Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

fate (berthold x annie)


"annie" panggil sosok pria besar yang nampak mengejar gadis bersurai kuning di depan nya.
"ada apa reiner?" tanya gadis bernama annie itu , sesekali dia menyelipkan poni ke belakang telinga nya.
"ah tidak , ini loh aku mau minta tolong besok urus pertemua ku dengan perusahaan jaeger ya" pinta reiner merapatkan kedu Tangan nya .
"kalo aku bukan sekertaris mu. Ogah deh, tadinya hari ini aku mau pergi jalan jalan sendiri" keluh annie
"tolong lah annie"
"oke oke"
Setelah itu reiner pamit pulang mengenakan mobil nya dan annie berjalan menuju aparterment nya.

Belum berjalan jauh , dia menemukan sebuah coffee shop yang entah mengapa menyuruh kaki nya masuk ke dalam .

Saat masuk kedalam bisa dirasakan aroma kopi yang membuat pikiran nya jadi tenang , alunan musik klasik dan ornamen kayu sebagai interior nya .

"permisi miss, apa kau ingin memilih tempat duduk dan memesan kopi kami?" suara lembut yang tak asing di telinga annie terdengar sehingga membuyarkan lamunan nya .

Lelaki tinggi di hadapan nya memiliki surai hitam yang tidak terlalu pekat dan annie bisa mengira helaian rambut itu akan lembut jika di sentuh, manik hijau teduh yang tak henti memandangnya dan tak lupa senyuman nya , senyuman yang membuat annie merasa sangat dekat dengan lelaki ini.

"miss?" ujar nya lagi dan sekarang annie memberi respon , mengangguk lalu berjalan menuju tempat duduk nya dan di belakangnya pria jangkung itu mengikuti.

"aku ingin satu esspresso con panna"gumam annie kemudian mengeluarkan laptop nya.
"apa kau tak mau memesan cake atau cookies annie?" tanya lelaki itu lagi  pada annie , annie pun menggeleng kan kepala nya .

Tak lama menunggu kopi pesanan nya sudah siap ,lelaki itu menaruhnya sangat hati hati kemudian mempersilahkan annie untuk menikmati kopi nya , saat lelaki itu pergi annie mengingat sesuatu yang janggal tadi.
"um maaf boleh kah aku bertanya sesuatu?" tanya annie , dan lelaki itu pun tersenyum lalu duduk di depan annie .

"kenapa kau tau namaku? Padahal aku tak mengenakan tanda pengenal ku" tanya annie masih fokus pada laptop nya.
"ah jadi namamu benar annie? Aku hanya menebak saja tadi karna kau mirip perempuan yang ada di mimpi ku"jelas lelaki itu tersenyum .

Kita akan pulang bersama , annie

Suatu kilasan ingatan lewat di kepala saat melihat senyum pria itu , dia memberanikan diri mengeluarkan suara .
"berthold"
"waa kau tau namakuu , namaku berthold hoover nice to meet you annie"ujar nya ramah dan mengangkat tangan nya untuk bersalaman kemudian annie menyambut tangan yang lebih besar dari nya itu.

•••••••••••••••

"saat kita pulang nanti, kau harus memberitahu perasaan mu ke annie"
"hah?! A--apa maksudmu reiner? Kita ga tau bagaimana keadaan annie sekarang dan apakah kita bisa pulang bersama?"
"hei berth , aku yakin kita akan pulang bersama "

Berthold terbangun dengan keringat menghiasi pelipis nya , entah kenapa dia merasa tak nyaman saat bermimpi sesuatu hal yang sama.

Sinar matahari sudah masuk melewati jendela aparterment nya , sejak dia terbangun tadi malam karna mimpi itu berthold tak bisa tidur lagi dan akhirnya memutus kan menonton film menyerang titan faforit nya.

Film faforit nya pun sudah beres , berthold memakai mantel hangat nya dan membawa secarik kertas yang bertuliskan kebutuhan nya selama sebulan .

Pintu supermarket terbuka, kemudian berthold mulai berjalan mencari apa yang ingin dia beli .
"berthold?" suara lembut seseorang memanggil nya dari belakang .

Terlihatlah gadis dingin yang baru saja ia temui kemarin tapi selalu hadir di mimpi mimpi aneh nya selama ini.
"annie, lagi apa disini?"gugup berthold sambil merutuki kebiasaan buruk nya, ngapain juga dia nanya annie lagi apa di supermarket , tujuan dia datang kesini kan belanja.

"belanja" jawab nya singkat lalu memilih sayuran yang ada di depan nya .
"kau tidak kerja?" tanya annie tiba tiba
"kerja? Ah pasti kau mengira aku bekerja di cafe yang kemarin ya?"balas berthold bertanya dan annie hanya mengganggukan kepalanya.
"aku pemilik cafe itu, ya cafe kecil kaya gitu sih semua orang juga bisa" jawab berhold menggaruk kepalanya yang tak gatal .
Annie terperangah mendengar jawaban berthold .
"hebat , um maaf usia mu berapa?"
"25"
"kau hanya lebih tua satu tahun dari ku dan sudah bisa menciptakan cafe , sedangkan aku terperangkap menjadi sekertaris seseorang yang sulit di mengerti"jelas annie suaranya begitu datar hingga sulit menebak perasaan yang dirasakan oleh nya.
"dan mengapa kau sangat tinggi?" sambung annie
Sebelum menjawab , berthold meletakan tangan nya ke surai pirang itu .

"kamu nya aja yang kurang tinggi" canda berthold yang berujung perut nya kena pukulan mematikan annie.
"ouch ,maaf bercanda ann--" terlambat sudah,gadis itu sudah pergi meninggalkan berthold .

••••••••

Manik hijau itu terus melihat ke arah pintu masuk saat lonceng nya berbunyi , menunggu gadis pirang dengan wajah sedingin es muncul di hadapan nya, sudah lebih dari satu jam berthold menunggu datang nya annie.

"naa berth aku boleh istirahat ya?mau jemput mikasa" tanya lelaki bersurai abu kecoklat coklatan .
"tidak jean"
"hah?! Kok ga boleh sih? Aku harus jemput mikasaaa" sewot lelaki bernama jean pada atasan nya itu .
"ah sorry jean , aku lagi ngelamun . Kau boleh istirahat kok , masih ada sasha sama armin yang handle kan?" jawab berthold panik karna di bentak oleh jean .

"iya , btw ga biasanya lo ngelamun , lagi galau in cewe ya?" goda jean pada atasan sekaligus kawan nya itu .
"ah tidak kok jean" jawab berthold namun sepertinya sudah telambat karna lelaki yang tadi di sebelah nya sudah pergi menaiki motor nya .

Satu jam berlalu setelah jean pergi , namun seseorang yang ia tunggu tak kunjung datang juga

Bunyi klenteng :v dari lonceng pada pintu cafe terdengar , mata berthold cepat beralih kearah pintu berharap gadis pirang yang ia tunggu datang.

Namun tunggu , gadis itu datang dengan pria yang berthold rasa cukup familiar , rambut pirang , tubuh tegap dan wajah tampan .

"selamat datang di cafe kami" sapa berthold dengan senyuman nya pada annie dan lelaki di sebelah nya .
"ah iya" lelaki itu membalas senyuman berthold , tak seperti annie yang jalan begitu saja melewatu berthold .
"sorry , dia emang dingin haha ah ya sebelum duduk aku ingin memesan , espresso satu dan satu espre--"
"dan espresso con panna kan?" potong berthold tersenyum .
"wah kau tau kopi kesukaan annie tenyata haha" goda lelaki itu merangkul tubuh yang lebih tinggi darinya itu .

"satu espresso dan espresso con panna" berthold menaruh dua gelas itu dengan sangat hati hati , mata nya tak henti melirik annie yang sedang fokus menatap layar laptop tanpa ia sadari lelaki tadi melihat gerak gerik nya.
"na duduk lah dulu"ujar nya menyuruh berthold duduk di samping nya
"ada apa sir?" tanya berthold panik karna sekarang annie ikut melihat nya dengan tatapan yang sangat dingin

"dengar dengar , ini kafe milik mu ya?" tanya nya
"hm" angguk berthold sambil meremas celana hitamnya
"hebatt" puji lelaki itu lalu berthold berterimakasih kemudian pamit pergi untuk melayani pelanggan lain .

"hei annie"
"dia menarik ya"
"kalau kau mau ambil saja
"hahaha"

Sekitar 30 menit annie dan pria pirang yang bersamanya menikmati kopi dan suasana cafe .

Annie pergi keluar melewati begitu saja senyum pria manis dengan rambut sewarna dengan nya.
"yah dicuekin" gumam pria itu

Sedangkan pria pirang itu masih berbincang dengan berthold layak nya teman lama yang bertemu lagi setelah sekian lama.

"kau menyukai annie ya?" tanya nya.
"hee? Ah--tidak kok" jawab berthold panik sekarang keringet dingin menghiasi pelipis nya.
"sudahlah , gerak gerik mu sudah terlihat dari tadi haha"
"btw ini no annie" sambungnya sambil menulis deretan nomer di secarik kertas .
"hubungi dia dan jangan lengah, dia tipe yang ingin dikejar" ujar nya .
"thank you reiner!"
"waw kau tau namaku. Yasudah aku pergi dulu , see you berth"

"aciee , dapet gebetan baru nih"goda gadis pony tail bernama sasha .
"kalo dah jadi traktir kita ya boss" tambah lelaki manis bernama armin .

•••••••••

Berthold menidurkan dirinya pada sofa merah sambil terus memandangi handphone nya. 
"sms ga ya?"pikir nya .

To:annie leonhard
Hai annie

Berthold melempar handphone nya ke kasur setelah mengirim pesan pada annie , lalu dia menyalakan tv berharap bisa mengurangi rasa gugup nya . Namun nihil setelah satu jam menonton dan menunggu handphone nya bergetar akhirnya berthold memberanikan diri memeriksa handphone nya itu .

"ga di bales"

to:annie leonhart
Annie , aku minta maaf kalo kejadian di supermarket tadi pagi membuat mu marah,tapi ayo lah aku hanya bercanda . Sebagai permintaan maaf , besok temui aku di taman kota , jika kau mau.
Terimakasih .

"argghhhhh " berthold meremas remas rambut nya sendiri karna membaca pesan yang ia ketik sendiri tadi , dia berpikir pasti annie menganggap nya seperti remaja yang baru merasakan cinta monyet dan pasti annie tak mau menerima ajakan nya.

Drttdrtt

Handphone nya bergetar.

From:annie leonhard
Oke.jam 9

Berthold loncat loncat dikasur nya setelah membaca pesan singkat annie, memang sangat ooc sekali namun hanya itu lah yang bisa mengekspresikan kesenangan nya , hingga akhirnya dia tertidur karna cape loncat loncat .

"reiner!anniee! Kalian tolong selamat kan aku ! Tolong aku!!"

"hah hah haah" nafas berthold terasa berat sekarang , dia tak mau mengingat mimpi tadi , dimana dirinya ditinggal oleh semua hal yang ia cintai .

"jam berapa sekarang?" guman nya lalu melihat jam yang tepampang di layar handphone nya.
"jam 8?! Gawat"

Berthold berlari menuju kamar mandi nya dan juga membawa handphone nya untuk menghubungi seseorang .

"jean!"
"agskaianak"
"oyy jean bangun!"
"ah morning mikaaasa"
"mikasa palalu! Ini gua berthold"
"oh berthold kalo gitu aku tutup ya"
"idiot , jangan tutup dulu . Aku mau minta tolong hari ini kamu handle semua urusan ku di cafe ya aku ada urusan"
"hah? Gamau!aku sama mika--"

Berthold menutup sambungan telfon nya lalu bergegas mandi .
Diambil nya kemeja putih , jeans dan sebuah rompi navy blue dia memakai nya sekarang karna dia ingat ini setelan yang selalu ia pakai di mimpi aneh nya .

setelah semua nya selesai berthold lebih memilih menaiki bus , menopang wajah dengan tangan nya sambil melihat keluar .
"aku akan mengungkapkan nya sekarang"gumam nya tersenyum memegang kotak merah kecil ditangan kiri nya .

Sampai lah dia di halte pemberhentian , menyisir rambut dengan tangan nya , menyemprot sedikit parfum yang ia beli di olshop sasha dan sekarang ia percaya diri berjalan ketaman yang berada di sebrang jalan ini .

Dengan senyum nya berthold memikir kan beberapa kemungkinan jika annie menerimanya , dia bisa menggenggam tangan gadis itu , membuat nya bahagia .

Cinta nya akan tercapai di kehidupan ini , tidak seperti kehidupan sebelumnya dimana annie sama sekali tidak tau perasaan dia yang sebenarnya .

Berthold tenggelam dalam lamunan indah nya hingga ia menyadari suara riuh tak jelas terdengar di telinga nya.
"mr ? Kau baik baik saja?!"
"dia mengalami pendarahan hebat"
"panggil ambulance"

'ah aku kenapa?,tubuh ku sakit cairan apa ini? Darah? Apa yang terjadi pada ku?'

Rambutnya yang di sisir rapih , parfume yang ia beli dari sasha , cincin yang sekarang entah kemana semua sudah tak ada gunanya . Dia merasa takdir akan terulang kembali .
'sial ini ini sakit sekali'

"berthold!"

Akhirnya dia mendengar suara gadis itu lagi .

'aku pengecut ya annie , di kehidupan sekarang pun aku tetap tidak bisa mengungkap kan nya'

end.

Alternatif ending .

Berthold berjalan menyebrang jalan , dengan segala lamunan bahagia nya , ia tidak menghiraukan apapun termasuk truk barang yang menuju kearah nya , semua orang berteriak untuk menyadarkan berthold .
Pak supir pun berusaha mengatur kecepatan agar tidak mengerem secara tiba tiba .

Pletak .

Jitakan pak sopir berhasil menyadar kan nya dari lamunan panjang.
"aww" ringis nya .
"hei bocah tinggi! Kau tau jika aku terlambat mengerem truk ku mungkin kau sudah hancur terlindas dengan wajah sambil senyum senyum itu . Apa yang kau lamunkan bocah!"bentak pak supir yang membuat berthold menyadari keaadaan di sekeliling nya .
"ah sorry" berthold membungkuk meminta maaf .
"bocah , aku tau kalau kau akan menemui pacarmu makanya sampe ngelamun , coba pikirkan jika kau tertabrak tadi kau tak akan bisa melihat nya lagi , lain kali hati hati" pak supir itu pun tiba tiba memberi petuah .

Berthold berlari ke arah taman , mencoba mencari annie . Tak butuh waktu lama ia menemukanya , annie mengenakan minidrees berwarna soft pink dengan rambut yang di jepit setengah .

"annie" panggil berthold.
"jam berapa sekarang mr hoover?" tanya nya dingin lalu duduk di bangku taman .
"10 , maaf tadi ada beberapa masalah saat aku kesini" balas berthold lalu duduk di sebelah annie .
"jadi. Apa yang mau kau bicarakan?" tanya annie menatap manik hijau di depan nya .

"ah , tapi aku kasih tau di awal kau bebas jika ingin tertawa atau apa"
"kau percaya reinkarnasi?" sambung nya .
"percaya" jawab nya tersenyum .
"ah tunggu annie jangan tersenyum"
"kenapa?"
"kalo kau tersenyum seperti itu aku akan semakin menyukai mu"

Hening.sepi . Karna perkataan berthold beberapa waktu tadi , berthold menyesali perkataan bodoh yang keluar dari mulut nya.

"a-aku lanjutkan , jadi aku sering bermimpi dimana aku,kamu dan reiner pergi mengemban misi yang sangat berat . Kita mengalami hari yang menyenangkan saat itu,setiap hari aku melihat senyum mu dan aku jatuh cinta"tutur nya membuat annie mengangkat kepalanya dan menatap berthold .

"namun diriku yang di sana bodoh , aku hanya bisa menganggumi mu , menyimpan perasaan ini hingga saat dimana kau diambil oleh musuh pun aku hanya bisa diam karna tuntutan tugas" sambungnya
"aku juga mengalami mimpi yang sama berth , kita bertiga selalu bersama di mimpi ku"
"namun kau tahu? Aku mati sebelum menyelesaikan tugas kita" ujar berthold tiba tiba .
"hah?! Apa? Aku gatau tentang itu , kenapa Kau bisa mati di sana?kenapa?" tanya annie dengan nafas yang sedikit tercekat, tangan nya terasa hangat saat berthold menggenggam nya .
"tenang annie , aku rasa memang itu takdir ku di kehidupan itu"
"tapi disini berbeda , aku harus bisa memperbaiki kesalahan ku di kehidupan sebelum nya"

"mau kah kau hidup bersama ku annie?" itu kalimat yang terakhir annie dengar sebelum dia merasakan bibir nya menyentuh sesuatu yang hangat .
Berthold mencium nya begitu lembut.

"kau diam? Berarti itu jawaban untuk iya kan?" tanya berthold saat dia melepaskan ciuman nya .
"idiot! Siapa yang mau nikah sama tiang kurus tinggi!"
"tapi bahkan kau tak sadar aku sudah memakaikan cincin di tangan mu" goda berthold lalu menarik annie dalam pelukan nya .
"aku tidak menerima penolakan annie"

Tak menjawab , annie hanya tersenyum dan mengeratkan tangan nya memeluk berthold.

End.

Yoo beruani beres wehehe, gaje ya?:"
Btw aku bikin dua ending , kalian suka yang mana dan kenapa?/plak

Semoga kalian suka cerita ini ya bay bayy~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro