Hi ....

Sebenarnya aku jarang sekali membuat kata-kata author seperti ini tapi tulisan ini aku dedikasi khusus untuk ibuku yang sekarang sudah berada di surga. Tulisan ini untuk mengobati rasa rinduku yang tak berujung. Atau mungkin untuk orang-orang di luaran sana yang mengalami hal serupa. 

Ya, ibuku meninggal pada tanggal 5 Maret 2023. Sejujurnya aku tidak membayangkan betapa rasa sakitnya bisa sesakit ini. Sakitnya benar-benar di luar nalar. Seperti berada di ambang batas antara kenyataan dan mimpi bahkan aku sendiri pun tak bisa membedakan keduanya. Sebelumnya aku juga seorang yatim. Ayahku meninggal pada tanggal 21 Mei 2015, setelah memperingati 8 tahun kepergian ayahku, kurang lebih seminggu setelahnya ibuku menyusul. 

Aku memutuskan untuk menulis cerita ini setelah 40 harinya ibuku. Pada proses itu aku mengalami mimpi aneh, menangis setiap hari. Entahlah rasanya ada yang hilang saat sekarang aku hanya bisa mendengar suara dan wajahnya di ingatan. Aku masih merasa bahwa ibuku masih hidup tapi jika teringat pada kenyataan, kembali menamparku pada realita. Aku tau bahwa dalam keyakinanku yaitu agama Islam, katanya jika menangisi orang yang sudah meninggal tidak baik tapi ini di bawah kendaliku. Aku benar-benar merindukannya. Aku ingin kembali melihat wajahnya setiap hari dan mengobrol seperti dulu.

Aku sangat dekat dengan ibuku. Dia sudah seperti sosok teman, atau bahkan sahabat? Entahlah, tapi yang pasti sebagian besar rahasiaku berada di genggamannya. Aku sangat menyayanginya melebihi apa pun meskipun banyak percekcokan--yang setelah kupikir-pikir itu ternyata hal yang lumrah. 

Bisa dikatakan ibuku adalah pusat duniaku. Kepergiannya seolah mengambil setengah dari kewarasanku. Ya, sekarang aku juga sedang mengerjakan skripsi dan ibuku lah yang biasanya memberikan dukungan dengan penuh keikhlasan. 

Okey sampai di sini dulu cuap-cuap authornya ya. Semoga kalian suka dengan cerita baruku. Ini adalah novel genre Scifi pertama yang kubuat. Mohon dukungan dan supportnya, ya. 

Terima kasih

10 April 2023