Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bucky Barnes x You

Mohon maaf baru bisa update sekarang, soalnya kemarin-kemari lagi sibuk ikut kelas memasak.
Apakah masih ada yang setia nungguin ini cerita????
Kalau ada Syukurlah, tapi kalau gak ada aku gak mau lanjut nih 😭😭😭😭



.
.
.
.
.
.
.
.




Malam terasa panas untuk seorang Bucky, Bucky yang sedang berada di di bar meminum birnya. Pikirannya saat ini sedang pusing dengan sikap sahabatnya, Steven Rogers yang terus ingin mendaftar sebagai tentara.

Karena penyakit asma yang di derita Steve, dia selalu saja gagal, Bucky sebagai sahabatnya merasa kasihan terhadapnya karena menjadi tentara adalah impian Steve sejak dulu.

Saat itu Bucky melihat seorang wanita di bar itu, wanita itu menggunakan Dress berwarna coklat tua dan menggunakan celemek yang melilit pinggang rampingnya.

Rambut hitamnya dia ikat kucir kuda, mata Bucky tidak bisa lepas dari wanita itu.

Wanita itu melihat Bucky yang sejak tadi menatapnya, Bucky yang ketahuan menatap wanita itu pun langsung menatap ke arah yang lain.

Wanita itu berjalan ke arah Bucky, “apa anda ingin memesan sesuatu Soldier?” tanya Wanita itu sambil tersenyum ramah.

Bucky yang melihat senyum itu seketika langsung merona, “A..ah itu,, Aku pesan Bir.” Ucap Bucky terbata-bata.

Lalu wanita itu pergi untuk mengambilkan pesanan Bucky, Bucky terus menatap wanita itu sampai saat wanita itu kembali dengan membawa bir pesanan Bucky.

“silahkan pesanannya.” Lalu Bucky berucap “terima kasih.” Wanita itu hanya tersenyum dan berjalan meninggalkan Bucky, tetapi Bucky menahannya dengan menarik tangan wanita itu.

Wanita itu sedikit terkejut, “apa anda butuh sesuatu sir?” tanya wanita itu, Bucky lalu buru-buru melepas pegangan tangannya.

“Ah maaf, aku ha..nya ingin mengetahui namamu saja.” Ujar Bucky, lalu wanita itu tersenyum.

“Namaku (Y/n), lalu siapa nama mu Soldier?” tanya wanita yang bernama (Y/n) itu. Bucky tercengang saat itu, (Y/n) melambaikan tangannya di hadapan wajah Bucky.

Saat itu barulah Bucky tersadar, dia langsung mengulurkan tangannya “namaku James Barnes.” Ucapnya.

(Y/n) mengulurkan tangannya, “kalau begitu salam kenal Sersan Barnes” ujar (Y/n) tersenyum lembut.

Setelah mereka berkenalan (Y/n) pergi meninggalkan Bucky sendiri, Bucky tersadar saat (Y/n) sudah meninggalkan dirinya.

“Ah kenapa tadi aku hanya diam saja saat dia pergi!!” ujarnya frustasi.


.
.
.
.
.
.



(Y/n) baru saja menyelesaikan pekerjaannya, saat dia keluar dari Bar. Dia melihat seseorang di pintu keluar, orang itu berjalan mendekati (Y/n). Saat itu (Y/n) sedikit cemas karena penerangan di sana tidak terlalu bagus sehingga (Y/n) tidak dapat melihat dengan jelas.

Lalu saat orang itu sudah mulai mendekati (Y/n), (Y/n) dengan reflek memukul orang itu dengan tas yang dia bawa. “Aw, (Y/n) hentikan. Ini aku Barnes.” Ujar pria itu, lalu saat (Y/n) mendengar orang itu menyebut nama Barnes, (Y/n) menghentikan memukulinya dengan tasnya.

(Y/n) menatap Bucky yang memegang wajahnya karena terpukul oleh tas milik (Y/n), “Oh maaf kan aku Sersan Barnes, aku tidak tahu kalau itu kau. Apa kau baik-baik saja?” tanya (Y/n) khawatir.

Bucky yang melihat (Y/n) khawatir langsung menjahilinya, “Pipi dan badanku sakit sekali.” Jelas Bucky berpura-pura ke sakitan. (Y/n) menyentuh pipi Bucky dengan hati-hati, “aku benar-benar minta maaf, aku tidak tahu kalau kau Sersan Barnes.” Ujar (Y/n) menyesal.

Bucky yang tidak tahan melihat wajah menyesal (Y/n) pun lalu tertawa, (Y/n) yang melihat Bucky tertawa menaikkan sebelah alisnya. “Aku hanya bercanda.” Ujar Bucky masih sambil tertawa, Y/n yang melihat itu sedikit kesal tapi juga lega karena Bucky tidak terluka olehnya.

“Lalu ada apa Sersan Barnes disini?” tanya Y/n, “Bucky, kau bisa memanggil aku Bucky.” Ujarnya. “Baiklah, jadi Bucky kau ada urusan apa di sini?” tanya Y/n kembali, “Aku hanya ingin mengantarmu pulang saja.” Ujarnya.

Y/n yang mendengar itu pun sedikit terkejut, lalu Y/n tertawa “Kau tidak perlu mengantarku pulang, lagi pula aku bukan anak kecil.” Jelas Y/n, “Tapi tetap saja berbahaya pulang malam seperti ini.” Ujar Bucky.

Y/n yang melihat kesungguhan hati Bucky pun akhirnya menyerah, “Baiklah kau boleh mengantarku.” Ujar Y/n sambil melangkah dan Bucky yang mendengar hal itu pun tersenyum lalu menyusul Y/n.

Sepanjang jalan kenangan kita selalu bergandeng tangan, (Eh salah deh.) Sepanjang perjalanan Bucky selalu bercerita tentang masalah sahabatnya, dan Y/n menjadi pendengar yang baik saat Bucky bercerita.

“Kurasa wajar saja jika dia sangat ingin menjadi prajurit, mendengar ceritamu kurasa dia orang yang memilik jiwa yang sangat patriotisme yang tinggi untuk negara.” Jelas Y/n, Bucky lalu menatap Y/n.

“Mungkin perkataanmu ada benarnya juga.” Ujar Bucky dan Y/n tersenyum mendengarnya. “Nah kita sudah sampai, kalau begitu terima kasih sudah mengantarku sampai rumah, Bucky.” Ujar Y/n sambil tersenyum.

“Kalau begitu aku pulang dulu.” Saat Bucky akan melangkah, “Sampai bertemu lagi Bucky.” Y/n tersenyum pada Bucky dan hal itu membuat wajah Bucky merona, dia balas tersenyum pada Y/n.

.
.
.
.
.
.

Setelah pertemuan Bucky dengan Y/n, Bucky semakin dekat dengan Y/n. Bahkan Bucky sudah memperkenalkan Steve pada Y/n, mereka berdua terlihat begitu dekat.

Saat ini Bucky sudah berdiri di depan rumah Y/n, Y/n yang melihat ke datangan Bucky pun tersenyum, “hey Bucky, ada perlu apa kemari?” tanya Y/n.

“Sebenarnya besok aku akan pergi menjalankan tugas.” Ujar Bucky dan saat itu ekspresi Y/n terkejut “Berapa lama kau akan pergi?” Bucky menatap Y/n yang sedang menundukkan kepala. “Aku belum tahu sampai kapan.” Ujar Bucky.

“Begitu ya.” Mereka berdua hanya terdiam kala itu, “Y/n/Bucky.” Ujar mereka bersamaan. “Kau duluan saja.” Ujar Bucky, lalu Y/n menggeleng “Tidak kau saja dulu.” Akhirnya Bucky menghela napas dan menatap Y/n.

“Y/n aku mencintaimu.” Ujar Bucky dengan mata yang serius. Y/n yang mendengar perkataan Bucky pun terkejut, lalu Y/n tersenyum padanya. “Aku pun juga mencintaimu, Bucky.” Saat itu Bucky menari Y/n ke dalam pelukannya dan mencium bibir mungil itu.

“Berjanjilah kau akan kembali dengan selamat.” Ujar Y/n, lalu Bucky mengangguk dan kembali memeluk Y/n.


3 bulan kemudian


Y/n melihat Steve berdiri di depan rumahnya, “Steve, ada apa?” tanya Y/n, Steve lalu menatap Y/n dengan tatapan sedih. “Hey Steve kenapa wajahmu terlihat sedih?” ujar Y/n sambil mengelus pipi Steve.

“Bucky gugur dalam misinya.” Ujar Steve, Y/n yang mendengar perkataan Steve sangat terkejut. “Ti..dak mungkin Steve, Bucky sudah berjanji padaku akan kembali.” Ujar Y/n sambil menangis, Steve yang melihat itu pun menarik Y/n ke dalam pelukannya.

Y/n mengeratkan pelukannya itu, “Kau tenang saja Y/n, aku pasti akan mencari Bucky untukmu.” Ujar Steve, lalu Y/n menatap Steve. “Benar hiks itu?” ujar Y/n, lalu Steve mengangguk. Dan Y/n kembali memeluk Steve.

“Kumohon Steve, bawa kembali Bucky. Aku tahu kalau dia pasti masih hidup.” Ujar Y/n.

.
.
.
.
.
.

Setelah itu Steve pergi dari markas dengan bantuan Peggy dan Howard, mereka menuju markas Hydra. Steve melihat seluruh isi ruangan itu, saat itu Steve membuka salah satu pintu dan menemukan Bucky yang berada di atas kasur.

“Bucky!!” ujar Steve melihat keadaan Bucky, lalu Bucky melihat kearah “Kau kah itu Steve?” tanyanya, “Iya ini aku Steve.”

“Bagaimana bisa badanmu sebesar ini?” tanya Bucky, “Cukup panjang ceritanya, sekarang kita harus pergi dari sini. Y/n sudah menunggumu di rumah.” Ujar Steve, lalu Bucky melihat ke arah Steve. “Apa dia baik-baik saja?” tanya Bucky.

“Ya, dia baik-baik saja dan sedang menunggumu saat ini jadi. Ayo kita pulang.” Ujar Steve sambil membantu Bucky berdiri.



*Y/n tunggu aku* batin Bucky.


Saat ini Bucky sudah berada di depan rumah Y/n, Bucky masih terdiam menatap pintu rumah itu. Hingga akhirnya dia memberanikan diri untuk mengetuknya, saat Bucky mengetuk pintu itu terdengar suara langkah kaki.

Dan pada saat itu pintu terbuka, dan menampilkan sosok gadis yang Bucky cintai. Gadis itu terkejut saat melihat Bucky, “Aku pulang, Y/n.” Ujar Bucky, Y/n yang mendengar itu pun tidak kuasa menahan air matanya.

Y/n langsung memeluk Bucky dengan erat, Bucky membalas pelukan itu “Syukurlah hiks kau kembali dengan selamat hiks.” Ujar Y/n sambil menangis, Bucky membalas pelukan itu, “Ya aku kembali sesuai janjiku.” Ujarnya.

Bucky saat ini berada di dalam rumah Y/n, Bucky menceritakan apa saja yang terjadi dengannya saat di tangkah Hydra. Y/n dengarkan cerita Bucky sambil tersenyum, dia merasa bagaikan mimpi karena melihat Bucky berada di hadapannya saat ini.

Bucky menghabiskan waktu beberapa minggu di rumah Y/n, mereka menceritakan apa saja yang terjadi dan juga Y/n menceritakan saat Steve berkata kalau dia jatuh cinta pada seorang perempuan bernama Peggy.

Keceriaan Y/n sedikit menghilang saat mendengar perkataan Bucky, “Kau akan pergi misi dengan Steve dan menghancurkan markas Hydra?” tanya Y/n, Bucky mengangguk sebagai jawaban. “Tapi..” ujar Y/n terpotong.

“Kau tenang saja, kali ini aku pasti akan kembali dan membalaskan dendam pada mereka yang sudah menyulikku.” Ujar Bucky sambil mengecup bibir Y/n, akhirnya Y/n harus menerima keputusan Bucky.

Berbulan-bulan Steve dan Bucky pergi untuk menghancurkan Hydra, begitu juga dengan Y/n yang menunggu kepulangan Bucky dengan selamat. Peggy selalu memberikan kabar tentang perkembangan misi mereka, dan hal itu membuat Y/n sedikit lega karena tahu kalau Bucky dalam keadaan baik-baik saja.

Lalu pada suatu malam Bucky datang ke rumah Y/n, “Bucky!” ujar Y/n langsung memeluknya. “Kau merindukanku?” tanya Bucky, “Sangat, aku sangat merindukanmu.” Ujar Y/n, Bucky yang mendengar itu tersenyum.

Mereka berdua berbincang-bincang bersama, Y/n yang mendengar cerita Bucky selalu membuat Y/n tertarik terkadang juga saat mendengar cerita Bucky. Y/n terlihat khawatir dengan selamatannya, tapi rasa khawatir itu hilang saat Bucky tersenyum pada Y/n dan mengatakan “Kaulah alasan aku harus kembali pulang dengan selamat.” Ujar Bucky.

Mereka menghabiskan malam itu dengan bercerita, hingga akhirnya Bucky meminta sesuatu pada Y/n. “Y/n ada hal yang aku inginkan darimu.” Ujar Bucky.

“Apa itu?” tanya Y/n, saat itu wajah Bucky merona dan berkata “Bo..leeh kah aku memilikimu se..penuhnya?” ujar Bucky dengan serius. Y/n yang mendengar itu pun langsung merona, dan Y/n menggenggam tangan Bucky sambil menganggukkan kepala.

Bucky terlihat senang, dan akhirnya saat ini mereka berdua sudah berada di kamar Y/n, Bucky sudah mulai menciumi bibir Y/n dengan perlahan. Tidak tinggal diam tangan Bucky pun mengelus-elus celana dalam Y/n hingga membuatnya basah.

Bucky langsung membuka semua pakaian yang Y/n kenakan, Bucky langsung saja menghisap dada kanan Y/n dan tangannya memainkan nipple milik Y/n “Aarggh Bu..cckyy” suara desahan Y/n membuat Bucky senang.

Bucky langsung mengubah posisinya, saat ini Bucky sudah berada di selangkangan Y/n Bucky mulai menjilati area itu dengan lembut. “Nggrrh” desahan itu kembali lagi kala saat Bucky menjilati klitoris milik Y/n.

Bucky pun langsung menghisapnya “arrggh Bu..ckky jang..an di si..tuu aargh” ujar Y/n, tapi Bucky tetap menghisap dan saat itu Bucky merasakan kalau Y/n akan segera keluar dan benar saja Bucky langsung menelan semua cairan yang keluar itu.

“Hosh..hosh Buc..kyy ken..apaa kau mi..num itu?” ujar Y/n yang masih terengah-engah, Bucky menatap Y/n dan tersenyum. “karena rasanya sangat manis.” Ujar Bucky dan hal itu membuat wajah Y/n semakin merona.

Lalu Bucky menatap Y/n “Bolehkah aku masukan sekarang?” tanya Bucky dengan hati-hati, lalu Y/n mengangguk. Bucky pun langsung membuka celananya dan memposisikan kejantanannya pada lubang milik Y/n.

Lalu Bucky memasukkannya dengan perlahan, “Argh sa..kitt” ujar Y/n, alalu Bucky berhenti dan melihat keadaan Y/n. “Maaf apa sangat sakit?” tanyanya, Y/n terdiam sebentar sambil mengatur napas.

“Kau bisa lanjutkan lagi Bucky.” Ujar Y/n lalu Bucky mengangguk dan memasukkan kembali dengan sekali dorongan “Arrgghh” setelah berhasil masuk Bucky memaju-mundurkan kejantanannya.

Dengan pelan dan lembut “Nggrhh,, Buc..kyy le..bihh ce..ppatt” ujar Y/n, Bucky yang mendengar itu pun langsung mempercepat gerakkannya. Membuat seluruh badan Y/n, bergoyang.

“Bu..cckkyy aku ak..aan ke..lluarr” ujar Y/n, “Tunggu sebentar Y/n, aku juga akan keluar.” Ujar Bucky.

“Arrgghh” saat itu Bucky mengeluarkan cairannya di dalam Y/n, Bucky pun langsung mencabut dan berbaring di samping Y/n. Y/n menatap mata Bucky, “Terima kasih Y/n.” Ujar Bucky tersenyum. Y/n pun ikut tersenyum.

Mereka terlelap karena kelelahan, saat pagi hari Y/n membuka kelopak matanya dan melihat Bucky sudah rapi dengan pakaiannya. “Kau akan berangkat sekarang?” tanya Y/n sambil menutup badannya dengan selimut.

Bucky yang melihat Y/n baru bangun pun tersenyum, “Selamat pagi.” Ujarnya sambil mencium bibir Y/n. Y/n yang mendapatkan ciuman itu pun langsung merona, Bucky yang melihat itu pun tertawa kecil.

Lalu Bucky duduk di samping Y/n dan mengelus kepala Y/n, “Aku akan segera pulang, jadi tunggulah aku. Dan jangan berpaling dariku okay?” ujar Bucky, Y/n yang mendengar itu pun mengangguk walau pun Y/n merasakan firasat buruk.

Y/n mengantar Bucky sampai depan pintu, Bucky pun tersenyum pada Y/n dan mencium bibirnya kembali. “tunggulah aku.” Ujarnya “Aku akan menunggumu.” Ucap Y/n lalu Bucky berjalan meninggalkan rumah Y/n.



*Kuharap kau bisa kembali dengan selamat Bucky* batin Y/n sambil melihat Bucky melangkah semakin jauh.



Minggu demi minggu Y/n terus menunggu kabar dari Bucky, tapi sampai saat ini masih belum ada kabar darinya. Bahkan Peggy pun tidak memberi kabar sama sekali, *Kumohon kembalilah dengan selamat* Y/n selalu mendoakan keselamatan Bucky.

Hingga akhirnya Steve dan Peggy berada di rumah Y/n saat ini, Y/n menatap Steve dan Peggy bergantian. “Di mana Bucky?” ujar Y/n menatap mereka berdua. Peggy menundukkan kepala, sedangkan Steve menatap Y/n dengan ekspresi yang sama saat Bucky di culik Hydra.

“Kalian berdua, cepat katakan apa yang terjadi??!!” ujar Y/n yang sudah tidak tahan dengan sikap diam mereka, “Maafkan aku Y/n, aku gagal melindunginya.” Ujar Steve.

Mendengar perkataan Steve benar-benar membuat Y/n terkejut, Y/n kembali menangis lagi mendengar kabar Bucky yang terjatuh dari kereta dan tidak berhasil selamat.









“BUCKYY!!!!”



























































































































70 Tahun kemudian


Steve sang Captain America sedang menjalankan misi bersama Avengers, untuk menangkap Winter Soldier. Mereka terus memburunya, terutama Steve setelah mengetahui identitas asli dari Winter Soldier itu.

Tetapi sosok Winter Soldier itu sangat sulit untuk di lacak, hingga membuat Steve kesulitan. Bertahun-tahun Steve mencarinya, tetapi masih belum ketemu.

Sedangkan saat ini seorang pria yang menggunakan topi hitam dan jaket hitam, sedang berada di Museum dia melihat foto seorang prajurit bernama James Buchanan Barnes. Sosok itu membuat ingatan pria itu melayang ke sosok seorang wanita yang sangat cantik.

Hingga akhirnya dia pergi meninggalkan foto pria bernama James itu, tetapi dia tidak sengaja menabrak seorang wanita. “Ah maafkan saya Sir, saya tidak sengaja.” Ujar wanita itu. Pria itu terkejut melihat wanita yang berada di hadapannya, “Y/n” ujar pria itu.

Sang wanita pun menatapnya, “Apa anda mengenal saya?” tanya wanita itu. Bucky yang melihat sosok wanita itu teringat dengan seseorang di masa lalu. Bucky masih terdiam menatapnya, dan wanita itu masih menatapnya dengan senyuman.

“Kau tidak apa-apa Sir/Bucky?” ujar wanita itu, dan saat itu Bucky mendengar suara di kepalanya dan bayangan seorang wanita menatapnya dengan senyuman yang indah. Tiba-tiba saja Bcky tersenyum kecil.

“Aku tidak apa-apa.” Ujar Bucky, dan wanita itu tersenyum senang. “kalau begitu saya permisi dulu.” Saat wanita itu melangkah, Bucky menarik tangannya. Wanita itu pun menatapnya kembali.

“Si..apa namamu?’ ujar Bucky, wanita itu tersenyum padanya, “Namaku Y/n.” Ujarnya dan saat itu Bucky tersenyum padanya.


The End



Maaf yah benar-benar lama banget baru update, dan kemungkinan aku bakal tunda dulu cerita yang threesome atau mungkin gak akan aku buat, tapi kita lihat saja nanti.

Dan aku juga minta doanya yah, bulan Agustus nanti aku ada ujian memasak. Doain semoga hasilnya memuaskan dan aku bisa dapat sertifikat memasak dari pemerintah.

Sampai jumpa lagi 😘😘😘😘😘














Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro