[SPECIAL RAMADAN #2]: Pre-dawn Meal
Cara mereka membangunkanmu untuk sahur.
⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙
[Bakugo Katsuki]
· Katsuki adalah alasanmu bangun setiap hari di bulan Ramadan untuk sahur. Ciee- Tidak, bukan karena dia orang yang penting atau berharga dalam hidupmu, tetapi karena dia alarm yang ampuh untuk tukang molor.
· Katsuki akan mendekatimu, menggoyang-goyangkan dirimu yang tertidur sambil berucap (baca: berteriak), "Bangun, woi!"
· Jika kau langsung bangun setelah mendengar teriakan pertama, telingamu aman. Namun jika kau belum juga bangun, sebaiknya sisihkan uang jajanmu untuk berobat ke THT.
· Katsuki akan berteriak dengan nada tinggi mengalahkan Ariana Grande dan volume mengalahkan Present Mic.
· Meskipun cara membangunkannya tergolong brutal, Katsuki sangat peduli kepadamu. Buktinya dia telah memasak makanan untuk sahur sebelum kau bangun.
· "Cepat sahur sana, bodoh! Keburu imsak. Kalau kau semaput siang-siang, aku juga yang kerepotan."
⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙
[Kirishima Eijiro]
· Berkebalikan dengan Katsuki, Eijiro berusaha membangunkanmu tanpa membuatmu kaget, lingung, atau tidak nyaman.
· Cara Eijiro membangunkanmu cukup normal. Dia akan menggoyang-goyangkan bahumu dengan lembut sambil melirihkan suaranya.
· "[Name], bangun, yuk! Sahur nih, sebentar lagi imsak, lho."
· Kau yang masih mengantuk pun menggeliat, "Lima menit lagi..."
· Menyadari waktu imsak sebentar lagi, Eijiro menggendongmu ala bridal style dan membawamu ke ruang makan.
· "[Name], aku tahu kau masih mengantuk, tapi kau harus makan supaya kuat puasanya, oke?"
⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙
[Kaminari Denki]
· Denki adalah tipe manusia jahil yang suka mengerjai orang lain jadi cara dia membangunkanmu sangat menyebalkan tapi ampuh.
· Denki membuat suara bising dengan perkakas dapur yang dia colong, seperti menepuk dua tutup panci atau memukul-mukul wajan.
· "SAHOOR~!! SAHORRR~!! JENG! JENG! JENG!"
· Dari nada yang dilagukan, terbukti Denki sangat berpengalaman menjadi tukang keliling yang membangunkan sahur di kampungnya.
· Dan kalimat favorit Denki saat membangunkan sahur adalah, "Sahurlah kalean, wahai para makhluk bumiiii~"
· Jangan pernah meminta Denki untuk membangunkanmu lagi. Kau bisa kena mental.
⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙
[Midoriya Izuku]
· Jujur saja, Izuku malu sendiri jika harus membangunkanmu. Dia tidak punya pengalaman dengan perempuan sebelumnya.
· "[N-Name], b-bangun! Ayo sahur! S-Sebentar lagi imsak..."
· Meskipun gugup, Izuku berusaha membangunkanmu selembut mungkin agar kau tidak terbangun kaget.
· Terkadang kau dengan usilnya berpura-pura masih tidur untuk menikmati kegugupan Izuku yang imut itu.
· Izuku akan memerah usai mengetahui bahwa kau selama ini sudah bangun. Dia merasa kikuk sendiri karena bingung bagaimana membangunkanmu dengan benar.
⋘──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙
[Todoroki Shoto]
· Shoto membangunkanmu seperti orang pada normalnya. Tangannya menggoyangkan tubuhmu perlahan dan berbicara selembut mungkin di telingamu.
· "[Name], bangunlah. Saatnya sahur."
· Singkat, padat, berdamage. Suaranya Shoto sengaja ngajak berumah tangga emang.
· Shoto menyadari telingamu memerah tetapi tak tahu penyebabnya. Dia pun sedikit mendingkan tangan kanannya dan membelai pipimu. Sensasi dingin itulah yang membuatmu bangun hingga terlonjak kaget.
· "Kau bangun juga akhirnya. Mari sahur, [Name]."
· Ada yang jedug-jedug tapi bukan beduk.
⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙
[Shigaraki Yukito]
· Sebenarnya Yukito tidak bangun lebih awal tetapi memang dianya yang belum tidur sampai sahur.
· Sebelum membangunkanmu sepenuhnya, Yukito memandangi wajah tidurmu sejenak. Sesekali dia mentoel-toel pipimu sambil menahan diri supaya tidak OOC. Kalau bukan kau, Yukito pasti sudah menjungkirbalikkan kasur agar orangnya bangun, atau menyiram seember air es tanpa belas kasihan.
· "Bangun. Sahur."
· Jika belum juga bangun, Yukito tidak ragu mencium bibirmu sampai kau sadar. Tentu saja kau terbangun dalam keadaan terkejut dan langsung memarahinya.
· "Aku 'kan hanya membangunkanmu, seperti di Sleeping Beauty."
· Kau mendengus kesal mendengar jawaban polos Yukito. Bisa-bisanya dia menciummu tanpa ragu seperti itu. Kau pun mengambek, melempar bantal ke muka datar Yukito sebelum akhirnya keluar kamar.
· "Aku salah apa?" tanya Yukito kebingungan.
Jadi, mau dibangunkan sahur oleh siapa?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro