20. Deep Talk (B)
setelah sekian purnama, cerita ini update.....
___selamat membaca___
"Jangan terlalu dekat dengan Rayyan. Dan jangan pernah beraktivitas berduaan lagi dengan dia."
Ayana segera menarik tangannya yang ada di antara tangkupan tangan Ilyas. Ia menatap Ilyas dengan dahi yang mengkerut serta menatap tidak percaya.
Di dalam pikiran Ayana sedang berkecamuk perihal apakah ini adalah harga yang harus dibayar karena tidak mendiskusikan perihal pembatasan interaksi dengan orang-orang di sekitarnya yang sudah lebih dikenal. ketika dia sudah menikah apakah iya Ayana harus merasakan keterikatan yang tidak bebas padahal sejatinya manusia itu butuh berinteraksi apalagi dengan sahabat. Kemudian alasan logis apa yang akan ia katakan pada Rayyan bahwa mereka harus membatasi interaksi? Semakin Ayana menerka, semakin liar isi pertanyaan yang ramai dikepalanya.
Ilyas menangkap sinyal keterkejutan dan sikap Ayana yang belum terima akan pemintaannya itu. Semua tampak jelas dari keterdiaman dan gesture tegang yang ditampakkan oleh istrinya. Gus Muda itu mencoba mengevaluasi apakah permintaannya ini berlebihan karena diucapkan di hari pertama tinggal sebagai sepasang suami-istri.
Dalam proses penimbangan yang dilakukan oleh Ilyas, lelaki itu juga pada kesimpulan hal ini memang perlu mereka bicarakan. Mengingat percepatan proses resepsi sebagai tanda publikasi pernikahan keduanya karena Ilyas tidak berkenan interaksi Ayana dan Rayyan yang begitu dekat dan itu sangat besar kemungkinannya akan menimbulkan fitnah.
Untuk menyalurkan keyakinan dan kedamaian, Ilyas menyentuh lengan istrinya dengan lembut kemudian digenggam perlahan. "Untuk aturan ini, jangan kamu langgar, yaa," ucap Ilyas meskipun nada rendah tetapi menunjukkan ketegasan dominasi.
"Gus ...." Panggilan Ayana tersebut terjeda sebentar karena perempuan itu juga bingung mau mengunggkap apa. Bagi Ayana ini sebuah permintaan dan aturan yang sangat sulit dilakukan. Memutuskan hubungan tanpa pertengkaran-perselisihan dengan orang yang selama ini menjadi teman-pelindung-pendukung itu tentu bukan hal yang mudah.
"Gus beneran saya tidak ada perasaan apapun dengan Rayyan kami hanya berteman dan bagaimana mungkin aku tidak berdekatan dengannya sedangkan pekerjaan kami beririsan." Ayana mencoba menjelaskan posisinya kepada Ilyas berharap bahwa Ilyas mengerti situasi dan tidak membatasi interaksi yang selama ini terjalin dengan Rayyan.
Ayana bukan sosok yang mudah akrab dan berteman dengan orang lain. Hanya segelintir orang yang yang membuat Ayana bisa merasa aman berteman atau bersahabat. Salah duanya yaitu Fiza dan Rayyan. Jika salah satu dari dua orang itu harus Ayana jauhi maka kembali hanya Fiza orang yang bisa membuat Ayana merasa aman berteman di Pesantren Al Insan.
"Saya percaya kamu tidak ada perasaan dengannya. Tetapi bagaimana dengan dia? Dia lelaki normal, Ayana!" kata Ilyas mencoba memberikan alternatif alasan yang perlu dipertimbangkan.
Hal yang membuat Gus Muda tersebut berdalih akan lelaki dan perempuan yang menjalin interaksi cukup intens tidak akan menutup kemungkinan tidak ditumbuhi perasaan yang selainnya. Terlebih lagi ini Ayana yang di beberapa pertemuan awal bisa menghipnotis kecondongan hati Ilyas untuk segera menjadikan pendamping hidup.
"Rayyan tidak pernah suka sama saya, Gus. Dia selalu menganggap saya adik yang harus dilindunginya," jawab Ayana dengan muka masamnya. Ia tidak menyukai apa yang dituduhkan oleh Ilyas.
Ayana merasa bahwa ia bukan perempuan yang bodoh yang tidak bisa membaca gerak-perilaku lawan jenis yang mempunyai ketertarikan dan mengirim kode. Yah, meskipun Ayana akui bahwa dia gagal menangkap kode yang diberikan Ilyas. Sedangkan untuk Rayyan dia telah mengenal lelaki tersebut sudah lebih lama di bandingkan Ilyas.
"Darimana kamu tahu itu?"
"Lima tahun kami berteman, Gus," jawab Ayana dengan cepat.
"Rayyan juga tidak pernah bertingkah yang membuat risih. Interaksi kami wajar, dan Rayyan tahu bagaimana menghormati wanita," imbuh Ayana.
Ilyas seketika berwajah masam dengan memalingkan wajah. Dia tidak mengerti bagaimana istrinya begitu gigih memperjuangkan dan mendeskripsikan lelaki lain di depan suaminya tepat di hari pertama mereka akan memulai hidup bersama.
Ilyas percaya dengan Ayana tetapi tidak dengan toleransinya akan kedekatan sang istri dengan lawan jenis. Pernikahannya dengan Ayana belum ada fondasi yang kuat. Masih seumur jagung, jadi dia tidak menginginkan adanya orang ketiga meskipun nantinya sekadar isu.
"Ayana kamu adalah istri dari salah satu pewaris di pesantren Al Insan. Kamu tidak sama dengan perempuan-perempuan lain yang tidak punya tanggung jawab untuk mengelola pesantren. Aku harap kamu bisa mengerti." Kali ini Ayana bisa merasakan aura tanpa bantahan sedikitpun.
Ayana hanya membuka mulutnya tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ilyas. Apakah ini yang akan didapatkan Ayana, pembatasan interaksi dengan seseorang yang selama ini sudah lebih dekat dengannya. Ilyas sangat kaku dengan hal itu? Pantas saja selama ini Ayana melihat sikap kurang enak yang ditunjukkan Ilyas kepada Rayyan terlebih jika dia bersama sang sahaabat.
"Kamu boleh berpandangan bahwa aku terlalu mendominasi tetapi sebagai perempuan yang mengerti tentang sejarah kamu pasti tahu kan tentang tafsir Qur'an surat An-Nur ayat 62?"
Ilyas adalah seorang mufassir sedangkan Ayana adalah seorang sejarawan Islam. Ayat yang Ilyas katakan penafsiran mendalamnya bisa dilakukan melalui pendekatan sejarah dan Ayana tahu apa Asbabun Nuzul dari Wahyu Allah itu diturunkan.
Masih dari kemampuan berpikir analisis Umar bin Khattab Di mana para sahabat lagi berkumpul bermusyawarah di rumah Rasulullah, di saat istri-istri Nabi menyiapkan hidangan makanan untuk sahabat di antara salah satu istri tersebut adalah dengan baju yang tersingkap kemudian Umar memberikan saran kepada Rasulullah wahai Rasul beri tabir pembatas antara rumahmu.
Kemudian turunlah Quran surat al-Ahzab itu sebagai perintah untuk berhijab untuk istri-istri Nabi hal itu untuk menjaga kehormatan perempuan tersebut dan sekaligus wibawa Muhammad sebagai pemimpin muslim.
Seharusnya Ayana tidak akan terkena sturan khusus tersebut, aturan yang melekat pada istri-istri Nabi Muhammad, istri seorang pemimpin jika saja Ayana belum menikah atau lelaki yang menjadi suaminya bukanlah Ilyas. Anak dari pemimpin dan pengasuh Pesantren Al-Insan.
"Mengumumkan kamu sebagai istriku, sama dengan mempersiapkan kamu untuk dilihat dan dinilai orang lain dan semuanya akan dikaitkan dengan wibawaku, Ayana."
Dalam kemelut dialektika Ayana dia pun berpikir akan kebenaran landasan Ilyas dalam membatasi interaksinya dengan Rayyan. Ia adalah istri dari calon penerus pengasuh Pesantren Al Insan di mana perilakunya akan terus disorot oleh seluruh santri pengajar wali santri dan masyarakat umum.
Jika sebelumnya tidak banyak pasang mata yang akan menyorot dan menilai interaksinya bersama dengan Rayyan yang memang tidak ada syariat yang dilanggar. Pemahaman Ayana, berinteraksi berdua dengan lawan jenis tidak selalu masuk dalam istilah berkhalwat jika itu ruang publik dan tidak ada kontak fisik yang terjadi. Bertatapan dengan lawan jenis juga tidak selalu masuk katagori zina mata jika tidak unsur nafsu dalam tatapan itu.
Ayana sering kali melakukan kegiatan yang hanya berdua dengan Rayyan seperti makan siang di kantin kampus, diskusi di ruang terbuka dan sekarang mengurus proyek pemberdayaan masyarakat yang interaksinya di lingkungan pondok. Keduanya pun tidak jarang saling membeliakkan mata karena mempertahankan argumentasi yang sama-sama dianggap benar. Dua detik tidak akan cukup menunjukkan bersikukuh posisi masing-masing. Interaksi yang secara fiqih masuk dalam katagori mubah tetapi dalam perspektif orang akan beraneka penilaian.
Jika tanpa sadar Ayana melakukan interaksi multitafsir dalam penilaian orang, mereka bisa saja akan menjadikan hujjah untuk ditiru oleh orang-orang yang melihat tetapi akan menjadi beban moral yang akan Ilyas tanggung itulah kenapa sang suami meminta untuk menjaga sikap ketika berinteraksi dengan Rayan
kedekatan antara laki-laki dan perempuan akan sangat mudah untuk menimbulkan fitnah bahayanya bukan hanya pada Ayana tetapi tentang kredibelnya Ilyas dan juga Al Insan sebagai lembaga dakwah dan pendidikan yang kini merambat pada sektor pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Maaf jika menjadikanmu sebagai istriku membuat tanggung jawabmu semakin berat. Tapi percaya bahwa Allah memilihmu untuk mengemban tanggung jawab tersebut."
Sabtu, 20 Januari 2024
Beneran tanya, kalau kalian di posisi Ayana akan memilih untuk menjauhi sahabat lelaki atau bagaimana sih kalau udah berpasangan?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro