2.Jeon Jungkook. And rain.
hai......
kalian setuju ff ini kira-kira enaknya berapa part ?
Author pov.
Jungkook memasuki rumah yura dan melepas sandal yang ia pakai, menggantinya dengan sandal rumahan yang sudah di sediakan yura yang lebih hangat. Dia mengikuti yura yang meletakan seorang gadis kecil yang sedari tadi menatapinya. Di dudukannya gadis itu di sofa- di sampingnya sekarang.
"noona, apa dia ini anak mu ?", tanya jungkook tanpa mengalihkan pandangannya dari gadis mungil itu.
yura melirik jungkook ke belakang sekilas dan tertawa renyah, "apa aku terlihat seperti ahjumma yang memberi mu makanan ini ?"
jungkook menggaruk telinganya karena malu, "tidak, maaf-"
"kau ini banyak minta maaf nya dari tadi pagi...", yura kembali tertawa. Lalu menajamkan telinganya saat mendengar suara rintikan hujan.
Jungkook menatap sekeliling, "sepertinya hujan sudah turun", gumam jungkook.
"kau bisa diam, atau besok aku akan memberikan kotaknya, tetapi aku tidak punya payung", yura tidak melihat jungkook saat berbicara, dia masih fokus dengan pekerjaannya memindahkan kimchi yang banyak itu.
Yura hanya berpikir mungkin saja jungkook ingin berlari keluar, karena rumah mereka cukup dekat. Oh ayolah ! mereka bertetangga dan bisa saja jungkook pergi walaupun harus merelakan dirinya basah. Dia memang menyukai pemandangan yang menggiurkan seperti jungkook, contohnya. Tetapi apa yang akan orang-orang katakan terutama ibu-ibu itu suka membuat gosip picisan saat melihat pria keluar dari rumah wanita yang tinggal sendirian larut malam begini.
Tidak melihat reaksi jungkook, yura tidak menyadari jungkook menatapi punggung nya dengan tatapan aneh. Jungkook melirik anak di sampingnya yang masih fokus memainkan bulu-bulu selimut putih tadi. Lalu kembali menatap yura yang membelakanginya, sedikit memiringkan kepala.
Jungkook menelan air liur nya, "aku... tidak suka air hujan", bisiknya.
Jungkook berdiri, memasukan kedua telapak tangannya ke dalam saku training hitamnya, mengedarkan pandangannya pada rumah yura yang lebih kecil dari rumahnya, tentu saja kecil karena rumah yang jungkook beli memiliki dua lantai tidak seperti yura.
"jungkook-ssi ?", yura mengerutkan dahinya bingung saat jungkook berdiri di belakangnya.
"hehehe, aku hanya ingin tanya siapa nama gadis mungil itu ?", jungkook tersenyum lebar.
----------
jungkook berdiri dan memasukan kedua telapak tangannya, memperhatikan setiap isi dari rumah yura. Wanita yang jauh lebih tua darinya beberapa tahun. Dari yang terlihat yura tinggal sendirian, dan ia benar-benar bersyukur karena ternyata anak di sampingnya ini bukan anak yura.
Memikirkan berbagai macam hal, jungkook mendekati tubuh yura yang masih membelakanginya, sang pemilik rumah tidak menyadari tangan jungkook yang ingin- hampir, menarik pinggul yura untuk mendekat. Shit ! noona ini benar-baner terlihat panas dengan baju lengan panjang kebesaran dan kaos kaki merah muda.
Dan hal yang paling menyenangkan, jungkook yakin yura tidak memakai bra karena kedua putting yura mengeras karena hawa dingin.
"jungkook-ssi ?"
dengan cepat jungkook menarik tangannya, tersenyum lebar kepada yura, "hehehe, aku hanya ingin tanya siapa nama gadis mungil itu ?", ujarnya dengan senyum yang polos.
Jungkook sedikit memundurkan tubuhnya berlahan, "namanya jang angel, dia keponakan ku jadi... orangtua nya menitipkan angel sekitar 1 bulan"
"kemana ?"
"ada pekerjaan di luar negeri", singkat yura.
Jungkook menatap yura sejenak dan berjalan kecil mendekati angel, gadis kecil itu sedikit membulatkan matanya. Sepertinya anak itu juga terpesona akan ketampanan pria besar di depannya.
"hai jang angel, nama mu bagus sekali, kau bisa memanggil ku, oppa jeon....", kata jungkook dengan gemas menarik pipi chubby angel lalu menciumi gadis itu, membuat nya tertawa.
"hahaha~ sepertinya angel menyukai mu jungkook-ssi"
"hah kau ini ! dengan pria tampan pasti manja sekali, kalau sama eonni kau diam saja", canda yura.
Yura sudah selesai memindahkan seluruh kimchi itu, memasukan miliknya ke kulkas dan melirik jendelanya yang basah. Hujannya lumayan lebat, "mau teh ?"
Jungkook menaikkan pandangannya dan menarik sudut bibirnya, mengiyakan tawaran yura.
Wanita itu mencuci tangan dan membuat 2 cangkir teh lalu satu susu botol untuk angel. Membuatnya hangat lalu memberikannya pada jungkook. Jungkook yang duduk di lantai langsung meraih gelas yang yura berikan.
Yura yang merasa tidak enak ikut duduk di bawah, meminum teh nya sambil memperhatikan angel yang meminum susu nya. Bahkan angel tidak melepas mata bulatnya dari jungkook.
Yura mengerucutkan bibirnya, "hei... apa oppa ini tampan sekali sampai kau tidak mau melihat eonni ?"
"tentu saja, semua wanita kan suka yang tampan-tampan, benarkan ?", jungkook menimpali dan mencubit pipi angel.
Jungkook ingin mencubit tubuh yura yang mengembung itu, bukan anak ini.
"noona, apa kau tinggal sendirian di seoul ?"
yura menghela nafas dan mengangguk, "keluarga ku di jepang, tapi sebenarnya sih tidak sendirian juga...", jungkook menyadari yura yang berubah, wanita itu tersenyum manis dan menatapi telapak kakinya.
Yura meletakan cangkir di meja dan menekuk kakinya, menumpukan dagunya di lutut, ia tidak menyadari pipinya yang memerah. Jungkook melihat bagaimana kedua pipi nya yang bersemu.
"biasanya ada yang menemani ku, dia tidak tinggal disini tapi lumayan sering berkunjung jadi aku tidak merasa kesepian. Sayangnya beberapa bulan ini dia tinggal di daegu karena harus menyelesaikan tugas praktek"
jungkook hanya bisa diam melihat bagaimana yura yang mulai memasuki dunianya sendiri, jungkook menyadari hal yang berbeda dari yura. Lalu, karena rasa penasaran jungkook bertanya, "apa dia teman noona ?"
yura menggeleng. Wanita itu melirik ke samping sekilas dan menyungging senyum kecil di bibirnya, tak menyangka perasaannya bisa begini hanya membahas pria yang sudah menjadi kekasihnya hampir 1 tahun lamanya, dia membahas hal-hal pribadi dengan jungkook ?
ah~ lagi pula jungkook lebih muda darinya. apa masalahnya ?
"dia kekasih ku...."
---------------
sesaat jungkook tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, "kekasih ?", ia bertanya dengan nada tak percaya dan menyinggung. Tetapi yura sama sekali tidak menyadari hal itu.
"hm, kami berpacaran hampir setahun sekarang, aku tidak tahu kapan dia pulang tapi aku harap dia cepat kembali"
jeon jungkook masih terpaku di tempatnya, ia yang memegang cangkir menggenggam cangkirnya semakin erat. Jika ia memakai kaos tak berlengan mungkin yura bisa melihat urat tangannya yang menegang.
"wah, he's so lucky", jungkook menggumam, matanya menampilkan senyuman dengan mata berbinar.
"bahasa inggris mu bagus juga,but... thanks !"
jungkook menganguk lalu meminum kembali teh yang hampir habis ia minum, menolehkan kepalanya ke kanan. Sekali lagi, wanita itu tidak melihat bagaimana jungkook menggeram rendah, menatap muak saat ia melihat sebuah foto kecil dimana yura dan seorang pria yang memeluk tubuh kecil itu dari belakang dengan pemandangan menara tokyo di belakangnya.
To be continued.
masih di cabe level 1 nih.
Dengan ini joonie mengumumkan joonie akan hiatus karena joonie harus menyelesaikan banyak tugas desain yg pasti lama banget.
Tetapi joonie pasti sempat untuk menulis kelanjutan bbrp cerita.
Thank you all, yang sudah menunggu kelanjutan ff ini.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro