaruh uang tersebut di atas uang Galaxy.
"Goceng, gue netral." Tidak mau kalah, Langit melakukan hal yang sama dengan Galaxy dan Awan.
Sementara di hadapan mereka, Laskar sudah meringis kesakitan lantaran Senja tidak hanya memukul, tetapi juga menarik rambut Laskar dengan kuat.
"Senja, jangan ditarik rambut gue! Ini buat nafkahin anak kita!" teriak Laskar yang tidak digubris sama sekali oleh Senja.
Kelas sendiri kini hanya tersisah mereka berdelapan. Enam di antaranya sedang menyaksikan kelakuan dua insan yang sedang bertengkar.
Senja akhirnya mengakhiri aksi memukul Laskar. Ia menarik napas panjang karena kelelahan, kemudian mencubit pinggang Laskar sebagai penutup yang dibalas dengan ringisan oleh cowok itu.
"Senja, jahat banget aku poligami ya kamu!" seru Laskar sembari mengusap-usap area badannya yang terkena amukan Senja.
"Dasar manusia gila!" balas Senja sembari menatap kesal ke arah Laskar.
🌅🌅🌅
haiii semuanya! ini part terpanjang kayaknya hehehe.
buat yang mau kasih krisar dalam bentuk anonym bisa kirim ke secreto aku ya, link ada di bio, terima kasih! <3
dreame&webnovel : @itsmeqia
instagram : @itsmeqia__ // @strawsberriess
best regards, qia.
tuesday, april 27, 2021.
8.22 pm.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro