Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 6a

Rich terlalu malas untuk keluar di hari Sabtu. Sang papa mengajaknya bermain golf dan ia menolak tegas. Rich membawa pekerjaan ke rumah, berniat menghabiskan hari ini dengan bekerja serta sedikit bermalas-malasan. Martin yang mengetahui rencana sang anak tidak berhenti merasa heran.

"Astaga, Rich! Mana ada orang muda sepertimu! Masih muda dan memilih menghabiskan akhir pekan di rumah?"

Martin berteriak di ponsel saat menelepon anaknya. Suaranya membahana keseleruh ruangan karena Rich yang sedang berolah raga, menggunakan speaker.

"Terserah apa kata Papa, tapi seminggu ini banyak sekali pertemuan dan aku tidak punya tenaga untuk keluar."

"Kamu bukan orang jompo! Papa sama mamamu malah berniat untuk main golf. Ayo, kamu gabung dengan kami."

"Tidak berminat, panas!"

"What? Manja sekali kamu. Begini, bagaimana kalau malam mingguan dengan Savila. Ke pesta, atau klub. Tempat orang-orang muda berkumpul."

Rich mengeluh, bertemu dengan Savila sama saja seperti menyiksa dirinya. Ia tidak mungkin melakukan itu. Terakhir kalai makan malam tidak berakhir dengan baik. Ia tidak akan membiarkan dirinya melakukan hal yang membuat sakit kepala. Tidak peduli kalau orang tuanya memaksa, hari ini tidak akana ada pertemuan dengan Savila.

"Papa, dari pada sibuk mengocehiku. Lebih baik kalau Papa ajak Mama sekarang. Aku lagi olah raga."

"Tunggu! Bagaimana kalau besok kita bertemu di klub."

"Tidak mau."

"Tidak boleh nolak. Kalau kamu menolak, mamamu akan bertindak. Lihat saja nanti kalau mamamu marah, Rich!"

Setelah menerima ancaman, Rich mau tidak mau menyanggupi ajakan sang papa untuk bertemudi klub. Ia tidak mengerti kenapa orang tuanya ikut campur dengan urusan pribadinya. Bukankah yang terpenting ia melakukan pekerjaan dan tanggung jawab dengan benar? Kenapa orang tuanya masih juga memaksanya soal bersenang-senang?

Rich keluar dari tempat olah raga, melewati teras samping. Terdengar tawa menggelegar dan ia melihat para pengawalnya sedang sarapan serta mengobrol dengan beberapa pelayan. Tidak ada Athena di antara mereka. Ia menduga Athena masih tidur dan mengernyit saat melihat orang yang dicarinya, sedang berdiri di dekat kolam. Memegang sesuatu di tangan yang sepertinya pesawat kecil. Bukan pesawat tapi drone.

"Drake, ada apa?" tanyanya.

Athena mengacungkan drone di tangan. "Saya memperhatikan drone terbang tidak jauh dari rumah ini. Menembak jatuh dan Samel sudah memeriksanya. Tidak ada tanda-tanda bom, tetap saja harus dicurigai."

Rich mengambil drone rusak dari tangan Athena. "Kamu menembak tapi tidak hancur. Meleset?"

Athena menggeleng. "Tidak, Tuan. Sengaja saya tembak bagian ekor, karena tidak ingin merusaknya."

Rich bersiul. "Wow, akurat. Apa menurutmu kita harus pindah rumah? Pertama kita diikuti, kedua ada drone tidak dikenal. Entah apa lagi nanti."

"Saya rasa tidak perlu sampai pindah, Tuan. Tinggal meningkatkan kewaspadaan. Mulai besok, setiap bepergian kita harus berganti-ganti kendaraan. Kalau perlu saat pulang dan pergi, beda kendaraan."

Rich mendongak. "Ide bagus. Bagaimana kalau kamu temani aku beli mobil baru."

Athena melongo. "Sekarang, Tuan?"

"Tentu saja. Aku ingin kamu yang memilih karena kamu yang akan mengendarainya."

Tanpa sadar tangan Athena menunjuk garasi. "Maaf, Tuan. Di dalam garasi ada enam mobil. Bukankah harusnya cukup?"

Rich menggeleng. "Mobil-mobil itu pasti sudah diincar oleh mereka. Kita tidak bisa menggunakannya lagi. Aku akan meminta orang membawanya ke rumah orang tuaku sebelum menjualnya. Ayo, kita membelinya sekarang."

Athena tidak tahu, apakah Rich memang benar-benar membutuhkan kendaraan baru atau hanya sedang bosan. Mereka menaiki dua mobil seperti biasa, kali ini ada Ghita bersama mereka, menuju showroom. Ghita bertanya heran pada bossnya, kenapa tidak meminta pihak showroom yang datang ke rumah. Malah mereka yang bersusah payah datang. Rich menjawab sambil lalu sedang ingin istirahat dan bersenang-senang. Sungguh cara istirahat yang luar biasa saat mereka memasuki show room pertama.

Athena sendiri bukan orang miskin. Uangnya banyak tersimpan di tabungan, dan sebagian dikirim untuk Dante agar digunakan membangun District 2. Tidak pernah kekurangan uang karena pekerjaannya menghasilkan gaji yang tinggi dan juga bantuan dari kedua kakaknya yang dengan sukarela akan memberi apa pun yang dimintanya. Ia mempunya mobil dua mobil di rumah pribadinya. Tapi, keluarga Moreno memang sangat kaya, melebihi apa yang dimiliki Drex dan Dante. Setidaknya itu yang dilihatnya.

Di showroom pertama, Rich menunjuk satu sedan hitam dan meminta Athena mencobanya. Sedan itu bisa dilapisi anti peluru. Saat Athena mengatakan menyukainya, Rich membeli tanpa banyak kata., Berikut satu mobil lagi dengan bentuk dan warna berbeda.

Di showroom kedua, yang koleksinya adalah mobil-mobil cepat, Rich meminta Athena untuk memilih. Bukan hanya Athena tapi semua mata tertuju pada Ferari merah yang mirip dengan punya Rich di rumah, hanya sedikit berbeda di bodynya. Athena mencoba tanpa ragu dan mengakui kecepatan serta kestabilannya. Dari showroom kedua, Rich membeli tiga mobil. Total keseluruhan hari ini, laki-laki itu membeli dua belas unit.

"Untuk para pengawal ada ada enam unit, untukku pribadi ada enam. Pakai bergantian setiap hari, denga begitu mereka akan sedikit kesulitan melacak kita. Mulai sekarang, kalau ada Drone yang mencurigakan di sekitar rumah atau kantor, tembak sampai hancur!"

Malamnya Rich kembali menerima ocehan dari sang papa karena mengirim mobil-mobil bekasnya. Meski begitu, Martin tidak mengomel terlalu lama saat tahu alasan anaknya berganti kendaraan. Ia bahkan mendukung sepenuhnya.

"Bagaimana kalau menggunakan helipad untuk alat tranportasi?"

"Papa, bukankah itu akan menjadi sasaran yang sangat mudah. Menembakku dan meledakkanku di udara?"

"Ah, benar juga."

Rich merasa akhir minggunya dilewati dengan cukup menyenangkan. Membeli mobil, makan bersama pengawalnya, dan juga memberi mereka sedikit kesenangan dengan mencoba mobil-mobil baru.

**

Athena yang sedang istirahat, menerima panggilan dari Neo. Ia mengangkat pada dering kedua.

"Bagaimana?"

"Nomor plat yang kamu berikan tidak terdaftar di manapun, itu plat palsu."

Athena mendesah. "Sudah aku duga. Mereka tidak mungkin setolol itu dengan menggunakan plat asli."

"Bagaimana dengan tipe kendaraan yang mereka gunakan? Apa kamu tahu mereknya? Barangkali aku akan coba melacak pembeli?"

"Aku rasa itu hal yang sulit, Neo. Karena melacak ribuan orang yang membeli kendaraan."

"Memang, atau kamu punya cara lain?"

Athena memejam, menggali ingatannya tentang kendaraan yang melakukan penguntitan. "Kendaraan yang mereka gunakan memamg merek umum tapi aku yakin sudah dimodifikasi menjadi sangat cepat. Mungkin kamu bisa melacak bengkel yang mereka gunakan. Pembelian sparepart tertentu, harusnya bisa dilacak."

"Bisa, serahkan padaku. Kirimkan merek mobil, biar aku bisa bekerja."

"Satu lagi, tolong selidiki tentang Luisa, bibi dari Savila. Dia, menginginkan Rich."

"Menginginkan secara romatis?"

"Yeah."

"Baiklah, akun akan menelepon kalau ada hasil."

Athena baru saja mengakhiri panggilan saat Gordon menggedor kamarnya. Ia ditarik ke teras samping, di mana semua teman dan pelayan sedang berkumpul. Musik dimainkan oleh Ego dan Ugo yang ternyata jago memainkan gendang serta gitar. Athena berusaha menolak tapi Gordon mendorongnya. Selanjutnya tiga pelayan mengerubutinya dan memaksanya untuk menari.

Rich yang mendengar suara musik, keluar dari kamar dengan gelas sampanye di tangan. Beberapa pelayan datang untuk melayani dan Rich mengusir mereka. Ia ingin tahu siapa yang sedang bernyanyi dan bermain musik.

Ia berdiri tertegun, menatap Athena yang menari dengan lentur mengikuti irama gendang. Di sekitarnya ada tiga pelayan. Samel bernyanyi dengan suaranya yang berat tapi cukup merdu untuk didengar. Pancaran cahaya lampu menimpa wajah Athena yang berkeringat, membuat kulitnya berkilauan. Rich menghela napas panjang, menandaskan minuman dan kembali ke kamar. Ia berpikir saat ini pengawalnya dalam mode berbahaya, cantik dan menggemaskan.

.
.
.
Di Karyakarsa update bab 21-22.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro