love?(JeanxAnnie) part 2
Liburan musim panas akhirnya tiba , semua orang menikmati akan datang nya musim ini namun tak semua sih.
Seperti hal nya pemuda bernama Jean ini .
"Marco!! Apa yang harus ku lakukannn" rengek nya pada Marco yang sedang menikmati semangka segar.
"kau suka sama Annie?" tanya nya
"iyalah!kau sudah tau kan aku naksir cewe pirang dengan mata biru yang kita temui saat upacara pembukaan" jelas Jean lagi.
"kukira yang kau lihat waktu itu armin loh oh ternyata Annie ya haha"
"Marco kenapa memasuki musim panas kau menyebalkan seperti eren dan si connie?" tanya Jean dengan nada yang tak bisa Marco tebak.
"aku bercanda Jean , yasudah saran ku cepat tembak keburu di ambil orang . Annie itu cantik loh gamungkin yang suka sama dia cuma kuda macem kamu doang"
"Marcoooooo!!!"
~~~~~~~~~•~~~~~~~~~~
"Annie handphone mu bergetar tuh" ucap ibunya saat Annie sedang menikmati bersantai di atas karpet ruang tamu .
"halo"
"ha-lo Annie?"
"iya?"
"ini Jean"
"tau"
"besok ke taman hiburan yuk,"
'he? Jean mengajak ku ? Berdua?' pikir Annie dengan wajah yang memanas sedangkan suara Jean masih terdengar memanggil manggil nama nya .
"etto , kalo kamu keberatan jika kita pergi berdua, tenang yang lain ikut juga kok. Kalo gitu aku tutup telfon nya sampe ketemu besok Annie"
"yang lain ikut juga , ya?" gumam Annie lalu melempar acak handphone nya .
"Annie ,ada Berthold nih" teriak ibu nya pada Annie yang masih santai tertidur di karpet .
"yo Annie , apa Jean mengajak mu ?"
"ya, dan dia bilang kita akan pergi ramai ramai"
"hee?ada yang kecewa nih" goda Berthold
"ga!"
"yosh yosh , besok berangkat bareng ya" tawar Berthold yang di balas anggukan oleh Annie .
~~~~~~~~~~•~~~~~~~~~~
Jean sudah datang duluan di lokasi , hatinya berdetak kencang berharap semua rencana untuk menembak Annie berhasil , ia tak pernah merasa segugup ini seumur hidup nya .
"Jean" suara lembut memecah pikiran kalut Jean
"ah Mikasa , kemana Eren dan Armin?"tanya nya pada Mikasa yang sudah berdiri di hadapan nya .
"mereka pergi beli minuman"
"oh"
"ano Jean apa kau tak keberatan , tolong lihat apa ada sesuatu di mataku , rasanya perih"ujar Mikasa kemudian menggosok(?) kedua matanya.
"ah , jangan di gosok Mikasa nanti tambah perih , sini aku liat" Jean sedikit membungkukkan badan nya untuk melihat apa ada sesuatu di netra hitam itu.
"Annie tunggu kau pasti salah paham!" teriakan familiar terdengar oleh Jean dan bisa ia lihat Berthold yang berusaha mengejar Annie .
"Berthold, biar aku saja" ujar Jean kemudian berlari menyusul annie .
"Annie ! Tunggu!" teriak nya saat Annie tak mau berhenti berlari .
"jangan mengejarku dasar kuda! Kau hanya ak--ittai" dan akhirnya Jean bisa melihat Annie terjatuh di depan nya .
"kau tak apa?waa lutut mu berdarah Annie" ujar Jean panik lalu memapah Annie pada bangku taman yang dekat mereka.
"harus pake handyplast , kay tunggu disinu aku akan membeli nya" Jean berlari meninggalkan Annie lalu hilang tertelan kerumunan orang orang.
"maaf lama , sini biar aku bersihkan lukanya" Jean membuka botol air mineral yang ia beli tadi lalu mulai membersihkan luka yang menghiasi lutut Annie.
"sakit?" tanya nya lembut dan Annie hanya mengangguk .
"kau tau?tadi aku hanya melihat apa ada debu atau tidak di mata nya Mikasa" jelas nya
"bohong" Annie cemberut, ekspresi nya tidak datar lagi itu lah yang ada di pikiran Jean .
"yasudah , ayo ikut aku"tangan Annie di tarik oleh nya menuju satu wahana. Bianglala.
Dari sini , Jean dan Annie bisa melihat semua yang ada di bawah, Mikasa ,Eren dan Armin yang membeli permen kapas bersama, Sasha yang berlari mengejar Connie , Marco yang sepertinya mencari Jean dan Berthold yang tertawa melihat Reiner di tendang Ymir saat berusaha menggoda Historia.
"mereka sepertinya senang ya?" tanya nya pada Annie yang masih memperhatikan mereka yang ada di bawah.
"iya"
"kau suka naik bianglala?"
"suka"
Gawat , Jean kehabisan topik ia tak bisa berdiam diri terus seperti ini.
'ayo annie katakan kau suka padanya' hati dan pikiran Annie sedang mengalami pertempuran , ia tak bisa berpikir logis saat berdua dengan Jean .
"ano" ujar Jean dan Annie bersamaan dan keduanya pun berusaha memendam rona pada wajah mereka masing masing .
"biar aku yang duluan bicara Annie"
"aku menyukai mu"sambungnya
"hah?"
"sejak upacara penerimaan , aku melihatmu dan aku langsung menyukaimu , jujur saja rasanya sakit saat aku mengira surat itu dari mu tapi kenyataan nya malah dari temanmu , aku memang tidak berhak untuk memaksa mu menjadi pacar ku namun aku berjanji akan membuat mu tersenyum setiap hari . Jadi aku mohon terima lah perasaan ku Annie"
akhirnya Jean mengungkapkan semua yang ada di hati nya pada Annie , dia bisa menebak Annie pasti menolak nya mentah mentah .
"aku juga"
"hah?"
"aku juga menyukaimu , Jean" tutur Annie yang membuat mata Jean membulat sempurna .
"ne Annie , boleh kah aku melompat dari sini"
"baka , kau akan mati bahkan sebelum kita resmi menjadi pasangan , dasar kuda aho hahaha" tawa Annie saat melihat ekspresi tak percaya dari Jean .
"dan satu lagi , jika kau masih menggoda gadis lain aku akan menghancurkan wajah kuda mu" sambung annie tersenyum lembut lalu mengalihkan pandangan nya pada jendela bianglala tanpa melepas senyum nya itu .
"Annie , boleh aku minta sesuatu? Jangan pernah perlihatkan senyuman mu pada orang lain , cukup aku saja . Okay?
End.
Mohon maaf jika tak sesuai harapan hehe ArcSepticeye
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro