love?(Jean x Annie) part 1
"Jean! Bangun Jean!" tubuh jangkungnya tak henti digoyangkan oleh pemuda berbintik , setelah beberapa lama akhirnya perjuangan pemuda berbintik bernama Marco itu membuahkan hasil .
Jean membuka matanya , dan bisa dilihat dia di kelilingi teman teman nya .
"apa yang terjadi disini?" tanya nya masih kebingungan , dan juga ia berpikir kenapa wajah nya basah .
"kau pingsan setelah di tembak titan itu Jean , aku sudah menyiram mu dengan air tapi kau tak bangun juga" jelas Marco yang semakin membuat muka jean pucat sepucat pucat nya .
"gahh ternyata itu bukan mimpi?!" Jean bangkit dari duduk nya dan bisa ia lihat sosok besar berambut pendek dengan wajah yang merona merona imut menatap nya meminta jawaban.
Jean melangkah sedikit lebih dekat pada titan yang menyatakan perasaan padanya itu . Dengan suara yang lantang namun lembut pemuda tampan itu menjawab.
"maaf, tapi sebelum nya terimakasih atas perasaan mu padaku tapi aku tidak bisa menerimanya . Karna aku yakin kau bisa menemukan yang lebih baik dari pada aku" Jean membungkukan badan nya setelah meminta maaf sekali lagi , ia bisa melihat wajah kaget teman teman nya dan juga wajah sedih sang titan yang setelah itu menangis lalu pergi meninggalkan mereka.
Manik keemasaan nya pun bertemu
manik biru milik Annie , tak bisa dilupakan betapa senang nya saat ia mengira surat cinta yang ia terima itu dari Annie . Kenyataan memang tak seindah yang ia harapkan .
"kau membuat nya menangis" ujar Annie sebelum ia pergi mengejar titan teman nya itu .
"Annie tunggu" teriaknya saat ia melihat Annie berlari pergi .
"Jean Jean ,nasib mu sial ya surat cinta pertama mu dari titan haha" ejek connie yang makin membuat darah jean memanas
"berisik botak!"
"sudah lah jean , ayo kita pulang" ajak Marco yang menarik tangan jean meminimalisir terjadinya keributan yang lainnya .
~~~~~~•~~~~~~
Annie masih mengejar teman nya yang berlari ia mengutuk dirinya sendiri yang tak bisa membantu temannya dengan baik .
"hei tunggu" teriak nya yang berhasil membuat teman nya itu menoleh .
"maafkan aku , jika kau ingin menangis , menangis lah" saran Annie pada teman nya itu . Lalu sang titan pun pulang dan menangis dengan kencang hingga sanggup menggetarkan pijakan kaki Annie .
"aku bukan teman yang baik" begitu pikir nya lalu ia berjalan pulang kerumah .
Keesokan seperti biasa Annie pergi ke sekolah nya dengan wajah yang datar mirip seperti senpai nya yang memiliki rambut belah tengah .
"ohayou Annie" sapa Berthold teman masa kecilnya saat mereka berpapasan di loker sepatu .
"ohayou Berth" balas Annie lalu berjalan duluan menuju kelas .
Dalam koridor kelas ia langsung disuguhkan pemandangan dimana Jean yang menolak teman nya kemarin sedang asik menggoda setiap siswi yang lewat di hadapan nya .
"ah ohayou Annie" sapa Jean saat mata mereka saling bertemu .
Tak menghiraukan annie langsung masuk ke kelas dan duduk di bangku nya .
'dasar muka kuda bodoh' gerutu nya dalam hati saat dirinya memperhatikan gerak gerik Jean yang ia anggap sangat sangat menyebalkan.
Jam pelajaran telah usai , semua siswa dengan semangat keluar untuk makan siang atau pun pergi ke kelas teman nya yang lain . Sasha sudah menghilang entah kemana saat bel istirahat sudah berbunyi tadi .
Annie yang lupa membawa bekal buatan ibunya pun melangkah keluar kelas untuk membeli jus jeruk kesukaan nya untuk menahan rasa lapar .
Saat ia mengambil jus nya dari vending machine tiba tiba suara yang sangat ia kenal terdengar .
"um Annie" ucap nya, dan benar saja saat Annie menoleh suara itu berasal dari Jean .
"jujur saja aku mengira surat yang kemarin itu dari mu " Annie terperangah mendengar ucapan Jean , dia menatap Jean yang seperti nya malu dan tak henti menggaruk garuk rambut undercut nya.
"dan aku minta maaf tak bisa menerima perasaan teman mu , sebagai permintaan maaf terima lah yakisoba ini tadi aku membeli nya bersama Sasha dan aku akhirnya mengerti betapa sulit nya perjuangannya untuk membeli yakisoba haha" sambung Jean dengan roti yakisoba di tangan kanan nya .
"kenapa kau meminta maaf padaku?" jawabnya dingin lalu pergi .
"kau dingin sekali Annie, tapi kau tak menolak roti yakisoba ku haha" goda Jean padanya , dan bisa ia rasakan wajah putih nya memanas saat ia melihat yakisoba yang sudah ia genggam.
"aku ga bermaksud neri--"
"sudah ambil saja , kau lupa bawa bekal kan ? Jaa nee" ucap Jean lalu berlari meninggalkan Annie yang masih berdiri dekat vending machine , tapi kenapa Jean bisa tau ia lupa bawa bekal? Kenapa juga Jean sampai membelikan yakisoba yang jelas jelas sangat susah di dapatkan ?.
Tanpa Annie sadari wajah manis nya sudah merona sempurna.
"aku tak akan memakan pemberiaan dari kuda itu" gumam Annie lalu memasukan roti yakisoba kedalam tas nya.
~~~~~~•~~~~~~~~
Sosok bertubuh tinggi dengan wajah sangar memasuki kelas , dengan cepat semua murid terduduk dengan rapih menunggu sang guru memulai pelajaran nya .
"sekarang keluarkan perlengkapan gambar kalian" jelas nya dengan suara yang cukup keras kepada semua murid yang berada di kelas itu.
"um ano sensei sekarang kan bukan pelajaran seni" protes Eren karna ia sendiri lupa membawa perlengkapan nya .
"apa Jaeger? Apa kau pura pura lupa?"
"dia pasti tak membawa perlengkapan nya sensei" celetuk Jean dengan muka kudanya seperti biasa.
"dasar kuda!"teriak Eren setelah ia berdiri menghampiri Jean .
"Eren , aku membawa perlengkapan lebih , pakailah" tawar Mikasa yang menarik lengan eren menjauh dari Jean , bisa di lihat raut muka kesal yang di tampakan Jean.
'cih kenapa muka nya sekesal itu' um tunggu Annie apa yang kau pikirkan kenapa kau memperhatikan si muka kuda itu terus' gerutu nya sambil memukul mukul kepala nya hingga membuat Berthold yang terduduk di samping nya mandi keringat.
"sudah sudah! Cukup ribut nya , tugas kalian sekarang adalah menggambar wajah teman"
"heee!?"
"dan setiap siswa akan mengambil nama yang sudah sensei siapkan disini , itu adalah nama orang yang akan kalian gambar!"jelas nya lalu para siswa pun maju satu persatu untuk mengambil nama siswi perempuan .
"ha orang yang di gambar oleh ku akan sangat beruntung" ujar Jean dengan percaya diri saat membuka lembar kertasnya.
"Annie?!" teriak nya
"hah?! Berarti aku juga harus gambar muka kuda mu?!" balas annie berteriak.
"ga masalah sih aku gambar cewe dingin yang bisa membekukan hati ku"goda Jean dengan cengiran khas nya
"hoekkkk" Eren dan Connie dengan kompak mengejek gombalan Jean , namun Jean tak menghiraukan nya , ia masih anteng menatap mata Annie.
"yasudah , karna semua sudah kebagian , cepat lah mulai menggambar!"
Para murid dengan asik menggambar wajah teman mereka , ada Mikasa yang sangat bahagia menggambar wajah Eren , Sasha yang menggambar kepala connie mirip dengan kentang , juga Annie dan Jean saling menggambar dengan perasaan tak tertebak .
'wajah Annie kecil,hidung nya yang mancung mata biru nya yang indah'begitulah pikir Jean saat ia menggambar wajah annie dalam kertas nya .
'aku tinggal menggambar wajah kuda saja , namun dengan rahang yang tegas , wajah yang maskulin ,tatapan manik emas nya yang indah dan -- ah kenapa wajah ku memanas'
~~~~~~~~•~~~~~~~~~
Annie berjalan pulang melalui koridor yang sudah sangat sepi karna semua siswa pasti sudah pulang terkecuali anggota osis sepertinya yang baru saja selesai rapat .
Dengan malas ia melangkahkan kaki nya untuk mengambil sepatu di loker.
"Annie?kau belum pulang?" Annie terkejut mendapati Jean yang juga sedang memakai sepatunya .
"rapat osis , kau sendiri?" tanya Annie pada Jean yang entah mengapa masih menunggu Annie memakai sepatu padahal ia sudah selesai memakai miliknya sendiri .
"piket" jawabnya , lalu Annie melangkah keluar meninggalkan Jean dibelakang nya .
"Annie tunggu , kenapa kita tidak pulang bareng saja?" ujar Jean yang berusaha menyeimbangkan langkah nya dengan Annie .
"terserah"
"kau pasti senang kan Annie?"tanya Jean tiba tiba memecah kesunyian yang sudah mereka alami dari tadi .
"senang kenapa?"
"ya senang karna kau bisa jalan pulang bareng aku yang popu--" ucapan pede Jean terpotong saat ia merasa wajah nya sedikit maju dengan terpaksa juga kerah baju nya yang ditarik .
"A-aaniie?" gumam nya sangat pelan , wajah nya yang biasa menampakan tampang menyebalkan pun sekarang sudah memerah sempurna.
"aku tidak senang jalan bareng dengan mu, dan juga aku sudah tidak kuat mendengar ocehan tentang kepercayaan dirimu yang di luar batas , dasar muka kudaa!"protes Annie lalu melepaskan genggaman nya dan pergi meninggalkan Jean yang masih mematung dengan wajah yang memerah .
"Annie?"
~~~~~~~~•~~~~~~~~~~
"aaaaa apa yang kulakukan tadii ?!" annie tak henti memukul mukul bantal guling nya yang tak bersalah .
"kenapa aku menarik wajah nya sedekat itu tadi" ujar nya lagi menutup wajah nya , beberapa saat kemudian terdengar bunyi handphone nya.
From:Berthold Hoover
Annie kau baik baik saja?teriakan mu sampai terdengar ke kamar ku loh.
Sekarang Annie tak bisa menahan malu nya lagi .
To : Berthold Hoover
Maaf, tapi wajar kalo terdengar kan?rumah kita bersebelahan . Ah sudahlah aku memerlukan bantuan mu , bisa datang ke kamar ku?
Setelah menerima jawaban ya dari Berthold , Annie segera membereskan kamar nya yang berantakan . Tak masalah baginya jika Berthold masuk ke kamarnya karna pada dasarnya ia sudah menganggap lelaki jangkung itu kakanya begitu pun sebalik nya.
"Annie? Boleeh aku masuk?"
"masuk aja Berth"
"ada apa? Kenapa kau murung?kau tidak mengajak Reiner juga?" Berthold langsung duduk didekat Annie
"tidak , aku rasa jika aku minta saran darinya akan semakin rumit" jawab Annie kemudian mengeratkan pelukannya pada kedua lutut nya itu.
"yosh , sekarang silahkan bercerita"
"um apa kau pernah merasakan hati mu berdetak kencang atau wajah mu memanas saat kau dekat dengan seseorang?"
"belum tuh"
"aku bingung Berth , apa aku sakit?" tanya annie yang di balas kekehan dari temanya itu.
"kau jatuh cinta Annie" jawab Berthold menepuk nepuk puncak kepala Annie.
"hah? Aku tak menyadarinya"
"kau suka ke Jean ya?" tebak Berthold yang berhasil membuat wajah poker face Annie memerah.
"ap-a apa yang kau katakan?!"
"tenang tenangg, aku rasa ia pun menyukai mu, dia sering melihat kearah mu loh , tersenyum diam diam saat kau tertawa bersama mina dan masih banyak lagi"
"kau? Kenapa bisa tau jean melakukan itu semua?"
"atau jangan jangan kau juga menyukai Jean?!" sambung Annie .
"no! Kau salah sangka , aku hanya kebetulan melihat nya kok"
"yasudah jangan galau terus , dua hari lagi liburan musim panas kita lihat apa jean akan melakukan langkah" jelas Berthold masih menempatkan tangan nya di kepala Annie.
"tapi dia menolak cinta teman ku dan membuatnya menangis , dan juga dia laki laki yang suka mengoda cewe" cemas Annie lagi.
"aku rasa keputusan nya menolak teman mu itu benar , tidak ada cinta yang bisa dipaksakan makanya ia menolak "
"dan jika kau takut disakiti karna sifat nya , tenang aja aku akan menghancurkan muka kuda itu sebelum ia menyakiti mu" Berthold tersenyum sambil mengepalkan tangan nya .
"terimakasih Berth"
"sama sama Annie"
Wohooo ini request an mu ArcSepticeye maaf jika tidak sesuai keinginan yaa , btw ini ada part 2 nya sengaja ga aku satuin soalnya kepanjangan XD
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro